Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Studi Awal Pertumbuhan dan Induksi Mikroalga Haematococcus Pluvialis Witono, Judy Retti B.; Miryanti, Y.I.P. Arry; Santoso, Herry; Kumalaputri, Angela Justina; Novianty, Valine; Gunadi, Alvin
Jurnal Rekayasa Hijau Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1231.902 KB) | DOI: 10.26760/jrh.v2i3.2516

Abstract

ABSTRAKMunculnya makanan cepat saji dan polusi udara mendatangkan kerusakan tubuh akibat radikal bebas. Untuk melawan radikal bebas, antioksidan menjadi semakin populer di berbagai kalangan dan salah satunya astaxanthin. Haematococcus pluvialis merupakan sumber astaxanthin alami tertinggi. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pertumbuhan H. Pluvialis. Sebagai variabel dalam penelitian ini adalah (1) konsentrasi inoculum awal yang berbeda (yaitu 10%-v/v dan 20%-v/v) terhadap kepadatan dan jumlah sel; (2) penambahan garam NaCl dan induksi cahaya terhadap rasio karotenoid dan klorofil. Mikroalga H. pluvialis secara fotoautotrof selama sembilan hari. Karotenogenesis diinduksi oleh penambahan NaCl 0,8%-b/v, diikuti oleh induksi di bawah intensitas cahaya tinggi. Kadar klorofil dan total karotenoid dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan H. pluvialis lebih baik dikulturkan dengan konsentrasi inokulum 10% dan diperoleh jumlah 70 x 105 sel/mL. Penambahan garam NaCl 0,8%-b/v disertai induksi intensitas cahaya tinggi dapat meningkatkan rasio kadar karotenoid terhadap klorofil sebesar 28,9%.Kata kunci:,Haematococcus pluvialis, induksi cahaya, karotenoid, klorofil, mikroalga.ABSTRACTFast food and air pollution lead to the production of free radicals in our body. To fight those, it is needed anti-oxidant. That is the reason why antioxidant become a popular supplement for many people and one of them is astaxanthin. Haematococcus pluvialis is the highest source of natural astaxanthin. The goal of this study is to observe the cell growth of H. pluvialis. The variables used in this research are (1) a different initial inoculum concentrations (i.e. 10%-v/v and 20%-v/v) to the density and number of cells; (2) the addition of salt NaCl and light induction to the ratio of carotenoids to chlorophyll. Microalgae H. pluvialis was cultured in batch mode and photoautotrophic cultivation for nine days. The carotenogenesis was induced by addition of NaCl 0.8%-b/v, followed by induction under high-light intensity. Chlorophyll levels and total carotenoids were analyzed using a spectrophotometer. It was observed that growth of H. pluvialis was preferable cultured with 10% inoculum concentration and obtained 70 x 105 cells/mL. The addition of NaCl 0.8%-b/v salt followed by high light intensity induction could increase the ratio of carotenoids to chlorophyll levels by 28.9%.Keywords: carotenoid, chlorophyll, Haematococcus pluvialis, light induction, microalgae.
Analysis of ROA, ROE, CR, and Der on Stock Return of Non-Banking Companies in LQ-45 Index in Indonesia Stock Exchange 2015-2019 Santoso, Herry; Owen, Keane; Raissa, Zabrina
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 4, No 4 (2021): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i4.2712

Abstract

This study has a main purpose to analyze and assess empirically financial ratios consisting of Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Current Ratio (CR), and Debt to Equity Ratio (DER) and its Impact on Stock Return. Secondary data will be used for this research. Purposive sampling will be used to choose the sample needed to be analyzed with the purpose of obtaining the right sample criteria. The sample for this study is non-banking companies registered in LQ-45 Index in Indonesian Stock Exchange from the year 2015 to 2019 which consists of 39 companies. Multiple linear regression is chosen as the model to be used in this research to analyze the obtained data. The result of study indicated that ROA has positive influences on stock return, but CR has negative influences. While for ROE and DER, those have no influence on stock returns.
Kinerja Katalis Gula dalam Pembuatan Biodiesel dari Minyak Goreng Bekas Herry Santoso; Yunita Yunus; Theresia May Anggraini
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2011)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.673 KB)

