Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI TENDINITIS SUPRASPINATUS DEXTRA DENGAN MODALITAS ULTRASOUND, MYOFACIAL RELEASE DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN Muhammad Yusron; Irine Dwitasari Wulandari
Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Vol 30, No 1 (2016): Pena Maret 2016
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/jurnalpena.v30i1.399

Abstract

Supraspinatus tendinitis is inflammation of the supraspinatus tendon. The purpose of riset is to understand the implementation of physiotherapy in reducing pain, reducing muscle spasm, improving muscle strength, increase range of motion and increase the ability of functional activityin the supraspinatus tendinitis condition with ultrasound modality, myofacial release and exercise therapy. This research was carried out in Bendan District Hospital Pekalongan with descriptive analytic methods. Once done six times therapy, results obtained the presence of pain reduction i.e. silent pain T1 = 1 at the T6 = 0, tenderness T1 = 3 T6 = 1, pain motion T1 = 7 at T6 = 3, decrease muscle spasm T1 = 1 at the T6 = 0. The increased range of motion in the active movement. Increasing the scope of the joint motion on the active and passive movement. On increasing muscle strength, namely the abductor muscles T1 = 3 at T6 = 5. Improving the ability of functional activity, i.e.: T1 = 63,07 at T6 = 40,76. Interventions physiotherapy using ultrasound modality, myofacial release and exercise therapy can help reduce the problems that arise on the condition of the supraspinatus tendinitis
Pelaksanaan Audit dalam Mengelola Zakat, Infak, dan Sedekah pada Badan Amil Zakat Nasional Tulungagung Lia Widiawati; Fefi Diana Putri; Muhammad Yusron
SAUJANA : Jurnal Perbankan Syariah dan Ekonomi Syariah Vol 4 No 02 (2022): SAUJANA: Jurnal Perbankan Syariah dan Ekonomi Syariah
Publisher : STEI Kanjeng Sepuh Gresik Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59636/saujana.v4i02.75

Abstract

Dalam mengoptimalkan pengelolaan dana zakat agar efisien dan efektif, diperlukan pengelolaan zakat yang terstruktur dengan baik untuk mengenali dan mengukur, serta mencatat. Lembaga pengelola zakat wajib melakukan audit atas laporan keuangannya. Audit dilakukan untuk mengukur sejauh mana kinerja suatu lembaga telah berjalan dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti mengenai pelaksanaan audit dalam pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah di BAZNAS Tulungagung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Sumber data berupa data primer dan sekunder. Analisis data dilakukan dengan mendeskripsikan fenomena dan fakta yang terkait dengan pelaksanaan audit pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah di BAZNAS Tulungagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laporan keuangan BAZNAS Tulungagung telah diaudit oleh akuntan publik yang tergabung dalam Suprihadi and Rekan (Kantor Akuntan Publik dan Konsultan Manajemen). Hasil audit menunjukkan opini wajar, artinya pengelolaan dana zakat, infaq dan sedekah (ZIS) yang dihimpun oleh BAZNAS Tulungagung telah dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.
Menggali Prinsip Kepemimpinan Pendidikan Rasulullah Dalam Membangun Pendidikan Yang Berkarakter Dan Berdaya Saing Muhammad Yusron; Muhk Nursikin; Umi Wardatul Maghfiroh
Jurnal Budi Pekerti Agama Islam Vol. 3 No. 1 (2025): February: Jurnal Budi Pekerti Agama Islam
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/jbpai.v3i1.894

Abstract

Leadership in education plays a crucial role in creating an environment that supports the development of both character and academic quality in students. One relevant leadership model is that of Prophet Muhammad SAW, who emphasized moral values, closeness to the community, consultation, and setting a good example. In this era of globalization, education that is both character-driven and competitive requires leaders who focus not only on academic aspects but also on integrating noble values to shape superior individuals. Therefore, it is essential to explore the principles of Prophet Muhammad SAW’s leadership as a solution to the challenges in today’s education. This study aims to analyze the principles of Prophet Muhammad SAW’s leadership that can be applied in building character-based education that is also competitive. Additionally, this research provides recommendations for educational leaders, especially school principals, on how to implement these leadership values. The study employs a qualitative approach with a literature review methodology, gathering data from hadith, tafsir, and literature related to the leadership of Prophet Muhammad SAW, as well as educational leadership theories. The findings are expected to provide new insights into the development of value-based educational leadership, creating a competitive education system on a global scale.
Tinjauan Islam Wasatiah terhadap Pendidikan Islam di Indonesia dalam Pandangan Azyumardi Azra Muhammad Yusron; Mukh Nursikin
Risâlah Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v11i2.1325

