Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

KOMPETENSI PENDIDIK SAYYID MUHAMMAD BIN ALWI AL MALIKI DALAM KITAB MUHAMMAD AL-INSAN AL-KAMIL Wisnu Wisnu; Mukh Nursikin
Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 4, No 3 (2023)
Publisher : Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35672/afeksi.v4i3.109

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi pendidik pada kitab Muhammad al-Insan al-Kamil Karya Sayid Muhammad. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui pertanyaan adalah:(1) Bagaimana kompetensi Rasulullah dalam kitab Muhammad al-Insan al-Kamil? (2) Bagaimana relevansi kitab Muhammad al-Insan al-Kamil terhadap pendidik? Metode penelitian yang digunakan adalah penellitian kepustakaan (library research). Sumber data primer adalah kitab Muhammad al-Insan al-kamil, sumber sekundernya diambil dari kitab-kitab lain, jurnal, artikel, buku dan lain sebagainya yang bersangkutang dan relevan dengan penelitian. Tekns analisis data menggunakan metode deskriptif analisis. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kitab Muhammad al-Insan al-Kamil relevan didalam dunia pendidikan. Kompetensi pendidikan yang terkandung didalamnya yaitupemahaman wawasan dengan Metode perumpamaan, kesempurnaan kasih sayang terhadap alam semesta, kesempurnaan sifat dermawanya, menguatkan perkataan dengan bukti teoritis, menjawab persoalan dengan rasionil, kelembutan dalam bergaul pada manusia, canda menyegarkan suasana, menghilangkan keprihatinan dan menyenangkan hati. Kompetensi pendidik dalam kitab tersebut relevan dengan kompetensi pendidik.
Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam dalam Perspektif Progresivisme Mukh Nursikin
Jurnal Ilmiah Citra Ilmu : Kajian Kebudayaan dan Keislaman Vol 16 No 31 (2020): Jurnal Ilmiah Citra Ilmu: Kajian Kebudayaan dan Keislaman
Publisher : Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The consept of islam abaout liberation education indicates that every child owns elmentary potency and freedom as khalifah and ‘abid to explore the potency owned in solving life’s probelm. This research emphasizes on the methodological aspect of the development of Islamic education curriculum with in perspective progressivism. The aim of this research in to develop an islamic education curriculum by methodological design and approach in learning of islamic education concerming in perspective progressivism. To attain which is that aim, this research uses progressivism approach by learned contered design givingb a special place to the students. This study is a research, it is qualitative approach wit descriptive analysis as its method. The findings indicate that in practice, islamic education should refer to human being wxistence forming a democratic education mechanismn, opened, transformative, an interative, on the purpose of humanizing human beings, meaning that education is students to be able to develop their potency as Allah’s creation which funcition as khalifah mission and run the devation as intact person.
Pembinaan Keagamaan untuk Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Pada Santri Usia Lanjut di Pondok Pesantren Raden Rahmat Banyubiru Kabupaten Semarang Misbakul Anwari; Mukh Nursikin
Jurnal Ilmiah Citra Ilmu : Kajian Kebudayaan dan Keislaman Vol 16 No 32 (2020): Jurnal Ilmiah Citra Ilmu: Kajian Kebudayaan dan Keislaman
Publisher : Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.346 KB)

Abstract

Perkembangan manusia periode terakhir adalah tua yang selanjutnya meninggal dunia. Peningkatan jumlah lanjut usia (lansia) pada dasarnya merupakan dampak positif dari modernisasi, hal ini menjadi perhatian pesantren pondok sepuh untuk melakukan pembinaan kecerdasan spiritual kepada lansia yang ingin mencari ilmu keagamaan dalam memenuhi kebutuhan rohani dalam mencapai husnul khotimah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, factor pendukung dan penghambat Pondok Pesantren Raden Rahmat Banyubiru Kabupaten Semarang dalam membantu lansia mencapai husnul khotimah. Jenis penelitian ini adalah filed research dengan metode kualitatif deskriptif naturalistic dengan cara pengumpulan data dari penelitian literatur juga penelitian lapangan, data-data yang diperoleh kemudian diikuti dengan tahapan yaitu deskripsi, reduksi data, seleksi data, analisis data, pembahasan, dan kesimpulan. Penelitian ini menemukan pertama bahwa di dalam penyiapan rencana terdapat prasyarat pengelolaan Pendidikan Pondok Pesantren yaitu Kurikulum Pendidikan Pondok Pesantren, Sistem pengajaran, dan Sistem Pembiayaan. Kedua dalam pelaksanaannya berbentuk sorogan, bandungan, hafalan dan masih banyak lainnya. Sistem pembiayaan pondok bersumber pada swadya peserta santri lansia, pemerintah daerah maupun dari lainnya. Ketika faktor pendukung berupa semangat pengabdian pengasuh pondok dan motivasi atau semangat para santri sepuh untuk mengikuti program pendidikan, dan dukungan dinas sosial, lingkungan dan keluarga dengan membantu memotivasi santri sepuh dan bantuan kesehatan dari puskesmas dan sedangkan faktor penghambat berupa kesulitan dalam merealisasikan ide pendirian pondok, mengkondisikan santri, serta santri lansia yang kesehatannya labil dan daya ingat yang berkurang.
Morning Activity dan Implikasinya Terhadap Habituasi Infaq dan Shadaqah serta Penguatan Karakter Peduli Sosial Siswa SMP Muhammadiyah Plus Salatiga Amalina Rizqi Rahmawati; Mukh Nursikin
Jurnal Ilmiah Citra Ilmu : Kajian Kebudayaan dan Keislaman Vol 17 No 33 (2021): Jurnal Ilmiah Citra Ilmu: Kajian Kebudayaan dan Keislaman
Publisher : Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.151 KB)

