Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

APLIKASI DAN EFEKTIVITAS VAKSIN ANTI PARASIT PADA PEMBENIHAN IKAN KERAPU PASIR (Epinephelus corallicola) DI HATCHERI Fris Johnny; Des Roza; Zafran Zafran
Jurnal Riset Akuakultur Vol 3, No 2 (2008): (Agustus 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1276.358 KB) | DOI: 10.15578/jra.3.2.2008.233-240

Abstract

Penyakit investasi parasit merupakan penyakit investasi yang sering diabaikan, padahal investasi parasit merupakan salah satu masalah serius dalam produksi ikan laut di Indonesia. Suatu penelitian untuk aplikasi dan menguji efektivitas vaksin inaktif terhadap parasit telah dilakukan di Laboratorium Patologi, Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut, Gondol-Bali. Benih ikan kerapu pasir disuntik secara intraperitoneal dengan vaksin anti parasit inaktif dengan dua konsentrasi, yaitu (A). 0,1 mL/ekor (100 µg vaksin/ekor ikan); (B). 0,1 mL/ekor (10 µg vaksin/ekor ikan); dan (C). tanpa perlakuan vaksin hanya disuntik dengan 0,1 mL PBS/ekor (kontrol). Penyuntikan ulang (booster) dilakukan 15 hari pasca penyuntikan pertama. Efektivitas vaksin dievaluasi melalui uji tantang ikan yang divaksin dan kontrol dengan menginfeksikan parasit Benedenia hidup. Daya imunogenisitas dievaluasi setiap 10 hari selama 30 hari pemeliharaan dengan mengukur titer antibodi ikan yang divaksin dibandingkan dengan ikan yang tidak divaksin. Hasil uji tantang menunjukkan bahwa sintasan ikan yang divaksin lebih tinggi (100,00% dan 98,89%) daripada kontrol (88,89%). Titer antibodi kelompok ikan yang divaksin juga lebih tinggi (1:32 dan 1:16) dibanding kontrol (1:2). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa vaksin parasit inaktif mampu meningkatkan kekebalan ikan kerapu pasir terhadap infeksi parasit Benedenia.Parasite infestation is one of serious problems that have to be faced in marine fish culture in Indonesia. Mass mortality may occur when fish are infected with this disease. Experiment with aim to evaluate effectiveness of inactivated vaccine against parasite has been conducted at Fish Pathology Laboratory of Research Institute for Mariculture, Gondol-Bali. The juveniles of coral grouper, Epinephelus corallicola were intraperitoneally injected with inactivated vaccine against parasite (A). 0.1 mL/fish (100 µg vaccine/fish), (B). 0.1 mL/fish (10 µg vaccine/fish), and (C). 0.1 mL of PBS solution as a control. Booster was delivered 15 days post first vaccination. The immunogenicity of vaccine were evaluated every 10 days for one month of rearing period by looking at the production of antibody titer level of vaccinated fish compared to unvaccinated fish group. The results of challenge test with live Benedenia parasites showed that the survival rates of vaccinated fish were higher (100.00% and 98.89%) than that of unvaccinated fish (88.89%). Antibody titer levels of vaccinated groups ranged from 1:32 to 1:16, while in the control group was only 1:2. It is suggested that inactivated parasite vaccine is effective against Benedenia parasite.
Kebutuhan Vitamin C Untuk Pertumbuhan dan Meningkatkan Ketahanan Benih Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus) Nyoman Adiasmara Giri; Fris Johnny; Ketut Suwirya; Muhammad Marzuqi
Jurnal Riset Akuakultur Vol 1, No 1 (2006): (April 2006)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.8 KB) | DOI: 10.15578/jra.1.1.2006.21-27

