Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Merdeka Belajar melalui Penggunaan Media Audio Visual pada Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi Ariyana Ariyana; Intan Sari Ramdhani; Sumiyani Sumiyani
Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing Vol 3 No 2 (2020): Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/silamparibisa.v3i2.1112

Abstract

Critical thinking can manage the cognitive and emotional intelligence of students, based on this, free learning for educators and students is needed today. Especially in learning to write descriptive text through audio-visual media. Therefore, the purpose of this study is to describe the application of independent learning through the use of audio-visual media in learning to write descriptive texts. The research method used is descriptive qualitative method. The object of this research is descriptive text through audio-visual media which is taught at the seventh grade junior high school level. To collect data used documentation and observation techniques. Data analysis techniques were selected, interpreted, and concluded. Test the validity of the data using member checks and validation of Indonesian language learning experts. The results showed that 1) audio-visual media can help educators and students in writing descriptive text learning activities in implementing the independent learning policy, 2) audio-visual media used in learning to write descriptive text has an effect on increasing educational values, inviting students to think critically. , as well as providing a meaningful experience, 3) audio-visual media can make it easier to write descriptive text directly through the information obtained, and 4) audio-visual media will not be boring for students because the material for writing descriptive text conveyed is very varied.
LITERASI SENI BUDAYA MENDONGENG BONEKA TANGAN DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER GENERASI MILENIAL Intan Sari Ramdhani; sumiyani sumiyani
Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/lgrm.v9i1.2399

Abstract

Seni budaya memiliki kontribusi bagi pengembangan karakter generasi milenial melalui literasi seni budaya, salah satu bentuk literasi yang sedang gencar digalakkan oleh pemerintah, khususnya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satu faktor yang mendasari hal tersebut terjadi adalah manusia harus menjadi manusia yang berkarakter, baik karakter kebangsaan atau karakter cinta tanah air dengan cara mencintai warisan budaya nasional. Pengenalan budaya dan penanaman nilai-nilai luhur tersebut perlu ditanamkan dari generasi ke generasi, khususnya pada generasi milenial. Generasi milenial adalah generasi yang hidup di zaman kemajuan dan perkembangan teknologi yang cukup pesat, bahkan produk teknologi itu akan mengikuti gaya hidup generasi milenial. Itu berdampak pada pergeseran perilaku dan yang lebih parah dapat mengakibatkan gaya hidup yang berbahaya sehingga mampu merusak moral kaum milenial. Maka untuk mencegah hal itu terjadi, maka penanaman dan pengembangan karakter harus terus digagas dengan menerapkan upaya atau melaksanakan program yang dapat memperkuat karakter manusia seperti mendongeng dengan media boneka tangan sebagai bentuk kecintaan dan pelestarian warisan budaya serta bentuk kontribusi seni budaya dalam mengembangkan karakter generasi penerus bangsa. Kata Kunci      : Budaya,Karakter, Generasi milenial, Seni.
Psikologi Tokoh Utama dalam Naskah Drama Kereta Kencana karya Eugene Ionesco (Terjemahan WS Rendra) Intan Sari Ramdhani
Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/lgrm.v7i2.1030

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek kepribadian tokoh utama, struktur kepribadian tokoh utama. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sedangkan metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis aspek kepribadian tokoh utama dan struktur kepribadian tokoh utama dalam naskah drama Kereta Kencana ini  adalah metode deskriptif analitik dengan teknik analisis isi. Dari hasil analisis, tokoh utama dalam naskah Kereta Kencana itu ada dua yaitu Kakek dan Nenek. Aspek kepribadian tokoh Kakek itu pemurung, putus asa, pintar merayu, rendah diri dan setia. Sedangkan aspek kepribadian tokoh Nenek yaitu perhatian, suka menghibur, dan bijak.  Struktur kepribadian tokoh utama terdiri dari id, ego dan superego. Kata Kunci      : Psikologi sastra, aspek kepribadian, struktur kepribadian.
ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA WARGANET PADA KOLOM KOMENTAR POSTINGAN AKUN INSTAGRAM @MASTERCORBUZIER Faisal Syafaul Nur Amil; Intan Sari Ramdhani
Jurnal Education and Development Vol 11 No 2 (2023): Vol.11 No.2.2023
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.416 KB) | DOI: 10.37081/ed.v11i2.4619

