Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Efektivitas Pijat Refleksi Relaksasi untuk Mengatasi Masalah Insomnia (Shi Mian) pada Wanita Postmenopause: Efektivitas Pijat Refleksi Relaksasi untuk Mengatasi Masalah Insomnia (Shi Mian) pada Wanita Postmenopause Verawaty Kaban; Vivi Kurniarti; Sutrisno
Dhammavicaya Vol. 5 No. 1 (2021): Jurnal Dhammavicaya
Publisher : STAB Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT The study revealed that about 40% of postmenopausal women with severe insomnia seek medical assistance but many failed to respond to treatment. Clinical experience suggests that reflexology has a beneficial effect to reduce and cure insomnia in menopausal women study with an experimental queasy design comparison with the design of two groups pretest-posttest aims to determine the effect of relaxation reflexology therapy on two groups of postmenopausal women suffering from insomnia aged 46-65 years in Pasir Angin Cileungsi, Bogor, West Java, where the samples were divided into two groups namely postmenopause women in the young age group (age 46-55 years) and the old age group (age 56-65 years). The KSPBJ-Insomnia Rating Scale questionnaire was used as the research instrument, The results of the Paired t-Test hypothesis in two age groups were both show the value p-value of 0,000. The value 0,000 < α 0,05 proved that reflexology relaxation therapy effectively overcome insomnia in postmenopausal women and significantly gave the same effect on two age groups. Key words : Reflexi relaxation, Insomnia, Postmenopause. ABSTRAK Penelitian mengungkapkan bahwa ada sekitar 40% wanita postmenopause penderita insomnia berat yang mencari bantuan medis namun banyak yang gagal berespon terhadap pengobatan. Pengalaman klinis menunjukkan bahwa pijat refleksi memberi efek menguntungkan untuk mengurangi dan menyembuhkan insomnia yang terjadi pada wanita menopause. Penelitian dengan desain quasy eksperimental komparasi (perbandingan) dengan desain two groups pretest-posttest ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi refleksi relaksasi terhadap dua kelompok wanita postmenopause yang menderita insomnia berusia 46-65 tahun di Kelurahan Pasir Angin, Cileungsi, Bogor Jawa Barat, dimana sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu wanita postmenopause kelompok usia muda (usia 46-55 tahun) dan kelompok usia tua (56-65 tahun). Kuesioner KSPBJ-Insomnia Rating Scale digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini. Hasil uji hipotesis Paired-t Test pada dua kelompok usia sama-sama menunjukkan nilai p value sebesar 0,000. Nilai p value 0,000 < α 0,05 membuktikan bahwa refleksi relaksasi efektif mengatasi insomnia pada wanita postmenopause dan secara signifikan memberi pengaruh yang sama terhadap dua kelompok usia. Kata kunci : Refleksi Relaksasi, Insomnia, Postmenopause
Hubungan Kecanduan Bermain Gadget Dan Perilaku Anti Sosial Dengan Motivasi Belajar (Studi Kasus di SMP Eka Wijaya, Ciriung, Cibinong, Kabupaten Bogor).: Hubungan Kecanduan Bermain Gadget Dan Perilaku Anti Sosial Dengan Motivasi Belajar (Studi Kasus di SMP Eka Wijaya, Ciriung, Cibinong, Kabupaten Bogor). Susijati; Sutrisno; R Surya Widya
Dhammavicaya Vol. 5 No. 1 (2021): Jurnal Dhammavicaya
Publisher : STAB Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT This research’s aim is to determine how the motivation to learn can be improved by observing the motivation to learn and other variables: the correlation of playing gadget addiction and antisocial behavior individually or collectively. This research is done quantitatively with the survey method. The population in this study was 122 students from grade VII-IX at SMP Eka Wijaya. The data were collected through the questionnaire and were analyzed with regression-correlation statistics. The results finding showed that there is a negative correlation between gadgets’ addiction and motivation to learn with the coefficient ry1 = -0,179. There is a negative correlation between antisocial behavior and motivation to learn with the coefficient ry2 =- 0,427. There is weak correlation between gadget’s addiction and antisocial behaviour altogether on students’ motivation of learning with the coefficient ry12 = 0,439 then R Square 0.192 with an adjusted R Square value : 0.179 (17.9%) the regression equation is Ŷ = 62.898 – 0.179X1 – 0.427X2 + e.This indicates that motivation to learn can be improved through the addiction to playing the gadget positively and also to decrease the antisocial behavior by playing the gadget together with other people. Keywords : Gadget’s addiction, Antisocial Behaviour, Motivation to learn ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana motivasi belajar dapat ditingkatkan dengan mengamati motivasi belajar dan variabel lain: hubungan kecanduan bermain gadget dengan perilaku antisosial secara individu atau kolektif. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII - IX SMP Eka Wijaya sebanyak 122 siswa. Data dikumpulkan melalui kuesioner, dan dianalisis dengan statistik regresi-korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kecanduan gadget dengan motivasi belajar dengan koefisien ry1 = -0,179. Terdapat hubungan negatif antara perilaku antisosial dengan motivasi belajar dengan koefisien ry2 =- 0,427. Terdapat hubungan yang lemah antara kecanduan gadget dan perilaku antisosial secara bersama-sama terhadap motivasi belajar siswa dengan koefisien ry12 = 0,439 kemudian R Square 0,192 dengan nilai Adjusted R Square : 0,179 (17,9%) persamaan regresinya adalah = 62,898 – 0,179X1 – 0,427X2 + e.Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar dapat ditingkatkan melalui kecanduan bermain gadget secara positif dan juga untuk mengurangi perilaku antisosial dengan bermain gadget bersama dengan orang lain. Kata kunci : Kecanduan Gadget, Perilaku Antisosial, Motivasi Belajar
Hubungan Spritualisme Jawa dengan Pola Interaksi Asosiatif Antarmazhab Umat Buddha di Jawa (Studi Kasus di Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara-Jawa Tengah) Sutrisno Sutrisno
Dhammavicaya : Jurnal Pengkajian Dhamma Vol. 3 No. 1 (2019): Juli :Jurnal Pengkajian Dhamma
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/dv.v3i1.4

