p-Index From 2020 - 2025
9.142
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Edukasi Matematika dan Sains DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Pendas : Jurnah Ilmiah Pendidikan Dasar Jurnal Sitakara PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT Jurnal Riset Pendidikan Dasar JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Journal on Education Edumaspul: Jurnal Pendidikan Gelar : Jurnal Seni Budaya Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Jurnal Pendidikan dan Konseling Bada'a: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Jurnal Perseda : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar GETER : Jurnal Seni Drama, Tari dan Musik Journal On Teacher Education (Jote) Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang Jurnal Kewarganegaraan Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan Jurnal Riset Madrasah Ibtidaiyah (JURMIA) SEMESTA: Journal of Science Education and Teaching Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar (JIPDAS) Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora QISTINA: Jurnal Multidisiplin Indonesia ANTHOR: Education and Learning Journal Indonesian Research Journal on Education Innovative: Journal Of Social Science Research Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Katalis Pendidikan: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Matematika Realisasi: Ilmu Pendidikan, Seni Rupa dan Desain Imajinasi: Jurnal Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi ANTHOR: Education and Learning Journal Jurnal Papeda: Jurnal Publikasi Pendidikan Dasar Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora
Claim Missing Document
Check
Articles

ASPEK-ASPEK PENCIPTAAN TARI DALAM PENDIDIKAN Hera, Treny
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2018: SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 5 MEI 2018
Publisher : PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.415 KB)

Abstract

Abstract— The essence of dance education speaks of human beings as creators, actors and art users about how to plant, build, and develop the knowledge gained through art education in particular. The art of dance is created and created on the basis of desire and desire to work born from the idea of human creativity that is educated. Indeed the work of dance is a manifestation of the results of human ideas through the motion is arranged through the process of exploration, experience of art, education, until the excavation of meaning and purpose. Through the creation of art activities in education to be a container to express the idea of creativity of educators and learners. The activities of dance performed by humans in arranging dance, creating dance to dance in a performance context. Based on that, it is necessary to analyze the aspect of dance creation in education.  Keywords— Aspects of Dance Creation, Education. Abstrak— Hakikat pendidikan seni tari berbicara mengenai manusia sebagai pencipta, pelaku dan pemakai seni mengenai bagaimana cara menanam, membangun, dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan seni khususnya. Seni tari tercipta dan diciptakan atas dasar keinginan dan hasrat berkarya yang lahir dari ide kreatifitas manusia yang berpendidikan. Sejatinya karya tari merupakan wujud nyata hasil gagasan manusia melalui gerak yang ditata melalui proses eksplorasi, pengalama berkesenian, pendidikan, hingga penggalian makna dan tujuannya. Melalui aktivitas penciptaan seni di dalam pendidikan menjadi wadah mengekspresikan ide kreatifitas pendidik dan peserta didik. Aktivitas seni tari dilakukan manusia dalam hal menata tari, mencipta tari hingga menari dalam suatu konteks pertunjukan. Berdasarkan itulah perlu dilakukan analisis terhadap aspek penciptaan tari di dalam pendidikan. Kata Kunci— Aspek Penciptaan Tari, Pendidikan.
FUNGSI TARI TANGGAI DI PALEMBANG Hera, Treny
GETER Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat di Palembang kental dengan kultur permisif artinya mudah bergaul dan mudah akrab dengan tamu yang datang ke Palembang, bentuk khas kulturnya adalah tuan rumah ataupun instansi yang memiliki acara kedatangan tamu dari dalam dan dari luar Palembang menyajikan tari Tanggai pada awal acara sebagai tanda bahwa acara akan dimulai, diawali dengan proses menyambut tamu melalui penyajian tari Tanggai yang ditarikan oleh penari remaja putri berparas menarik menggunakan busana tari khas Palembang yaitu aesan Pak Sangko, aesan Gede dan aesan Selendang Mantri. Fungsi tari sebagai produk seni bagi masyarakat di Palembang sebagai tontonan dan hiburan disajikan dengan kadar estetisnya sebagai prioritas. Bentuk penyajian tari Tanggai yang konvensional di Palembang merupakan produk dari masyarakat yang memiliki pola pikir pembaharuan terhadap kesenian tradisional, namun hal ini tidak mempengaruhi fungsi tari Tanggai bagi masyarakat Palembang.
PEWARISAN TARI TANGGAI MELALUI PENDIDIKAN: STUDI KASUS SANGGAR PUTRI BATANG HARI SEMBILAN Agustina, Halimah; Hera, Treny; Ilhaq, Mukhsin
GETER Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/geter.v4n1.p23-33