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji prinsip dan pelanggaran kesantunan berbahasa warganet pada kolom komentar postingan akun instagram @mastercorbuzier. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode deskriptif. Subjek penelitiannya adalah tuturan komentar warganet dalam kolom komentar. Subjek penelitian didapatkan melalui media sosial instagram. Sedangkan, objek dalam penelitian ini yaitu tuturan yang kesantunan berbahasa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah kartu data. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan prosedur analisis data kualitatif yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data, (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini ditemukan prinsip dan pelanggaran kesantunan berbahasa dalam kolom komentar pada postingan akun instagram @mastercorbuzier. Prinsip atau bentuk kesantunan yang ditemui dalam beberapa kolom komentar pada Instagram yang terprinsip dalam data tuturan yang mengandung maksim kebijaksanaan, maksim pujian, maksim kesimpatian, maksim kerendahan hati, maksim kemurahan atau maksim kedermawanan. (2) Selain itu terdapat pelanggaran atau penyimpangan terhadap prinsip kesantunan berbahasa yaitu berupa pelanggaran terhadap maksim kebijaksanaan, pelanggaran terhadap maksim pujian, pelanggaran terhadap maksim kesimpatian dan pelanggaran terhadap maksim kerendahan hati. Simpulan dari penelitian ini adalah hasil analisis kesantunan berbahasa warganet dalam beberapa kolom komentar berita di media sosial facebook yang telah dipaparkan, ditemukan 8 data yang menunjukan adanya prinsip pematuhan pada prinsip kesantunan yaitu terdapat 2 maksim kebijaksanaan, 2 maksim pujian, 1 maksim kerendahan hati, 2 maksim kesimpatian dan 1 maksim kemurahan. Pelanggaran pada prinsip kesantunan juga banyak ditemukan dalam komentar warganet pada kolom komentar media sosial facebook dengan jumlah data yang penulis analisis yaitu 5 data, dengan rincian data sebagai berikut. Terdapat 2 data pelanggaran maksim kebijaksanaan, 1 pelanggaran maksim kesimpatian, 1 pelanggaran maksim pujian dan 1 data pelanggaran maksim kerendahan hati.
TRADISI “PEH CUN” SEBAGAI KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA MATERI TEKS CERITA FANTASI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DI SMP Intan Sari Ramdhani; Asep Muhyidin; Sholeh Hidayat
Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/lgrm.v13i2.11613

Abstract

Kepedulian terhadap budaya lokal dan lingkungan sekitar merupakan salah satu tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum merdeka demi melahirkan karakter peserta didik yang sesuai dengan profil pelajar pancasila. Oleh karena itu, mengintegrasikan kearifan lokal adalah salah satu upaya dalam mengembangkan profil pelajar pancasila. Kearifan lokal tentang tradisi “Peh Cun” adalah perayaan yang biasa dilakukan oleh etnis Cina di kota Tangerang. Tradisi “Peh Cun” ini dapat menjadi alternatif bahan pembelajaran bahasa Indonesia pada materi teks cerita fantasi, karena bahan ajar yang baik itu adalah bahan ajar yang relevan dengan kurikulum merdeka dan sesuai dengan lingkungan serta budaya setempat. Selain itu, alasan tradisi “Peh Cun” sebagai kearifan lokal perlu diintegrasikan dalam materi pembelajaran bahasa Indonesia juga karena mengandung nilai-nilai yang mampu memupuk dan menumbuhkembangkan rasa cinta para peserta didik terhadap potensi daerah, membantu melestarikan budaya lokal dan lingkungan. Lingkungan dalam hal ini adalah adat istiadat/tradisi/kebiasaan masyarakat setempat. Kata kunci: cerita fantasi, kearifan lokal, kurikulum merdeka, peh cun 
ANALISIS SEMIOTIKA PADA PUISI “IBUNDA” KARYA WS. RENDRA Lia Sulistiawati; Intan Sari Ramdhani
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa dan Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2023): CENDEKIA: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa dan Pendidikan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/cendikia.v3i1.660

Abstract

Poetry is a literary work that contains the expression of the author's heart. Made using beautiful language, it contains meaning, rhythm, rhyme, dimensions and stanzas. Poetry has two main building structures, namely the inner structure and the physical structure. The poem contains several signs, both meanings that must be interpreted directly by the reader, as well as linguistic signs that do not require redefinition. The field that studies and examines signs, symbols and signs is called semiotics. Semiotics is a science or analytical method that studies signs in language or literary works, both linguistic and non-linguistic, with the aim of understanding the meaning to be conveyed by the author as a whole. Language is a complete and perfect sign system. Therefore, language represents something meaning. A semiotic study on the poem "Ibunda by WS. Rendra” is examined using semiotic methods. The purpose of this writing is to find out the meaning of one of WS' poems. Rendra. WS. Rendra is someone with beautiful and meaningful works. The method used in this work is a qualitative descriptive method that analyzes literary works or poetry based on the content of literary works, while the writing technique is literary studies. The results of this study indicate that the poetry written by WS. Rendra has a meaning that can be used as a reference for reader information and can be researched.
TUTUR ILOKUSI DALAM WEB SERIES IMPERFECT 2 EPISODE 1 KARYA ERNEST PRAKASA (ANALISIS PRAGMATIK) Suci Wulandari; Intan Sari Ramdhani
Jurnal Pendidikan, Bahasa dan Budaya Vol. 2 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Pendidikan, Bahasa dan Budaya
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpbb.v1i2.959