Abstract

Studi tentang Jawa dan aspek-aspeknya telah dilakukan oleh banyak ahli sejak masa kolonial. Tetapi studi yang difokuskan secara khusus pada hubungan antara spiritualisme Jawa dan Buddhisme masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menilai korelasi antara spiritualisme Jawa dan mode interaksi asosiatif antara berbagai sekte Buddha di kota Donorojo kabupaten Jepara. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dalam menguji hipotesis yang diuraikan dari berbagai teori. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktural-fungsional Talcott Parsons dan hubungan antara agama dan budaya Max Weber. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan yang kuat dan signifikan antara spiritualisme Jawa dan mode interaksi asosiatif antara berbagai sekte Buddha di kota Donorojo kabupaten Jepara, dengan nilai r 0,06. Spiritualisme Jawa sebagai variabel independen berkontribusi terhadap 36% dari mode interaksi asosiatif di kalangan umat Buddha.
HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT (KECERDASAN MENGHADAPI RINTANGAN ATAU KESULITAN) DENGAN PENINGKATAN MOTIVASI INTRINSIK ORANG TUA DALAM PENDIRIAN PAUD YANG BERCIRIKAN BUDDHIS (STUDI KASUS DI DUKUH GUWO DESA BLINGOH, KEC. DONOROJO, KAB. JEPARA) Jo Priastana; Jeny Harianto; Sutrisno
Dhammavicaya : Jurnal Pengkajian Dhamma Vol. 2 No. 2 (2019): Januari :Jurnal Pengkajian Dhamma
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/dv.v2i2.9