Abstract

Tari Tanggai merupakan tari tradisi khas kota Palembang yang ditarikan pada acara-acara pernikahan, tetapi dengan seiring berjalannya waktu tari Tanggai lambat laun mengalami suatu kemunduran dalam keberadaannya di masnyarakat setempat, sehingga perlu adanya upaya pewarisan, pelestarian di masyarakat setempat. Dalam konsep pewarisan Cavalli-Sforza and Feldman membagikan 3 konsep pewarisan yaitu pewarisan tegak, pewarisan datar dan pewarisan miring, dalam penelitian ini peneliti mengambil salah satu konsep dari pewarisan ini yaitu pewarisan miring melalui pendidikan nonformal di Sanggar Puteri Batang Hari Sembilan. Berdasarkan hal tersebut  masalah dalam penelitian adalah bagaimana proses pewarisan tari Tanggai melalui pendidikan di Sanggar Puteri Batang Hari Sembilan, sehingga dari proses pembelajaran dan nilai–nilai yang diberikan pelatih kepada siswa, adalah suatu upaya untuk mempertahankan dan meneruskan tari Tanggai sebagai suatu kekayaan budaya tradisi melalui pendidikan secara nonformal di Sanggar Puteri Batang Hari Sembilan sebagai bentuk wadah upaya dalam meneruskan kesenian tari tradisi terkhusus tari Tanggai di kota Palembang.
PERUBAHAN BENTUK PERTUNJUKAN TARI SEMBAH DALAM KONTEKS PARIWISATA DI KABUPATEN MUARA ENIM SUMATERA SELATAN Treny Hera
Gelar : Jurnal Seni Budaya Vol 12, No 2 (2014)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1131.026 KB) | DOI: 10.33153/glr.v12i2.1531

Abstract

Dance Sembah is a dance for welcoming the bridegroom’s parents in the wedding ceremony that early appearedin the village of Lubuk Empelas, Muara Enim, South Sumatra in 1956 by M. Natar. In 1989, the dancefunction changed to be a welcoming dance of a great guest. The dance, then, is creatively treated by Rasyid,one of dance artists from Muara Enim. He makes the choreography more interesting because the dance is inthe context of welcoming a guest. The change is focused on the movement, make up, and floor design.Dance Sembah has been continuously developing for the local government places it as their tradition inwelcoming important guests and in tourism sector, as the identity of Muara Enim residence.Keywords: dance Sembah, change of form
FUNGSI TARI TANGGAI DI PALEMBANG Treny Hera
GETER : Jurnal Seni Drama, Tari dan Musik Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Sendratasik FBS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/geter.v3n1.p64-77

Abstract

Masyarakat di Palembang kental dengan kultur permisif artinya mudah bergaul dan mudah akrab dengan tamu yang datang ke Palembang, bentuk khas kulturnya adalah tuan rumah ataupun instansi yang memiliki acara kedatangan tamu dari dalam dan dari luar Palembang menyajikan tari Tanggai pada awal acara sebagai tanda bahwa acara akan dimulai, diawali dengan proses menyambut tamu melalui penyajian tari Tanggai yang ditarikan oleh penari remaja putri berparas menarik menggunakan busana tari khas Palembang yaitu aesan Pak Sangko, aesan Gede dan aesan Selendang Mantri. Fungsi tari sebagai produk seni bagi masyarakat di Palembang sebagai tontonan dan hiburan disajikan dengan kadar estetisnya sebagai prioritas. Bentuk penyajian tari Tanggai yang konvensional di Palembang merupakan produk dari masyarakat yang memiliki pola pikir pembaharuan terhadap kesenian tradisional, namun hal ini tidak mempengaruhi fungsi tari Tanggai bagi masyarakat Palembang.
PEWARISAN TARI TANGGAI MELALUI PENDIDIKAN: STUDI KASUS SANGGAR PUTRI BATANG HARI SEMBILAN Halimah Agustina; Treny Hera; Mukhsin Ilhaq
GETER : Jurnal Seni Drama, Tari dan Musik Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Sendratasik FBS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/geter.v4n1.p23-33

