Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Penalaran Matematis Siswa Ditinjau dari Gaya Berpikir Menurut Gregorc Siti Nur Fitri; Metta Liana; Linda Rosmery Tambunan
AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 14, No 2 (2023): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/aks.v14i2.16324

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan bernalar matematika siswa yang dilihat dari karakteristik gaya berpikir yang dikategorikan menurut Anthony Gregorc. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif, dan metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Tanjungpinang pada bulan Mei tahun 2023. Teknik tes dan wawancara digunakan sebagai metode pengumpulan data. Instrumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu peneliti dan didukung dengan instrumen tes gaya berpikir, instrumen tes penalaran matematis dan pedoman wawancara. Untuk menganalisis data secara bertahap meliputi pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan akan digunakan metode analisis Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan gaya berpikir sekuensial abstrak memiliki kemampuan penalaran matematis yang lebih baik daripada siswa dengan gaya berpikir sekuensial konkrit, gaya berpikir acak konkrit, dan gaya berpikir acak abstrak.Kata kunci: Kemampuan, Penalaran Matematis, Gaya berpikir.
ETNOMATEMATIKA PADA PEMBUATAN TEPAK SIRIH HIASAN GONGGONG DI KOTA TANJUNGPINANG Ainun Nabiya Kusuma; Nur Asma Riani Siregar; Linda Rosmery Tambunan
JUMLAHKU: Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol 9 No 2 (2023): JUMLAHKU VOL.9 NO.2 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/jumlahku.v9i2.3216

Abstract

Tepak sirih merupakan objek budaya melayu di Kepulauan Riau khususnya kota Tanjungpinang. Tepak sirih merupakan sebuah wadah untuk meletakkan alat sekapur sirih pada upacara adat melayu salah satunya upacara pernikahan. Bentuk tepak sirih di kota Tanjungpinang ialah berbentuk seperti limas terpancung yang bahannya dari kayu triplek. Upaya dalam melestarikan budaya melayu terdapat pada rumah produksi Hand Craft kota Tanjungpinang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui etnomatematika yang terdapat pada proses pembuatan tepak sirih hiasan gonggong. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Sumber data penelitian ialah pengrajin tepak sirih hiasan gonggong di Hand Craft kota Tanjungpinang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan instrumen utama yaitu peneliti itu sendiri. Selanjutnya data dianalisis dengaan merujuk pada Miles dan Huberman yaitu mereduksi data, penyajian data, serta kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian ditemukannya aktivitas matematis merancang yang terdapat pada proses pembuatan desain dari setiap bagian tepak sirih, pada proses pemotongan triplek sesuai dengan pola yang sudah dibuat, pada proses perakitan seluruh bagian potongan-potongan triplek, dan terakhir pada proses penempelan gonggong sebagai hiasan. Selanjutnya aktivitas mengukur yang terdapat pada proses pengukuran desain bentuk tepak sirih, pada proses pengukuran potongan triplek, dan pada proses pemotongan gonggong. Konsep matematika yang terdapat pada penelitian ini ialah bangun ruang, datar, kesebangunan, dan perbandingan.
LEVEL BERPIKIR GEOMETRI SISWA BERDASARKAN GENDER DALAM MENYELESAIKAN SOAL LUAS SEGITIGA PADA TRIGONOMETRI Rizka Amelia; Nur Izzati; Linda Rosmery Tambunan
JUMLAHKU: Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol 9 No 2 (2023): JUMLAHKU VOL.9 NO.2 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/jumlahku.v9i2.3226

