Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR PASIEN HEMODIALISIS: The Role of Family Support for Fulfilling The Sleep Needs of Hemodialysis Patients Argo Winoto; Kusnanto Kusnanto; Muhammad Sajidin
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 6 No. 1 (2020): JIKep | Maret 2020
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.278 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v6i1.445

Abstract

Pendahuluan: Dukungan dari keluarga terhadap pasien hemodialisis sangat diperlukan. Namun sampai dengan saat ini belum ada penelitian yang secara khusus membahas bentuk dukungan yang diberikan oleh keluarga pada pasien hemodialisis sehingga tidak mengalami gangguan kualitas tidur. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji secara mendalam upaya dukungan yang diberikan oleh keluarga kepada salah anggota keluarga yang sedang menjalani hemodialisis. Metode: Penelitian ini adalah penelitian qualitative dengan studi fenomenologi. Jumlah sample adalah 14 partisipan yang diambil dengan cara purposive sampling. Kriteria partisipan adalah pasien hemodialisis yang dapat memenuhi kebutuhan tidurnya yang ditandai dengan skala ukur Pitsburg Sleep Quality Indeks (PSQI ? 5). Partisipan direkam saat wawancara mendalam terkait pengalaman hidup mereka sehari-hari dengan menggunakan pedoman semi-struktur. Proses analisa data pada penelitian ini menggunakan metode Colaizzi. Hasil: Terdapat 3 tema utama yang diperoleh dari hasil analisis data wawancara antara lain dukungan keluarga, dukungan lingkungan dan dukungan tenaga kesehatan. Berdasarkan hasil ketiga tema utama tersebut maka dukungan keluarga yang menjadi faktor terbanyak yang membuat kualitas tidur pasien menjadi lebih baik. Tema utama dukungan keluarga dapat diuraikan menjadi tiga sub tema, yaitu kebutuhan akan pendamping, membantu memenuhi kebutuhan, dan perhatian. Diskusi: Dukungan keluarga akan memunculkan rasa aman, nyaman dan menumbuhkan harapan bagi pasien hemodialisis sehingga akan menimbulkan ketenangan yang dapat memudahkan pasien untuk memenuhi kebutuhan tidurnya.
IMPLEMENTASI KONSEP GREEN ECONOMY DALAM PENGEMBANGAN WISATA BERWAWASAN LINGKUNGAN PADA PANTAI DATO KABUPATEN MAJENE , Rezky Ramadhan; Muhammad Sajidin; Riady Ibnu Khaldun; Muhammad Qeyz
Moderat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 11 No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/moderat.v11i1.4575

Abstract

Tourism is an inseparable aspect of people's lives in various parts of the world because it is closely related to economic and social aspects. Tourism must be built on the principle of sustainability, which means that the development is supported by environmental aspects in the long term and must adhere to the principles of justice, morality, and economic benefits for the community. By using the concept of green economy, environmental conditions related to environmental sustainability can be achieved as well as possible. This study was conducted by collecting primary data through direct interviews with participants and conducting field observations. The purpose of the study was to analyze the implementation of the green economy concept in the development of sustainable tourism at the Dato Beach tourist attraction in Majene Regency. The results of this study indicate that Dato Beach has implemented several things included in the green economy concept, including focusing on efficient natural resource management, reducing environmental impacts, and increasing inclusive social welfare.
Simulation of Interprofessional Collaboration on Self-Awareness of Diabetes Mellitus Patients Muhammad Sajidin; Arief Andriyanto
Journal of Ners and Midwifery Vol 11 No 3 (2024)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v11i3.ART.p244-252

Abstract

Diabetes mellitus is a non-communicable disease that is included in the chronic disease category and is expected to increase, so a method is needed to carry out the control recommended by the Ministry of Health in the form of intelligent management of diabetes mellitus. The management given to people with diabetes is developed based on the theory of the Health Promotion Model and the form of Diabetes Self-Management Education (DSME) intervention. The aim was to analyze the simulation of interprofessional collaboration on self-awareness of diabetes mellitus patients. Quasi Experiment Pre-Post Test with Control Group Design for 4 weeks consisting of 8 sessions and each session + 30 minutes. The samples were taken using simple random sampling technique, namely type 2 diabetes mellitus as many as 58 respondents in each intervention and control group. The instrument used a diabetes mellitus self-awareness questionnaire with 51 statement items that had been tested for validity and reliability. The data analysis used a paired t-test. There was a significant difference in the self-awareness of people with type 2 diabetes before and after being given the Interprofessional Collaboration Simulation (IPC-S) which had a significant p-value of 0.001 <0.05. In the control group, there was no significant difference in the self-awareness of people with type 2 diabetes before and after being given Interprofessional Collaborative Simulation (IPC-S) with a significant p-value of 0.569 > 0.05. There was a difference in self-awareness in the intervention group because the method provided was complete which was adapted to the needs of the patient so far, to still be able to manage the disease so that blood sugar levels can be controlled. This activity directly has also made the respondents in the intervention group have more self-awareness, higher than the control group.
Peningkatan Kapasitas Kelompok Home Industri Pandebassi di Desa Pamboborang dalam Penggunaan Digital Marketplace Riady Ibnu Khaldun; Rezky Ramadhan Antuli; Muhammad Sajidin; Nursafila, Nursafila; Mus Muliadi
PaKMas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2025): Mei 2025
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/pakmas.v5i1.3174