Abstract

The purpose of the education can be activity with optimal result, if operated with appropriate strategy. One of the appropriate strategy to help the purpose of education can be achieve is morning activity. Activities in the morning before to beginning of teaching. For giving good habituation in students self. The purpose of the research are (1) to describe morning activity in Muhammadiyah Plus Junior High School Salatiga; (2) to describe morning activity implication to give clarity habituation in Muhammadiyah Plus Junior High School Salatiga; and (3) to describe morning activity implication to increase take care for each other in Muhammadiyah Plus Junior High School Salatiga. The methodology of this research is field research and the subjects are teachers of Muhammadiyah Plus Junior High School Salatiga. The data collection uses interview technique, observation, and documentation. The result of this research are as follows: (1) morning activity are activity in the morning befpre the beginning to teaching such as dhuha prayers together, tadarus, tahfizh, morning motivation, give clarity, and morning ceremony; (2) morning activity implication to give clarity hatituation such as student active to give for help the each other; and (3) morning activity implication to increase take care for each other are student can emphaty to other people, take care to friends, follows on social event, respect to teachers and staffs.
INOVASI DAN LITERASI KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA GLOBALISASI Ikhsanudin, Ikhsanudin; Wahyu Setiadi; Mukh Nursikin
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa dan Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2022): CENDEKIA: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa dan Pendidikan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1157.387 KB) | DOI: 10.55606/cendikia.v2i1.416

Abstract

Adanya inovasi atau perubahan dalam bidang kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan institusi. Khususnya untuk kurikulum PAI, inovasi juga harus dilakukan dengan tujuan: mewujudkan lulusan yang cerdas dan berakhlak mulia. Implementasi perubahan yang dilakukan pada era globalisasi lebih bertumpu perubahan material yang sebenarnya bertentangan dengan ajaran agama Islam karena masyarakat revolusi 4.0 lebih diwakili oleh kapitalisme dan sosialisme dengan ketergantungan internet. Keagamaan adalah salah satu lembaga yang mewadahi tentang bagaimana pembentukan siswa dengan kepribadian islami yang memiliki ilmu teknologi dan kualitas yang mampu bersaing dalam globalisasi tanpa meninggalkan budaya daerah. Tujuan penulisan artikel ini adalah mendeskripsikan peluang inovasi kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) di era globalisasi. Metode penelitian adalah studi literature dengan mengumpulkan data-data tertulis dari sumber referensi yang terkait. Hasil tulisan artikel ini memetakan inovasi dan literasi kurikulum PAI, dan tahapan penyusunan kurikulum PAI di era globalisasi.
Pengaruh Kinerja Guru PAI dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Siswa di SMK Ma’arif Walisongo Kajoran Tahun Pelajaran 2021/2022 Rokhmad Afif; Wasito, Wasito; Mukh Nursikin
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa dan Pendidikan Vol. 2 No. 2 (2022): CENDEKIA: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa dan Pendidikan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1137.872 KB) | DOI: 10.55606/cendikia.v2i2.424

