Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

FENOTIPE BOBOT BADAN DAN UKURAN TUBUH ENTOG (Cairina moschata) DI DESA TEGALWERU KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG Anan Matur; Sunaryo Sunaryo; Mudawamah Mudawamah
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.853 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v1i2.4524

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman dan perbedaan bobot badan dan ukuran tubuh (morfometri) dari berbagai umur maupun jenis kelamin entog, di Desa Tegalweru Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Materi penelitian yang digunakan adalah 25 ekor entog jantan dewasa dan 33 ekor entog betina dewasa serta 25 ekor entog jantan muda dan 31 ekor entog betina muda. Metode yang digunakan adalah deskriptif untuk menggambarkan bobot badan dan ukuran tubuh. Pengelompokan umur didasarkan pada hasil wawancara dengan peternak dilanjutkan dengan engecekan kondisi fisik ternak. Hasil penelitian menunjukan bahwa fenotipe bobot badan  jantan dengan betina pada entog dewasa berbeda sangat nyata (P<0,01) demikian juga antara entog jantan dan  betina muda serta jantan dewasa dengan jantan muda berbeda sangat nyata (P<0,01) serta antara entog betina dewasa dengan muda terdapat tidak berbeda nyata (P>0,05). Fenotipe ukuran tubuh (panjang badan, lingkar dada, panjang paruh, panjang leher, panjang kaki, dan panjang sayap) antara entog jantan dengan betina dewasa berbeda sangat nyata (P<0,01) kecuali lingkar paha tidak berbeda nyata (P>0,05). Sedangkan pada semua ukuran tubuh antara entog jantan dengan betina muda dan dewasa terdapat perbedaan sangat nyata (P<0,01). Kecuali antara entog betina dewasa dan muda berbeda nyata (P<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bobot badan entog muda sangat nyata lebih rendah 12,16% - 42,47% dibandingkan dengan entog dewasa baik pada  jantan maupun betina. Begitu pula ukuran tubuh entog muda sangat nyata lebih rendah 10,59% - 35,69% dibandingkan entog dewasa baik pada jantan maupun betina. Kata Kunci : Bobot badan, Ukuran tubuh entog, Chairina moschata
Kelompok Ternak Itik Pedaging Hasil Hibridisasi Kingbell Desa Gadingkulon , Dau, Kabupaten Malang Sunaryo Sunaryo; Muhammad Farid Wadjdi
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.546 KB) | DOI: 10.33474/jipemas.v1i2.1523

Abstract

Program IPTEK bagi masyarakat (IbM) ini dilakukan dalam rangka membantu meningkatkan performans produksi dan keuntungan peternakan itik pedaging pada Kelompok Peternakan itik pedaginghasil hibridisasi Kingbelldesa Gading, kecamatan Dau Kabupaten Malang. Tujuan IbM ini adalah transfer IPTEK pengelolaan, perkandangan, pakan dan pemasaran dalam upaya peningkatan keuntungan usaha peternak itik pedaging desa Gading tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan implementasi program IbM yang antara lain meliputi penyuluhan, pelatihan dan demo plot, pendampingan dan reboisasi di sekeliling lokasi kandang. Hasil program IbM ini ditandai dengan antusiasnya peternak mitra dalam menjalankan semua kegiatan dalam program IbM ini. Adapun program pengadaan dan penanganan pakan alternatif dari limbah sisa makanan dari warung, restoran dan hotel ternyata baik melalui pengeringan dan digiling maupun fermentasi dihasilkan bahan pakan sangat bagus. Untuk yang dikeringkan dan digiling mendekati kualitas konsentrat pakan ayam petelur, sedang yang difermentasi yang dicampur jagung dan pollard memiliki kandungan protein 14,25% dan energy metabolis lebih dari 3500Kcal. Sehingga dengan menambah sedikit bahan yang mengandung protein tinggi sudah dapat digunakan sebagai bahan pakan itik pedaging. Aplikasi hasil pelatihan formulasi rangsum dan renovasi kandang dengan memisah dari kandang itik untuk pembibitan dihasilkan performans itik pedaging diperoleh pencapaian bobot panen yang lebih pendek sekitar 5 hari, selisih feed konvertion ratio (FCR) yang hemat pakan hampir 0,5 kg dan selisih harga pakan hampir Rp. 1.500,-/kg sehingga keuntungan meningkat dari Rp. 4.000,-menjadi Rp. 8.430,-. Jumlah pemeliharaan itik pedaging pada mitra peternak utama bekisar antara 200 – 500 ekor bergantung ketersediaan bibit, sedang peternak mitra ke dua antara 100 – 300 ekor. Kesimpulan dari pelaksanaan program IbM ini peternak mitra memperoleh IPTEK dalam usaha peternakan itik pedaging sehingga dapat meningkatkan performans produksi, efisiensi dan keuntungan yang sangat signifikan. Saran untuk peternak mitra selesai pendampingan diharapkan dapat melanjutkan pengelolaan peternakan itik pedagingnya sebagaimana yang dilakukan selama pelaksanaan program IbM. Masih perlu dilaksanakan program penelitian dan pengabdian pada masyarakat atas masalah-masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan program IbM ini.
