Asep Edi Sukmayadi
Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Aktivitas Imunomodulator Ekstrak Etanol Daun Tempuyung (Sonchus arvensis Linn.) Sukmayadi, Asep Edi; Sumuwi, Sri Adi; B, Melisa Intan; Aryanti, Anisa D.
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.472 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v1i2.7515

Abstract

 Daun tempuyung (Sonchus arvensis Linn.) merupakan tanaman obat potensial di Indonesia yang secara empiris sering digunakan untuk mengobati asam urat, kencing batu, obat bengkak, batuk, asma, demam, peradangan, dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas imunomodulator daun tempuyung terhadap peningkatan jumlah leukosit dan komponennya serta peningkatan IL-2 pada tikus jantan putih galur Wistar. Hewan coba diberi perlakuan ekstrak etanol daun tempuyung dengan dosis 100, 700, dan 1400 mg/KgBB serta Stimuno 50 mg/kgBB  yang disuspensikan dengan Na CMC 0,5%. Ekstrak diberikan setiap hari sekali selama 2 (dua) minggu dan 1 (satu) minggu setelah diberikan Shigella dysenteriae secara per oral. Darah tikus diambil dari jantung kemudian dilakukan perhitungan jumlah leukosit dan komponennya dengan flow cytometry, serta IL-2 dengan Sandwich ELISA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antaraaktivitas imunomodulator ekstrak etanol daun tempuyung (Sonchus arvensis Linn.) pada dosis 100 mg/kgBB terhadap peningkatan jumlah leukosit, limfosit, monosit, dan IL-2 dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif dengan nilai p≤0,05.Maka, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun tempuyung dapat meningkatkan jumlah leukosit dan komponennya serta IL-2. Oleh karena itu, daun tempuyung yang merupakan obat tradisional asli Indonesia berpotensi memiliki aktivitas imunomodulator. Kata kunci:  IL-2, leukosit, limfosit, monosit, Shigella dysenteriae, Sonchus arvensis Linn.
Aktivitas Imunomodulator Ekstrak Etanol Daun Tempuyung (Sonchus arvensis Linn.) Asep Edi Sukmayadi; Sri Adi Sumuwi; Melisa Intan B; Anisa D. Aryanti
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.472 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v1i2.7515

Abstract

 Daun tempuyung (Sonchus arvensis Linn.) merupakan tanaman obat potensial di Indonesia yang secara empiris sering digunakan untuk mengobati asam urat, kencing batu, obat bengkak, batuk, asma, demam, peradangan, dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas imunomodulator daun tempuyung terhadap peningkatan jumlah leukosit dan komponennya serta peningkatan IL-2 pada tikus jantan putih galur Wistar. Hewan coba diberi perlakuan ekstrak etanol daun tempuyung dengan dosis 100, 700, dan 1400 mg/KgBB serta Stimuno 50 mg/kgBB  yang disuspensikan dengan Na CMC 0,5%. Ekstrak diberikan setiap hari sekali selama 2 (dua) minggu dan 1 (satu) minggu setelah diberikan Shigella dysenteriae secara per oral. Darah tikus diambil dari jantung kemudian dilakukan perhitungan jumlah leukosit dan komponennya dengan flow cytometry, serta IL-2 dengan Sandwich ELISA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antaraaktivitas imunomodulator ekstrak etanol daun tempuyung (Sonchus arvensis Linn.) pada dosis 100 mg/kgBB terhadap peningkatan jumlah leukosit, limfosit, monosit, dan IL-2 dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif dengan nilai p≤0,05.Maka, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun tempuyung dapat meningkatkan jumlah leukosit dan komponennya serta IL-2. Oleh karena itu, daun tempuyung yang merupakan obat tradisional asli Indonesia berpotensi memiliki aktivitas imunomodulator. Kata kunci:  IL-2, leukosit, limfosit, monosit, Shigella dysenteriae, Sonchus arvensis Linn.
Analisis Respons Stres Oksidatif, Antioksidan, dan Adaptasi Fisiologis Jaringan Otak Pasca Induksi Hipoksia Hipobarik Intermiten Pada Tikus Spraque Dowley Wardaya Wardaya; Marjani Khoirunnisa; Asep Edi Sukmayadi
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.613 KB) | DOI: 10.58550/jka.v4i2.58