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lingkungan sekolah dan kinerja guru PAI di SMK Ma’arif Walisongo Kajoran terhadap prestasi siswa. Penelitian menggunakan metode kuantitatif untuk mengetahui seberapa tingkat pengaruhnya dan penelitian survey untuk mengetahui fenomena variabel, dalam hal analisis data menggunakan regresi, dari persamaan regresi antara lingkungan sekolah dan prestasi siswa, pengaruh kinerja guru PAI terhadap prestasi siswa. Penelitian kuantitatif pengaruh lingkungan sekolah dan kinerja guru PAI di SMK Ma’arif Walisongo Kajoran terhadap prestasi siswa berdasarkan hasil uji statistik dinyatakan terdapat korelasi yang signifikan. Hal ini terbukti dari perhitungan korelasi product moment yang diambil dari responden siswanya dengan nilai positif sebesar 0,696 antara pengaruh lingkungan sekolah dan kinerja guru PAI di SMK Ma’arif Walisongo Kajoran terhadap prestasi siswa. Apakah koefisien korelasi hasil perhitungan tersebut signifikan (dapat digeneralisasikan) atau tidak, Hasil analisis regresi parsial maupun ganda menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh yang positif lingkungan sekolah SMK Ma’arif Walisongo Kajoran terhadap prestasi siswa sebesar 2,7% dengan persamaan regresi Y = 74,776 + 0,238 X1. Ini menunjukkan jika lingkungan sekolah meningkat 1 poin maka prestasi siswa akan meningkat sebanyak 2,7%, (2) terdapat pengaruh yang positif kinerja guru PAI SMK Ma’arif Walisongo Kajoran terhadap prestasi belajar siswa sebesar 13,7% dengan persamaan regresi Y = 51,354 + 0,773 X2. Ini menunjukkan jika kinerja guru PAI meningkat 1 poin maka prestasi belajar siswa akan meningkat sebanyak 13,7%. Dan (3) terdapat pengaruh yang positif lingkungan sekolah dan kinerja guru PAI SMK Ma’arif Walisongo Kajoran secara bersama-sama terhadap prestasi siswa sebesar 13,7% dengan persamaan regresi Y= 51,578 - 0,014 X1 + 0,783 X2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh lingkungan sekolah dan kinerja guru PAI di SMK Ma’arif Walisongo Kajoran terhadap prestasi siswa.
INOVASI KURIKULUM MUATAN LOKAL TAHFIDZUL QURAN DALAM MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADITS DI MTs NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN 2021 Junedi, Junedi; Suprihatin, Suprihatin; Mukh Nursikin
JURNAL RISET RUMPUN ILMU PENDIDIKAN Vol. 1 No. 2 (2022): Oktober : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Pendidikan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurripen.v1i2.376

Abstract

Tujuan..penelitian..ini..adalah..untuk..mengetahui..proses..pelaksanaan Inovasi kurikulum muatan lokal tahfidzul qur’an dalam meningkatkan hasil pembelajaran qur’an hadits. untuk mengetahui dampak penerapan kurikulum muatan lokal tahfidzul qur’an dalam meningkatkan hasil pembelajaran qur’an hadits. untuk mengetahui dan mengungkapkan faktor pendukung dan penghambat serta solusi Inovasi kurikulum muatan lokal tahfidzul qur’an dalam meningkatkan hasil pembelajaran qur’an hadits. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif artinya peneliti mendeskripsikan kenyataan di lapangan secara benar. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sebagai human instrumen dengan menggunakan pedoman wawancara dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses Inovasi kurikulum muatan lokal dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu tahap persiapan kegiatan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan menutup kegiatan pembelajaran namun belum maksimal. Faktor pendukung yang melandasi dan menyemangati Inovasi kurikulum muatan lokal adalah landasan Yuridis Formal, sarana dan prasarana dan pendanaan. Implikasi dalam penelitian ini adalah, jika pengInovasian kurikulum muatan lokal tahfidzul qur’an dapat meningkatkan hasil pembelajaran qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1Boyolali, maka diharapkan kepada semua guru dan stakeholder dapat bekerja sama dalam memberikan semangat serta motivasi dan ruang gerak yang luas kepada guru muatan lokal tahfidzul qur’an dalam menerapkan aturan-aturan yang relevan.
STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MELAKSANAKAN PEMBINAAN MORAL KEAGAMAAN SISWA: STUDI KASUS SMK SARASWATI Junedi Junedi; Kabul Laksono; Mukh Nursikin
JURNAL RISET RUMPUN ILMU PENDIDIKAN Vol. 1 No. 2 (2022): Oktober : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Pendidikan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurripen.v1i2.378

Abstract

This study aims to determine the strategy of Islamic religious education teachers in carrying out student religious moral development: a case study of SMK Saraswati Salatiga. In this study using qualitative methods sourced from the method of observation, interviews, and documentation. The data collection used in this study was carried out through primary data and secondary data, namely in the form of observations and interviews with school principals, Islamic religious education teachers, and students. These findings indicate that the implementation of student religious moral development carried out by Islamic religious education teachers in schools includes extra-school and social activities, congregational prayers, and reading the Koran and Asmaul Husna. Through this strategy, the implementation of the religious moral development of students at the Saraswati Salatig Vocational School is going well and is an action that is an affective rational action, traditional rationale, and oriented to religious values.
Epistimologi Pendidikan Nilai Dan Hubungan Kemanusiaan Dalam Pendidikan Maghfiroh, Anis; Mukh Nursikin
Al-Abshor : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 1 No. 3 (2024): Pendidikan Agama Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/nxxvjt35

Abstract

Humanitarian values ​​education is a learning approach that focuses on strengthening students' character through simple, meaningful habits, such as praying together, sitting quietly, telling stories, and singing. These habits are not only routine but also a means of forming attitudes and behaviors rooted in humanitarian values. Through these activities, students are trained to cultivate spiritual, emotional, and social awareness that will shape individuals with character. At Sekolah Insan Teladan, humanitarian values ​​education is implemented by emphasizing five main principles that form the basis of education: truth, virtue, peace, compassion, and freedom from violence. The principle of truth encourages students to be honest and consistent in all their actions. Virtue fosters caring and kindness towards others, while peace emphasizes the importance of living in harmony and avoiding conflict. Compassion trains students to have empathy, understand others' feelings, and foster a spirit of mutual assistance. Meanwhile, the principle of freedom from violence teaches respect for differences and the importance of resolving problems peacefully. The results of this study indicate that humanitarian values ​​education can bring about positive changes in students, both in their mindsets, attitudes, and daily behavior. A good education ultimately contributes significantly to shaping the nation's next generation with morals, ethics, and culture. One of the essential goals of education is to foster mental change for the better. Therefore, character education based on humanitarian values ​​is a fundamental necessity in the educational world to produce a generation that is intelligent, moral, and compassionate. Abstrak Pendidikan nilai-nilai kemanusiaan merupakan pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penguatan karakter peserta didik melalui kebiasaan-kebiasaan sederhana yang penuh makna, seperti berdoa bersama, duduk tenang, bercerita, dan menyanyi. Kebiasaan ini tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi juga sarana pembentukan sikap dan perilaku yang berakar pada nilai kemanusiaan. Melalui aktivitas tersebut, siswa dilatih untuk menumbuhkan kesadaran spiritual, emosional, dan sosial yang akan membentuk pribadi berkarakter. Di Sekolah Insan Teladan, pendidikan nilai-nilai kemanusiaan dijalankan dengan menekankan lima prinsip utama yang menjadi dasar pendidikan, yaitu kebenaran, kebajikan, kedamaian, belas kasihan, dan bebas dari kekerasan. Prinsip kebenaran mendorong siswa untuk bersikap jujur dan konsisten dalam setiap tindakan. Kebajikan menumbuhkan sikap peduli dan berbuat baik kepada sesama, sedangkan kedamaian menekankan pentingnya hidup rukun serta menghindari konflik. Belas kasihan melatih siswa untuk memiliki empati, memahami perasaan orang lain, dan menumbuhkan sikap tolong-menolong. Sementara itu, prinsip bebas dari kekerasan mengajarkan penghargaan terhadap perbedaan serta pentingnya menyelesaikan masalah dengan cara damai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan nilai-nilai kemanusiaan mampu membawa perubahan positif dalam diri peserta didik, baik dalam pola pikir, sikap, maupun perilaku sehari-hari. Pendidikan yang baik pada akhirnya memberikan kontribusi besar dalam membentuk generasi penerus bangsa yang bermoral, berakhlak, dan berbudaya. Salah satu tujuan penting pendidikan adalah mendorong perubahan mental ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, pendidikan karakter berbasis nilai-nilai kemanusiaan merupakan kebutuhan mendasar dalam dunia pendidikan untuk mencetak generasi yang cerdas, berakhlak, dan saling mencintai.
PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA MELALUI PROGAM BACA TULIS AL-QUR’AN (BTQ) DI SD NEGERI 2 BALEDONO William Jasson Ngangi; Mukh Nursikin
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 9 No. 03 (2024): Volume 09, Nomor 03, September 2024 In Progres
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v9i03.16443

Abstract

The decline in religious character has a negative impact on students. The formation of religious character through the BTQ (Baca Tulis Al-Qur'an) program is both a supporting and hindering factor. The BTQ program plays a role in achieving students' religious character. This study uses a qualitative phenomenological method. Data was obtained through observation, interviews, and documentation. Data analysis was conducted by reducing, presenting, and drawing conclusions. The results of the study show that the formation of religious character is carried out by classifying BTQ classes and implementing several programs that support BTQ. Supporting factors of the BTQ program include educators accompanying students, student motivation, and the school's vision and mission. Hindering factors include educator tardiness and absenteeism, lack of student motivation, and reduced general lesson hours. Achievements in religious character through the BTQ program include reading and revising the Qur'an after prayer, arriving at school on time, being polite, and obeying parents and educators. The implications of this study show that educational practitioners, teachers, parents, and education managers can understand that religious character can be created and shaped through the Baca Tulis Al-Qur'an program.