EVALUASI SEMEN SAPI LIMOUSIN DAN SIMENTAL UMUR SEBELAS TAHUN Kushariyanto kushariyanto; Sunaryo sunaryo; Sumartono sumartono
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 4, No 02 (2021): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kualitas semen sapi impor (Limousin dan Simental) dan lokal (Bali dan Madura) pada umur 11 tahun untuk selanjutnya dibandingkan dengan standar minimal Permentan No 10 tahun2016. Semen Beku dan Permentan Nomor 10 Tahun 2016 untuk dapat diproses menjadi semen beku. Materi yang digunakan berupa data catatan penampungan semen periode tahun 2020 sapi Limousin, Simental, Bali dan Madura pada saat berumur 11 tahun di BBIB Singosari. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus semen sapi Limosin dan Simental serta sapi Bali dn Madura. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas semen sapi impor umur 11 tahun tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan standar minimal Permentan No 10 tahun2016.. Rata-rata volume semen sapi Limousin umur 11 tahun adalah 6,16±0,173 ml sedangkan sapi Simental 7,09±0,452 ml. Motilitas semen sapi Limousin 81,10±1,040% dan sapi Simental 75,70±1,492%. Abnormalitas semen sapi Limousin 5,80±0,575% dan sapi Simental 8,01±0,821%. Kualitas semen sapi impor dan sapi lokal umur 11 tahun juga tidak menunjukan perbedaan signifikan (P>0,05). Rata-rata volume semen sapi Bali adalah 6,14±0,75 ml dan volume semen sapi Madura yaitu 6,4±0,735 ml. Motilitas semen sapi Bali 80,38±1,71 % dan sapi Madura 78,32±2,65 %. Abnormalitas semen sapi Bali 5,88±1,14 % dan sapi Madura 7,97±1,17%. Disimpulkan bahwa sapi Limousin dan Simental pada umur 11 tahun masih memiliki kualitas semen yang baik sesuai dengan Permentan No 10 Tahun 2016. Sapi Limousin dan Simental pada umur 11 tahun memiliki kualitas semen yang sama bila dibandingkan dengan sapi Bali dan Madura pada umur yang sama. Kata Kunci : sapi impor, sapi lokal
PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN DAUN SENGON (Albizzia falcataria) TERALKALINASI DAN TERFERMENTASI ) SEBAGAI BAHAN PAKAN ITIK PEDAGING PERIODE FINISHER TERHADAP PERSENTASE KARKAS DAN PERSENTASE LEMAK ABDOMINAL Eko Nova Adiyanto; Sunaryo Sunaryo; Muhamad Farid Wadjdi
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 3, No 02 (2020): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh tingkat penggunaan campuran daun sengon teralkalinasi dan terfermentasi sebagai bahan pakan itik pedaging periode finisher. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun sengon teralkalinasi dan terfermentasi yang dicampur dengan konsentrat 511, CP 144, jagung giling dan pollard, dan juga itik pedaging periode finisher jenis kelamin jantan dengan rata-rata bobot badan 845 gram umur 21 hari sebanyak 16 ekor. Metode yang digunakan adalah metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, pada tiap unit percobaan terdiri dari 1 itik ditambah 4 itik untuk percobaan lain dengan variabel yang berbeda. Perlakuan yang diberikan adalah P0 = 100% ransum yang terdiri konsentrat 511, CP 144, jagung giling dan