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan level berpikir 2 siswa laki-laki dan 2 perempuan kelas 10 Nautika SMK Negeri 5 Tanjungpinang tahun ajaran 2022/2023 dalam menyelesaikan soal luas segitiga menggunakan konsep trigonometri berdasarkan 5 level berpikir geometri Van Hiele. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instrumen tes yang digunakan yaitu tes tingkat berpikir geometri pada materi luas segitiga menggunakan konsep trigonometri dan pedoman wawancara. Analisis data yang digunakan yaitu mereduksi data, menyajikan data, dan penarikan kesimpulan. Dari 26 siswa yang mengerjakan tes, peneliti memilih 2 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan untuk dijadikan subjek yang diambil berdasarkan jawaban terbanyak siswa dari soal tes luas segitiga menggunakan konsep trigonometri, tahap selanjutnya subjek dilakukan wawancara untuk mengetahui level berpikir siswa. Hasil penelitian di dapat level berpikir dengan teori Van Hiele 2 siswa laki-laki dalam menyelesaikan soal luas segitiga menggunakan konsep trigonometri mencapai tahap 4 (rigor), sedangkan 2 siswa perempuan mencapai tahap 2 (deduksi informal), sehingga level berpikir geometri 2 siswa laki-laki dalam menyelesaikan soal luas segitiga menggunakan konsep trigonometri lebih baik dari pada 2 siswa perempuan.
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI BERBASIS BUDAYA LOKAL Amoria Mahdalena Br Peranginangin; Febrian; Linda Rosmery Tambunan
JUMLAHKU: Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol 10 No 1 (2024): JUMLAHKU VOL.10 NO.1 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/jumlahku.v10i1.3543

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis tertulis siswa SMP dalam menyelesaikan masalah geometri berbasis budaya lokal. Indikator yang digunakan menurut Kementerian Pendidikan Ontario yaitu written text, drawing dan mathematical expression. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 11 Tanjungpinang yang berjumlah 34 siswa. Dari 34 siswa yang memberikan jawaban tes, dipilih 3 subjek untuk diwawancarai sesuai dengan kategori kemampuan komunikasi matematis untuk mengetahui lebih dalam mengenai jawaban siswa terhadap tes yang diberikan. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan wawancara. Analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa yaitu sebanyak 21% siswa termasuk kategori tinggi, 38% siswa termasuk kategori sedang, dan 41% siswa termasuk kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII-1 di SMP Negeri 11 Tanjungpinang sebagian besar masih rendah. Siswa dengan kategori tinggi dapat mengkomunikasikan ide matematisnya ke dalam 3 (tiga) indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu written text, drawing, dan mathematical expression. Siswa dengan kemampuan komunikasi matematis tertulis berkategori sedang lebih cenderung memenuhi 1 (satu) indikator yaitu drawing. Siswa dengan kemampuan komunikasi matematis tertulis dengan kategori rendah tidak dapat memenuhi ketiga indikator kemampuan komunikasi matematis (written text, drawing dan mathematical expression).
ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI STATISTIS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA MATERI STATISTIKA SISWA SMP Alfan Rido Hutapea; Linda Rosmery Tambunan; Mariyanti Elvi
JUMLAHKU: Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol 10 No 1 (2024): JUMLAHKU VOL.10 NO.1 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/jumlahku.v10i1.3617

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kemampuan literasi statistika siswa dalam kaitannya dengan antusiasmenya mempelajari konsep statistika. Pekerjaan ini diklasifikasikan sebagai penelitian deskriptif. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Strategi pemilihan subjek memanfaatkan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan tes literasi statistik, survei motivasi belajar, dan wawancara untuk menilai kemampuan literasi statistik peserta. Teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari 22 siswa yang mengikuti tes, peneliti memilih 3 siswa untuk dijadikan subjek penelitian. Siswa-siswa tersebut dipilih berdasarkan kategori motivasi belajarnya, yaitu 3 siswa memiliki motivasi belajar tinggi, 1 siswa memiliki motivasi belajar sedang, dan 1 siswa memiliki motivasi belajar rendah. Seleksinya dilakukan dengan menganalisis jawaban siswa dan melakukan wawancara yang efektif guna memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai kemampuan literasi statistikanya. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kecenderungan belajar yang kuat mampu memenuhi seluruh kriteria yaitu memahami data, menafsirkan data, dan mengkomunikasikan data secara efektif. Meskipun siswa dengan motivasi belajar yang tinggi menunjukkan kemahiran dalam pemahaman data dan interpretasi data, mereka gagal memenuhi kriteria komunikasi data. Sebaliknya siswa yang motivasi belajarnya rendah hanya menemui satu tanda yaitu pemahaman data.
Pengembangan E-LKPD Berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk Melatih Kemampuan Pemecahan Masalah pada Materi Bangun Datar Kelas VII SMP Oktavera, Cherryn; Tambunan, Linda Rosmery; Susanti, Susanti
JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika) Vol 8, No 2 (2023): JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jkpm.v8i2.18145

