Apriyani Apriyani
IKesT Muhammadiyah Palembang

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

A LITERATUR REVIEW: FACTORS RELATED TO NURSE'S KNOWLEDGE OF PREVENTION OF VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA (VAP) IN ICU Apriyani Apriyani; Halimah Syahri; Septi Ardianty
Masker Medika Vol 9 No 1 (2021): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v9i1.444

Abstract

Abstrak Latar Belakang : Ventilasi mekanik memiliki peranan penting sebagai pengganti fungsi ventilasi bagi pasien dengan gangguan fungsi respiratorik, Penggunaan ventilator invasif memiliki beberapa komplikasi seperti Ventilator Associated Pneumonia. Pencegahan VAP dapat dilakukan dengan cara VAP bundle. Tindakan itu sebagaian besar dilakukan oleh perawat. Maka Perawat hendaknya mempunyai pengetahuan yang baik tentang bagaimana pencegahan VAP. Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan perawat tentang pencegahan Ventilator Associated Pneumonia (VAP) di Ruang ICU. Metode Penelitian : Review Literature antara tahun 2015-2020. Pencarian artikel di lakukan dengan menggunakan database elektronik seperti Google Scholar, sciendirect dan Researchgate untuk menjawab tujuan penulisan. Kombinasi kata kunci yang di gunakan dalam pencarian artikel adalah intensive care unite, Pencegahan VAP, dan Pengetahuan perawat dengan menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris. Hasil : Berdasarkan hasil ulasan terdapat 9 artikel yang di dapatkan bahwa jurnal yang telah di jelaskan berkaitan dengan Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Pengetahuan Perawat Terhadap Pencegahan Ventilator Associated Pneumonia (VAP) pengetahuan perawat tentang pencegahan VAP sudah cukup baik, karena mayoritas responden dengan pengalaman kerja ≤ 3 tahun, tingkat pendidikan sarjana, dan berusia 20-35tahun.Kesimpulan : Berdasarkan dari hasil 9 artikel ilmiah yang telah dapat di simpulkan bahwa Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan perawat terhadap pencegahan VAP yaitu, tingkat pendidikan, pengalaman kerjaa, pelatihan, dan usia. Sedangkan Faktor-Faktor yang tidak berhubungan dengan pengetahuan perawat terhadap pencegahan VAP yaitu pengalaman kerja, tingkat pendidikan, usia, pelatihan dan sertifikat. Kata Kunci : Intensive Care Unit, Pencegahan VAP, Pengretahuan perawat.
PENGARUH MOBILISASI PROGRESIF TERHADAP STATUS HEMODINAMIK PASIEN DI RUANG ICU : LITERATURE REVIEW Apriyani Apriyani; Sri Tirtayanti
Masker Medika Vol 9 No 2 (2021): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v9i2.464

Abstract

Background : Progressive mobilization is one way of movement for monitoring the hemodynamic status of patients in the ICU. Hemodinamic instability can also be an obstacle to progressive mobilization. Recovery of hemodynamic status Could be conducted through nursing interventions by providing physical activity, namely progressive mobilization using of Head to Bed (HOB) and Range of Motion (ROM) movements given 2-3 times a day for 15-20 minutes each time. Objective : To determine the effect of progressive mobilization on the hemodynamic status of patients in the ICU. Research Methods : This study used a literature review as an approach using PubMed and Google Scholar as an electronic database, whereas year range 2016-2020 was the inclusion criteria. Several keyword were used to search the articles, those were progressive mobilization, hemodynamic status and ICU patients. Result : Four journals found that the phenomenon had been explained by giving progressive mobilization of patients in the ICU to monitoring the hemodynamic status. Conclusion : It can be concluded that progressive mobilization might improve the hemodynamic status of patients in the ICU.
PENGARUH PEMASANGAN CERVICAL COLLAR TERHADAP PERTOLONGAN PERTAMA PADA PASIEN KECELAKAAN DENGAN FRAKTUR SERVIKAL : LITERATURE REVIEW Apriyani Apriyani
Masker Medika Vol 10 No 1 (2022): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v10i1.474

Abstract

Latar Belakang : Kecelakaan Lalu Lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang sedikitnya diakibatkan oleh satu kendaraan yang menyebabkan cedera, kerusakan, dan kerugian. Fraktur merupakan salah satu kejadian yang paling sering akibat dari terjadinya kecelakaan, Fraktur servikal adalah terpisahnya kontinuitas tulang pada vertebra servikalis. Penanganan pada fraktur servikal adalah dengan cara menggunakan pemasangan servikal collar atau penyangga leher yang berfungsi membatasi gerak servikal untuk immobilisasi, mencegah komplikasi, dan mempertahankan sirkulasi dan pernapasan. Tujuan : Untuk Menganalisis artikel jurnal penelitian tentang Pengaruh Pemasangan Cervical Collar terhadap Pertolongan Pertama Pada Pasien Kecelakaan dengan Fraktur Servikal. Metode Penelitian : Review Literatur antara tahun 2015-2020. Pencarian artikel di lakukan dengan menggunakan database elektronik seperti google scholar, pubmed, dan sciencedirect untuk menjawab tujuan penulisan. Kombinasi kata kunci yang di gunakan dalam pencarian artikel adalah pemasangan cervical collar, pertolongan pertama pasien kecelakaan dengan fraktur servikal. Hasil : Berdasarkan hasil ulasan terdapat 10 artikel yang di dapatkan bahwa fenomena yang telah di jelaskan berkaitan dengan pengaruh pemasangan cervical collar terhadap pertolongan pertama pada pasien kecelakaan dengan fraktur servikal dapat membantu dalam penanganan awal yaitu immobilisasi, mencegah komplikasi dan mempertahankan jalan napas. Kesimpulan : Berdasarkan dari hasil 10 artikel ilmiah yang telah dapat di simpulkan bahwa pemasangan servikal collar dapat membantu proses immobilisasi, mencegah komplikasi dan mempertahankan jalan napas.
PENGETAHUAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA KECELAKAAN LALU LINTAS Apriyani Apriyani
Masker Medika Vol 10 No 2 (2022): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v10i2.502

