Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

METODE MAKSIMUM PROFIT DAN MINIMUM COST UNTUK MENGKAJI ALOKASI TRANSPORTASI BARANG Prayudyanto, Muhammad Nanang; Irianto, Tito; Tamin, Ofyar Z.; Santoso, Idwan
Jurnal Transportasi Vol 6, No 2 (2006)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.766 KB)

Abstract

Abstrak Angkutan barang merupakan potensi untuk menjadikan produk dalam negeri mampu bersaing. Sejak digulirkannya berbagai pembangunan infrastruktur termasuk jalan tol, potensi daya saing produk industri dalam negeri menjadi lebih kompetitif.Perusahaan berkepentingan untuk secara kompetitif menghasilkan pola distribusi barang dan tenaga kerja yang baik sehingga menghasilkan keuntungan maksimum. Pada sisi lain, mereka juga dituntut untuk meminimumkan biaya pengeluaran yang dibutuhkan. Transportasi menjadi sangat penting untuk menghasilkan sistem distribusi yang optimal.Makalah ini memberikan ilustrasi mengenai konsep maksimum profit dan minimum cost yang dapat menjadikan alternatif bagi pengelolaan sistem pengelolaan sarana transportasi.Model sederhana diturunkan untuk mengembangkan model pemilihan untuk menentukan lokasi produksi berdasarkan pilihan atas minimum cost dan maximum profit.Kata-kata kunci: barang, profit, cost.
STRATEGI PENINGKATAN PANGSA PASAR ANGKUTAN UMUM DI KOTA SURAKARTA Budiarto, Arif; Sjafruddin, Ade; Santoso, Idwan; Alrasyid Sorah Lubis, Harun
Jurnal Transportasi Vol 10, No 3 (2010)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.435 KB)

Abstract

An important problem in urban areas is traffic congestion that occurs on the road network during the day. One cause of this problem is the high number of private car usage with low occupancy levels while public transport services are under-utilized, although the use of public transport is more efficient than that of private cars. Therefore, efforts to increase public transport use are needed to reduce transportation problems, such as traffic congestion. Mode choice is one important step in transportation modeling because this stage provides information necessary to evaluate the condition of the transportation network, including traffic congestion in the network. This model aims to determine the individual attributes and modes, which influence in selecting a mode among available modes, using the utility function parameters. Sensitivity of mode choice can be seen through the sign and magnitude of the parameters contained in this model. In this study, a simulation was conducted with a purpose to increase the market share of public transport in the City of Surakarta.Keywords: mode choice, utility function, public transport
Kajian Instrumen Pungutan Bagi Pengguna Jalan untuk Dana Pemeliharaan di Propinsi Jawa Barat Oetomo, Sad Marga; Sjafruddin, Ade; Santoso, Idwan
Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 1 (2006)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.489 KB)

Abstract

Abstrak. Pendapatan dari sektor transportasi jalan saat ini yang dialokasikan kembali untuk pembiayaan sektor jalan sangat rendah, khususnya untuk biaya pemeliharaan jalan. Pendapatan yang diperoleh lebih banyak melalui pungutan yang bersifat pajak yang besarannya merupakan fungsi dari nilai obyek pajak kendaraan yang tidak mencerminkan besarnya kontribusi terhadap kebutuhan biaya pemeliharaan. Instrumen pungutan untuk pemeliharaan jalan telah banyak diterapkan di beberapa negara dan dikenal sebagai dana jalan (Road Fund). Dana ini dikelola oleh stakeholders pengguna jalan agar terjamin bahwa pungutan yang dikumpulkan akan dialokasikan kembali untuk sektor jalan. Penelitian ini melakukan kajian mengenai instrumen pungutan untuk dana pemeliharaan jalan yang mencakup jenis, besaran, serta mekanismenya. Berdasarkan hasil kajian, instrumen yang terpilih adalah retribusi kendaraan, iuran BBM, dan retribusi kendaraan berat. Hal ini didasarkan dari pengalaman penerapan di banyak negara dan memenuhi beberapa kriteria yaitu : karakteristik administrasi, kemudahan dalam penerapan dan mekanisme pengumpulannya. Dari hasil perhitungan besaran pungutan per kilometer yang diperoleh dari beberapa skenario pembiayaan dan dengan membandingkan terhadap nilai biaya operasi kendaraan (BOK) dasar maka diperoleh kenaikan nilai BOK dasar akibat pungutan yang bervariasi antara 0,68 % - 3,32% tergantung jenis kendaraan. Untuk mekanisme pengumpulannya dilakukan dengan memanfaatkan mekanisme yang sudah berjalan untuk menghemat waktu dan biaya. Retribusi kendaraan melalui mekanisme pembayaran STNK, iuran BBM melalui Pertamina sebagai distributor tunggal, dan pajak kendaraan berat melalui mekanisme uji kendaraan.Abstract. In the current condition revenue from road transport sector allocated to road expenditure, especially related to road maintenance, is very low. The revenue is collected in a form of tax of the object, the vehicle. But, this does not represent the contribution of the object to the road maintenance expenditure. Charging instruments for the road maintenance have been implemented widely in many countries and known as Road Fund. The fund is managed by road’s stakeholder to assure that the collected charges will be reallocated to the road sector. This study is dealing with some aspects of the charging instrument for the road maintenance with respect to types, charges, and mechanism. Based on the literature study the selected instruments are vehicle license fee, fuel levy, and heavy vehicle license fee. This study refers to the international practices and experiences and considers some criteria such as administration characteristics, applicability, and simplicity of collecting mechanism. This study reveals that the charge per vehicle per kilometer for the maintenance expenditure based on some financing scenario increases the Vehicle Operating Cost (VOC) by 0.68% to 3.32% depending on the vehicle type. The suggested collecting mechanism is to use the established existing mechanism to save the time and cost, namely vehicle license fee through the car license plate number (STNK) payment, fuel levy through the Pertamina as the sole distributor of fuel, and heavy vehicle license fee through the car inspection mechanism.
STRATEGI PENINGKATAN PANGSA PASAR ANGKUTAN UMUM DI KOTA SURAKARTA Budiarto, Arif; Sjafruddin, Ade; Santoso, Idwan; Alrasyid Sorah Lubis, Harun
Jurnal Transportasi Vol 10, No 3 (2010)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.435 KB) | DOI: 10.26593/jt.v10i3.420.%p