Abstract

Katalis yang paling umum digunakan dalam pembuatan biodiesel adalah katalis basa. Namun katalis basa baik yang homogen maupun heterogen dapat menyebabkan timbulnya reaksi samping penyabunan bila digunakan pada bahan baku yang memiliki kandungan asam lemak bebas tinggi seperti minyak goreng bekas. Untuk mengatasi hal ini, pembuatan biodiesel dapat dilakukan dengan menggunakan katalis asam. Akan tetapi, penggunaan katalis asam homogen dapat menimbulkan masalah korosi, sedangkan penggunaan katalis asam heterogen cenderung sangat mahal. Dari literatur ditemukan bahwa gula yang tersedia melimpah dengan harga relatif murah, dapat diolah menggunakan proses pirolisis dan sulfonasi menghasilkan katalis asam heterogen, yang dapat digunakan dalam pembuatan biodiesel. Dalam penelitian ini akan dilakukan pembuatan katalis asam heterogen berbahan dasar gula untuk kemudian dipelajari karakteristik fisik dan kimianya serta kinerjanya dalam pembuatan biodiesel dari minyak goreng bekas. Dari hasil pengujian katalis ditemukan bahwa dimensi katalis yang dihasilkan mencapai skala mikrometer dengan kandungan sulfonat diperkirakan lebih dari 8%. Dari uji coba pembuatan biodiesel dari minyak goreng bekas menggunakan katalis tersebut diperoleh rentang densitas biodiesel sebesar 0,890 – 0,906 g/mL; rentang viskositas sebesar 8,996 – 9,162 mm2/s; serta rentang rendemen sebesar 65 – 93%.
Pembuatan Biodiesel Menggunakan Katalis Basa Heterogen Berbahan Dasar Kulit Telur Herry Santoso; Ivan Kristianto; Aris Setyadi
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2013)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (898.43 KB)

Abstract

Katalis yang paling umum digunakan dalam pembuatan biodoesel adalah katalis basa homogen seperti NaOH dan KOH karena memiliki kemampuan katalisator yang lebih tinggi dibandingkan dengan katalis lainnya. Akan tetapi, penggunaan katalis ini memiliki kelemahan yaitu sulit dipisahkan dari campuran reaksi sehingga tidak dapat digunakan kembali dan pada akhirnya akan ikut terbuang sebagai limbah yang dapat mencemarkan lingkungan. Untuk mengatasi hal ini, pembuatan biodiesel dapat dilakukan dengan menggunakan katalis basa heterogen seperti CaO. Katalis CaO dapat dibuat melalui proses kalsinasi CaCO3. Salah satu sumber CaCO3 yang mudah diperoleh disekitar kita adalah kulit telur.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan proses pembuatan biodiesel dengan menggunakan katalis basa heterogen berbahan dasar kulit telur. Secara khusus, hal ini meliputi: (1) mempelajari cara pembuatan katalis basa heterogen menggunakan bahan dasar kulit telur, (2) melakukan uji karakterisasi untuk mengetahui sifat fisik dan kimia katalis basa heterogen yang dihasilkan, (3) mempelajari dan mengoptimasi proses pembuatan biodiesel menggunakan katalis yang dihasilkan.Dalam penelitian ini katalis CaO dibuat dengan melakukan kalsinasi terhadap kulit telur yang telah dibersihkan dan dihaluskan pada temperatur 1000oC selama 2 jam. Katalis kulit telur yang dihasilkan memiliki kandungan CaO 98.52%-b, luas permukaan katalis 62,04 m2/g, total volume pori 0,1596 cc/g, dan radius pori rata-rata 51,44 Å. Katalis kulit telur ini kemudian dipakai dalam pembuatan biodiesel dengan bahan baku minyak goreng dan metanol. Didapatkan bahwa kondisi operasi optimum untuk pembuatan biodiesel adalah pada rasio molar metanol terhadap minyak goreng 9:1, jumlah katalis 3%-b terhadap minyak goreng, dan waktu reaksi 2 jam, dengan perolehan rendemen biodiesel di atas 90%.
EKSTRAKSI ANTIOKSIDAN DAN SENYAWA AKTIF DARI BUAH KIWI (Actinidia deliciosa) H. Maria Inggrid; Herry Santoso
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2014)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1433.827 KB)

Abstract

Antioksidan adalah senyawa organik yang dapat meredam radikal bebas dalam tubuh manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa ekstrak tanaman memilikisenyawa antioksidan fenolik, flavonoid yang lebih efektif dan lebih aman dari pada antioksidan sintetis, seperti butylated hydroxytoluene. Buah kiwi memiliki kadar antioksidan dan nilai gizi yang tinggi, kaya akan vitamin C, sehingga berpotensi untuk dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai produk pangan, pengawet makanan alami, suplemen makanan, kosmetik dan obat-obatan. Antioksidan pada buah kiwi diketahui memiliki kemampuan sebagai anti inflamasi, mencegah kanker dan hepatitis.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengekstraksi antioksidan dan komponen bioaktif pada buah kiwi dengan pelarut etanol, mempelajari kondisi ekstraksi optimum yang dapat menghasilkan aktivitas antioksidan tertinggi, serta menganalisis kandungan komponen aktif pada ekstrak buah kiwi. Metode yang digunakan adalah ekstraksi padat cair dengan perbandingan umpan pelarut (F:S) 1:10, 1:15, 1:20 pada temperatur ekstraksi 30oC, 40oC dan 50oC. Hasil analisis dapat disimpulan bahwa rendemen tertinggi adalah 86,8% diperoleh pada rasio massa umpan pelarut 1:20 dan temperatur 50oC, aktivitas antioksidan tertinggi dalam IC50 terhadap DPPH sebesar 7,2 mg/L pada F:S 1:10 dan temperatur 40oC. Kadar flavonoid tertinggi adalah 147,7 mg/100g, kadar fenolik 224,9 mg/100g, kadar vitamin C adalah 7,7 mg/g dan kadar total klorofil 10,2 ppm. Hasil analisis dengan gas kromatografi mass spektrofotometri menunjukkan komponen yang terdapat pada ekstrak buah kiwi Quinic Acid (1,3,4,5 tetrahydroxycyclohexanecarboxylic acid), 2-Furancarboxaldehyde, 5-(hydroxymethyl)–CAS HMF, 1,3-Dihydroxy-4-hexene, Patchouli alcohol.  
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN SENYAWA BIOAKTIF DALAM BUAH STROBERI Maria Inggrid; Herry Santoso
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1148.612 KB)