Abstract

Latar belakang: Kecelakan merupakan kejadian yang tidak terduga yang disebabkan oleh kondisi yang tidak aman. Tingginya kecelakaan di jalan raya disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah proses pertolongan pertama kecelakaan yang dilakukan oleh penolong. Pengetahuan dalam penanggulangan gawat darurat memegang hal penting dalam menentukan keberhasilan pertolongan. Banyak kejadian penderita gawat darurat justru meninggal dunia atau mengalami kecacatan akibat kesalahan dalam pemberian pertolongan awal.Tujuan Penelitian: Tujuan pada literatur review ini adalah untuk menganalisis pengetahuan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas. Metode Penelitian: Studi literatur tahun 2013-2020 menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris. Data didapat dari database Google Scholar dan PubMed dengan kata kunci pertolongan pertama kecelakaan lalu lintas, pengetahuan. Hasil Penelitian: Didapatkan 5 artikel yang digunakan dalam literatur review, 2 artikel dilakukan di daerah di Indonesia mengunakan bahasa Indonesia dan 3 artikel merupakan artikel Internaional yang penelitiannya dilakukan di India dan Saudi Arabia dan menggnakan bahasa Inggris. Artikel menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional . Teknik sampling pada literatur ini adalah purposive sampling dan accidental sampling. Simpulan: Berdasarkan hasil telaah dari lima artikel yang telah dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa pengetahuan seseorang tentang pertolongan pertama pada kecelakaan masih kurang. Kata kunci : Pertolongan pertama kecelakaan lalu lintas, pengetahuan
PENGARUH HEALTH EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN MAHASISWA PSIK SEMESTER VI IKEST MUHAMMADIYAH PALEMBANG TENTANG PENATALAKSANAAN BENCANA BANJIR Apriyani Apriyani
Masker Medika Vol 11 No 1 (2023): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v11i1.519

Abstract

Latar Belakang: Banjir merupakan meluapnya debit sungai karena air melebihi kapasitas ukuran tampung sungai sehingga menggenangi daerah dataran rendah. Intensitas hujan yang cukup tinggi dapat mengakibatkan terjadinya bencana banjir sehingga menyebabkan kerugian materil, korban jiwa dan menimbulkan berbagai macam penyakit. Pengetahuan terhadap penatalaksanaan bencana banjir dapat ditingkatkan dengan Health Education menggunakan media Tabletop Disaster Exercise. Tujuan: Untuk diketahui pengaruh Health Education terhadap pengetahuan mahasiswa PSIK Semester VI IKesT Muhammadiyah Palembang tentang penatalaksanaan bencana banjir. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Pre-Experimental menggunakan One Group Pretest dan Posttest dengan model penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling, dengan jumlah sampel 37 responden. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil: Didapatkan nilai pengetahuan sebelum diberikan intervensi 9.00 dan sesudah diberikan intervensi 11.00 dengan nilai p value 0,001 < 0,05. Kesimpulan : Health Education dengan media Tabletop Disaster Exercise cukup efektif meningkatkan pengetahuan dalam penatalaksanaan bencana banjir, karena dapat dipaparkan dalam bentuk sederhana sehingga mahasiswa mudah untuk memahaminya.
EDUKASI OLAHRAGA UNTUK MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH DALAM MENGHADAPI BENCANA NASIONAL PENYEBARAN COVID19 Apriyani Apriyani
Khidmah Vol 3 No 2 (2021): Khidmah
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/khidmah.v3i2.360

Abstract

The COVID-19 pandemic in 2020 brought many changes in people's lives. Everything must be done at home. Study, work, worship, even sports are recommended at home. Moderate-intensity exercise, in a well-ventilated environment and alone and avoiding contact with other people (e.g. at home), and prioritizing the use of personal sporting goods are recommended. Home exercise program is one of the sports options because in its implementation it is safe, easy and cheap. This program includes aerobics (eg walking at home or nearby), muscle strength training (strengthening), stretching and balance exercises or a combination. One of the service activities carried out is Sports Education to Improve Body Immunity for the Prevention of Covid -19. This community service activity will be held 09 April 2021 on Jl. Pipa Jaya Kel. 15 Ulu Kec. Jakabaring Keywords: Education, Sports, Body Immunity
EDUKASI MANFAAT PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH DAN BANK DARAH DESA (BDD) BETUNG I Apriyani Apriyani
Khidmah Vol 4 No 1 (2022): Khidmah
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/khidmah.v4i1.381