Abstract

Penelitian untuk mengetahui kebutuhan vitamin C untuk pertumbuhan dan ketahanan benih ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) telah dilakukan, menggunakan 18 buah bak polikarbonat volume 100 liter yang dilengkapi dengan sistem air mengalir dan aerasi. Benih kerapu macan dengan bobot rata-rata 23,0 ± 0,1 gram ditebar dalam bak penelitian dengan kepadatan 12 ekor per bak. Ikan diberi pakan penelitian 2 kali sehari pada level satiasi selama 13 minggu. Pakan penelitian diformulasi dengan kandungan nutrien yang sama kecuali kandungan vitamin C. Pada formula pakan ditambahkan vitamin C (L-ascorbyl-2-phosphate Magnesium, APM) dengan dosis berbeda, yaitu 0, 15, 30, 60, 120, dan 250 mg/kg pakan. Pakan dibuat dalam bentuk pelet dan dikeringkan menggunakan freeze dryer. Penelitian dirancang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan beda kandungan vitamin C dalam pakan dan setiap perlakuan terdiri atas 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan yang diberi pakan tanpa penambahan vitamin C pertumbuhannya, kadar hemoglobin dan hematokrit darah, aktivitas fagositik, dan indeks fagositiknya adalah paling rendah dibandingkan dengan kelompok ikan lainnya. Dari hasil ini disimpulkan bahwa diperlukan penambahan vitamin C sebanyak 30 mg/kg pakan untuk pertumbuhan ikan yang baik dan penambahan vitamin C sebanyak 60—120 mg/kg pakan untuk kesehatan ikan kerapu macan.The experiment to determine dietary vitamin C requirement for good growth of tiger grouper has been conducted in 18 polycarbonate tanks, 100 liters volume. Each tank is equipped with flow-through water system. Twelve juvenile of tiger grouper (23.0 ± 0.1 gram in body weight), which were produced in hatchery, were randomly selected and stocked in each tank. Fish fed by experimental diets twice everyday at satiation level for 13 weeks. Experimental diets were formulated to contain the same level of nutrients (protein, lipid, and energy), except for vitamin C. Graded level of vitamin C (L-ascorbyl-2-phosphate Magnesium, APM) were supplemented to experimental diet at the level of 0, 15, 30, 60, 120, and 250 mg/kg diet. Diets were prepared as pellet and dried using freeze dryer. The experiment was designed according to complete random design (CRD) with 6 treatments (vitamin C levels) and three replicates for each treatment. Result of the experiment showed that growth, blood hemoglobin and hematocrite, phagocytic activity, and phagocytic index of fish fed diet without supplemental vitamin C were the lowest. This result indicates that vitamin C is essential for tiger grouper. Tiger grouper juvenile requires supplemental 30 mg vitamin C (APM)/kg diet for good growth or 60—120 mg vitamin C for good health condition.
PEMISAHAN BAHAN AKTIF IMUNOSTIMULAN DARI DINDING SEL BAKTERIVibrio harveyiiDAN UJI EFEKTIVITASNYA PADA BENIH IKAN KERAPU BEBEK,Cromileptes altivelis Fris Johnny; Zafran Zafran; Des Roza
Jurnal Riset Akuakultur Vol 3, No 1 (2008): (April 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.447 KB) | DOI: 10.15578/jra.3.1.2008.19-26