Abstract

Stroberi merupakan tanaman yang banyak tumbuh di dataran tinggi Jawa Barat. Stroberi adalah sumber senyawa bioaktif, kaya akan asam askorbat, antosianin dan senyawa fenol, mempunyai kapasitas antioksidan yang tinggi. Antioksidan adalah senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi, dan dapat melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh molekul tidak stabil yang dikenal sebagai radikal bebas, dengan demikian dapat mencegah terjadinya degeneratif dan kerusakan sel.Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari kondisi ekstraksi terhadap aktivitas antioksidan serta karateristik senyawa bioaktif yg terdapat dalam ekstrak stroberi. Metode yang digunakan adalah ekstraksi padat cair dengan pelarut metanol, etanol atau air, pada temperatur ekstraksi 30oC, 40oC dan 50oC dan perbandingan umpan:pelarut adalah 1:10, 1:15 dan 1:20. Hasil analisis menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan tertinggi dalam IC50 (penghambatan terhadap radikal 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) adalah 20,6 mg/L. Kadar antosianin sebesar 20,8 mg/L, flavonoid 42,0 mg/100 gram, kadar fenolik total228,9 mg/100 g dan kadar vitamin C adalah 122,5 mg/g pada temperatur 40oC dengan pelarut etanol dan F:S 1:20, rendemen 69,3%. Hasil uji kualitatif terhadap senyawa fitokimia menunjukkan bawa ekstrak stroberi mengandung senyawa fenol, flavonoid, antosianin dan terpenoid.
Pengaruh Penambahan Zat Anti-browning Alami pada Kentang Maria Inggrid; Daniel Setiadi Lokasurya; Herry Santoso; Yansen Hartanto
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2018: PROSIDING SNTKK 2018
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kinetic Model of Urea Desorption from a Starch-Based Controlled Release Fertilizer Herry Santoso
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2015: Prosiding SNTKK 2015
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The use of fertilizer has increased as the agriculture become more intensified. This increment caused a lot of environmental issue, such as water and soil pollution. It is well-known that conventional fertilizer does not have a good efficiency in practice due to fertilizer leaching or washing off problem. This problem can now be significantly minimized by using a controlled release system. There are a lot of models that have been used to study controlled release drugs, but only a few are used to describe controlled release fertilizers. In this study, we propose a simple model to represent urea desorption from a starch-based controlled release fertilizer and then use the model to predict the urea desorption characteristics of the fertilizer. The controlled release fertilizer was made from starch-based hydrogel loaded with urea. The urea desorption from the starch-based controlled release fertilizer in the water is then tested. The kinetic data collected from the urea desorption experiment is used to derive, verify, and validate the kinetic model of urea desorption from the starch-based controlled release fertilizer.
Preliminary Study of Methyl Acetate Hydrolysis Using Reactive Dividing Wall Column Herry Santoso
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2015: Prosiding SNTKK 2015
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Methyl acetate is generated in a polyvinyl alcohol (PVA) plant as a byproduct with little industrial applications. One of the best considerations in reusing methyl acetate is to convert methyl acetate back to methanol and acetic acid, which serve as raw materials in PVA plant, using hydrolysis reaction. Methyl acetate hydrolysis using reactive dividing wall column is studied in this paper. Reactive dividing wall column incorporated reactive distillation column and separation column into a single column. Reactive dividing wall column is known for its prospective ability to reduce both capital and energy cost of a process. The aim of this study is to develop several design configurations of reactive dividing wall column for hydrolyzing methyl acetate to produce methanol and acetic acid. The process and economic performances of each design configuration are then evaluated and compared with the help of Aspen Plus process simulator in order to find the best reactive divided wall column design for methyl acetate hydrolysis.
Pemisahan Campuran THF-Etanol Menggunakan Extractive Dividing Wall Column (E-DWC) Juan Christoper; Nanette Litya; Herry Santoso; Yansen Hartanto
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2018: PROSIDING SNTKK 2018
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract