Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

SENDRATARI RAMAYANA TINJAUAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT ELVANDARI, EFITA
Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang PROSIDING DOSEN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG EDISI 9
Publisher : Jurnal Dosen Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSendratari Ramayana: Tinjauan Sosial Budaya Masyarakat.Sendratari Ramayana merupakan bentuk pertunjukan drama tari Jawa yang tidak menggunakan dialog. Dialog dalam pertunjukan sendratari diganti dengan gerak- gerak gestikulasi atau gerak maknawi, terutama dengan sikap-sikap, gerak tangan, dan kepala. Gerak gestikulasi atau gerak maknawi adalah gerak-gerak yang secara visual memiliki makna atau maksud tertentu yang bisa dimengerti dan dipahami oleh orang yang melihatnya. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek sosial budaya sendratari Ramayana dalam masyarakatpenikmatnya.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptifkualitatif dengan pendekatan kultural, yaitu bertujuan untuk mendeskripsikan aspek-aspek sosial budaya dalam sendratari Ramayana. Dalam pembahasannya akan dipergunakan konsep Raymond William tentang elemen-elemen sosiologi budaya yang meliputi lembaga budaya, isi budaya, dan efek budaya darikeberadaan sendratari Ramayana. Lembaga budaya membahas tentangi penghasil produk budaya, pengontrol produk budaya, dan bagaimana kontrol itu dilakukan; isi budaya membahas tentang apa yang dihasilkan dan simbol apa yang terdapat dalam suatu hasil dari produk budaya tersebut; efek budaya, membahas tentang konsekuensi atau tujuan dan manfaat yang diharapkan dari suatu proses budaya dalam masyarakat penghasil produk budaya.Kata kunci: sendratari ramayana, sosial budaya, masyarakat
SISTEM PEWARISAN SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN SENI TRADISI Efita Elvandari
GETER : Jurnal Seni Drama, Tari dan Musik Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Sendratasik FBS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/geter.v3n1.p93-104

Abstract

Kegiatan pewarisan merupakan suatu problema kebudayaan dalam dinamika kehidupan manusia. Proses pewarisan dipandang sebagai salah satu kegiatan pemindahan, penerusan, pemilikan antar generasi dalam rangka menjaga tradisi dalam sebuah silsilah keluarga yang bergerak secara berkesinambungan dan simultan. Tujuan pewarisan umumnya untuk menjaga nilai-nilai kebudayaan dari masa lalu, sekaligus upaya untuk menjaga (sakralitas) kesenian tersebut. Tulisan ini bertujuan untuk membahas tentang sistem pewarisan pada seni tradisi sebagai upaya untuk melestarikan eksistensi kesenian tersebut. Dengan menggunakan teori sistem pewarisan, tulisan ini mengkaji  mengenai jenis pewarisan dan aplikasinya pada seni tradisi, motivasi serta kendala-kendala dalam proses pewarisan seni tradisi, serta upaya yang dilakukan dalam proses pewarisan agar tetap terjaganya kelestarian ekssistensi seni tradisi.
PELATIHAN DAN WORKSHOP UNSUR-UNSUR PENDUKUNG KARYA SENI TARI TRADISI SUMATERA SELATAN PADA SISWA-SISWI SE-KOTA PALEMBANG Rully Rochayati; Sri Hastuti Heldani; Treny Hera; Naomi Diah B S; Mainur Mainur; Efita Elvandari
Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan Vol 1, No 2 (2018): Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/dedikasi.v1i2.2279

Abstract

Abstrak  Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat sebagai salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi di Universitas PGRI Palembang bertujuan untuk memberikan Pelatihan Dan Workshop Unsur-Unsur Pendukung Karya Seni Tari Tradisi Sumatera Selatan Pada Siswa-Siswi Se-Kota Palembang sebagai bentuk pembelajaran cabang seni produk kreatif yaitu menghasilkan satu buah gandik siap pakai sebagai perlengkapan kepala pada tari tradisional juga tari kreasi di Kota Palembang. Metode kegiatan tersebut merupakan metode praktik dan presentasi berbagai proses pembuatan dan fungsi setiap media dan alat yang dijadikan sebagai media belajar. Hasil dari pembuatan gandik sebagai accesoris tari meruapakan hasil kerajinan tangan siap pakai melalui beberapa proses dan cara pembuatan. Kata Kunci: Unsur Pendukung Karya Seni Tari, Proses Pembuatan. Abstract The Community Service activity as one of the Tri Dharma of Higher Education at the University of PGRI Palembang aims to provide Training and Workshop on Supporting Elements of South Sumatra Tradition Dance Artwork for Students of Palembang City as a form of learning creative arts branch products which is producing one fruit gandik is ready to use as a head piece in traditional dance and creative dance in the city of Palembang. The method of this activity is a practice method and presentation of various manufacturing processes and functions of each media and tool that is used as a learning medium. The results of making gandik as dance accesoris are ready-made handicraft products through several processes and methods of making. Keywords: Supporting Elements of Dance, Making Process
PELATIHAN TARI LENGGANG PATAH SEMBILAN DALAM KONTEKS PEMENTASAN TARI PADA SISWA-SISWI SMP NEGERI 30 KOTA PALEMBANG Treny Hera; Rully Rochayati; Naomi Diah B S; Efita Elvandari; Nurdin Nurdin
Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan Vol 1, No 2 (2018): Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/dedikasi.v1i2.2280