Abstract

Penurunan konsentrasi oksigen dapat terjadi pada kondisi fisiologis tubuh maupun patologis. Hipoksia merupakan salah satu faktor yang berkontribusi dalam patomekanisme serangan jantung, stroke, hipertensi pulmonal dan penyakit-penyakit lain yang dapat menyebabkan kematian. Dasar ilmiah dari latihan hipoksia hipobarik intermiten pada Hypobaric chamber training ini, terutama mengenai manfaatnya, hingga saat ini masih belum banyak dipublikasikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis respons stres oksidatif, antioksidan, dan adaptasi fisiologis jaringan otak pasca induksi hipoksia hipobarik intermiten pada tikus Spraque dowley. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in vivo dengan menggunakan hewan coba. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 5 (lima) bulan yaitu mulai bulan Agustus sampai dengan Desember. Tempat kegiatan penelitian di Laboratorium Aerofisiologi Lakespra Saryanto dan Laboratorium Biokimia Biomolekuler FKUI Salemba. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pada pemeriksaan kadar MDA pada otak tikus didapatkan hasil peningkatan kadar MDA pada kelompok hari ke-21 yaitu tikus yang mengalami tiga kali pemaparan hipoksia hipobarik walaupun tidak bermakna, sedangkan pada kelompok tikus yang mendapat paparan ulang hipoksia hipobarik (kelompok hari ke-7, 14 dan 28), didapatkan kadar MDA yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan kontrol (p<0,005).
Uji Efektivitas Kopi Kombucha Sebagai Penurun Berat Badan Dengan Menggunakan Ikan Zebra (Danio Rerio) Asep Edi Sukmayadi; Afnita Lhifatunnisa Senja Permana; Tedjo Narko
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.057 KB) | DOI: 10.58550/jka.v5i2.84

Abstract

Obesitas merupakan suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan di dalam tubuh. Kopi kombucha berkhasiat dapat menurunkan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kopi kombucha sebagai antiobesitas pada ikan zebra yang diinduksi pakan tinggi lemak. Pengujian dilakukan dengan membagi 6 kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan terbagi menjadi kelompok normal, kelompok negatif , kelompok positif dan kelompok dosis kopi kombucha (250 ppm, 500 ppm, 1000 ppm), kemudian dilanjutkan dengan pengukuran berat badan dan Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk masing masing kelompok. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara penurunan bobot badan kelompok perlakuan yang diberi kopi kombucha terhadap kelompok induksi. Disimpulkan bahwa kopi kombucha mempunyai aktivitas antiobesitas dan kopi kombucha terbaik dalam menurunkan bobot badan adalah kopi kombucha konsentrasi 1000 ppm dengan nilai penurunan Indeks Massa Tubuh dari 0,033 menjadi 0,03.
Literatur Review : Tumbuhan Dengan Aktivitas Antikanker Darah Pada Sel Leukemia Eva Pahlani; Asep Edi Sukmayadi; Silvia Dewi
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.03 KB) | DOI: 10.58550/jka.v7i1.108

Abstract

Kanker darah (leukemia) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Pada penyembuhannya, strategi terapeutik seperti operasi, radioterapi dan kemoterapi untuk mengobati penyakit kanker sering kali menimbulkan efek samping yang serius serta residual morbiditas. Sumber daya alam Indonesia yang melimpah berupa tanaman dapat dimanfaatkan sebagai alternatif obat berbasis bahan alam. Penulisan review artikel ini merupakan penelitian non-eksperimental yang bersifat deskriptif. Dari hasil studi pustaka ini didapatkan beberapa tumbuhan dengan aktivitas anti kanker darah pada sel leukemia ini yaitu biji honje, buah ranti hitam, biji buah gewang, kulit batang langsat, kulit batang keruing, kulit kayu bawang hutan, kulit batang terap hitam, kunyit putih, lengkuas, kunyit kuning, batang tumbuhan ndokulo, batang tumbuhan lelutung tokak, akar tumbuhan tunjuk langit, daun tampa badak, daun paku rane. Bagian tumbuhan yang digunakan seperti biji, buah, kulit batang, batang, rimpang, akar dan daun. Dengan metode ekstraksi yang digunakan yaitu maserasi dan soklet. Senyawa yang memiliki aktivitas anti kanker darah pada sel leukemia yaitu alkaloid, flavonoid, steroid, saponin, tanin, dan triterpenoid.
Literatur Review : Tumbuhan dengan Aktivitas Antikanker Darah Pada Sel Leukemia Eva Pahlani; Asep Edi Sukmayadi; Silvia Dewi
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.636 KB) | DOI: 10.58550/jka.v6i1.117

