Tisna Sanjaya
Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesa No. 10 Bandung

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

BERANGKAT DARI MASA KANAK-KANAK Mazianaomi, Yolanda; Sanjaya, Tisna
Visual Art Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Visual Art

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.168 KB)

Abstract

Abstrak Masa kanak-kanak adalah masa-masa yang indah dan penuh warna namun merupakan masa yang paling rentan juga dalam kehidupan manusia sebagai titik awal pemberangkatan manusia menuju sebuah pribadi yang utuh. Dalam pengerjaan Tugas Akhir ini, penulis mencoba menggambarkan masa kecil sebagai fase penting dalam kehidupan manusia dalam membentuk sebuah kepribadian dalam diri individu. Hasil pengerjaan karya adalah drawing di atas kain dengan medium berbasis air yang dipadukan dengan benang sebagai tujuan menyajikan masa kecil yang ironis tersebut menurut pandangan pribadi penulis. Kata Kunci :childhood, drawing, kepribadian, organis, perkembangan, stitching   Abstract Childhood are the beautiful and colourful moments but it is also the most vulnerable time in human life, where it was our starting point as a person, a growing up phase where a person becomes a full individual. In this final assignment, the author try to portray childhood as an important phase in human’s life in shaping the personality of an individual. The result is a drawing on fabric with water-based medium combined with stitching technique using threads as the purpose of serving the ironism of childhood accordance to author’s opinion.
TANPA TEMBOK Wirapraja, Anatasof; Sanjaya, Tisna
Visual Art Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Visual Art

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.168 KB)

Abstract

Kegiatan berpameran merupakan suatu bentuk kegiatan untuk memediasikan karya seni kepada publik untuk memunculkan gagasan seniman melalui karyanya kepada publik. Karya seni merupakan visualisasi gagasan seniman yang merespon permasalahan yang dirasakan, yang juga memiliki kedekatan kepada publik. Karya seni sendiri melalui gagasan seniman memiliki lapisan-lapisan serta makna yang dalam untuk kemudian dapat diapresiasi dan menginspirasi.Dewasa ini praktik seni rupa telah menjadi sesuatu yang berjarak dari kehidupan publik di luar medan sosial seni. Praktik seni rupa seolah memiliki ruang-ruang bersekat yang harus dilalui satu per satu dalam jenjang kesenimanannya, juga bagi publik diluar medan sosial seni yang tidak memiliki frekuensi yang sama dalam mengapresiasi karya seni.Menempuh pendidikan di institusi seni rupa, penulis ingin melepaskan perasaan gundah tersebut melalui karya seni. Karya yang dibuat ini merupakan sebuah proses yang berfungsi sebagai simulasi mediasi seni secara digital yang kembali mengemukakan akan keadaan renggang yang terjadi antar praktik seni dengan publik diluar medan sosial seni ini.
SCHIZOPHRENIA PARANOID Ramadana, Kemal Adhi; Sanjaya, Tisna
Visual Art Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Visual Art

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.168 KB)

Abstract

Gangguan kejiwaan merupakan salah satu penyakit yang masih mendapat tanggapan negatif dari mayoritas masyarakat di Indonesia. Salah satu penyakit yang tergolong dalam gangguan kejiwaan adalah schizophrenia. Skizofrenia atau Schizophrenia merupakan penyakit mental yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan respon emosional yang buruk. Kondisi tersebut sering bermanifestasi sebagai halusinasi pendengaran, delusi paranoid atau hambatan berpikir yang disertai disfungsi social Dalam karya tugas akhir ini, permasalahan yang akan penulis angkat adalah berupa pemaparan dan pengalaman yang berkaitan dengan Schizophrenia. Penulis mencoba merangkum pertanyaan-pertanyaan berkenaan dengan pembuatan karya tugas akhir ini. Mengapa schizophrenia menjadi sebuah momok dalam masyarakat? Bagaimana memvisualkan masalah memori ini ke dalam sebuah karya seni, dalam cakupan yang lebih khusus, ke dalam tugas akhir ini?Dalam Pembahasan dan pengerjaannya, tugas akhir ini dibatasi pada type schizophrenia itu sendiri yaitu schizophrenia paranoid yang merupakan inti dari karya ini dan juga batasan untuk teknik yg akan digunakan, yaitu drawing. Dalam karya Tugas Akhir ini penulis ingin menggambarkan rasa ketertekanan dan frustasi ketika harus mengurus seseorang dengan Schizophrenia Paranoid. Fungsi karya Tugas Akhir ini dapat diposisikan sebagai katarsis bagi penulis.
“IN IGNEM AETERNUM” Martawinata, Nanda Pratama; Sanjaya, Tisna
Visual Art Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Visual Art

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.168 KB)

