Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Identifikasi Total Protein dan Fraksi Protein Induk Kambing Peranakan Ettawah Beranak Kembar dan Tunggal Gusfarisa Rafika Putri; Mudawamah Mudawamah; Sumartono Sumartono
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 21, No 1 (2020): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2020.021.01.5

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi total protein dan fraksi protein (albumin dan globulin) serum darah induk kambing Peranakan Ettawah (PE) beranak kembar dan tunggal. Penelitian ini dilakukan menggunakan serum darah induk kambing PE beranak tunggal dan kembar dengan membagi dalam 2 kelompok, setiap kelompok terdiri atas 6 ekor kambing. Sampel serum diisolasi dari whole blood. Whole blood diambil melalui vena jugularis kambing PE. Separasi serum induk kambing PE dilakukan menggunakan total protein, albumin, dan globulin menggunakan metode spektofotometri, kemudian data dianalisa menggunakan uji unpaired t-test melalui software SPSS.16 untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Berdasarkan penelitian, didapatkan hasil total protein kelompok induk kambing beranak kembar berbeda nyata (P<0,05) lebih tinggi 31,68% dibanding kelompok induk kambing beranak tunggal.  Kadar albumin kelompok induk kambing beranak kembar berbeda sangat nyata (P<0.01) lebih tinggi 21,43% dibandingkan dengan beranak tunggal.  Kadar globulin kelompok induk kambing beranak kembar berbeda nyata (P<0,05) lebih tinggi 26,89% dibandingkan dengan beranak tunggal.  Total protein dan fraksi protein (albumin dan globulin) lebih tinggi pada induk beranak kembar dapat membantu perkembangan anak dapat maksimal. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu induk kambing beranak kembar memiliki aktivitas metabolisme yang lebih tinggi dilihat dari konsentrasi total protein dan fraksi protein. Implikasi dari penelitian ini adalah pemberian pakan pada induk beranak kembar perlu ditingkatkan minimal 32 % sejak awal kebuntingan dibandingkan dengan induk beranak tunggal.
Profil Stres pada Induk Kambing Peranakan Ettawah (PE) Pasca Melahirkan S. Ali; Mudawamah Mudawamah; Sumartono Sumartono
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 15, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.15.3.237-241

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui profil stres pada induk kambing Peranakan Ettawah pasca melahirkan tunggal dan kembar berdasarkan kondisi faali (suhu rektal, denyut nadi dan respirasi) serta jumlah komponen darah yang meliputi leukosit, neutrofil dan limfosit. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen, pengambilan data sampel 22 ekor induk kambing umur 2-3 tahun, pengamatan profile stress berupa suhu rektal, denyut nadi dan respirasi dilakukan pada induk kambing pasca melahirkan dengan rentan waktu 1-4 jam, pengambilan darah untuk mengukur kadar leukosit, neutrofil dan limfosit dilakukan setelah pengamatan kondisi faali, uji kadar Leukosit dan beberapa komponennya menggunakan alat uji darah Nihon Kohden Celltac a MEK -7222k dengan Reagen Isotonac 3 serta menggunakan metode Elektronic Impedance (Focused flow Impedance), Analisis data menggunakan Uji-t tidak berpasangan, dengan menggunakan program SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukkan kambing kelahiran tunggal berbeda sangat nyata (P<0,01) lebih rendah dibdaningkan dengan induk kelahiran kembar, Nilai rata-rata tertinggi pada induk kambing kelahiran kembar yaitu suhu rektal mencapai 43,17 ? C, denyut nadi 97,27 kali/menit dan respirasi 64,1 kali/menit. Komposisi darah (Leukosit, Neutrofil dan Limfosit) induk kelahiran tunggal berbeda sangat nyata lebih rendah (P<0,01) dibdaningkan dengan induk kambing kelahiran kembar. Hasil rata-rata tertinggi pada induk kambing kelahiran kembar yaitu leukosit 37.858 Sel/µL. Diferensiasi neutrofil dan limfosit didapat hasil 5,4 %. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa profil stress pada induk kambing pasca kelahiran tunggal lebih rendah dari pada induk kambing  pasca kelahiran kembar.
PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI GLISEROL PADA PENGENCER SKIM KUNING TELUR TERHADAP MOTILITAS, VIABILITAS DAN ABNORMALITAS SEMEN BEKU SAPI LIMOUSIN Susiana susiana; Umi Kalsum; Sumartono sumartono
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 3, No 2 (2021): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v3i2.13133

