Hendarmin Aulia
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Dan Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Riwayat Kejang dalam Keluarga dengan Kejadian Kejang Demam Anak Usia 1-5 tahun di RSUP Moh. Hoesin Palembang Rimadhanti, Ni Made Restianing; Dewi, Masayu Rita; Aulia, Hendarmin
Biomedical Journal of Indonesia: Jurnal Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/BJI.V4I1.7963

Abstract

Kejang demam merupakan penyebab tersering kejang pada anak. Salah satu faktor risikonya adalah riwayat kejang dalam keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat kejang dalam keluarga dengan kejadian kejang demam anak usia 1-5 tahun di RSUP Moh. Hoesin Palembang. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien di Ilmu Kesehatan Anak RSUP Moh. Hoesin Palembang. Sampel penelitian ini adalah seluruh anak usia 1-5 tahun yang mengalami demam. Penelitian ini merupakan deskriptif analitik cross sectional dengan menggunakan data rekam medis pasien kejang demam dan gastroenteritis di instalasi rekam medik RSUP Moh. Hoesin periode 2013-2014. Penelitian ini menunjukkan anak usia 1 tahun sering mengalami kejang demam (40%). Anak laki-laki (64%) lebih sering mengalami kejang demam dibandingkan anak perempuan (56%). Jenis kejang demam yang sering ditemukan adalah kejang demam kompleks (70%). Analisis Chi Square membuktikan adanya hubungan riwayat kejang dalam keluarga dengan kejadian kejang demam (CI=2,647-167,868; p=0,000) dan anak dengan riwayat kejang dalam keluarga sering mengalami kejang demam sederhana (p=0,029).
Hubungan Aktivitas Fisik, Kualitas Tidur, dan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar HbA1c Pada Pasien DM Tipe 2 yang Datang ke Poliklinik Endokrin Metabolik Diabetik Bonita, Bella; Asnawi, Herry; Aulia, Hendarmin
Biomedical Journal of Indonesia: Jurnal Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik kronis yang ditandai oleh hiperglikemia karena gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Peningkatan jumlah penderita DM tipe 2 berkaitan dengan faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko yang dapat diubah. Penyakit DM tipe 2 dapat dipantau melalui pengontrolan glukosa darah jangka panjang dengan melakukan pemeriksaan HbA1c. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor resiko DM tipe 2 dengan kadar HbA1c sebagai indikator glikemik. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua pasien yang datang ke poliklinik endokrin RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang pada bulan November-Desember 2016. Didapatkan 47 sampel yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Data primer diambil dengan cara wawancara langsung dan data sekunder diambil dari rekam medis di Bagian Instalasi Rekam Medis RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Fisher Test dan uji regresi logistik.  Pada uji Fisher Test diketahui terdapat  hubungan antara aktivitas fisik dan kadar HbA1c (p=0,000), terdapat hubungan antara kualitas tidur dan kadar HbA1c (p=0,001), dan tidak ada hubungan antara indeks massa tubuh dan kadar HbA1c (p=0,128). Pada analisis multivariat diketahui kualitas tidur merupakan faktor yang paling mempengaruhi kadar HbA1c (OR=0,038).Kata kunci Aktivitas Fisik, Kualitas Tidur, Indeks Massa Tubuh, HbA1c 
Hubungan Aktivitas Fisik, Kualitas Tidur, dan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar HbA 1c Pada Pasien DM Tipe 2 yang Datang ke Poliklinik Endokrin Metabolik Diabetik di RSUP DR. Mohammad Hoesin Palembang Bella Bonita; Herry Asnawi; Hendarmin Aulia
Biomedical Journal of Indonesia Vol. 3 No. 1 (2017): Biomedical Journal of Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Faculty of Medicine, Universitas Sriwijaya) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik kronis yang ditandai oleh hiperglikemia karenagangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Peningkatan jumlah penderita DM tipe 2 berkaitan denganfaktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko yang dapat diubah. Penyakit DM tipe 2 dapat dipantau melaluipengontrolan glukosa darah jangka panjang dengan melakukan pemeriksaan HbA 1c. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan faktor-faktor resiko DM tipe 2 dengan kadar HbA 1c sebagai indikator glikemik. Penelitian inimenggunakan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua pasien yang datang ke poliklinikendokrin RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang pada bulan November-Desember 2016. Didapatkan 47 sampel yangdiambil dengan teknik consecutive sampling. Data primer diambil dengan cara wawancara langsung dan data sekunderdiambil dari rekam medis di Bagian Instalasi Rekam Medis RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Data yangdiperoleh dianalisis menggunakan uji Fisher Test dan uji regresi logistik. Pada uji Fisher Test diketahui terdapathubungan antara aktivitas fisik dan kadar HbA 1c (p=0,000), terdapat hubungan antara kualitas tidur dan kadar HbA 1c(p=0,001), dan tidak ada hubungan antara indeks massa tubuh dan kadar HbA 1c (p=0,128). Pada analisis multivariatdiketahui kualitas tidur merupakan faktor yang paling mempengaruhi kadar HbA1c (OR=0,038).
