Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Profesi Insinyur Indonesia

Identifikasi dan Analisis Manajemen Risiko pada Pekerjaan High Rise Building Studi Kasus: Proyek Pembangunan Gedung Penunjang Siaran dan Studio Luar Negeri Novianto, Deny; Nugroho, Agung; Samadikun, Budi Prasetyo
Jurnal Profesi Insinyur Indonesia Vol 1, No 7 (2023): JPII
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpii.2023.23855

Abstract

Manajemen risiko merupakan salah satu bagian penting dari manajemen proyek. Terkait hal ini, PMBOK menjelaskan bagaimana cara menerapkan manajemen risiko proyek, mulai dari perencanaan risiko proyek, identifikasi risiko, analisis risiko kualitatif, analisis risiko kuantitatif, perencanaan respon risiko, penerapan respon risiko hingga pemantauan risiko. Dalam Proyek Pembangunan Gedung Siaran dan Studio Siaran Luar Negeri dengan waktu pelaksanaan 390 hari kalender, identifikasi risiko diperoleh dari work breakdown structure yang kemudian diturunkan kembali menjadi risk breakdown structure sehingga diketahui risiko-risiko yang mungkin akan muncul berdasarkan masing-masing kategori risiko yang ditelaah. Risiko-risiko tersebut dimitigasi dan dianalisis biaya serta metode pelaksanaannya sehingga diperoleh nilai dampak yang paling minimal namun dengan waktu pelaksanaan yang cepat dan tidak merugikan pelaksanaan pekerjaan yang lainnya. Risiko yang akan dianalisis adalah risiko berupa ancaman maupun risiko berupa peluang. Dari hasil analisis akan diperoleh jenis-jenis risiko yang perlu mendapatkan perhatian khusus dan dikaitkan dengan besarnya biaya risiko yang perlu dicadangkan. Adapun hasil analisis manajemen risiko yang telah dilakukan akan disampaikan menjadi masukan bagi perusahaan dan dijadikan sebagai lessons learned yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk melakukan kajian risiko dengan tipe proyek serupa.. Kata kunci: manajemen risiko, identifikasi, analisis pengendalian risiko, strategi mitigasi
Manajemen Sumber Daya Dalam Percepatan Pembangunan Hunian Tetap (Huntap) Pascabencana Longsor dan Banjir di Pulau Serasan (Pulau Terluar Indonesia) Saputra, Mohamad Handri; Susanty, Aries; Samadikun, Budi Prasetyo
Jurnal Profesi Insinyur Indonesia Vol 2, No 1 (2024): JPII
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpii.2024.23919

Abstract

Bencana tanah longsor yang terjadi pada Maret 2023 menyebabkan kerusakan rumah warga dan korban jiwa yang terjadi di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjuk PT Adhi Karya sebagai kontraktor pelaksana menjalankan tugasnya untuk menangani pekerjaan tersebut untuk mempercepat penanganan bencana longsor. Menteri Basuki mengatakan, prioritas penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana longsor adalah relokasi permukiman warga. Relokasi dilakukan melalui pembangunan hunian tetap (huntap) yang lahannya disediakan oleh pemerintah daerah. Suatu proyek berupaya dengan mengarahkan sumber daya yang tersedia yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran dan harapan penting tertentu. Proyek harus terselesaikan dalam jangka waktu terbatas sesuai dengan kesepakatan. ADHI melalui Huntap dengan teknologi rumah khusus tahan gempaatau disebut Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) tersebut ditargetkan siap digunakan pada akhir Juni 2023. Hal tersebut dikarenakan RISHA menggunakan metode knock down/merangkai komponen dalam mendirikan RISHA yang relatif cepat. Rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana di Kepulauan Natuna tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak, tetapi membangun permukiman baru yang lebih aman dan tangguh terhadap bencana (build back better). Relokasi bagi 100 rumah warga terdampak penting dilakukan karena berada di zona merah kerentanan tinggi terhadap bencana longsor. Maka strategi manajemen dalam mengelola sumber daya yang mencakup mobilisasi dan demobilisasi, bahan, peralatan, tenaga kerja dengan waktu pelaksanaan yang cukup menantang hanya dengan waktu 3 bulan di lokasi Pulau Serasan yang merupakan pulau terluar Indonesia dengan tetap memperhatikan biaya konstruksi bangunan yang efisien tepat mutu dan tepat waktu. Kata kunci: HUNTAP Serasan, manajemen, sumber daya