ABSTRAK Penggunaan antibiotik yang tidak rasional merupakan penyebab utama meningkatnya resistensi antimikroba di Indonesia. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan mengubah sikap warga terkait penggunaan antibiotik melalui penyuluhan berbasis komunitas. Program dilaksanakan selama satu minggu dari tanggal 15–21 Juni 2025 di RW 08 Desa Cikadut, Kabupaten Bandung, dengan melibatkan mahasiswa sebagai pelaksana utama. Metode yang digunakan adalah pra-eksperimental dengan desain one group pre-test and post-test yang melibatkan 80 responden dari berbagai latar belakang. Kegiatan penyuluhan dilakukan secara door to door dengan pendekatan edukatif partisipatif, menggunakan media leaflet dan materi yang mengacu pada prinsip DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang). Instrumen evaluasi berupa kuesioner pre-test dan post-test digunakan untuk mengukur perubahan pengetahuan dan sikap peserta. Peneliti menganalisis data dengan metode uji paired t-test untuk membandingkan hasil sebelum dan sesudah intervensi dengan bantuan aplikasi SPSS versi 25. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada skor pengetahuan setelah penyuluhan (p < 0,05), serta perubahan sikap positif dalam penggunaan antibiotik secara bijak. Kegiatan ini membuktikan bahwa pendekatan edukatif yang humanis, partisipatif, dan kontekstual efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat serta memperkuat kontribusi institusi pendidikan tinggi dalam pembangunan kesehatan berbasis komunitas. Kata Kunci: Penyuluhan, Antibiotik, Resistensi, Cikadut ABSTRACT The irrational use of antibiotics is a major contributing factor to the rise of antimicrobial resistance in Indonesia. This community service activity aimed to improve public knowledge and attitudes regarding the rational use of antibiotics through a community-based educational intervention. The program was conducted over one week June periode from 15–21, 2025 in RW 08, Cikadut Village, Bandung Regency, with university students serving as the primary implementers. A pre-experimental one-group pre-test and post-test design was applied, involving 80 respondents from diverse demographic backgrounds. The counseling was delivered door to door using a participatory and contextual educational approach, guided by the DAGUSIBU principles (Get, Use, Store, and Dispose). Evaluation instruments included structured questionnaires administered before and after the intervention. Data analysis was performed using a paired t-test to evaluate differences between pre- and post-intervention results, assisted by SPSS version 25. The results showed a significant increase in participants’ knowledge scores after the intervention (p < 0.05), along with improved attitudes toward the safe and responsible use of antibiotics. This activity demonstrates that a humanistic and locally adapted educational strategy is effective in increasing public awareness and highlights the strategic role of higher education institutions in translating scientific knowledge into community health practice. Keywords : Counseling, Antibiotics, DAGUSIBU, Resistance, Cikadut