Abstract

Kanker darah (leukemia) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Pada penyembuhannya, strategi terapeutik seperti operasi, radioterapi dan kemoterapi untuk mengobati penyakit kanker sering kali menimbulkan efek samping yang serius serta residual morbiditas. Sumber daya alam Indonesia yang melimpah berupa tanaman dapat dimanfaatkan sebagai alternatif obat berbasis bahan alam. Penulisan review artikel ini merupakan penelitian non-eksperimental yang bersifat deskriptif. Dari hasil studi pustaka ini didapatkan beberapa tumbuhan dengan aktivitas anti kanker darah pada sel leukemia ini yaitu biji honje, buah ranti hitam, biji buah gewang, kulit batang langsat, kulit batang keruing, kulit kayu bawang hutan, kulit batang terap hitam, kunyit putih, lengkuas, kunyit kuning, batang tumbuhan ndokulo, batang tumbuhan lelutung tokak, akar tumbuhan tunjuk langit, daun tampa badak, daun paku rane. Bagian tumbuhan yang digunakan seperti biji, buah, kulit batang, batang, rimpang, akar dan daun. Dengan metode ekstraksi yang digunakan yaitu maserasi dan soklet. Senyawa yang memiliki aktivitas anti kanker darah pada sel leukemia yaitu alkaloid, flavonoid, steroid, saponin, tanin, dan triterpenoid.
Uji Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Tempuyung (S. Arvensis L.) Terhadap Bakteri E. Coli Dan S. Aureus Asep Edi Sukmayadi; Purnama Lestari; Dinda Ayu Deliana
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 9 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58550/jka.v9i1.201

Abstract

Tempuyung (S. arvensis L) merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki potensi menghambat pertumbuhan bakteri. Secara umum, pada daun tempuyung mengandung golongan senyawa flavonoid, tanin, saponin, dan triterpenoid yang berperan sebagai antibakteri. Penelitian dilakukan untuk menguji aktivitas antibakteri daun tempuyung (S. arvensis L.) yang diekstrak secara infudasi terhadap pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus. Uji aktivitas antibakteri infusa daun tempuyung (S. arvensis L.) menggunakan metode cakram kertas melalui pengukuran zona hambat di sekitar kertas cakram. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi infusa yang diujikan yaitu 1 g/ml, 2 g/ml, 3 g/ml, 4 g/ml, dan 5 g/ml terhadap bakteri E. coli memiliki rata-rata diameter zona hambat secara berturut-turut sebesar 2,16 mm; 4,00 mm; 5,81 mm; 7,26 mm; dan 7,63 mm, serta terhadap bakteri S. aureus secara berturut-turut sebesar 2,45 mm; 4,06 mm; 5,53 mm; 7,31 mm; dan 7,88 mm. Zona hambat yang diperoleh didukung oleh keberadaan metabolit sekunder hasil skrining fitokimia yaitu flavonoid, tanin, saponin, dan triterpenoid. Hasil penelitian dianalisis menggunakan Uji One Way Anova dan Uji Tukey HSD menunjukkan terdapat perbedaan bermakna pada konsentrasi yang diujikan terhadap kontrol negatif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa infusa daun tempuyung (S. arvensis L.) dengan konsentrasi yang diujikan dapat menghambat pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus.
Uji Cemaran Mikroba Udara Pada Beberapa Ruang Produksi Non Betalaktam Lafiau Sesuai Dengan Standar Cpob Tahun 2018 Sukmayadi, Asep Edi; Hayati, Yusrin; Rahmah, Azka Nurkhairiyah
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58550/jka.v9i2.231

Abstract

Salah satu penunjang kritis industri farmasi adalah Sistem tata udara yang meliputi Pengendalian udara berkelanjutan terhadap kebersihan dan kualitas udara yang diperlukan untuk memenuhi kondisi ruangan yang dipersyaratkan oleh CPOB. Batas mikroba merupakan parameter syarat kelas kebersihan ruangan farmasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kualitas mikroba udara dalam ruangan memenuhi syarat kualitas udara yang baik berdasarkan jumlah koloni yang didapat serta karakteristik bakteri yang terdapat pada ruang Produksi Non Betalaktam LAFIAU. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental-deskriptif, menggunakan kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif dengan menghitung jumlah mikroba dan mengidentifikasi jenis mikroba sehingga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi kualitas udara di ruang tersebut. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa jumlah mikroba udara pada beberapa ruang produksi memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan menurut PerBPOM No 34 Tahun 2018 yakni < 200 CFU/m3. Identifikasi menunjukan bahwa jenis mikroba yang ditemukan adalah bakteri genus staphylococcus Sp dengan karakteristik gram positif dan uji katalase positif, jamur genus aspergillus Sp, serta cemaran. Kesimpulan pada penelitian ini bahwa ruang produksi yang dipilih sebagai lokasi penelitian telah memenuhi persyaratan. Peneliti menyarankan kepada pihak LAFIAU agar selalu melakukan hygiene dan sanitasi secara berkala dan monitoring kebersihan ruangannya.
Analisa Cemaran Bakteri Staphylococcus Aureus Pada Soto Banjar yang Dijual Dibeberapa Tempat Di Kota Bandung Sukmayadi, Asep Edi; Faradiba, Faradiba
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol. 10 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58550/jka.v10i1.243