pollard, P1 =  95% ransum yang terdiri konsentrat 511, CP 144, jagung giling dan pollard + 5% daun sengon teralkalinasi dan terfermentasi, P2 = 90% ransum yang terdiri konsentrat 511, CP 144, jagung giling dan pollard + 10% daun sengon teralkalinasi dan terfermentasi, P3 = 85% ransum yang terdiri konsentrat 511, CP 144, jagung giling dan pollard + 15% daun sengon teralkalinasi dan terfermentasi. Hasil  yang diperoleh (persentase karkas dan persentase lemak abdominal) kemudian dianalisis ragam (Anova) dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian didapat bahwa tingkat penggunaan daun sengon teralkalinasi dan terfermentasi dalam pakan menunjukkan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap persentase karkas dan menunjukkan pengaruh nyata (P<0,05) pada persentase lemak abdominal itik pedaging periode finisher. Rata-rata persentase karkas pada tiap perlakuan adalah P0 = 57,031%, P1 = 56,964%, P2 = 55,778%, dan P3 = 55,201% dan nilai persentase lemak abdominal pada tiap perlakuan adalah P0 = 1,060%b , P1 = 1,024%ab , P2 = 0,986%a , dan P3 = 0,972%a. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan daun sengon teralkalinasi dan terfermentasi pada tingkat 15%  dapat digunakan sebagai pakan itik pedaging periode finisher.
PERFORMA PRODUKSI BROILER TERPAPAR BAKTERI Escherichia coli YANG DIBERI EKSTRAK DAUN AFRIKA (Vernonia amygdalina) Sri Deva Oktavia; Umi Kalsum; Sunaryo sunaryo
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 3, No 1 (2020): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis performa produksi broiler yang terpapar bakteri Escherichia coli yang diberi ekstrak daun afrika (Vernonia amygdalina). Materi yang digunakan adalah Ektrak daun afrika (Vernonia amygdalina), Escherichia coli, antibiotik limoxin, 48 ekor broiler. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan AcakKelompok (RAK) yang terdiri dari 3 kelompok dan 4 perlakuan. Perlakuan penelitian adalah V0 = Antibiotik, penggunaan ekstrak Vernonia amygdalina dengan dosis V0,5 = 0,005g/ml, V1 = 0,010g/ml, V1,5 = 0,015g/ml dan cekok bakteri Escherichia coli dengan konsentrasi 1,2 x 105 CFU. Data yang diperoleh (konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, feed conversion ratio danmortalitas) dianalisis ragam (Anova). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Vernonia amygdalina efeknya sama dengan antibiotik. Selanjutnya nilai rata-rata pada masing-masing kelompok dan perlakuan broiler yang terpapar bakteri Escherichia coli yang diberi ekstrak daun afrika nilai rata-rata konsumsi yaitu K1 = 968,88 K2 = 1131,31 K3 = 1173,44 V0 = 1106,50 V0,5 = 1051,75 V1 = 1057,75 V1,5 = 1148,83. Nilai rata-rata PBB yaitu K1 = 508,00 K2 = 604,06 K3 = 535,00 V0 = 595,17 V0,5 = 529,58 V1 = 470,25 V1,5 = 601,08. Nilai rata-rata FCR yaitu K1 = 1,95 K2 = 1,92 K3 = 2,23 V0 = 1,86 V0,5 = 2,01 V1 = 2,26 V1,5 = 2,00. Nilai rata-rata Mortalitas yaitu K1 = 6,25 K2 = 0 K3 = 0 V0 = 0 V0,5 = 0 V1 = 8,33 V1,5 = 0. Kesimpulan penelitian adalah dosis0,005g/ml sudah dapat menggantikan penggunaan antibiotik untuk mengobati broiler yang terpapar bakteri Escherichia coli. Perlu dilakukan penelitian tentang ekstrak Vernonia amygdalina sebagai feed additive pada ternak unggas untuk meningkatkan performa produksi.Kata kunci : ekstrak vernonia amigdalina, escherichia coli, broiler, performa produksi