Abstract

Abstrak Kegitan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah salah satu tugas pokok di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi Universitas PGRI Palembang. Capaian kegiatan PKM yang dilakukan adalah siswa mampu menguasai materi sesuai dengan capaian kegiatan. Kegiatn PKM merupakan kegiatan melatih siswa menari tari nusantara yaitu Lenggang Patah Sembilan yang terdapat dalam kompetensi Mata Pelajaran Seni Budaya sebagai cara membentuk karakter siswa dalam menghargai dan mempertahankan nilai suatu karya seni. Salah satu cara mempertahankan keberadaan seni nusantara khususnya seni tari melalui pembelajaran tari penyambutan yaitu tari Lenggang Patah Sembilan melalui pelatihan menari berpasangan pada siswa SMP Negeri 30 Kota Palembang. Kurangnya kompetensi menari yang dimiliki oleh guru seni budaya di SMP Negeri 30 juga menjadi hal yang melatar belakangi kegiatan PKM ini dilakukan. Seiring dengan lestarinya tari nusantara maka perlu juga apreasiasi cara mementaskannya. Melalui pelatihan tari Lenggang Patah Sembilan  mampu menciptakan keterampilan siswa dalam mengenali tiga unsur utama tari yaitu wirasa, wirama, dan wiraga. Kata Kunci: Gerak Tari Lenggang Patah Sembilan, Konteks Pementasan Tari. Abstract The activity of Community Service is one of the main tasks in the Tri Dharma of the University of Palembang PGRI. The achievement of PKM activities is that students are able to master the material in accordance with the achievements of the activity. PKM activities are activities to train students to dance the archipelago dance, namely Lenggang Sembah Nine, which is contained in the competencies of Cultural Arts Subjects as a way to shape students' character in respecting and maintaining the value of a work of art. One way to maintain the existence of archipelago art, especially dance through learning dance reception, is the Lenggang Patah Sembilan dance through paired dancing training for students of Palembang State Middle School 30. The lack of dance competencies possessed by art and culture teachers at SMP Negeri 30 is also the background for this PKM activity. Along with the continuation of archipelago dance, it is also necessary to appreciate how to perform it. Through Lenggang Patah Sembilan dance training, students are able to create skills in recognizing three main elements of dance, namely wirasa, wirama, and wiraga. Keywords: Broken Nine Motion Dance, Context of Dance Performance.
PENERAPAN METODE RESITASI DALAM PEMBELAJARAN NOTASI TARI PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENDRATASIK UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG Efita Elvandari
Jurnal Sitakara Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v4i2.3256

Abstract

ABSTRAKNotasi Laban merupakan suatu sistem pencatatan tari yang terstandarisasi guna mencatat dan menganalisis beragam gerak manusia.Penemu aslinya adalah seorang tokoh penting dalam dunia tari modern di Eropa, Rudolf Von Laban.Rudolf von Laban lahir di Bratislava pada tanggal 15 Desember 1879. Berkaitan dengan notasi Laban sebagai sistem pencatatan tari, dalam materi pembelajaran Notasi Tari di program studi pendidikan seni drama, tari, dan musik (sendratasik) universitas PGRI Palembang, notasi Laban juga merupakan materi pokok yang diajarkan kepada mahasiswa semester VI yang mengambil jurusan/minat seni tari. Dalam proses pembelajaran Notasi Tari ini, mahasiswa diperkenalkan dengan notasi Laban sebagai bahan perkuliahan Notasi Tari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil penerapan metode Resitasi dalam pembelajaran Notasi Tari terhadap mahasiswa semester VI minat tari. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif eksperimen jenis pre-experimental design, yaitu one group pretest-posttest design, menggunakan 30 mahasiswa sebagai sampel, yang diambil dengan teknik sampling random ( acak), dari 2 kelas yang berbeda. Kata Kunci: metode resitasi, pembelajaran notasi tari.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION PADA PEMBELAJARAN TARI DAERAH SEBAGAI DASAR KETERAMPILAN MENARI TRADISI Treny Hera; Efita Elvandari
Jurnal Sitakara Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v6i1.5286