Abstract

In the current digital era, the ability to leverage technology and online platforms has become a key factor for success across various industries, including home industries. One example is the Pandebassi home industry group in Pamboborang Village, which has enhanced its capacity to use digital marketplaces to promote its products. Pandebassi consists of a group of local artisans in Pamboborang Village. Previously, they faced challenges in marketing their products due to limited market access and a lack of knowledge about how to utilize online platforms. To overcome these challenges, the group decided to improve its capacity in using digital marketplaces. The training helped them understand the basics of online marketing, sales strategies, and product optimization techniques to increase online visibility. With increased income from online sales, the group was able to improve product quality, expand market reach, and empower more members within the group. Additionally, the success of the Pandebassi group in utilizing digital marketplaces is expected to have a positive impact on the local economy in Pamboborang Village. With the growth of their online business activities, more job opportunities are created for the local community, contributing to better economic growth. In conclusion, the capacity enhancement of the Pandebassi home industry group in Pamboborang Village in using digital marketplaces is expected to have a significant impact on local economic development and the welfare of group members. This demonstrates the importance of leveraging technology to develop home industries and expand market access for small and medium-sized enterprises.
STRATEGI KEAMANAN MARITIM INDONESIA DALAM MENGHADAPI ANCAMAN KEJAHATAN TRANSNASIONAL DI ASIA TENGGARA Muhammad Sajidin; Inggar Saputra; Wida Nofiasari
Jurnal Lemhannas RI Vol 11 No 3 (2023)
Publisher : Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55960/jlri.v11i3.476

Abstract

Salah satu ancaman yang sering muncul bagi Indonesia dan negara di Asia Tenggara adalah kejahatan yang melintasi batas negara atau kejahatan transnasional (Transnational crime). Kejahatan jenis ini muncul akibat kedekatan geografis wilayah suatu negara yang berdampak mudahnya akses untuk melakukan kejahatan transnasional. Untuk mengatasi kejahatan transnasional tersebut, diperlukan tindakan hukum, operasi intelijen dan upaya diplomasi antar negara Asia Tenggara untuk mencegah agar kejahatan transnasional tidak lagi terjadi di lautan. Tujuan utama penelitian ini adalah melihat bagaimana strategi keamanan maritim yang tepat bagi Indonesia untuk menghadapi kejahatan transnasional di Asia Tenggara. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Analisis data menggunakan analisis data kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah studi kepustakaan menggunakan teori dan konsep dari buku, jurnal, artikel media massa dan lainnya. Hasil penelitian menyebutkan untuk menghadapi kejahatan transnasional diperlukan tiga langkah strategis. Pertama kerjasama antara penegak hukum lintas negara. Kedua adanya operasi intelijen Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya untuk mengungkap dan menekan praktek kejahatan transnasional. Ketiga, peningkatan upaya diplomasi maritim antar negara Asia Tenggara dalam menghadapi praktek kejahatan transnasional. Kesimpulan penelitian adalah diperlukan koordinasi penegak hukum, intelijen dan diplomasi maritim antara Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya dalam menekan dan menghadapi kejahatan transnasional di Asia Tenggara.
Keterlibatan Amerika Serikat dalam Konflik Suriah sebagai Konsekuensi dari Politik Engtangling Alliance Kusmin, Achmad Fauzi; Danar Hafidz Adi Wardhana; Muhammad Sajidin; Dewi Nuraliah; Nurfadilah Nasiruddin; Rezky Ramadhan Antuli
Jurnal Arajang Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Arajang Volume 6 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/arajang.v6i1.2769

Abstract

Banyak negara-negara di dunia yang membangun hubungan melalui berbagai perjanjian, baik dalam bidang ekonomi, politik maupun militer. Hal ini kemudian menyebabkan adanya hubungan antar negara yang cenderung mengikat. Hal ini terjadi kepada Amerika pada keterlibatannya dalam konflik Suriah. Banyak faktor yang menyebabkan Amerika untuk terlibat di konflik Suriah, salah satunya adalah keterlibatan sekutu-sekutu Amerika dalam konflik tersebut. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode library research. Pada tahap awal penulis melakukan penentuan topik penelitian. Setelah menemukan topik penelitian, penulis kemudian menggunakan berbagai teori dan konsep dalam hubungan internasional. Teori yang digunakan adalah neorealisme, balance of power dan entangling alliance. Penulis mengumpulkan berbagai data yang dikelompokkan menjadi analisis menggunakan data mengenai situasi Suriah, implementasi kebijakan AS dan lainnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber. Terdapat banyak aktor yang terlibat dalam konflik di Suriah. Aktor-aktor tersebut memiliki peran masing-masing dalam konflik ini. Aktor-aktor domestik yang menjadi oposisi Assad diantaranya adalah National Coalition dan beberapa kelompok bersenjata lainnya. Sedangkan Partai Ba’ath, Institusi Keamanan dan kelompok agama minoritas memilih untuk mendukung pemerintahan Assad. Program Pelatihan dan Perlengkapan AS untuk Kelompok Oposisi, Bantuan Kemanusiaan, Sanksi Ekonomi AS. Keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik Suriah bukan semata-mata atas dasar kepentingan Amerika untuk membantu warga Suriah, namun hal ini didorong oleh keterlibatan sekutu-sekutu Amerika Serikat, sehingga secara moral Amerika Serikat harus terlibat dalam konflik itu demi menjaga hubungannya dengan sekutu-sekutunya. Sesuai dengan konsep entangling alliance yang menyatakan bahwa negara dapat terlibat dalam suatu permasalahan sebagai hasil dari keterikatannya terhadap sekutu-sekutunya.