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan E-LKPD berbasis PBL yang valid, praktis dan efektif untuk melatih kemampuan pemecahan masalah matematika pada materi bangun datar kelas VII SMP. Metode penelitian dalam penelitian adalah Research and Development (R&D) model pengembangan 4D. Subjek penelitian adalah 25 siswa kelas VII.2 SMP Negeri 6 Tanjungpinang. Instrumen pengumpulan datanya adalah angket validasi, angket uji coba produk, dan tes kemampuan pemecahan masalah. Analisis data menggunakan statistik deskriptif yang dijelaskan menggunakan angka dan uraian kalimat. Diperoleh simpulan sebuah produk bahan ajar berupa E-LKPD yang valid, praktis dan efektif dengan berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk melatih kemampuan pemecahan masalah pada materi bangun datar kelas VII SMP.
ETNOMATEMATIKA PADA PEMBUATAN TEPAK SIRIH HIASAN GONGGONG DI KOTA TANJUNGPINANG Ainun Nabiya Kusuma; Nur Asma Riani Siregar; Linda Rosmery Tambunan
JUMLAHKU: Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol 9 No 2 (2023): JUMLAHKU VOL.9 NO.2 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/jumlahku.v9i2.3216

Abstract

Tepak sirih merupakan objek budaya melayu di Kepulauan Riau khususnya kota Tanjungpinang. Tepak sirih merupakan sebuah wadah untuk meletakkan alat sekapur sirih pada upacara adat melayu salah satunya upacara pernikahan. Bentuk tepak sirih di kota Tanjungpinang ialah berbentuk seperti limas terpancung yang bahannya dari kayu triplek. Upaya dalam melestarikan budaya melayu terdapat pada rumah produksi Hand Craft kota Tanjungpinang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui etnomatematika yang terdapat pada proses pembuatan tepak sirih hiasan gonggong. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Sumber data penelitian ialah pengrajin tepak sirih hiasan gonggong di Hand Craft kota Tanjungpinang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan instrumen utama yaitu peneliti itu sendiri. Selanjutnya data dianalisis dengaan merujuk pada Miles dan Huberman yaitu mereduksi data, penyajian data, serta kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian ditemukannya aktivitas matematis merancang yang terdapat pada proses pembuatan desain dari setiap bagian tepak sirih, pada proses pemotongan triplek sesuai dengan pola yang sudah dibuat, pada proses perakitan seluruh bagian potongan-potongan triplek, dan terakhir pada proses penempelan gonggong sebagai hiasan. Selanjutnya aktivitas mengukur yang terdapat pada proses pengukuran desain bentuk tepak sirih, pada proses pengukuran potongan triplek, dan pada proses pemotongan gonggong. Konsep matematika yang terdapat pada penelitian ini ialah bangun ruang, datar, kesebangunan, dan perbandingan.
LEVEL BERPIKIR GEOMETRI SISWA BERDASARKAN GENDER DALAM MENYELESAIKAN SOAL LUAS SEGITIGA PADA TRIGONOMETRI Rizka Amelia; Nur Izzati; Linda Rosmery Tambunan
JUMLAHKU: Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol 9 No 2 (2023): JUMLAHKU VOL.9 NO.2 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/jumlahku.v9i2.3226