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara adversity quotient (kecerdasan menghadapi rintangan atau kesulitan) dengan peningkatan motivasi intrinsik orang tua dalam pendirian PAUD yang bercirikan Buddhis. Penelitian ini dilakukan di Vihara Giri Santi Loka, Dukuh Guwo, Desa Blingoh, Kecamatan Donorojo, Jepara. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik non-random sampling yang disebut dengan convenience sampling. Dari populasi sebanyak 30 orang, diambil sampel sebanyak 28 orang. Penelitian dilakukan menggunakan metode kuantitatif. Instrumen yang digunakan adalah angket. Sebelum disebarkan, angket sudah divalidasi dengan menggunakan uji reliabilitas Cronbach’S Alpa, dan content validity meminta pendapat ahli. Berdasarkan perhitungan formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan program SPSS 15.0 for windows reliabilitas variabel X dan Y di atas 0,7 yang berarti reliabel. Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS 15.0 for windows diperoleh hasil nilai r sebsar 0,702 yang berarti terdapat hubungan yang kuat antara adversity quoteint dengan peningkatan motivasi orang tua dalam pendirian PAUD yang bercirikan Buddhis. Berdasarkan hasil tersebut, variabel X berkontrinusi terhadap Y sebesar 49,28%. Untuk t hitung sebesar 5,02 dan t tabel untuk 30 respoden dengan taraf signifikan 5% sebesar 2,056, maka t hitung lebih besar dari t tabel, yang artinya ada hubungan yang significan antara adversity quotient dengan peningkatan motivasi intrinsik orang tua dalam pendirian PAUD yang bercirikan Buddhis. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan para pihak berupa langkah konkrit untuk mendirikan PAUD di Dukuh Guwo, Desa Blingoh, dan Kabupaten Jepara.
HUBUNGAN MOTIVASI BERORGANISASI PEMUDA BUDDHIS DENGAN AKTUALISASI NILAI NASIONALISME-RELIGIUS (STUDI KASUS DI KABUPATEN TEMANGGUNG, JAWA TENGAH) Jo Priastana; Jeny Harianto; Sutrisno
Dhammavicaya : Jurnal Pengkajian Dhamma Vol. 2 No. 2 (2019): Januari :Jurnal Pengkajian Dhamma
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/dv.v2i2.13

Abstract

Pemuda adalah garda terdepan perubahan sosial dan politik masyarakat. Oleh karena itu, peran yang diemban pemuda sarat dengan nilai. Idealisme pada diri pemuda sering kali menjadi modal dasar dalam merespon keadaan lingkungan sosial dan alam di sekitarnya. Berdasarkan realita dan dinamika kehidupan beragama di Temanggung dan sekitarnya, maka pada 10 April 2016 sejumlah pemuda membentuk organisasi Pemuda Buddhis Temanggung-Kendal-Semarang. Organisasi ini dibentuk dengan tujuan membina potensi pemuda Buddhis, memaksimalkan pengelolaan sumber daya alam, dan berperan dalam membentuk tatanan masyarakat yang inklusif berdasarkan kearifan lokal. Kondisi tersebut mengindikasikan adanya dorongan berorganisasi sebagai perwujudan nilai keagamaan Buddha ke dalam aksi sosial-kebangsaan. Kemudian, Pemuda Buddhis Temanggung-Kendal-Semarang mengadakan beragam kegiatan yang meliputi: penyelanggaraan ritual hari-hari keagamaan secara bersama-sama, kegiatan seni budaya, safari napak tilas, visitisasi pada tokoh sesepuh, leluhur, usaha budidaya jamur, kopi dan kafe-terminal kopi, sarasehan kebangsaan. Keadaan ini menarik untuk diteliti dengan melihat korelasi antara motivasi berorganisasi dengan aktualisasi nilai nasionalisme religius. Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif strategi survei dan pengelolaan data menggunakan aplikasi perangkat pengolah statistik diperoleh hasil bahwa R= 0,805. Artinya, antara motivasi berorganisasi dengan nilai nasionalisme religius memiliki hubungan positif dengan taraf hubungan sangat kuat. Berdasarkan uji dua pihak diperoleh hasil bahwa motivasi berorganisasi berkontribusi terhadap aktualisasi nilai nasionalisme religius sebesar 64,8%, artinya sebesar 35,2% dipengaruhi oleh faktor lain. Uji hipotesis dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan bahwa antara motivasi intrinsik dengan aktualisasi nilai nasionalisme religius diperoleh t hitung sebesar 3,961 > t tabel 1,671, sedangkan motivasi ekstrinsik dengan aktualisasi nilai nasionalisme religious diperoleh hasil t hitung sebesar 4,414 > t tabel 1,671. Hal itu menunjukkan bahwa hipotesis d alam penelitian ini terbukti.
Analisis Sistem Pembelajaran Boarding School Pada Jenjang Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha (Studi Kasus Di Stab Kertarajasa Malang Dan Stab Maha Prajna Jakarta) Agustina Sri Rahayu; Jeny Harianto; Sutrisno
Dhammavicaya : Jurnal Pengkajian Dhamma Vol. 3 No. 2 (2020): Januari :Jurnal Pengkajian Dhamma
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/dv.v3i2.18