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan tinjauan mendalam terhadap bagaimana Pendidikan Islam di Indonesia merespon konsep Islam Wasatiah yang dapat memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana nilai-nilai moderasi, toleransi, dan keadilan dapat diterapkan dan diintegrasikan ke dalam kurikulum, metode pengajaran, dan praktik pendidikan Islam secara lebih luas, dengan melibatkan pemikiran Azumardi Azra. Adapun metode penelitian yang dipakai, menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitik, dengan jenis penelitian librari research atau penelitian kajian pustaka. Sementara pendekatan yang di gunakan adalah  pendekatan historis dan filsafat. Pendekatan ini merupakan pendekatan melihat latar belakang pemikiran tokoh yang diangkat baik dari sisi internal maupun sisi eksternal tokoh. Kemudian Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan identifikasi wacana dari buku-buku, makalah atau artikel, majalah, jurnal, web (internet). Kesimpulan penelitian ini adalah. Azumardi Azra mendorong pembaharuan kurikulum pendidikan Islam, sebagai kurikulum yang inklusif untuk mengimbangi aspek syariat dan hakikat. Gagasannya mencakup tujuan menciptakan individu utuh, materi yang mencakup ilmu agama, sains, dan teknologi, metode pembelajaran yang kritis, serta evaluasi berfokus pada bentuk esai. Pemikiran Azra juga memperkuat pemahaman toleransi sosial dalam pendidikan Islam, mengajak pembentukan lingkungan belajar inklusif, dan menciptakan hubungan emosional antara peserta didik di dalam dan di luar instansi pendidikan Islam.
TRADISI PANJANG MULUD Muhammad Yusron; Raihan, Raihan; Muhammad Elvan. S
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 3 No. 1 (2025): Juli - September
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budaya panjang mulud adalah sebuah tradisi yang ada di provinsi banten, di kota serang. panjang mulud biasanya di laksanakan dalam rangka tasyakuran hari kelahiran kanjenhg nabi muhammad SAW.yang di sebut juga maulidan, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganggap bagaimana panjang mulud yang ada di provinsi bannten ini umtuk menarik wisata perkotaan yang berbasis masyarakat di kota serang. metode penelitian yang kami gunakan berbentuk kualitatif. pengumpulan data primernya dilakukan dengan cara observasi dan wawan cara secara mendalam. selain itu juga di lakukan studi kepustakaan. teknik analisis datanya menggunakan model interaktif. terdapat tiga alur kegiatan, yang pertama mengkondensasi data, kedua, menyajikan data, ketiga, menarik kesimpulan dan verifikasi. dari hasil penelitian menunjukan tradisi panjang mulud sudah menjadi daya tarik wisata budaya di kota serang. panjang mulud merupakam bagian dari atraksi wisata perkotaan berbasis masyarakat. tradisi masih berupa event lokalan belum mampu menarik lebih wisatawan. sedangkan panjang mulud bisa lebih menarik bila di suguhkan lewat suatu event budaya yang lebih terintergrasi dan menarik dengan melalui sebuah festival panjang mulud. sebagai salah satu cara pelastarian budaya, keagamaan, sosial dan gotong royong, pemerintah kota serang sudah mendukung panjang mulud, dalam bentuk kegiatan tahunan berupa pawai panjang mulud seluruh masyarakat menuju alun-alun kota serang.
AKTUALISASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK CONTIGUOUS CONDITIONING DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH Muhammad Yusron
Anatesa : Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan Vol. 15 No. 1 (2025): Kajian Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
Publisher : STIT Muhammadiyah Aceh Barat Daya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gege dan Berliner membangun teori belajar behavioristik tentang bagaimana pengalaman mengubah tingkah laku. Input, yang terdiri dari stimulus, dan output, yang terdiri dari respons, adalah komponen penting dari belajar, menurut teori behavioristik. Seorang profesor psikologi di University of Washington menciptakan teori contiguous conditioning, yang merupakan salah satu dasar belajar aliran behavioristik. Teori ini cocok untuk dikembangkan dalam dunia pendidikan untuk menangani masalah yang muncul selama proses pembelajaran. Artikel ini membahas teori contiguous conditioning Edwin Ray Guthrie dan bagaimana teori tersebut dapat diterapkan dalam pembelajaran PAI di sekolah. Teori contiguous conditioning mengatakan bahwa kondisi yang berdekatan terjadi karena hubungan antara stimulus dan respons yang relevan. Belajar didefinisikan sebagai proses perubahan yang disebabkan oleh adanya kondisi (syarat), yang menyebabkan reaksi (respons).Beberapa elemen yang tidak terlepas dari teori ini adalah lupa, hukuman, dorongan, niat, dan pelatihan transfer. Tiga metode yang diciptakan oleh Edwin Ray Guthrie mencetuskan tiga metode yang bisa digunakan untuk mengubah tingkah laku kebiasaan, yaitu Metode Ambang (Threshold Ambang), Metode Kelelahan (Fatigue Method), dan Metode Reaksi Berlawanan (Incompatible Response Method). Ketiga metode tersebut bisa menjadi modal awal bagi seorang guru PAI dalam menerapkannya pada pembelajaran PAI di kelas. Dalam pembelajaran PAI di sekolah teori contiguous conditioning cocok diaplikasikan untuk menumbuh kembangkan kemampuan peserta didik baik dari ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Salah satu cara agar teori ini bisa berjalan secara maksimal yakni seorang guru bisa menggunakan metode atau strategi pembelajaran yang menarik.
The Russian-Ukrainian Invasion of Capital Markets in Southeast Asia Continues. Muhammad Yusron; Puji Endah Purnamasari
Al-Kharaj: Jurnal Ekonomi, Keuangan & Bisnis Syariah Vol. 6 No. 8 (2024): Al-Kharaj: Jurnal Ekonomi, Keuangan & Bisnis Syariah
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/alkharaj.v6i8.3052

Abstract

The purpose of this study is to investigate whether there are any abnormal changes in return, trading volume activity, and the variability of security returns prior to and during the time of the Russian-Ukrainian invasion. A total of eighty companies operating in the energy industry from Indonesia, Malaysia, Singapore, the Philippines, and Thailand make up the sample. The study utilizes secondary data from the financial statements of each individual financial institution. The purpose of this method is to determine whether there are changes in anomalous returns, trading volume activity, and security return variability between the time before the Russian-Ukrainian invasion and the time of the invasion. There are considerable disparities between the pre-event and post-event periods in Indonesia with regard to the level of trade activity that happened during both times. In addition, when it comes to testing the variability of security returns, there is a distinction between the pre-event and post-event periods in each of the five countries.