Abstract

Pada umumnya, manusia normal memilik otak yang berfungsi untuk berpikir, berimajinasi, menganalisa masalah, dan menghasilkan akal. Rasionalisme adalah kemampuan manusia untuk berpikir secara logika, sedangkan logika bukan merupakan sebuah logika apabila sifatnya tidak nyata. Manusia pantas disebut sebagai makhluk rasional, dikarenakan dalam beradaptasi maupun berkembang, rasionalisme berperan mutlak dalam prosesnya. Hagemoni agama adalah salah satu contoh dimana terdapat konsep ke-Tuhan-an yang bersifat agape atau korporasi-korporasi raksasa yang menjual produknya dengan mencari tujuan absolute profit.Berdasarkan pengamatan penulis, terdapat satu kesamaan yang jelas antara agama dengan korporasi raksasa, yaitu keduanya sama-sama mencari keuntungan melalui penarikkan massa secara komunal demi kepentingan masing-masing. Entah apa alasannya rasionalisme terasa kurang digunakan lagi perannya, padahal manusia sudah jelas adanya sebagai makhluk yang rasional.Berdasarkan pemikiran diatas, penulis berusaha membuat karya ilusi optik maupun formasi impossible yang bersifat satir dan mengkritik namun tidak vulgar menggunakan bahasa simbol. Penulis juga berharap bahwa karya ini dapat menjadi trigger untuk mengajak apresiator menganalisa suatu hal lebih jauh sebelum menerimanya begitu saja serta merangsang persepsi kritis terhadap suatu persoalan.
RUANG KOSONG (AGAMA – KEHIDUPAN) Fatchi, Mochammad; Sanjaya, Tisna
Visual Art Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Visual Art

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.168 KB)

Abstract

Agama menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Agama merupakan sebuah narasi besar yang bersandar pada Sang Pencipta, yang memiliki standarstandar tersendiri yang diatur langsung oleh Sang Khalik.Dewasa ini agama telah menjadi sesuatu yang dipisahkan atau diberi jarak dari kehidupan oleh para penganutnya sendiri. Seakan-akan agama adalah merupakan suatu perangkat khusus yang hanya memiliki efek yang kuat apabila berada dalam lingkup rumah peribadahan. Seperti yang dirasa terjadi dalam agama yang dianut oleh penulis, Islam.Menempuh pendidikan di institusi seni rupa, penulis ingin melepaskan perasaan gundah tersebut melalui karya seni. Karya yang dibuat ini merupakan sebuah proses yang berfungsi sebagai ruang kontemplatif penulis sendiri yang kembali mempertanyakan akan keadaan “ruang kosong” yang terjadi antar agama dengan kehidupan ini.
SENI RUPA MODERN INDONESIA : ANAGLYPH 3D Pratama, Wingki Adhi; Sanjaya, Tisna
Visual Art Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Visual Art

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.168 KB)

Abstract

Seni dan masyarakat memiliki suatu hubungan yang tak terpisahkan, seni integral dengan masyarakatnya. Namun yang terjadi dalam khazanah seni rupa Indonesia, seni dan masyarakat belum mampu berjalan secara beriringan. Hal ini dikarenakan belum terciptanya infrastruktur seni yang baik, salah satunya adalah minimnya antusiasme publik terhadap seni. Dalam permasalahan inilah, penulis memiliki kepentingan sebagai mahasiswa seni, untuk memperkenalkan dan mengintimasikan masyarakat terhadap seni rupa dimulai dari sejarah seni rupa modern Indonesia. Karya ini diharapkan mampu menjadi titik awal untuk dijadikan kesadaran bersama untuk mengenang dan mengapresiasi seni rupa Indonesia dengan mengakrabkan tokoh-tokoh seni rupa modern Indonesia.
LEBURAN INTUISI IMAJINATIF Kandahdjaja, Siddhartha; Sanjaya, Tisna
Visual Art Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Visual Art

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.168 KB)

Abstract

Imajinasi dan dorongan bermain adalah hal yang secara alamiah dimiliki oleh setiap manusia, terutama terlihat pada masa kanak-kanak. Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu, daya imajinasi dan dorongan bermain itu semakin berkurang, yang pada akhirnya menumpulkan kemampuan kreatif, mengakibatkan terhambatnya perkembangan intuisi dari manusia tersebut. Fenomena ini terjadi pada banyak orang, termasuk penulis. Ketidaknyamanan yang penulis alami saat berkarya sebelumnya pada masa kuliah, membawa penulis pada penyadaran akan fenomena tersebut. Penulis kemudian merasakan kebutuhan untuk menggali kembali potensi yang ada pada imajinasi dan dorongan bermain penulis untuk meningkatkan kreativitas penulis dengan harapan dapat mengembangkan titik kematangan intuisi penulis. Penulis kemudian membuat karya berupa sebuah bentuk abstrak yang kemudian ditimpa dengan garis hitam yang membentuk objek yang diinterpretasikan penulis sebagai upaya penulis untuk dapat merasakan kembali pengalaman yang sempat penulis rasakan saat kanak-kanak dahulu serta meningkatkan kemampuan kreatif yang berujung pada pematangan intuisi penulis. Kerumitan proses cetak konvensional serta aspek spontanitas drawing menjadi ruang bagi penulis untuk mengeksplorasi imajinasinya semaksimal mungkin, serta mencoba mengingatkan kembali para apresiator akan pentingnya imajinasi sebagai aspek pembentuk intuisi.
REKOMPOSISI URBAN : BANDUNG - SURABAYA Amikarsa, Wahyu Wibawa; Sanjaya, Tisna
Visual Art Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Visual Art