Abstract

This research aims to know and to analyze the boarding school learning system applied at STAB Maha Prajna Cilincing and STAB Kertarajasa Malang. This research uses qualitative research methods and the results of the study are delivered descriptively with purposive sampling taken to the STAB leaders, lecturers, boarding carers, dormitories and students. Based on the results of the analysis shows that STAB Kertarajasa approached the ideal in the applied boarding school system compared to STAB Maha Prajna because the boarding school participants at STAB Kertarajasa were all Samanera and Atthasilani and the boarding school learning system at STAB Kertarajasa was considered more ideal and almost referring to education in the past, namely education at Nalanda University.
Pengaruh Pelaksanaan Meditasi Pernapasan Terhadap Penurunan Rasa Cemas Pada Penderita Fobia Gelap (Nyctophobia) (Studi Kasus Pada Karyawan CV. Shanghai Kop Relaksasi Mitraraharja) Valdi Haris; Sutrisno; Surya R. Widya
Dhammavicaya : Jurnal Pengkajian Dhamma Vol. 3 No. 2 (2020): Januari :Jurnal Pengkajian Dhamma
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/dv.v3i2.19

Abstract

This study aims to determine the effect of meditation on helping reduce anxiety in patients with dark phobia (Nyctophobia). This study uses a quasi-experimental research method and the results of the study are presented descriptively with purposive sampling conducted to CV employees. Shanghai Kop Mitraraharja Relaxation which has a dark phobia (Nyctophobia). Based on the results of the study, it was shown that breathing meditation had a good influence in reducing anxiety in patients with dark phobia, in which case the decrease was measured using the HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) questionnaire.
Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual Dengan Solidaritas Mekanik Umat Beragama (Studi Kasus Di Desa Karangsari, Kec. Cluwak, Kab. Pati, Jawa Tengah) Sutrisno Sutrisno; Jeny Harianto; Jo Priastana
Dhammavicaya : Jurnal Pengkajian Dhamma Vol. 3 No. 2 (2020): Januari :Jurnal Pengkajian Dhamma
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/dv.v3i2.20

Abstract

Research on the relationship between spiritual intelligence and the mechanical solidarity of religious people (Case Study in Ngawen Village, Cluwak District, Pati Regency, Central Java) is important research for the development of religious life in Indonesia. That is because, the appreciation of religion is something that accompanies religious life, but at the same time religion also requires a strong bond of brotherhood. This study tries to look at the relationship between the individual and social dimensions of religious life. This study discusses the discussion of spiritual intelligence with the mechanical solidarity of Buddhists in Karangsari Village, Kec. Cluwak, Kab. Starch. Obtained from ex-post facto research because the facts or symptoms that were collected already existed before the respondent or symptoms appeared without the presence of consultation. The data in this study were obtained based on respondents' answers in the questionnaire research. Data collected includes ordinal data. This data refers to the resolution or classification of responses to instrument approval. This research proves that there is no difference between Spiritual Intelligence and Mechanical Solidarity. Based on data processing, the results of the relationship between the two variables are positive, but in the low category. The low relationship between Spiritual Intelligence and Mechanical Solidarity can be interpreted as Buddhist social piety, not fully relying on the internal values of Buddhism. However, awareness can be determined by values and norms that are given together. The facts that occur in the field can show a phenomenon that is getting stronger and closer, the social ties of society, the deeper the religious feelings and the feelings about the sacred things that accompany each manifestation are gathered
Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual Dengan Solidaritas Mekanik Umat Beragama (Studi Kasus Di Desa Karangsari, Kec. Cluwak, Kab. Pati, Jawa Tengah) Sutrisno Sutrisno; Jeny Harianto; Jo Priastana
Dhammavicaya : Jurnal Pengkajian Dhamma Vol. 4 No. 2 (2021): Januari: Jurnal Pengkajian Dhamma
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/dv.v4i2.28

