Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HAMBATAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA ANTARA STAF MARKETING DENGAN PENGHUNI BERKEWARGANEGARAAN AUSTRALIA DAN KOREA SELATAN DI APARTEMEN X SURABAYA Sanjaya, Alvin
Jurnal e-Komunikasi Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Penelitian ini akan membahas mengenai hambatan komunikasi antar budaya antara staf Marketing dengan penghuni berkewarganegaraan Australia dan Korea Selatan di apartemen X Surabaya. Dalam praktiknya, komunikasi antar dua budaya yang berbeda dapat menimbulkan hambatan yang dipicu karena adanya perbedaan-perbedaan karakteristik dari dua budaya tersebut. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yang bersifat deskriptif. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam komunikasi antar budaya sendiri terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan komunikasi antar budaya seperti faktor fisik, budaya, persepsi, motivasi, pengalaman, emosi, bahasa, nonverbal dan faktor kompetisi misalnya, akan menyebabkan terjadinya komunikasi yang tidak efektif ketika faktor-faktor tersebut terlibat dalam sebuah proses komunikasi. Dalam penelitian ini, hambatan komunikasi antar budaya antara budaya konteks tinggi ketika dihadapkan dengan budaya konteks rendah cenderung melibatkan faktor-faktor di atas tanpa adanya faktor emosi dan nonverbal, sedangkan pada hambatan komunikasi antar budaya antara budaya konteks tinggi dengan budaya konteks tinggi melibatkan semua faktor di atas. Penelitian ini juga menemukan bahwa tidak selamanya perbedaan bahasa dan faktor nonverbal yang umumnya terjadi dalam komunikasi antara dua budaya yang berbeda menjadi faktor penyebab kegagalan dalam sebuah proses komunikasi antar budaya
PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, CASH HOLDING DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Sanjaya, Alvin; Ekadjaja, Agustin
Jurnal Paradigma Akuntansi Vol. 7 No. 2 (2025): April 2025
Publisher : Fakultas Ekonomi, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jpa.v7i2.33754

Abstract

The purpose of this research is to obtain empirical evidence regarding the effect of profitability, leverage, cash holding, and capital structure on firm value in non-cyclical consumer sector mainboard companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the 2019-2021 period. This study used 45 samples and 135 data from primary consumer primary companies which were selected using a purposive sampling technique. Research data was inputted and processed using the Eviews 12 program. The results showed that leverage has a negative effect on firm value and profitability, cash holding, and capital structure do not affect firm value. The implication of this research is that leverage has a negative effect on firm value as evaluated by investors.
Overview of subjective well-being in educators at SMK X Sumba Zamralita, Zamralita; Fahlevi, Reza; Sanjaya, Alvin; Amelia, Aulia Rizki
Priviet Social Sciences Journal Vol. 5 No. 8 (2025): August 2025
Publisher : Privietlab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55942/pssj.v5i8.496

Abstract

Education is a fundamental right for all citizens, as outlined in the 1945 constitution. However, the equitable distribution of educational opportunities in Indonesia remains a significant challenge, particularly in regions such as East Nusa Tenggara (NTT) Province. This study aims to elucidate the subjective psychological well-being of educators at SMK X Sumba. The study employed a descriptive quantitative approach, leveraging a nonprobability sampling method through a convenience sampling technique. The subjective well-being of educators was measured using the Scale of Positive Affect and Negative Affect (SPANE) and Satisfaction with Life Scale (SWLS). The results showed that educators’ subjective well-being was classified as good, with 73.9% in the moderate category and 26.1% in the high category. Positive affection had a high level (95.7 %), while negative affection tended to be low (82.6 %). In terms of cognition, life satisfaction shows 87% of the respondents were in the high category, which reflects that educators at SMK X Sumba have positive feelings and high life satisfaction, although there is room for improvement. This suggests that educators should develop psychological wellbeing-based programs to support teaching quality and student learning outcomes.
PENGARUH PENGGUNAAN FLASHCARDS TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN EMOSI ANAK USIA 4-6 TAHUN Kelisha, Innara; Romansza, Hana Kameliana; Sanjaya, Alvin; Susanto, Lorentius Rossi Dwi; Pangestu, Gold Stefen; Risnawaty, Widya
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v5i2.6229