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.168 KB)

Abstract

Ketertarikan penulis terhadap persoalan urban sudah muncul sejak penulis terlibat aktivitas street art di kota asal penulis, Surabaya. Semenjak memulai pendidikan di perguruan tinggi, penulis merasa tata kota Bandung sangat kontras dengan kota asal penulis yang dinilai cukup rapi. Kekacauan tata kota Bandung salah satunya bermula dari arus urbanisasi yang akhirnya menyebabkan kepadatan penduduk, pemekaran urban, kemacetan, banjir, dan sebagainya. Dengan adanyaberbagai hal tersebut, penulis merasa perlu untuk melihat permasalahan tata kota Bandung secara lebih menyeluruh. Dari hal tersebut, penulis sadar, kembali ke ruang lingkup seni rupa dan mulai mencoba melihat citraan udara Bandung dan Surabaya dari citraan udara, lalu kemudian menyadari bahwa dibalik kekacauannya, komponen-komponen kota yangdilihat dari sudut pandang satelit juga membentuk sebuah komposisi yang estetis. Hal itu yang menginsipirasi penulis dalam pembuatan karya Tugas Akhir kali ini.Dalam proses berkarya Tugas Akhir ini, penulis menyusun hasil citraan udara kota Bandung dan Surabaya menjadi sebuah komposisi karya dengan menggunakan teknik kolase, cukil kayu, dan serigrafi. Bagi penulis, proses berkarya tersebut merupakan cara penulis untuk rekomposisi atau ‘menyusun ulang’ tata kota Bandung dan Surabaya yang dijadikan ke dalam bentuk karya kolase, cukil kayu, dan serigrafi.
MONOLOG WAJAH Azizia, Misha Ahmad; Sanjaya, Tisna
Visual Art Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Visual Art

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.168 KB)

Abstract

Penulis mempersonifikasikan jiwa teater dan seni rupa yang saling berdialog melalui proses olah mimik menjadi image. Bagaikan dialog yang terjadidi dalam diri penulis menjadi suatu dialog satu arah yang memiliki tujuan untuk mengenal diri. Proses ini bagaikan suatu pertunjukan monologdengan wajah, yang juga menjadi inspirasi judul karya ini.Drawing pen pada kertas menjadi medium pengantar olah mimik image rupa. Proses sketsa mimik wajah meningkatkan eksplorasi penulis dalammengolah ekspresi, sedangkan pada proses finishing penulis memperlihatkan garis-garis yang ekspresif. Penulis menikmati keseluruhan proses yang terjadi, khususnya proses finishing dimana dimunculkan image garis yang bertumpuk-tumpuk. Dengan kata lain, proses tersebut memunculkan penghayatan pada diri penulis.
STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI Adrianov, Sendi; Sanjaya, Tisna
Visual Art Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Visual Art

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.168 KB)

Abstract

Identitas diri merupakan komponen penting yang menunjukkan identitas personal individu. Dalam pembentukan identitas diri, memori menjadi sebuah hal yang sangat penting. Pada masa kanak-kanak, aspek-aspek seperti pengalaman, kepercayaan dan identifikasi menjadi sangat penting pada masa ini yang akan memberikan arah untuk masa depan dan menjadi sebuah jembatan dengan masa lalu. Memorabilia dijadikan sebagai perantara masa ini dengan masa lampau guna menghantarkan penulis kepada kemungkinan-kemungkinan akan masa depan.Gagasan di atas divisualisasikan dalam bentuk kolase pigment transfer dan asemblase dari barang-barang yang direkonstruksi sedemikian rupa hingga mencapai hasil yang dekat dengan penulis, sedangkan kutipan-kutipan yang hadir pada karya dimaksudkan sebagai narasi yang berhubungan dengan memori masa lampau.Melalui karya ini penulis mencoba memberikan opsi kepada apresiator bahwa dalam pembentukan identitas diri, setiap individu bisa berangkat dari memori personal yang bisa dituangkan dalam beragam cara. Dalam karya ini penulis menekankan melalui foto-foto pribadi, sehingga artefak foto tidaklah hanya sebuah dokumen yang bersifat pasif, hanya bersifat menyimpan arsip data, dan tidak memiliki kemampuan untuk menceritakan persoalan yang ada didalamnya, melainkan juga sebuah jembatan yang membawa setiap individu dalam proses pembentukan identitas diri.