Abstract

Tari Tanggai merupakan tari tradisi khas kota Palembang yang ditarikan pada acara-acara pernikahan, tetapi dengan seiring berjalannya waktu tari Tanggai lambat laun mengalami suatu kemunduran dalam keberadaannya di masnyarakat setempat, sehingga perlu adanya upaya pewarisan, pelestarian di masyarakat setempat. Dalam konsep pewarisan Cavalli-Sforza and Feldman membagikan 3 konsep pewarisan yaitu pewarisan tegak, pewarisan datar dan pewarisan miring, dalam penelitian ini peneliti mengambil salah satu konsep dari pewarisan ini yaitu pewarisan miring melalui pendidikan nonformal di Sanggar Puteri Batang Hari Sembilan. Berdasarkan hal tersebut  masalah dalam penelitian adalah bagaimana proses pewarisan tari Tanggai melalui pendidikan di Sanggar Puteri Batang Hari Sembilan, sehingga dari proses pembelajaran dan nilainilai yang diberikan pelatih kepada siswa, adalah suatu upaya untuk mempertahankan dan meneruskan tari Tanggai sebagai suatu kekayaan budaya tradisi melalui pendidikan secara nonformal di Sanggar Puteri Batang Hari Sembilan sebagai bentuk wadah upaya dalam meneruskan kesenian tari tradisi terkhusus tari Tanggai di kota Palembang.
Workshop Virtual Cipta Kreasi Sebagai Daya Kreatifitas Tari Melaju Dengan Mutu Treny Hera; Rully Rochayati; Evita Elfandari; Nurdin Nurdin; Naomi Diah Budi Setyaningrum; Rio Eka Putra; Auzy Madona Adoma
Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan Vol 4, No 1 (2021): Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/dedikasi.v4i1.5602

Abstract

Masa pandemi dimana setiap aktivitas terbatasi, baik karena waktu, kesehatan, bahkan tempat. Oleh karena pembatasan-pembatasan tersebut maka banyak hal yang tidak dapat dilakukan secara maksimal. Termasuk salah satunya adalah Pengabdian kepada Masyrakat. Melihat dari berbagai kondisi yang tidak memungkinkan untuk tatap muka, maka PkM dosen ini dilakukan secara virtual dengan media zoom. PkM virtual yang dilaksanakan ini merupakan bagian dari sosialisasi karya dosen dalam bidang tari dan musik. Keberlangsungan suatu karya seni adalah apabila dilakukan pewarisan dalam bentuk proses pembelajaran secara terus menerus dari waktu ke waktu. Proses keberlangsungan karya seni tersebut tentunya tidak hanya sebagai apresiasi saja tetapi juga sebagai bagian yang turut terlibat aktif dalam perkembangan karya seni itu sendiri.
PELATIHAN DAN WORKSHOP UNSUR-UNSUR PENDUKUNG KARYA SENI TARI TRADISI SUMATERA SELATAN PADA SISWA-SISWI SE-KOTA PALEMBANG Rully Rochayati; Sri Hastuti Heldani; Treny Hera; Naomi Diah B S; Mainur Mainur; Efita Elvandari
Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan Vol 1, No 2 (2018): Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/dedikasi.v1i2.2279