Abstract

Individual blood type is important to know, this is related to clinical importance. If a person requires medical action related to blood transfusion, it is important to know the individual's blood type to avoid a transfusion reaction. Human blood types are generally divided into blood groups A, B, AB, O and Rh. The purpose of this community service is to find out the blood type of the community in Betung I Village by using leaflet media. This community service activity was attended by 35 respondents. Results and Conclusions is to be able to know the blood type you have so that if at any time there is an emergency that requires a blood transfusion, it can be handled immediately.
EDUKASI PENANGANAN PADA GIGITAN HEWAN BERBISA Apriyani Apriyani
Khidmah Vol 4 No 2 (2022): Khidmah
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/khidmah.v4i2.395

Abstract

Kehidupan manusia tidak terlepas dengan lingkungan, diantaranya dengan hewan. Kasus yang banyak ditanggulagi dalam gigitan binatang adalah pertama, gigitan binatang yang beracun. Data world health organization (who), gigitan ular di dunia memakan korban hingga 4.5 juta orang setiap tahunnya. Jumlah tersebut mengakibatkan luka serius pada 2.7 juta pria, wanita dan anak-anak serta menghilangkan nyawa sekitar 125 ribu. Sementara itu banyak korban gigitan ular yang selamat yang kemudian megalami kecacatan tubuh dan lumpuh. Penyuluhan penanganan gigitan ular akan menambah pengetahuan dan skill seseorang dalam membantu pasien yang dalam keadaan gawat darurat. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui penanganan pada gigitan hewan berbisa dan demonstrasi pertolongan pertama pada orang terkena gigitan hewan berbisa. Pada kegiatan edukasi yang telah dilakukan pada masyarakat didapatkan hasil bahwa masyarakat mampu meningkatkan kesadaran untuk pentingnya pertolongan pertama pada gigitan hewan berbisa. penanganan pada hewan berbisa masih banyak masyarakat belum mengetahui penanganan pertama pada gigitan hewan berbisa, sebagian masyarakat memakai bahan alami.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA FRAKTUR Apriyani Apriyani
Khidmah Vol 5 No 1 (2023): Khidmah
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/khidmah.v5i1.450

Abstract

Fraktur merupakan salah satu kondisi darurat yang membutuhkan pertolongan dengan segera guna menghilangkan ancaman nyawa korban. Kondisi kegawatdaruratan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Sudah menjadi tanggung jawab petugas kesehatan untuk menangani masalah tersebut. Namun tidak menutup kemungkinan kondisi kegawatdaruratan dapat terjadi pada daerah yang sulit dijangkau oleh petugas kesehatan, maka diperlukan tindakan pertolongan pertama pada fraktur. Tujuan dari pengabmas ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa/i dalam pertolongan pertama pada fraktur. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan media leaflet dan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi. Pengabdian dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2023 dengan peserta yang terlibat yaitu pelajar MA Nurul Amal Pancasila dengan jumlah peserta 30 orang. Sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan, peserta akan diberikan kuesioner untuk mengukur pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan tersebut. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan peerta terkait pemberian pertolongan pertama pada fraktur. Kesimpulan yang didapatkan pada kegiatan edukasi ini adalah masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pertolongan pertama pada fraktur. Kata Kunci : Fraktur, Pertolongan Pertama, korban
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR Apriyani Apriyani
Khidmah Vol 5 No 2 (2023): Khidmah
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/khidmah.v5i2.457

Abstract

Luka bakar merupaakan luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api, air panas, listrik) atau zat-zat yang bersifat membakar (asam kuat, basa kuat). Luka bakar dapat terjadi di mana saja, termasuk di rumah. Apabila luka bakar itu terjadi segera bisa dilakukan tindakan pertolongan pertama pada luka bakar yaitu dengan mendinginkan kulit terbakar dengan air mengalir selama kurang lebih 20 menit. Berdasarkan World Health Organization (WHO) (2020), memperkirakan bahwa terdapat 265.000 kematian yang terjadi setiap tahunnya diseluruh dunia akibat luka bakar. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa/i dalam pertolongan pertama pada luka bakar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Pada kegiatan edukasi yang telah dilakukan pada siwa/i dengan jumlah peserta yang hadir 30 orang. Sebelum penyuluhan dimulai, siswa/i diberikan kuesioner untuk melihat pengetahuan sebelum dilakukan peyuluhan, kemudian diberikan materi terkait pertolongan pertama pada luka bakar. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat terkait pemberian pertolongan pertama pada luka bakar. Kesimpulan yang didapatkan pada kegiatan penyuluhan ini adalah masih banyak siswa/i belum mengetahui pertolongan pertama pada luka bakar. Diharapkan setelah kegiatan ini siswa/i mampu melakukan pertolongan pertama pada saat terkena luka bakar secara mandiri.