Abstract

Suatu percobaan untuk memisahkan bahan aktif imunostimulan dari dinding sel bakteri Vibrio harveyii dan uji efektivitasnya dalam upaya meningkatkan imunitas benih ikan kerapu bebek, Cromileptes altivelis telah dilakukan di Laboratorium Patologi Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut, Gondol-Bali. Dari dinding sel bakteri Vibrio harveyii telah berhasil dipisahkan dan dikoleksi lipopolisakarida (LPS) setengah murni dan murni. Koleksi LPS selanjutnya dilakukan untuk uji efektivitas pada benih ikan kerapu bebek dengan ukuran panjang total 6—8 cm. Benih ikan kerapu bebek sebanyak 360 ekor dipelihara dalam bak polikarbonat volume 100 L sebanyak 12 bak dengan kepadatan 30 ekor/bak, diinjeksikan secara intra peritoneal imunostimulan hasil pemisahan dengan  dosis sebesar 0,1 mL bakterin/ekor (A); dosis 0,1 mL LPS setengah murni/ekor (B); dosis 0,1 mL LPS murni /ekor (C); dan tanpa perlakuan imunostimulan sebagai kontrol (D). Imunostimulan diberikan setiap 5 hari, dan pada hari ke-10, 20, dan 30 dilakukan koleksi darah untuk pengamatan aktivitas fagositik (PA) dan aktivitas lisozim (LA) dari masing-masing perlakuan. Pada hari ke-30 dilakukan uji tantang dengan menggunakan inokulum VNN. Percobaan dirancang dengan rancangan acak lengkap (RAL) menggunakan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PA, LA, dan sintasan ikan yang diberi perlakuan imunostimulan lebih tinggi dibanding kontrol. Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa imunostimulan yang berasal dari dinding sel bakteri Vibrio harveyii efektif meningkatkan imunitas non-spesifik benih ikan kerapu bebek.A serial of experiments to extract immunostimulant from cell walls of Vibrio harveyii and its effectiveness to stimulate non-specific immunity of juvenile humback grouper Cromileptes altivelis have been conducted in pathology Laboratory of Research Institute for Mariculture, Gondol-Bali. Lipopolysaccaride (LPS) both in pure and crude forms were collected. Formalin-killed Vibrio harveyii (bacterin) was also prepared as an immunostimulant. Thirty juvenile humback groupers 6—8 cm (total length) were intraperitoneally-injected with 0.1 mL/pc of bacterin (treatment A), 0.1 mL crude LPS/pc (treatment B), 0.1 mL pure LPS/pc (treatment C), and without immunostimulant as a control (D). The fish were then reared in 100 L circular polycarbonate tank equipped with aeration system. The immunostimulant were administered every five days, the experiment was arranged in completely randomized design with three replicates. The blood of fish from each group were collected on day 10, 20, and 30 to measure non-specific immune parameters, including phagocytic activity (PA) and lyozyme activity (LA). Result showed that both PA, LA, and survival rate of fish treated with immunostimulants were higher than that of control. It is suggested that bacterin and LPS are potential materials to use as immunostimulants.
HEMATOLOGIS BEBERAPA SPESIES IKAN LAUT BUDI DAYA Fris Johnny; Zafran Zafran; Des Roza; Ketut Mahardika
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 9, No 4 (2003): Vol. 9 No. 4 2003)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7923.05 KB) | DOI: 10.15578/jppi.9.4.2003.63-71

Abstract

Suatu percobaan dengan tujuan mendapatkan keragaan hematologis beberapa jenis ikan laut budi daya telah dilakukan. lkan uji yang digunakan adalah ikan bandeng (Chanos chanos Forskal), kakap putih (Lafes calcarifer), napoleon (Cheilinus undulates), kerapu lumpur (Epinephelus coioides), kerapu macan (Epinephelus fuscoguttafus), dan kerapu bebek (Cromileptes altivelis).
JAMUR LAGENIDIALES YANG DIISOLASI DARI LARVA KEPITING BAKAU, Scylla transquebarica Des Roza; Fris Johnny
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 8, No 2 (2002): (Vol. 8 No. 2 2002)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4728.52 KB) | DOI: 10.15578/jppi.8.2.2002.53-59

Abstract

Jamur merupakan salah satu penyakit utama pada larva kepiting bakau (Scyllatransquebarica).
PENGARUH VITAMIN B6 DALAM PAKAN TERHADAP SISTEM KEKEBALAN BENIH IKAN KERAPU BEBEK, Cromileptes altivelis Fris Johnny; Nyoman Adiasmara Giri; Ketut Suwirya; Des Roza
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 11, No 1 (2005): (Vol. 11 No. 1 2005)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2696.031 KB) | DOI: 10.15578/jppi.11.1.2005.73-79

