Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RESPON WARGA TERHADAP PERUBAHAN VISUAL DAN PERWUJUDAN IDENTITAS PEMUKIMAN WONOSARI MENJADI KAMPUNG PELANGI SEMARANG Irwandi, Ernest; Sabana, Setiawan; Kusmara, Andryanto Rikrik; Sanjaya, Tisna
ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia Vol. 6 No. 02 (2020): August 2020
Publisher : Dian Nuswantoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/andharupa.v6i02.3473

Abstract

AbstrakSatu dasawarsa ini, fenomena mewarnai kampung kota (urban villages) telah menjadi salah strategi berbagai kota di pulau Jawa untuk menciptakan daya tarik wisata. Kampung kota yang seringkali terkesan kumuh, menjelma sebagai kawasan wisata dan menjadi ikon kota. Penelitian ini dilakukan di pemukiman Wonosari Gunung Brintik, Semarang dan saat ini dikenal sebagai Kampung Pelangi. Sejak 2017, warna-warni Kampung Pelangi tidak hanya berfungsi sebagai penanda visual suatu lokasi, tetapi telah mengubah fungsi pemukiman menjadi kawasan wisata. Penelitian ini berupaya untuk mengetahui perubahan yang terjadi khususnya setelah pemukiman Wonosari dikenal sebagai Kampung Pelangi dan menjadi ikon baru bagi Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode campuran, tahap pendataan awal dilakukan melalui wawancara, kemudian dilanjutkan dengan penyebaran kuesioner untuk mengetahui respon warga setempat terhadap perubahan visual pemukiman Wonosari menjadi Kampung Pelangi. Penelitian bertujuan untuk memahami bagaimana Kampung Pelangi mewujudkan identitas tempat melalui citra lokal serta mencari pendekatan model pemberdayaan terhadap potensi lokal sehingga berdampak pada keberlanjutan Kampung Pelangi sebagai destinasi wisata. Kata kunci: citra visual, identitas Kampung Pelangi, place branding AbstractFor almost a decade, coloring urban villages have become one of the strategies of various cities in Java to create a tourist attraction. The urban villages, that often considered slum areas had transformed to be tourist destinations and become an icon of cities. This research conducted in the settlement of Wonosari Gunung Brintik, Semarang, or now known as Kampung Pelangi. Since 2017, the colorful Kampung Pelangi has not only visually transformed a location but has transformed into a tourist destination. This research uses a mixed-method, collection of data conducted through interviews and questionnaires. This study uses the perspective of place identity and focuses on the residents’ response to the visual changes of their settlement. This study also tries to understand the image construction process of place identity that represents its local values and search for an empowerment model that will impact the sustainability of Kampung Pelangi as a tourist destination. Keywords:  Kampung Pelangi’s identity, place branding, visual image
Citra Bangunan Museum Sang Nila Utama Sebagai Representasi Budaya Melayu Riau Ravelino, Parlindungan; Kusmara, Andryanto Rikrik; Adhitama, Gregorius Prasetyo; Malasan, Prananda Luffiansyah
Waca Cipta Ruang Vol. 11 No. 2 (2025): Waca Cipta Ruang : Jurnal Ilmiah Desain Interior
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v11i2.16245

Abstract

Perkembangan definisi museum kontemporer menempatkannya sebagai institusi publik yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pamer koleksi, tetapi juga sebagai ruang riset, konservasi, komunikasi, serta edukasi yang bersifat reflektif dan menyenangkan. Dalam konteks ini, museum daerah di Indonesia diharapkan mampu merepresentasikan identitas budaya lokalnya. Penelitian ini bertujuan menganalisis representasi arsitektur budaya Melayu Riau melalui desain bangunan Museum Sang Nila Utama di Pekanbaru. Pendekatan kualitatif digunakan dengan metode studi pustaka, observasi lapangan, dan dokumentasi visual. Hasil analisis menunjukkan bahwa museum ini mengadopsi elemen-elemen arsitektur tradisional Melayu Riau, seperti atap limas, selembayung, dan ornamen etnik yang diinterpretasikan secara kontemporer melalui pendekatan arsitektur neo-vernakular. Dengan demikian, bangunan museum berfungsi sebagai medium representasi arsitektur budaya lokal yang meneguhkan identitas Melayu Riau, sekaligus menjadi model representatif bagi pengembangan desain museum berbasis nilai budaya lokal di Indonesia pada masa mendatang.   Kata Kunci: Arsitektur Neo-Vernakular, Budaya Melayu Riau, Museum, Representasi Arsitektur