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh model pembelajaran explicit instruction terhadap keterampilan menari tradisi pada pembelajaran tari daerah setempat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Model Explicit Instruction merupakan suatu pendekatan mengajar yang berpengaruh terhadap keterampilan menari tradisi. Analisis data menunjukkan  bahwa pada indikator sikap diperoleh jumlah nilai mahasiswa sebesar 90,66%, pada indikator aktif sebesar  92,33%, dan pada indikator respon persentase sebesar 74,5%. Analisis datanya adalah kriteria penilaian aspek sikap, aktif, dan respon dalam kategori hasil belajar yaitu aktif dengan rata-rata 84,7. Penggunaan metode explicit instruction berpengaruh pada mahasiswa mempraktikkan materi tari dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan tes praktik tari Tanggai dan Gending Sriwijaya, hasil penilaian tes praktik terlihat bahwa mahasiswa rata-rata sudah dapat mempraktikkan materi tari Gending Sriwijaya maka disimpulkan hasil belajar menari tradisi mencapai kategori belajar yaitu baik dengan rata-rata unjuk kerja mahasiswa mencapai 82,1. 
BENTUK TARI DANA SARA DI DESA PAGAR AGUNG KECAMATAN RAMBANG KABUPATEN MUARA ENIM Nurfadhilah Amintia; Ramanata Disurya; Efita Elvandari
IKONIK : Jurnal Seni dan Desain Vol 2, No 2 (2020): JULI 2020
Publisher : LPPM Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/ijsd.v2i2.734

Abstract

Tari Dana Sara adalah tari yang berasal dari Desa Pagar Agung Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan. Fenomena dari tari Dana Sara ini menceritakan mengenai sejarah dari Desa yang diangkat oleh masyarakat dan pemerintah desa, yang mana merupakan tari yang berasal dari Desa Pagar Agung. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan Bentuk Tari Dana Sara di Desa Pagar Agung Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim. Metode dalam mengumpulkan data yaitu dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis maka peneliti mendapatkan data yang diperlukan, yang mana penulis dapat mendeskripsikan dalam bentuk uraian yaitu bentuk tari Dana Sara yang diangkat masyarakat untuk mengenang sejarah dari Desa Pagar Agung sebelum terciptanya kedamaian dari dulu sampai sekarang yang dikaitkan dengan konsep teori dari Maryono. Hasil penelitian yang didapatkan oleh penulis yaitu tema dikaitkan dengan sejarah dari desa yang diangkat oleh masyarakat desa Pagar Agung, alur cerita/alur dramatik yaitu alur ini dengan cara cepat lambatnya tari Dana Sara, gerak ada 6, penari ada 4 orang ditarikan oleh ibu-ibu/remaja, pola lantai: dua baris depan dan belakang, lurus, lingkaran dan zig-zag, ekspresi wajah/polatan ekspresi melambangkan kebahagian, rias cantik, busana yang dipakai: baju kurung, rok batik, ampak-ampak, pending, alas jilbab, dan jilbab pasmina warna lavender, musik yang digunakan gendang, taktawak/gong kecil, kentrongan, dan rumba/tamborin, panggung terbuka: fiur/bebas sesuai dengan acara yang dilaksanakan, properti selendang, pecahayaan yang digunakan yaitu lampu siang/malam, dan seting yang digunakan fiur/bebas sesuai dengan panggung pada saat pertunjukan tari Dana Sara.Dana Sara dance is a dance originating from Pagar Agung Village, Rambang District, Muara Enim Regency, South Sumatra Province. This phenomenon of Dana Sara dance tells about the history of the village that was raised by the community and village government, which is a dance that originated from Pagar Agung Village. The purpose of this study was to describe the Dana Sara Dance Form in Pagar Agung Village, Rambang District, Muara Enim Regency. The method of collecting data is by observation, interview and documentation. Data analysis is based on research that has been done by the writer so the researcher gets the necessary data, which the writer can describe in the form of a description that is the form of Dana Sara dance which is raised by the community to commemorate the history of Pagar Agung Village before creating peace from the past until now which is associated with the concept theory from Maryono. The research results obtained by the author that the theme is associated with the history of the village raised by the Pagar Agung village community, the storyline / dramatic storyline is this plot by way of the slow speed of the Dana Sara dance, motion there are 6, dancers there are 4 people danced by mothers / adolescent, floor pattern: two rows front and back, straight, circle and zig-zag, facial expressions / patterns of expression symbolizing happiness, beautiful makeup, clothing worn: clothes brackets, batik skirts, visible, pending, hijab pads, and lavender hijab pasmina, music used by drums, taktawak / small gongs, ukulele, and rumba / tambourine, open stage: fiur / free according to the event, shawl property, lighting used by day / night lights, and settings used fiur / free according to the stage at the Dana Sara dance performance.
Penataan Karya Tari Kipas Chandani Sebagai Materi Tari Kreasi Baru Di Universitas PGRI Palembang Rully Rochayati; Efita Elvandari; Treny Hera
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 4, No 4 (2022): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), May
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.796 KB) | DOI: 10.34007/jehss.v4i4.1026