Abstract

Percobaan pemberian vitamin B6 dalam pakan ikan telah dilakukan di laboratorium patologi Balai Besar Riset perikanan Budidaya Laut, Gondol-Bali. Tujuan Percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh vitamin B6 dengan dosis yang berbeda dalam pakan ikan terhadap sistem kekebalan benih ikan kerapu bebek.
PENGGUNAAN IMMUNOSTIMULAN UNTUK MENINGKATKAN KEKEBALAN NON-SPESIFIK BENIH IKAN KERAPU LUMPUR, Epinephelus coioides TERHADAP INFEKSI VIRUS IRIDO Fris Johnny; Des Roza; Ketut Mahardika; Zafran Zafran; Agus Prijono
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 11, No 5 (2005): (Vol. 11 No. 5 2005)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3035.28 KB) | DOI: 10.15578/jppi.11.5.2005.75-83

Abstract

Suatu percobaan dengan tujuan meningkatkan kekebalan non spesifik benih ikan kerapu lumpur terhadap infeksi varus irido dengan imunostimulan telah dilakukan di Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut, Gondol-Bali.
UJl KERENTANAN IKAN KERAPU LUMPUR , Epinephetus coioides DAN KERAPU BATIK, Epinephelus microdon TERHADAP INFEKSI IRIDOVIRUS Ketut Mahardika; Zafran Zafran; Des Roza; Fris Johnny
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 10, No 2 (2004): (Vol. 10 No. 2 2004)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5699.676 KB) | DOI: 10.15578/jppi.10.2.2004.83-88

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sensitivitas ikan kerapu Lumpur, E. coioides dan kerapu batik E microdon terhadap infeksi iridovirus, lkan kerapu lumpur dan kerapu batik yang digunakan mempunyai rata-rata bobot tubuh: 51,71 g dan 13,22 g. Masing-masing 10 ekor ikan uji diberi perlakuan dengan menyuntikkan iridovirus secara intramuskular sebanyak 1mL/kg BB dengan pengenceran, A) 10 kali, B) 10.000 kali, dan C) kontrol (PBS). pengamatan ditakukan selama 21 hari terhadap gejala klinis dan mortalitas akibat serangan iridovirus, deteksi iridovirus dengan teknik PCR menggunakan primer spesifik dan pengamatan kerusakan jaringan secara histopatologi.
RESPON IKAN KERAPU BEBEK, Cromileptes altivens TERHADAP IMU NOSTIMULAN PEPTIDOGLYCAN MELALUI PAKAN PELET Fris Johnny; lsti Koesharyani; Des Roza; Tridjoko Tridjoko; Nyoman Adiasmara Giri; Ketut Suwirya
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 7, No 4 (2001): (Vol. 7 No. 4 2001)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4203.142 KB) | DOI: 10.15578/jppi.7.4.2001.52-56

Abstract

Suatu percobaan untuk meningkatkan kekebalan non-spesifik pada ikan kerapu bebek dengan menggunakan imunostimulan peptidoglycan dalam pakan pelet telah dilakukan di Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol.
PENINGKATAN RESISTENSI LARVA UDANG WINDU ( Penaeus monodon) MELALUI PENAMBAHAN IMUNOSTMULAN PADA PAKAN MIKRO Fris Johnny; Zafran Zafran; Des Roza; Haryanti Haryanti; Ketut Suwirya
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 7, No 4 (2001): (Vol. 7 No. 4 2001)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8299.167 KB) | DOI: 10.15578/jppi.7.4.2001.47-51

Abstract

Dalam upaya meningkatkan daya tahan larva udang terhadap serangan penyakit, telah dilakukan percobaan pengaruh imunostimulan terhadap larva udang windu melalui pikan mikro.