ANALISA KUALITAS MADU AKASIA, KARET DAN RANDU PRODUKSI PT KEMBANG JOYO SRIWIJAYA Nanda Agustia Nasharuddin; Sunaryo Sunaryo; Oktavia Rahayu Puspitarini
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 5, No 02 (2022): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kualitas madu akasia, randu, dan karet berdasarkan kadar air, brix, dan pH. Materi yang digunakan pada penelitian kali ini adalah 3 jenis madu yaitu: madu akasia, karet dan randu produksi PT Kembang Joyo Sriwijaya. Metode yang digunakan pada penelitian ini studi kasus. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, variabel yang diamati adalah kadar air, brix dan pH. Data yang diperoleh dari penelitian kemudian dianalisis menggunakan analisis of varian (ANOVA) one way. Apabila berpengaruh akan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan bahwa madu akasia , karet dan randu tidak berpengaruh nyata (P > 0,05) terhadap kadar air dan brix. Kadar air madu Akasia adalah 20,8% pada madu Randu 21,2% dan pada madu Karet 21,2%. Brix pada madu Akasia adalah 75,8%, pada madu Randu 77,2% dan pada madu Karet 76,8%. Hasil analisa ragam jenis madu akasia, randu dan karet berpengaruh sangat nyata (P < 0,01) terhadap nilai pH, dengan nilai rataan 3,82a pada madu Akasia, 4,60b pada madu Karet dan 4,66b pada madu Randu. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kualitas madu Akasia, Karet dan Randu tidak berbeda  tetapi memiliki pH yang berbeda, ketiga jenis madu yang diteliti memenuhi Standar Nasional Indonesia pada parameter kadar air, brix dan pH dengan kualitas sangat baik.Kata kunci : akasia, randu, karet, kadar air, brix, pH.
PENGARUH PENGGUNAAN CAMPURAN GAPLEK DAN AMPAS TAHU TERFERMENTASI Trichoderma viridae SEBAGAI SUBSTITUSI PAKAN KOMERSIAL STARTER TERHADAP FEED CONVERTION RATIO (FCR) DAN BIAYA PAKAN PERKILOGRAM PERTAMBAHAN BOBOT BADAN PADA BROILER FINISHER Pebri Hartanto; Sunaryo sunaryo; Dedi Suryanto
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 3, No 1 (2020): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penggunaan campuran gaplek dan ampas tahu terfermentasi Trichoderma viridae sebagai substitusi pakan komersial starter terhadap Feed Convertion Ratio (FCR) dan biaya pakan perkilogram pertambahan bobot badan pada broiler periode finisher. Materi penelitian ini adalah broiler umur 21 hari berjumlah 64 ekor, pakan substitusi berupa campuran tepung gaplek dan ampas tahu (GAT) sejumlah 28.8 kg (dengan perbandingan 14.3% tepung gaplek : 85.7% ampas tahu kering) terfermentasi Trichoderma viridae, pakan komersial starter. Penelitian dilakuan dengan 4 macam perlakuan dengan level subtitusi pakan P0 (0%), P1 (20%), P2 (25%), dan P3 (30%) dan diulang sebanyak 4 kali. Metode penelitian ini eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data yang diperoleh dianalisa dengan analisis of varian (ANOVA). Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan campuran gaplek dan ampas tahu terfermentasi Trichoderma viridae sebagai substitusi pakan komersial starter berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap Feed Convertion Ratio (FCR) danbiaya perkilogram pertambahan bobot badan. Rata-rata FCR P0 = 1,64a, P2 = 1,69a, P1 = 1,78b, P3 = 1,92c dan rata-rata harga pakan perkilogram P1 = Rp. 11.395,92a, P2 = Rp. 11.706,68ab, P0 = Rp. 12.168,34bc, P3 = Rp. 12.352,37c. Kesimpulan penelitian adalah campuran gaplek dan ampas tahuterfermentasi Trichoderma viridae sebagai substitusi pakan komersial starter sebagai pakan broiler finisher memberikan respon yang sangat nyata dan subtitusi penggunaan campuran terbaik sebesar 20% terhadap FCR dan biaya pakan perkilogram pada broiler finisher.Kata Kunci :Trichoderma viridae, pakan komersial starter, broiler finisher, fermentasi gaplek dan ampas tahu
PENGARUH PENAMBAHAN CAMPURAN BIO ENZIM DAN TEMULAWAK (CURCUMA ZANTHORIZA) DALAM PAKAN AYAM PEDAGING FASE FINISHER TERHADAP PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL Anasrul Ramadani; M. Farid Wadjdi; Sunaryo sunaryo
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 5, No 02 (2022): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan.untuk mengetahui pengaruhipenambahan campuran bio enzim dan temulawak terhadap persentaseikarkas dan kadar lemakiabdominal. Peneltian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Desember 2021 sampai 09 januari 2022 di Teaching Farm Fakultas Peternakan UNISMA. Materi yang digunakan adalah Bio enzim dan temulawak. Alat yang digunakan adalah timbangan analitik, pisau, cutter. Metode yangidigunakan dalamipenelitianiiniiadalah metodeieksperimenidengan menggunakaniRancanganiAcakiLengkapi(RAL) dengan empat proses dan empat pengulangan. Percobaan P0 = (pakan komersil 100%). P1 = (pakan komersil 1 kg dengan bio enzim 3,5 gram/kg). P2 = (pakan komersil 1 kg dengan bio enzim 5 gram/kg). P3 = (pakan komersil 1 kg dengan bio enzim 7,5 gram), dan menggunakan temulawak 20 gram/kg..setelah itu data dianalisis ragam dan uji BNT untukimemperoleh hasil perbedaaniantariperlakuan. Hasil penelitian menunjukkan penambahan campuran bio enzim dan temulawak berpengaruh (P<0,05) terhadap persentase karkas dengan hasil rataan P0= 70,50a, P1= 71,50a, P2= 75,75b, P3= 75,75b %. Penggunaan campuran bio enzim dan temulawak tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap persentase kadar lemak abdomen dengan hasil. P0=0,87, P1=0,85, P2=0,84, P3=0,76 %. Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa penambahan campuran bio enzim dan temulawak pada pakannberpengaruh terhadap persentase karkas, dan tidak berpengaruh terhadap persentase lemak abdomen broiler fase finisher. Penambahan bio enzim 5 gram/kg dan temulawak 20 gram/kg berpengaruh positif terhadap proporsi karkas dan lemak abdominal.Kata kunci : bio enzim, temulawak, persentase karkas, persentase lemak abdominal, ayam broiler fase finisher. 