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsentrasi gliserol pada pengencer skim kuning telur terhadap motilitas, viabilitas dan abnormalitas semen beku sapi Limousin. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen beku yang berjumlah 6 straw masing-masing berjumlah tiga ekor dengan 2 kali ejakulasi dari BBIB Singosari. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan pada kualitas semen dianalisis menggunakan uji ANOVA dan apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji Duncan’s multiple range test (DMRT). Variabel respon yang diamati adalah motilitas, viabilitas, dan abnormalitas semen. Berdasarkan hasil analysis of variance menunjukkan bahwa berbagai level gliserol berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap motilitas semen beku, tetapi berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap viabilitas dan abnormalitas semen beku. Hasil perhitungan uji berganda Duncan diketahui bahwa perlakuan SK-Gliserol 17% (47,02 ± 6,5 %) tidak berbeda dengan perlakuan SKGliserol 13% (35,22 ± 11,4) dan SK-Gliserol 15% (42,85 ± 3,3 %), namun perlakuan SK-Gliserol 17% lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan TK-Gliserol 13% dan SK-Gliserol 20%. Rata-rata hasil viabilitas TK-Gliserol 13%, SK-Gliserol 13%, SK-Gliserol 15%, SK-Gliserol 17% dan SK-Gliserol 20% secara berturut-turut yaitu 63.05, 74.12, 66.52, 71.98, serta 59.02 %. Hasil rata-rata abnormalitas semen beku sapi Limousin perlakuan TK-Gliserol 13% (9.13 %), SK-Gliserol 13% (4.33 %), SK-Gliserol 15% (3.73%), SK-Gliserol 17% (6.92 %) dan SK-Gliserol 20% (4.75 %). Dapat disimpulkan bahwa perlakuan pengencer skim kuning telur + gliserol 17% dapat melindungi kualitas semen beku sapi Limousin dengan nilai motilitas terbaik. 
Perbaikan Manajemen Reproduksi Sapi Potong Peternakan Rakyat di Kecamatan Pakis Nisa'us Sholikah; Sumartono
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 6 No 2 (2021): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpm.v6i2.5834

Abstract

Beef cattle are ruminants that have economic value for people's lives in rural areas. The problem that is often faced by beef cattle farmers is the farmer's knowledge that is still lacking because they still rely on experience without being based on correct and precise technical knowledge. The aim of the program was to increased the knowledge of traditional farmers about reproductive management so as to increase the productivity of beef cattle. The target audience for this activity was traditional farmers who maintain productive female beef cattle in Pakis Subdistrict. The method used in the community service program was counseling on reproduction management and application of recording. The results of this community service activity are manifested in an increase in the knowledge of traditional farmers in Pakis Subdistrict and the motivation to improve the management of the reproduction of beef cattle being raised based on the analysis of the results of the pre-test and post-test. It is hoped that the improvement of reproductive management can help increase productivity and improve the economy of traditional farmers if it is implemented correctly and appropriately.
IbM Kelompok Bisnis Peternakan Kambing Dan Domba Sebagai Hewan Qurban Dan Aqiqohan Di Karangbesuki, Sukun, Malang Usman Ali; Sumartono Sumartono; Nurul Humaidah
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.803 KB) | DOI: 10.33474/jipemas.v1i2.1515

Abstract

Bisnis peternakan kambing dan domba sebagai hewan qurban dan aqiqohan secara intensif dapat mendatangkan pendapatan dan keuntungan besar bagi peternak.Tujuan program Ipteks bagi masyarakat (IbM) ini untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peternak dalam berbagai bidang agrobisnis yaitu  pemeliharaan kambing – domba, strategi pengadaan dan pemberian pakan berkualitas, penghijauan lahan sistem tiga strata, manajemen produksi dan sistem pemasaranyang tepat. Program IbM ini menggunakan beberapa metode yang dilakukan secara bertahap yaitusosialisasi dan perijinan, penyuluhan, demo plot, pembinaan dan konsultasi serta pendampingan usaha. Hasil program IbM ini menunjukkan bahwa peternak kambing-domba antusias sekali dalam mengikuti semua kegiatan baik penyuluhan, pembinaan, demo plot dan pendampingan usaha. Pengadaan bakalan kambing domba sudah diseleksi, manajemen pemeliharaan ternak semi intensif menggunakan kandang beralaskan ayaman kayu bambu, pengadaan hijauan pakan secara liar berupa hijauan lamtoro, sengon dan perdu, peternak sedikit membudidayakan hijauan pakan. Kendala peternak yaitu tidak mempunyai copper pemotong hijauan ramban sehingga pakan banyak tercecer, selain itu tidak ada program penanganan penyakit dengan baik, namun sistem pemasaran hewan qurban dan aqiqohan kambing domba sudah baik. Kesimpulan program IbM ini yaitu beberapa peternak sudah melakukan pengendalian produksi dengan melaksanakan sapta usaha peternakan dengan baik. Disarankan pemanfaatan lahan kosong untuk tanaman leguminosa dan rumput gajah dan dicopping terlebih dahulu, pemberian obat cacing harus terprogram 2-3 kali/ tahun dan pemberian obat kudis seperti WORMECTIN disuntikkan pada ternak yang kudisan
Perbedaan Kualitas Semen Segar, Cair dan Beku Kambing Peranakan Etawah dan Kambing Saanen Taufiq Ridwan Musaffak; Sumartono Sumartono; Nurul Humaidah
International Journal of Animal Science Vol. 4 No. 03 (2021): International Journal of Animal Science
Publisher : Litbang PEMAS Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/asj.v4i03.71