Abstract

Analisis ini bermaksud menggambarkan wujud tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam web series Impefect 2 Episode 1. Metode penelitian yang merupakan deskriptif kualitatif dengan menggunakan sumber data berupa video web series Impefect 2 Episode 1 pada platform We TV. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik simak, rekam dan catat, hasil catatan mengandung dialog para tokoh web series Impefect 2 Episode 1. Berdasarkan analisis data yang ditelaah di dalam web series Impefect 2 Episode 1 terdpat tindak ilokusi dengan jenis asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklarasi. Jenis tindak tutur ilokusi yang diujarkan oleh para tokoh Web Series Imperfect 2 Episode 1 berjumlah 2, jenis direktif yang berjumlah 2, jenis komisif berjumlah 1, jenis ekspresif berjumlah 3 dan jenis deklarasi yang berjumlah 2. Jenis terbanyak yang terdapat dalam Web Series Imperfect 2 Episode 1 yakni jenis ekspresif, hal ini dikarenakan Web Series Imperfect 2 Episode 1 banyak mengandung adegan yang menggambarkan sikap psikologis para tokoh.
ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM WACANA STAND UP COMEDY INDONESIA SESI 7 JUPRI DI KOMPAS TV Sukma Jaya; Intan Sari Ramdhani
Jurnal Pendidikan, Bahasa dan Budaya Vol. 2 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Pendidikan, Bahasa dan Budaya
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpbb.v1i2.960

Abstract

Tindak tutur ekspresif merupakan salah satu jenis tindak tutur yang menyatakan hal atau sesuatu yang bertujuan untuk dirasakan oleh penuturnya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan suatu objek yang dituturkan sesuai dengan gambaran yang sebenarnya. Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitiatif, juga dengan menerapkan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah wacana Stand Up Comedy Indonesia sesi 7 Jupri di Kompas Tv yang bersumber dari laman Youtube, tindak tutur yang mengandung tawa ini digunakan penutur untuk mengekspresikan beberapa hal yang bertujuan untuk disampaikan kepada mitra tutur dalam hal ini yaitu penonton. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tindak tutur ekspresif dalam wacana Stand Up Comedy Indonesia sesi 7 Jupri di Kompas Tv. Hasil penelitian ini menunjukan ada beberapa jenis istilah tindak tutur ekspresif dalam wacana humor Stand Up Comedy Indonesia sesi 7 Jupri di Kompas Tv, yaitu: (1) tindak tutur ekspresif mengkritik, (2) tindak tutur ekspresif memuji, (3) tindak tutur ekspresif menyalahkan, dan (4) tindak tutur ekspresif menghina. Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca yang mau mencari referensi untuk penelitian pembelajaran dalam hal ilmu pragmatik terutama mengenai tindak tutur ekspresif pada penelitian selanjutnya.
PENGARUH TONTONAN YOUTUBE TERHADAP PEMEROLEHAN BAHASA ASING PADA REMAJA USIA 16 TAHUN Muhamad Yuda Irawan; Intan Sari Ramdhani
ALFIHRIS : Jurnal Inspirasi Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Inspirasi Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nurul Qarnain Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59246/alfihris.v1i1.126

Abstract

Bahasa merupakan alat komunikasi utama yang digunakan sehari-hari oleh setiap individu. Berbagai tontonan yang ditonton setiap remaja Indonesia di YouTube sangat beragam. YouTube juga bisa menjadi sarana pemerolehan bahasa kedua karena keberagaman video yang terdapat di dalam aplikasi tersebut berasal dari berbagai penjuru dunia. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Mengetahui pengaruh tontonan dalam YouTube dalam kemampuan pemerolehan bahasa asing pada remaja berusia 16 tahun. 2) Memahami faktor penyebab adanya pengaruh tontonan YouTube terhadap kemampuan pemerolehan Bahasa asing pada remaja usia berusia 16 tahun. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tontonan berbahasa asing di YouTube dapat berpengaruh terhadap kemampuan pemerolehan bahasa asing Zeedee.
Aspek Leksikal Pada Lirik Lagu Seamin Tak Seiman Karya Mahen Tahfidzul Hikam Nur; Intan Sari Ramdhani
ALFIHRIS : Jurnal Inspirasi Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Inspirasi Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nurul Qarnain Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59246/alfihris.v1i1.127

Abstract

The song is a variety of sounds that have a continuous rhythm so that many people enjoy the song as a hobby or just to accompany their daily life. The song is something that we hear the most, whenever and wherever we are. Nowadays, many songs are released at the same time, either because it is easy to create matching lyrics, harmonious rhythms, or because the song is a masterpiece that has free rules. Each song that is present certainly carries its own meaning and purpose. There needs to be a special study that discusses the lyrics of the song. In reviewing a song generally uses two aspects, namely the lexical and grammatical aspects. In this study, the writer analyzes a song lyric based on the lexical aspect which has two sub-discussions, namely repetition (repetition) and synonyms of equivalent words. The object of his research is a song by Mahen entitled "Seamin Tak Seiman". Tells about two lovers who love each other, but their love must be separated by different religious beliefs. With a qualitative descriptive method, the result is that the song of Seiman Tak Seiman has a total of 12 repetitions with each repetition in different lyrics. And has 1 synonym for the equivalent of a word that is not the same as a different word.