PENGARUH BIO ORGANIK SUMPLEMEN (BOS) TERHADAP BOBOT, INDEKS BENTUK DAN TEBAL KULIT TELUR AYAM ISA BROWN DI ATAS UMUR 64 MINGGU Dwi Aji Andrianto; Sunaryo sunaryo; Oktavia Rahayu Puspitarini
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 2, No 1 (2019): Edisi Khusus Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh BOS terhadap bobot, indeks dan tebal kulit telur ayam petelur di atas umur 64 minggu. Materi penelitian ini menggunakan BOS yang dicampur dengan air minum dan ayam petelur sebanyak 120 ekor terdiri umur 64, 72 dan 92 minggu. Setiap unit percobaan terdiri dari 10 ekor. Metode yang digunakan dalam penelitian iniadalah eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 3 kelompok umur K1 (62 minggu), K2 (72 minggu) dan K3 (92 minggu). dan 4 perlakuan. Perlakuannya terdiri dari pemberian BOS 0 ml/liter air minum asebagai kontrol (P0), 0,5 ml/l air (P1), 0,75 ml/l air (P2), dan 1ml/l air (P3). Data yang diperoleh dianalisis ragam dan dilanjut dengan uji Beda NyataTerkecil. Hasil analisis ragam menunjukan bahwa umur dan perlakuan pemberian dosis (BOS) pada air minum berpengaruh sangat nyata terhadap bobot, indeks dan tebal kulit telur (P<0,01). Rata-rata bobot telur (g) K1;70,050a, K2; 70,5250b, K3; 70,9450c. Rata-rata bobot telur (g) P0 ;69,7770a , P1: 70,450b, P2 : 70,7670bc, P3: 71,0330c. Rata-rata indeks telur K1; 76,240c ,K2; 74,758b, K3; 73,810a. Rata-rata indeks telur P0: 71,54a, P1: 73,93b, P2: 76,43b, P3: 77,85c. Ratarata tebal kulit (mm) K1;0,4000c, K2; 0,3920b, K3; 0,3830a. Rata-rata tebal kulit telur (mm) P0: 0,3810a .P1: 0,3910ab, P2: 0,3940b, P3: 0,399b. Kesimpulan penelitian ini adalah penambahan BOS meningkatkan bobot dan indeks bentuk telur, serta mempertebal kulit telur. Pemberian BOS pada air minum yang terbaik pada dosis 0,75ml/l air. Untuk memperbaiki kualitas telur ayam petelur umur di atas 64 minngu disarankan menggunakan BOS dalam air minum dengan dosis 0,75 ml/l.Kata kunci : Bio Organic Suplemen (BOS), bobot telur, indeks telur, tebal kulit telur
PENAMBAHAN PROBIOTIK Lactobacillus fermentum DALAM AIR MINUM TERHADAP PERFORMANS PRODUKSI BROILER mohammad Rofi&#039;i; Sunaryo Sunaryo; Muhammad Farid Wadjdi
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan probiotik Lactobacillus fermentum. Materi Penelitian yang digunakan pada penelitian sebagai berikut: 1 Probiotik Lactobacillus fermentum Penelitian percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. P0 = tampa perlakuan (kontrol) P1 = dengan probiotik Lactobacillus fermentum 1 ml/l. P2 = 2 ml/l. P3 = 3 ml/l. Variabel yang diamati adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, mortalitas, bobot badan dan indek performans. Berdasarkan analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan probiotik (Lactobacillus fermentum) berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap semua variabel kecuali mortalitas umur 20-35 hari. Rata-rata konsumsi pakan selama penelitian, P0 = 2015a, P1 = 2080ab, P2 = 2140b dan P3 = 2030a (g/ekor), rata-rata pertambahan bobot badan: P0 = 986a, P1 =1213c, P2 = 1313d dan P3 = 1091b. (g/ekor), rata-rata konversi pakan : P0 = 2,0d, P1 = 1,7b, P2 = 1,6a dan P3 = 1,9c, rata-rata bobot badan: P0 = 1785a, P1 = 1988b, P2 = 2175c dan P3 = 1841a (g/ekor), rata-rata indeks performans: P0 = 136a, P1 = 202c, P2 = 229d dan P3 = 166b. Sedangkan pemberian probiotik menunjukkan pengaruh nyata (P<0.05) terhadap mortalitas dengan rata-rata mortalitas, P0 = 1.25b, P1 = 1b, P2 = 0.25a dan P3 = 0.0a. Kesimpulan penelitian penambahan probiotik mulai umur 20 hari memberikan respon positif terhadap performans broiler. disarankan menambahkan probiotik dengan dosis 2 ml/l air minum mulai umur 20 hari. Untuk mendapatkan performans broiler disarankan dilakukan penelitian dengan penambahan probiotik Lactobacillus fermentum dosis yang sama mulai umur setelah fase indukan.Kata kunci : probiotik Lactobacillus fermentum, broiler fase finisher, performans produksi