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas semen segar, cair dan beku Kambing PE dan Kambing Saanen. Materi yang digunakan adalah semen segar, cair dan beku kambing PE dan Saanen. Semen berasal dari BBIB Singosari. Metode penelitian eksperimental menggunakan data primer. Data perbedaan kualitas semen antara Kambing PE dan Saanen dianalisis menggunakan uji T tidak berpasangan. Variabel respon yang diamati adalah motilitas, viabilitas, dan abnormalitas. Hasil penelitian adalah kualitas semen segar, cair dan beku antara kambing PE dan Saanen tidak berbeda nyata (p>0,05) kecuali viabilitas semen segar berbeda nyata (p<0,05). Rata-rata (%) perbandingan antara Kambing PE dan Kambing Saanen untuk abnormalitas PE 3,71±1,8 dan 4,98±1,4 ; motilitas semen segar 61,89±4,6 dan 69,16±8,9 ; Viabilitas semen segar 75,15±2,0 dan 80,40±2,4 ; abnormalitas semen cair 4,99±1,6 dan 6,04±1,6 ; motilitas semen cair 51,43±6,1 dan 59,70±4,5 ; viabilitas semen cair 65,73±3,6 dan 71,02±1,0 ; abnormalitas semen beku 8,42±2,2 dan 8,23±3,6 ; motilitas semen beku 32,65±4,8 dan 42,28±9,5 ; viabilitas semen beku 51,18±3,4 dan 57,04±5,5. Kesimpulan adalah motilitas dan abnormalitas spermatozoa semen segar tidak berbeda antara Kambing PE dan Saanen tetapi persentase viabilitas spermatozoa segar Kambing Saanen lebih tinggi dibandingkan dengan Kambing PE. Disarankan dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui angka kebuntingan dari semen Kambing PE dan Saanen.
Estimation of Repeatability and the Most Probable Producing Ability (MPPA) Based on Birth Weight and Weaning Weight for Ranking of Sapudi Sheep A. A. Mirella; Mudawamah Mudawamah; Sumartono Sumartono
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 17, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.17.2.82-86

Abstract

This study was conducted to estimate the repeatability and MPPA values of Sapudi ewe based on birth weight and weaning weight. Samples used 93 Sapudi lambs from 26 ewes that lambed three times, and the observed variables were lambing weight and weaning weight. Collected data were analyzed quantitatively. Estimating repeatability by analyzing the variance of the relationship between sibling and the parental rank was based on the relative MPPA formula..  The results showed that the average lambing and weaning weights were 2.789±0.206 kg and 10.058±1.470 kg. The repeatability of lambing and weaning weight were 0.108±0.119, and 0.565±0.104 belonged to the low and high categories. The average MPPA of lambing and weaning weight were 0.001 and 0.087. MPPA values of lambing and weaning weight range from -0.087 to 0.075 and -1.721 to 2.713. The highest ranking of the Sapudi ewe in lambing and weaning weight is ear tag 103 and ear tag 27 with MPPA 0.075 and 2.713. It can be concluded that there were 11 ewes with MPPA lambing and weaning weight above the average MPPA population that should be maintained in the population.  
Estimation of Repeatability and Most Probable Producing Ability (MPPA) of Sapudi Sheep Based on Daily Body Weight Gain of Lambs from Birth to Pre-weaning and Weaning Mudawamah Mudawamah; M. Z. Anwar; Sumartono Sumartono
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 17 No 3 (2022)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.17.3.149-154