Abstract

Abstrak  Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat sebagai salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi di Universitas PGRI Palembang bertujuan untuk memberikan Pelatihan Dan Workshop Unsur-Unsur Pendukung Karya Seni Tari Tradisi Sumatera Selatan Pada Siswa-Siswi Se-Kota Palembang sebagai bentuk pembelajaran cabang seni produk kreatif yaitu menghasilkan satu buah gandik siap pakai sebagai perlengkapan kepala pada tari tradisional juga tari kreasi di Kota Palembang. Metode kegiatan tersebut merupakan metode praktik dan presentasi berbagai proses pembuatan dan fungsi setiap media dan alat yang dijadikan sebagai media belajar. Hasil dari pembuatan gandik sebagai accesoris tari meruapakan hasil kerajinan tangan siap pakai melalui beberapa proses dan cara pembuatan. Kata Kunci: Unsur Pendukung Karya Seni Tari, Proses Pembuatan. Abstract The Community Service activity as one of the Tri Dharma of Higher Education at the University of PGRI Palembang aims to provide Training and Workshop on Supporting Elements of South Sumatra Tradition Dance Artwork for Students of Palembang City as a form of learning creative arts branch products which is producing one fruit gandik is ready to use as a head piece in traditional dance and creative dance in the city of Palembang. The method of this activity is a practice method and presentation of various manufacturing processes and functions of each media and tool that is used as a learning medium. The results of making gandik as dance accesoris are ready-made handicraft products through several processes and methods of making. Keywords: Supporting Elements of Dance, Making Process
Berjiwa Seni Melalui Olah Tubuh Sehat Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 Di SMA Negeri 4 OKU Treny Hera; Nurdin Nurdin; Efita Elvandari; Naomi Diah Budi Setyaningrum; Rio Eka Putra; Deria Sepdwiko; Rully Rochayati; Auzy Madona Adoma
Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan Vol 5, No 1 (2022): Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/dedikasi.v5i1.6081

Abstract

Kegitan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) adalah salah satu tugas pokok di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi Universitas PGRI Palembang. Capaian kegiatan PkM yang dilakukan adalah guru dan siswa khususnya di SMA Negeri 4 OKU agar mampu menguasai gerak sehat melalui seni “Zapin Corona”. Pendidikan kesenian khususnya seni memiliki banyak potensi dan peran dalam menghadapi pandemi Covid-19 terutama untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan yang meangkibatkan sesorang bisa stress. Melalui seni jiwa kita bisa mengungkapkan potensi seni sehingga daya ekspresi bisa menimbulkan relaksasi bagi kita yang telah mengalami kejenuhan di rumah saja. Melaui olah tubuh seni jiwa menjadi sehat dan pikiran menjadi terhibur sehingga kecemasan terhadap pandemi bisa berkurang. Seni merupakan sesuatu yang menarik untuk diapresiasi. Peran seni dapat mendalam pada pikiran dan tubuh. kesenian memiliki dampak secara aktif menjadi kreatif. Kegiatan PkM merupakan kegiatan melatih guru dan siswa menari tari Zapin Corona melalui workshop berjiwa seni melalui olah tubuh sehat dalam menghadapi pandemi Covid-19 di SMA Negeri 4 OKU Sumatera Selatan
PELATIHAN TARI LENGGANG PATAH SEMBILAN DALAM KONTEKS PEMENTASAN TARI PADA SISWA-SISWI SMP NEGERI 30 KOTA PALEMBANG Treny Hera; Rully Rochayati; Naomi Diah B S; Efita Elvandari; Nurdin Nurdin
Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan Vol 1, No 2 (2018): Wahana Dedikasi : Jurnal PkM Ilmu Kependidikan
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/dedikasi.v1i2.2280