Hubungan Riwayat Kejang dalam Keluarga dengan Kejadian Kejang Demam Anak Usia 1-5 tahun di RSUP Moh. Hoesin Palembang Ni Made Restianing Rimadhanti; Masayu Rita Dewi; Hendarmin Aulia
Biomedical Journal of Indonesia Vol. 4 No. 2 (2018): Biomedical Journal of Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Faculty of Medicine, Universitas Sriwijaya) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejang demam merupakan penyebab tersering kejang pada anak. Salah satu faktor risikonya adalah riwayat kejangdalam keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat kejang dalam keluarga dengankejadian kejang demam anak usia 1-5 tahun di RSUP Moh. Hoesin Palembang. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien di Ilmu Kesehatan Anak RSUP Moh. Hoesin Palembang.Sampel penelitian ini adalah seluruh anak usia 1-5 tahun yang mengalami demam. Penelitian ini merupakandeskriptif analitik cross sectional dengan menggunakan data rekam medis pasien kejang demam dangastroenteritis di instalasi rekam medik RSUP Moh. Hoesin periode 2013-2014. Penelitian ini menunjukkan anakusia 1 tahun sering mengalami kejang demam (40%). Anak laki-laki (64%) lebih sering mengalami kejang demamdibandingkan anak perempuan (56%). Jenis kejang demam yang sering ditemukan adalah kejang demam kompleks(70%). Analisis Chi Square membuktikan adanya hubungan riwayat kejang dalam keluarga dengan kejadian kejangdemam (CI=2,647-167,868; p=0,000) dan anak dengan riwayat kejang dalam keluarga sering mengalami kejangdemam sederhana (p=0,029).
Hubungan Antara Kelengkapan Imunisasi Dasar dan Frekuensi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita yang Datang Berkunjung ke Puskesmas Sekip Palembang 2014 Laode Mohammad Hidayatullah; Yusmala Helmi; Hendarmin Aulia
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ISPA merupakan salah satu penyebab tingginya  morbiditas dan mortalitas pada anak. Pneumonia menempati urutan kedua setelah diare sebagai penyebab kematian balita dengan angka kejadian sebesar 23,8%. Status imunisasi dasar tidak lengkap merupakan salah satu penyebab terjadinya ISPA. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara riwayat imunisasi dasar dan frekuensi ISPA pada balita yang datang berkunjung ke Puskesmas Sekip Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Subjek pada penelitian ini adalah 180 ibu dan anaknya yang berkunjung ke Puskesmas Sekip Palembang pada bulan Oktober-Desember 2014 yang dipilih dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Variabel independen pada penelitian ini adalah riwayat imunisasi dasar yang terbagi menjadi lengkap dan tidak lengkap, dan variabel dependen pada penelitian ini adalah frekuensi ISPA yang terbagi menjadi sering (?4 episode ISPA/tahun) dan jarang (<4 episode ISPA/tahun). Dari hasil penelitian ini didapatkan sebesar 84 balita (46,7%) jarang terkena ISPA dan sebesar 96 balita (53,3%) sering terkena ISPA. Dari hasil analisis bivariat, nilai p value pada penelitian ini sebesar 0,037 dan odd ratio 2,161 (CI 95% = 1,098-4,253). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara riwayat imunisasi dasar dan frekuensi ISPA pada balita yang datang berkunjung ke Puskesmas Sekip Palembang dan balita dengan riwayat imunisasi dasar tidak lengkap berisiko untuk sering terkena ISPA 2,161 kali lebih besar daripada balita dengan riwayat imunisasi dasar lengkap.
Pengaruh Role Model terhadap Pilihan Karir pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Fatty Maulidira; Rizma Adlia Syakurah; Mariatul Fadilah; Hendarmin Aulia
Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia: The Indonesian Journal of Medical Education Vol 4, No 2 (2015): JULI
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.255 KB) | DOI: 10.22146/jpki.25273

Abstract

Introduction: Career as a doctor is not finished after graduate from basic medical education and clerkship. It will continue and there are many career options that can be choose, divided into clinician or non-clinician. There are many factors that influencing career choice, and one of them is role model. This research aimed to know how role model influence career choicing at students’ of Medical Faculty of Sriwijaya University. Method: This research is descriptive qualitative research. Data is acquired from Program Studi Pendidikan Dokter students by survey with open questions and in-depth interview.Results: 293 students become respondents of the survey and 8 students become key informants form in-depth interview. Based from informants, positive role model’ criterias are having a good-teaching method, looking good, having a good communication method, good attitude and behavior, skilled, and success in their career so that students want to follow those positive role model. Informants also said that negative role model’ criterias are having bad teaching method, bad looking and having bad attittude and behavior so that students don't want to follow role model’ trait. Conclusion: Positive role model can make students interested to follow positve role model’ career, and negative role model make students do not want to follow negative role model’ trait.