Abstract

Latar belakang penelitian ini bertujuan untuk meneliti Soto Banjar yang dijual dibeberapa tempat di kota Bandung apakah terdapat bakteri Staphylococcus aureus pada sampel makanan serta layak konsumsi secara mikrobiologis berdasarkan aturan Badan POM RI Nomor HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2022. Sampel yang digunakan untuk penelitian sebanyak dua sampel. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah isolasi bakteri, pengecatan gram, kemudian media selektif dan pengujian angka lempeng total. Hasil yang didapatkan yaitu dalam Soto Banjar terdapat bakteri Staphylococcus aureus berdasarkan pengujian angka lempeng total, terdapat bakteri untuk sampel A sebanyak 11 x 102 koloni/g dan untuk sampel B sebanyak 20,5 x 102 koloni/g. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengujian di atas adalah sampel A dan B belum memenuhi syarat secara mikrobiologis berdasarkan aturan Badan POM RI Nomor HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009.
Analisa Cemaran Bakteri Staphylococcus Aureus pada Soto Banjar yang Dijual Dibeberapa Tempat di Kota Bandung Sukmayadi, Asep Edi; Faradiba, Faradiba
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 10 (2024): Volume 4 Nomor 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i10.14802

Abstract

ABSTRACT Soto Banjar, an Indonesian culinary delight, is a traditional dish from South Kalimantan, predominantly served by the Banjar ethnic group. It is typically enjoyed with ketupat or rice and comprises various ingredients such as rice vermicelli, boiled eggs, free-range chicken, garnished with fried shallots, and accompanied by potato cakes, making it a complete and enticing dish to savor. Knowing the level of contamination of Staphylococcus aureus bacteria in Soto Banjar sold in several places in Bandung City, as well as assessing whether the food meets microbiological consumption standards according to the regulations of the Indonesian National Agency of Drug and Food Control Number HK.00.06.1.52.4011 of 2009. A quantitative descriptive approach was employed, conducted in June 2022. Two samples of Soto Banjar were taken for this study. The methodology involved bacterial isolation, gram staining, the use of selective media, and total plate count testing. It was found that in the tested Soto Banjar, Staphylococcus aureus bacteria were present based on total plate count testing, with sample A yielding 11 x 102 colonies/g and sample B yielding 20.5 x 102 colonies/g. Both sample A and sample B did not meet microbiological requirements according to the regulations of the Indonesian National Agency of Drug and Food Control Number HK.00.06.1.52.4011 of 2009. Keywords: Contamination, Staphylococcus Aureus Bacteria, Soto Banjar  ABSTRAK Soto Banjar, sebuah kuliner Indonesia, adalah makanan tradisional dari Kalimantan Selatan, terutama disajikan oleh etnis Banjar (Umbi-umbian 2021). Makanan ini disantap dengan ketupat atau nasi dan berisi berbagai bahan seperti bihun, telur rebus, ayam kampung, taburan bawang goreng, serta perkedel, menjadikannya sebuah sajian lengkap yang menarik untuk dinikmati (Muin 2020). Mengetahui tingkat cemaran bakteri Staphylococcus aureus pada Soto Banjar yang dijual di beberapa tempat di Kota Bandung, serta menilai apakah makanan tersebut memenuhi standar konsumsi secara mikrobiologis sesuai dengan peraturan Badan POM RI Nomor HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009. Pendekatan kuantitatif deskriptif dan dilaksanakan pada bulan Juni 2022. Dua sampel Soto Banjar diambil untuk penelitian ini. Pendekatan metodologi meliputi isolasi bakteri, pengecatan gram, penggunaan media selektif, dan pengujian angka lempeng total. Menunjukkan bahwa dalam Soto Banjar yang diuji, terdapat keberadaan bakteri Staphylococcus aureus berdasarkan pengujian angka lempeng total, dengan sampel A menghasilkan 11 x 102 koloni/g dan sampel B menghasilkan 20,5 x 102 koloni/g. Sampel A maupun sampel B tidak memenuhi persyaratan secara mikrobiologis sesuai dengan aturan Badan POM RI Nomor HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009. Kata Kunci: Cemaran, Bakteri Staphylococcus Aureus, Soto Banjar