Abstract

This study aimed to determine how the arrangement of the Kipas Chandani dance worked.  The problem was focused on the arrangement of the dance through the construction method I and construction method II.  To approach this problem, the theoretical reference from Jacqueline Smith 1985 in Ben Suharto's translation book entitled Dance Composition: A Practical Guide for Teachers was used.  The data were collected through the creative process of practical dance arrangement and recording of dance scripts all through the process of construction methods I and II and qualitatively been analyzed.  This study concluded that the arrangement of the Chandani Fan dance worked as a new creation dance material at the University of PGRI Palembang through the construction method I and construction method II with the result that the concept contained in the Chandani Fan dance was A visualization of today’s woman figure with all their life activities.  The display was packaged in the form of masculine and feminine movements.  In certain parts the movement pattern was made wider in order to create a masculine impression, while for the feminine movement pattern is manifested in soft, light, continuous and regular movements.
Pengaruh Metode Resitasi dalam Pembelajaran Tari Sedulang Setudung pada kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan Nahdlatul Ulama’ Muara Padang Kabupaten Banyuasin Amin Novita Sari; Efita Elvandari; Rio Eka Putra
Jurnal Pendidikan dan Penciptaan Seni Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Pendidikan dan Penciptaan Seni - November
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jipsi.v2i2.288

Abstract

The purpose of this study was to determine whether the recitation method had an influence in learning the sedulabf setudung dance on extracurricular activities at SMK NU Muara Padang, Banyuasin Regency. The theory used by the researcher is the theory of Roestiyah about teaching and learning strategies. The type of reseach used is pre-experimental design One-Group pretest-posttest. The subjects in this study were all students who took part in dance extracurriculars at SMK NUMuara Padang, Banyuasin Regency. The sample used is 27 students. Data collection teachniques used by researchers are observation, performance testd, documentation. The data analysis teachnique used by the researcher is normality test and hypothesis testing. The results of this study indicate the influence of the recitation method in learning the sedulang setudung dance which can be seen from thirung≥trabel and = no effect, = no effect, with the results tcount 7.53 table=2.00.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-Games-Tournament (TGT) Dalam Pembelajaran Tari Buchaechum Pada Kelas X SMK Negeri 9 Banyuasin Asrofitriah Asrofitriah; Efita Elvandari; Fadhillah Hidayatullah
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1578

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) berpengaruh terhadap hasil pembelajaran Tari Buchaechum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen (One-Group Pretest-Postest Design). Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X DKV B SMK Negeri 9 Banyuasin. Sampel diambil berdasarkan kriteria yang digunakan peneliti maka pengambilan sampel ini menggunakan teknik Purposive Sampling dan diperoleh kelas X DKV B sebagai kelas eksperimen. Analisis data yang digunakan adalah uji-t. pengumpulan data menggunakan teknik observasi, tes untuk kerja yaitu pelaksanan pretest dan postest dan pengumpulan data sebagai pendukung yaitu dengan dokumentasi. berdasarkan hasil analisis data tersebut, hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil nilai peserta didik pada pelaksanaan postest lebih besar dari pada hasil nilai peserta didik pada pelaksanaan pretest. Pada hasil analisis normalitas data dengan menggunakan uji-t didapatkan bahwa Ho diterima jika thitung ≤ ttabel sedangkan thitung (7,10) dan ttabel (2,00) , dilihat dari hasil ttabel dan thitung yaitu 7,10 ≤ 2,00 maka dapat di katakan berpengaruh karena Ho ditolak dan Ha ada pengaruh. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) terhadap nilai hasil pembelajaran Tari Buchaechum di kelas X DKV B SMK Negeri 9 Banyuasin.