Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengimplementasikan Talk Time sebagai model pembelajaran interaktif yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan berbicara Bahasa Inggris dasar pada anak-anak usia 7–10 tahun. Kegiatan ini dilaksanakan di TPQ Imam Syafi’i, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, dan melibatkan 15 peserta didik. Talk Time menekankan pendekatan komunikatif melalui aktivitas menyenangkan seperti permainan edukatif, dialog sederhana, dan pembacaan cerita (story reading). Kegiatan berlangsung dalam dua sesi yang masing-masing berdurasi 60–90 menit dan dipandu oleh seorang dosen serta beberapa mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Selama pelaksanaan, anak-anak menunjukkan antusiasme tinggi dan keterlibatan aktif dalam setiap aktivitas. Permainan seperti Guess the Picture dan Role Play – At the Market membantu anak mengembangkan kosakata dan melatih keberanian berbicara dalam konteks yang bermakna. Aktivitas story reading juga memberikan kontribusi signifikan dalam memperkaya struktur kalimat dan pemahaman makna secara kontekstual. Anak-anak mampu merespons instruksi dalam Bahasa Inggris, mengulangi ungkapan sederhana, dan terlibat dalam percakapan singkat secara spontan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa model Talk Time efektif digunakan dalam lingkungan pendidikan nonformal seperti TPQ. Pembelajaran yang berbasis interaksi dan konteks nyata terbukti mampu meningkatkan keterampilan berbicara dan kepercayaan diri anak-anak. Selain memberikan manfaat bagi peserta didik, kegiatan ini juga menjadi sarana penerapan ilmu dan penguatan hubungan antara perguruan tinggi dan masyarakat. Model ini berpotensi untuk direplikasi di berbagai lembaga serupa lainnya.