Abstract

This research aimed to estimate the repeatability and MPPA values of Sapudi ewes based on the lamb’s daily gain from birth to pre-weaning and weaning. Using recorded data in a pedigree of lamb, 53 data with half-sib relationship came from 14 ewes which included the record of body weight gain of Sapudi lambs from birth to pre-weaning and weaning. The data were analyzed by descriptive method with a quantitative approach. The study showed that the average daily gain of pre-weaning and weaning was 007 kg/day. The repeatability value of pre-weaning and weaning daily gain was 0.636 in the high category and 0.377 in the medium category. The MPPA daily gain values for pre-weaning and weaning ranged from -0.032 to 0.018 and -0.016 to 0.009. The research concluded that the Sapudi sheep ewes based on the MPPA daily gain pre-weaning were six heads with four rankings, while the daily weight gain weaning was ten heads with ranking of five. The highest rank of Sapudi ewes in pre-weaning and weaning daily gain was ear tag 094 with MPPA values of 0.018 and 0.009. It is recommended that further research can be conducted to estimate the repeatability value of quantitative periodically as the basis for the selection and culling of livestock.
PENYULUHAN TENTANG REKORDING PROLIFIK, KONDISI FISIOLOGIS DAN UKURAN TUBUH INDUK KAMBING PERANAKAN ETTAWAH DI AMPEL GADING KABUPATEN MALANG Mudawamah Mudawamah; M. Zainul Fadli; Sumartono Sumartono
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) 2021
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat tentang pentingnya rekording prolifik kambing Peranakan Ettawah (PE) di desa Mulyoasri Kecamatan Ampel Gading. Tujuan dari kegiatan ini adalah menjelaskan tentang pentingnya dan cara praktis rekording prolifik induk sebagai dasar seleksi dan culling induk serta replacement, sehingga produktivitas tinggi dan diikuti dengan pendapatan yang meningkat. Kelompok peternak yang menjadi sasaran kegiatan adalah kelompok peternak kambing dengan skala pemilikan induk 5 ekor yang sudah beranak minimal 3 kali. Metode kegiatan berupa penyuluhan/pelatihan rekording, demontrasi, praktek langsung recording di lapang, serta monitoring dan evaluasi. Kegiatan ini dilaksanakan dengan pendekatan participatory, dengan cara penentuan peserta sosialisasi awal tentang recording melibatkan koordinator peternak. Hasil dari kegiatan ini diperoleh identifikasi induk kambing berdasarkan prolifik yang dipelihara lebih dari 2.   Disamping itu, telah dilakukan pemeriksaan kondisi fisiologis ternak sebagai tambahan recording. Produk dari kegiatan ini kartu recording pada induk kambing. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah program pemberdayaan masyarakat tentang recording prolifik pada kambing PE di desa Mulyoasri sangat bermanfaat sebagai dasar seleksi atau culling induk dan pengadaan bibit induk kambing baru agar bisa dilakukan dengan akurat.
EVALUASI SEMEN SAPI LIMOUSIN DAN SIMENTAL UMUR SEBELAS TAHUN Kushariyanto kushariyanto; Sunaryo sunaryo; Sumartono sumartono
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 4, No 02 (2021): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kualitas semen sapi impor (Limousin dan Simental) dan lokal (Bali dan Madura) pada umur 11 tahun untuk selanjutnya dibandingkan dengan standar minimal Permentan No 10 tahun2016. Semen Beku dan Permentan Nomor 10 Tahun 2016 untuk dapat diproses menjadi semen beku. Materi yang digunakan berupa data catatan penampungan semen periode tahun 2020 sapi Limousin, Simental, Bali dan Madura pada saat berumur 11 tahun di BBIB Singosari. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus semen sapi Limosin dan Simental serta sapi Bali dn Madura. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas semen sapi impor umur 11 tahun tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan standar minimal Permentan No 10 tahun2016.. Rata-rata volume semen sapi Limousin umur 11 tahun adalah 6,16±0,173 ml sedangkan sapi Simental 7,09±0,452 ml. Motilitas semen sapi Limousin 81,10±1,040% dan sapi Simental 75,70±1,492%. Abnormalitas semen sapi Limousin 5,80±0,575% dan sapi Simental 8,01±0,821%. Kualitas semen sapi impor dan sapi lokal umur 11 tahun juga tidak menunjukan perbedaan signifikan (P>0,05). Rata-rata volume semen sapi Bali adalah 6,14±0,75 ml dan volume semen sapi Madura yaitu 6,4±0,735 ml. Motilitas semen sapi Bali 80,38±1,71 % dan sapi Madura 78,32±2,65 %. Abnormalitas semen sapi Bali 5,88±1,14 % dan sapi Madura 7,97±1,17%. Disimpulkan bahwa sapi Limousin dan Simental pada umur 11 tahun masih memiliki kualitas semen yang baik sesuai dengan Permentan No 10 Tahun 2016. Sapi Limousin dan Simental pada umur 11 tahun memiliki kualitas semen yang sama bila dibandingkan dengan sapi Bali dan Madura pada umur yang sama. Kata Kunci : sapi impor, sapi lokal