Abstract

Abstrak Kegitan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah salah satu tugas pokok di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi Universitas PGRI Palembang. Capaian kegiatan PKM yang dilakukan adalah siswa mampu menguasai materi sesuai dengan capaian kegiatan. Kegiatn PKM merupakan kegiatan melatih siswa menari tari nusantara yaitu Lenggang Patah Sembilan yang terdapat dalam kompetensi Mata Pelajaran Seni Budaya sebagai cara membentuk karakter siswa dalam menghargai dan mempertahankan nilai suatu karya seni. Salah satu cara mempertahankan keberadaan seni nusantara khususnya seni tari melalui pembelajaran tari penyambutan yaitu tari Lenggang Patah Sembilan melalui pelatihan menari berpasangan pada siswa SMP Negeri 30 Kota Palembang. Kurangnya kompetensi menari yang dimiliki oleh guru seni budaya di SMP Negeri 30 juga menjadi hal yang melatar belakangi kegiatan PKM ini dilakukan. Seiring dengan lestarinya tari nusantara maka perlu juga apreasiasi cara mementaskannya. Melalui pelatihan tari Lenggang Patah Sembilan  mampu menciptakan keterampilan siswa dalam mengenali tiga unsur utama tari yaitu wirasa, wirama, dan wiraga. Kata Kunci: Gerak Tari Lenggang Patah Sembilan, Konteks Pementasan Tari. Abstract The activity of Community Service is one of the main tasks in the Tri Dharma of the University of Palembang PGRI. The achievement of PKM activities is that students are able to master the material in accordance with the achievements of the activity. PKM activities are activities to train students to dance the archipelago dance, namely Lenggang Sembah Nine, which is contained in the competencies of Cultural Arts Subjects as a way to shape students' character in respecting and maintaining the value of a work of art. One way to maintain the existence of archipelago art, especially dance through learning dance reception, is the Lenggang Patah Sembilan dance through paired dancing training for students of Palembang State Middle School 30. The lack of dance competencies possessed by art and culture teachers at SMP Negeri 30 is also the background for this PKM activity. Along with the continuation of archipelago dance, it is also necessary to appreciate how to perform it. Through Lenggang Patah Sembilan dance training, students are able to create skills in recognizing three main elements of dance, namely wirasa, wirama, and wiraga. Keywords: Broken Nine Motion Dance, Context of Dance Performance.
Co-Authors Agung Amanda Wicaksana Agustina, Halimah Aldona Damayanti Alyah Ertiza Artha, Ully Asih Puspita Sari Astri Astuti Atika Nabilla Amalia Auzi Madona Adoma Auzy Madona Adoma Ayuni, Yesi Budi Utomo Bunga Tri Irawan Dasa Susilawati Deria Sepdwiko Deria Sepdwiko Dessy Wardiah, Dessy DESY FARADILLAH Devi Wahyuni, Ayu Dhea Alfina Putri Dian Nuzulia Armariena Dona Elfira Duheriani, Duheriani Dwinda Rusdiana EFITA ELVANDARI Elin Riana Elsa mayori ELVANDARI, EFITA Evita Elfandari Fadhilah Hidayatullah Fadhilah, Ayuni Faranita Faranita Fenny Fajarina Afrilianti Feri Firmansyah, Feri Ferry Kosasi Ferry Kosasi Fitria Ulfa NM Halimah Agustina Hendri Gunawan Hermansah, Bambang Hesti Aprilianti Hesti Yuliarni Ilhaq, Mukhsin Imam Mujadid Imansyah, Farizal Imansyah, Farizal Irawan, David Budi Irfan Kurniawan Jayanti, Jayanti Kiki Aryaningrum Laksana, Robert Budi Lia Sania Lilis Maulidiah Astuti Lukman Hakim Mainur Mainur Marleni Marleni Mega Fadillah Mega Prasrihamni Melati, Rindu Mentari Mentari Minsih Misdalina, Misdalina Muhammad Ezam Alparabi Mukhsin Ilhaq Mulbasari, Anggria Septiani Murjainah, Murjainah Nadia Rahma Aprilia Naomi Diah B S Naomi Diah Budi Setyaningrum Negi Nila Kesumawati Ningrum, Kinasti Kusuma Ningsih, Yunika Lestaria Nofroza Yelli Nofroza Yelli Nora Surmilasari Novi Rahmawati Nurdin Nurdin Nurdin Nurdin Nurdin Perawati Perawati, Perawati Pressilia Yusa Purnamasari, Ely Rahmat Rizky Ramanata Disurya Ramni Anggrarini Ranti Puspita Sari ratna herawati Ridho Alhafits Rio Eka Putra RIZHARDI, RURY RIZHARDI, RURY Robert Budi Laksana Robert Budi Laksono Rochayati, Rully Rohana ROHANA ROHANA Rohana Rohana Rosi Amelia RULLY ROCHAYATI Samian Hakim Sari Novianti Sendy Velya Sinta Maya Sonia Anisah Utami Sri Fatima Sri Hastuti Heldani Suci Rahmasari Tiara Rachmatini Tri Andini, Aprilia Upik Zarina Maharani Utami, Sonia Anisah Utari Bela Wati Wardiah, Dessy Yapan Ependi Yuliastuti, Rizki