Abstract

This study aims to examine the effectiveness of flashcard media in improving emotion recognition skills in children aged 4-6 years. The research background highlights the importance of early emotion recognition, as preschool-aged children begin to display basic emotions, but their skills in recognizing and managing emotions remain limited. The study employed a quantitative method with a pretest-posttest design, involving five students from TK Bhakti YKKP Kemanggisan. Children were given an initial test to assess their emotion recognition abilities, followed by an intervention using the “Know Your Emotions” flashcards featuring eight basic emotions. After the intervention, a post-test was conducted to evaluate changes in emotion recognition skills. The results showed a significant improvement in children’s ability to recognize emotions after using flashcards. As an engaging and simple visual medium, flashcards proved effective in helping children identify and understand various emotions more specifically and interactively. Flashcards can be applied both at school and at home, thus supporting the optimal development of children’s emotional intelligence. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan menguji efektivitas media flashcards dalam meningkatkan kemampuan pengenalan emosi pada anak usia 4-6 tahun. Latar belakang penelitian menyoroti pentingnya pengenalan emosi sejak dini, karena anak usia prasekolah mulai mampu menunjukkan berbagai emosi dasar, namun keterampilan mereka dalam mengenali dan mengelola emosi masih terbatas. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain pretest-posttest, melibatkan lima murid TK Bhakti YKKP Kemanggisan. Anak-anak diberikan tes awal untuk mengukur kemampuan pengenalan emosi, kemudian dilakukan intervensi menggunakan flashcard “Know Your Emotions” yang menampilkan delapan emosi dasar. Setelah intervensi, dilakukan tes akhir untuk menilai perubahan kemampuan pengenalan emosi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kemampuan anak mengenali emosi setelah penggunaan flashcard. Flashcard sebagai media visual yang menarik dan sederhana terbukti efektif membantu anak mengenali dan memahami berbagai emosi secara lebih spesifik dan interaktif. Penggunaan flashcard dapat diterapkan baik di sekolah maupun di rumah, sehingga mendukung perkembangan kecerdasan emosional anak secara optimal.
HUBUNGAN KETERGANTUNGAN PADA CHATGPT DAN SELF-EFFICACY PADA MAHASISWA AKTIF DI UNIVERSITAS Sanjaya, Alvin; Aurora, Amelia; Clarance Benedict, Edbert; Az Zahra Nurnajma Kalenggo, Sezilya; Winata, Tantony; Hendra Heng, Pamela; Markus Idulfilastri, Rita
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v5i3.7659

Abstract

This study examines the relationship between problematic ChatGPT use defined as excessive or unhealthy dependence on this technology and academic self-efficacy among active students at University X, using a quantitative correlational design. A purposive sample of 76 respondents was selected from various faculties within the university. Data were collected through an online questionnaire consisting of the Problematic ChatGPT Use Scale and the Self-Efficacy Scale. The results indicate that the majority of students experience moderate dependence on ChatGPT, but no significant relationship was found between ChatGPT dependence and academic self-efficacy (rs? = - 0.128, p = 0.271 > 0.05). This finding is important because, although problematic use of ChatGPT is relatively common among students, it does not significantly affect their academic self-confidence. This suggests that other factors, such as prior academic experience or social support, may have a greater impact on students' self-efficacy. This study provides new insights into the use of ChatGPT in higher education and recommends the wise management of its use. Proper management can enrich students' learning experiences, while excessive dependence may reduce learning independence and critical thinking skills. ABSTRAK Penelitian ini mengkaji hubungan antara penggunaan ChatGPT yang bersifat problematik diartikan sebagai ketergantungan yang berlebihan atau tidak sehat terhadap teknologi ini dan self-efficacy akademik pada mahasiswa aktif Universitas X dengan desain kuantitatif korelasional. Sampel purposive sebanyak 76 responden diambil dari berbagai fakultas di universitas tersebut. Data dikumpulkan melalui kuesioner daring yang terdiri dari Skala Penggunaan ChatGPT Problematis dan Skala Self-Efficacy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa mengalami ketergantungan moderat terhadap ChatGPT, namun tidak ditemukan hubungan signifikan antara ketergantungan ChatGPT dan self-efficacy akademik (rs? = ?0,128, p = 0,271 > 0,05). Temuan ini penting karena meskipun penggunaan ChatGPT yang problematik cukup sering terjadi di kalangan mahasiswa, hal tersebut tidak mempengaruhi secara signifikan kepercayaan diri akademik mereka. Ini menunjukkan bahwa faktor lain, seperti pengalaman akademik sebelumnya atau dukungan sosial, mungkin memiliki dampak yang lebih besar terhadap self-efficacy mahasiswa. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang penggunaan ChatGPT dalam konteks pendidikan tinggi dan menyarankan pengelolaan yang bijak terhadap penggunaannya. Pengelolaan yang tepat dapat memperkaya pengalaman belajar mahasiswa, sementara ketergantungan yang berlebihan dapat mengurangi kemandirian belajar dan kemampuan berpikir kritis.