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan level berpikir 2 siswa laki-laki dan 2 perempuan kelas 10 Nautika SMK Negeri 5 Tanjungpinang tahun ajaran 2022/2023 dalam menyelesaikan soal luas segitiga menggunakan konsep trigonometri berdasarkan 5 level berpikir geometri Van Hiele. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instrumen tes yang digunakan yaitu tes tingkat berpikir geometri pada materi luas segitiga menggunakan konsep trigonometri dan pedoman wawancara. Analisis data yang digunakan yaitu mereduksi data, menyajikan data, dan penarikan kesimpulan. Dari 26 siswa yang mengerjakan tes, peneliti memilih 2 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan untuk dijadikan subjek yang diambil berdasarkan jawaban terbanyak siswa dari soal tes luas segitiga menggunakan konsep trigonometri, tahap selanjutnya subjek dilakukan wawancara untuk mengetahui level berpikir siswa. Hasil penelitian di dapat level berpikir dengan teori Van Hiele 2 siswa laki-laki dalam menyelesaikan soal luas segitiga menggunakan konsep trigonometri mencapai tahap 4 (rigor), sedangkan 2 siswa perempuan mencapai tahap 2 (deduksi informal), sehingga level berpikir geometri 2 siswa laki-laki dalam menyelesaikan soal luas segitiga menggunakan konsep trigonometri lebih baik dari pada 2 siswa perempuan.
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI BERBASIS BUDAYA LOKAL Amoria Mahdalena Br Peranginangin; Febrian; Linda Rosmery Tambunan
JUMLAHKU: Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol 10 No 1 (2024): JUMLAHKU VOL.10 NO.1 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/jumlahku.v10i1.3543

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis tertulis siswa SMP dalam menyelesaikan masalah geometri berbasis budaya lokal. Indikator yang digunakan menurut Kementerian Pendidikan Ontario yaitu written text, drawing dan mathematical expression. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 11 Tanjungpinang yang berjumlah 34 siswa. Dari 34 siswa yang memberikan jawaban tes, dipilih 3 subjek untuk diwawancarai sesuai dengan kategori kemampuan komunikasi matematis untuk mengetahui lebih dalam mengenai jawaban siswa terhadap tes yang diberikan. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan wawancara. Analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa yaitu sebanyak 21% siswa termasuk kategori tinggi, 38% siswa termasuk kategori sedang, dan 41% siswa termasuk kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII-1 di SMP Negeri 11 Tanjungpinang sebagian besar masih rendah. Siswa dengan kategori tinggi dapat mengkomunikasikan ide matematisnya ke dalam 3 (tiga) indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu written text, drawing, dan mathematical expression. Siswa dengan kemampuan komunikasi matematis tertulis berkategori sedang lebih cenderung memenuhi 1 (satu) indikator yaitu drawing. Siswa dengan kemampuan komunikasi matematis tertulis dengan kategori rendah tidak dapat memenuhi ketiga indikator kemampuan komunikasi matematis (written text, drawing dan mathematical expression).
ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI STATISTIS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA MATERI STATISTIKA SISWA SMP Alfan Rido Hutapea; Linda Rosmery Tambunan; Mariyanti Elvi
JUMLAHKU: Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol 10 No 1 (2024): JUMLAHKU VOL.10 NO.1 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/jumlahku.v10i1.3617

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kemampuan literasi statistika siswa dalam kaitannya dengan antusiasmenya mempelajari konsep statistika. Pekerjaan ini diklasifikasikan sebagai penelitian deskriptif. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Strategi pemilihan subjek memanfaatkan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan tes literasi statistik, survei motivasi belajar, dan wawancara untuk menilai kemampuan literasi statistik peserta. Teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari 22 siswa yang mengikuti tes, peneliti memilih 3 siswa untuk dijadikan subjek penelitian. Siswa-siswa tersebut dipilih berdasarkan kategori motivasi belajarnya, yaitu 3 siswa memiliki motivasi belajar tinggi, 1 siswa memiliki motivasi belajar sedang, dan 1 siswa memiliki motivasi belajar rendah. Seleksinya dilakukan dengan menganalisis jawaban siswa dan melakukan wawancara yang efektif guna memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai kemampuan literasi statistikanya. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kecenderungan belajar yang kuat mampu memenuhi seluruh kriteria yaitu memahami data, menafsirkan data, dan mengkomunikasikan data secara efektif. Meskipun siswa dengan motivasi belajar yang tinggi menunjukkan kemahiran dalam pemahaman data dan interpretasi data, mereka gagal memenuhi kriteria komunikasi data. Sebaliknya siswa yang motivasi belajarnya rendah hanya menemui satu tanda yaitu pemahaman data.