Abstract

Research on the relationship between spiritual intelligence and the mechanical solidarity of religious people (Case Study inNgawen Village, Cluwak District, Pati Regency, Central Java) is important research for the development of religious life inIndonesia. That is because, the appreciation of religion is something that accompanies religious life, but at the same timereligion also requires a strong bond of brotherhood. This study tries to look at the relationship between the individual andsocial dimensions of religious life. This study discusses the discussion of spiritual intelligence with the mechanicalsolidarity of Buddhists in Karangsari Village, Kec. Cluwak, Kab. Starch. Obtained from ex-post facto research because thefacts or symptoms that were collected already existed before the respondent or symptoms appeared without the presence ofconsultation. The data in this study were obtained based on respondents' answers in the questionnaire research. Datacollected includes ordinal data. This data refers to the resolution or classification of responses to instrument approval. Thisresearch proves that there is no difference between Spiritual Intelligence and Mechanical Solidarity. Based on dataprocessing, the results of the relationship between the two variables are positive, but in the low category. The lowrelationship between Spiritual Intelligence and Mechanical Solidarity can be interpreted as Buddhist social piety, not fullyrelying on the internal values of Buddhism. However, awareness can be determined by values and norms that are giventogether. The facts that occur in the field can show a phenomenon that is getting stronger and closer, the social ties ofsociety, the deeper the religious feelings and the feelings about the sacred things that accompany each manifestation aregathered.
Efektivitas Pijat Refleksi Relaksasi untuk Mengatasi Masalah Insomnia (Shi Mian) pada Wanita Postmenopause Verawaty Kaban; Vivi Kurniarti; Sutrisno Sutrisno
Dhammavicaya : Jurnal Pengkajian Dhamma Vol. 5 No. 1 (2021): Juli : Jurnal Pengkajian Dhamma
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/dv.v5i1.41

Abstract

Penelitian mengungkapkan bahwa ada sekitar 40% wanita postmenopause penderita insomnia berat yang mencari bantuan medis namun banyak yang gagal berespon terhadap pengobatan. Pengalaman klinis menunjukkan bahwa pijat refleksi memberi efek menguntungkan untuk mengurangi dan menyembuhkan insomnia yang terjadi pada wanita menopause. Penelitian dengan desain quasy eksperimental komparasi (perbandingan) dengan desain two groups pretest-posttest ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi refleksi relaksasi terhadap dua kelompok wanita postmenopause yang menderita insomnia berusia 46-65 tahun di Kelurahan Pasir Angin, Cileungsi, Bogor Jawa Barat, dimana sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu wanita postmenopause kelompok usia muda (usia 46-55 tahun) dan kelompok usia tua (56-65 tahun). Kuesioner KSPBJ-Insomnia Rating Scale digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini. Hasil uji hipotesis Paired-t Test pada dua kelompok usia sama-sama menunjukkan nilai p value sebesar 0,000. Nilai p value 0,000 < α 0,05 membuktikan bahwa refleksi relaksasi efektif mengatasi insomnia pada wanita postmenopause dan secara signifikan memberi pengaruh yang sama terhadap dua kelompok usia.