Abstract

An important problem in urban areas is traffic congestion that occurs on the road network during the day. One cause of this problem is the high number of private car usage with low occupancy levels while public transport services are under-utilized, although the use of public transport is more efficient than that of private cars. Therefore, efforts to increase public transport use are needed to reduce transportation problems, such as traffic congestion. Mode choice is one important step in transportation modeling because this stage provides information necessary to evaluate the condition of the transportation network, including traffic congestion in the network. This model aims to determine the individual attributes and modes, which influence in selecting a mode among available modes, using the utility function parameters. Sensitivity of mode choice can be seen through the sign and magnitude of the parameters contained in this model. In this study, a simulation was conducted with a purpose to increase the market share of public transport in the City of Surakarta.Keywords: mode choice, utility function, public transport
METODE MAKSIMUM PROFIT DAN MINIMUM COST UNTUK MENGKAJI ALOKASI TRANSPORTASI BARANG Prayudyanto, Muhammad Nanang; Irianto, Tito; Tamin, Ofyar Z.; Santoso, Idwan
Jurnal Transportasi Vol 6, No 2 (2006)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.766 KB) | DOI: 10.26593/jt.v6i2.1805.%p

Abstract

Abstrak Angkutan barang merupakan potensi untuk menjadikan produk dalam negeri mampu bersaing. Sejak digulirkannya berbagai pembangunan infrastruktur termasuk jalan tol, potensi daya saing produk industri dalam negeri menjadi lebih kompetitif.Perusahaan berkepentingan untuk secara kompetitif menghasilkan pola distribusi barang dan tenaga kerja yang baik sehingga menghasilkan keuntungan maksimum. Pada sisi lain, mereka juga dituntut untuk meminimumkan biaya pengeluaran yang dibutuhkan. Transportasi menjadi sangat penting untuk menghasilkan sistem distribusi yang optimal.Makalah ini memberikan ilustrasi mengenai konsep maksimum profit dan minimum cost yang dapat menjadikan alternatif bagi pengelolaan sistem pengelolaan sarana transportasi.Model sederhana diturunkan untuk mengembangkan model pemilihan untuk menentukan lokasi produksi berdasarkan pilihan atas minimum cost dan maximum profit.Kata-kata kunci: barang, profit, cost.
ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN BERDASARKAN DATA TELEPON SELULER: STUDI KASUS PROVINSI BALI Safitri, Revy; Santoso, Idwan; Wibowo, Sony Sulaksono
Jurnal Transportasi Vol 16, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1126.025 KB) | DOI: 10.26593/jt.v16i1.2155.%p

Abstract

Abstract Origin-Destination Matrix is a two-dimensional matrix that contains travel demand information between different locations (zones). Based on previous studies, it is known that using mobile phone data has great potential for estimating OD Matrix effectively. The purpose of this research to assess OD matrixestimation based on mobile phone data that recordingcontinuously Base Transceiver Station (BTS) location which connected to mobile station as long as the device is powered on, case study in Bali Province. The approach to estimate OD matrix based on mobile phone datais by generating individual trajectory based the temporal sequence of location BTS data for each mobile phone users. Results of OD matrix estimation based on mobile phone data show the hourly and daily trip patterns of mobile phone users from cellular provider in Bali Province. The conclusions of this research describe limitations of OD Matrix estimation based on mobile phone data and future research extension. Keywords: Origin-Destnation Matrix, mobile phone data, Base Transceiver Station, trajectory  Abstrak Matriks Asal Tujuan (MAT) adalah matriks berdimensi dua yang berisi informasi mengenai besarnya pergerakan antarlokasi (zona) di daerah tertentu. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya diketahui bahwa pemanfaatan data telepon seluler memiliki potensi yang besar dalam mengestimasi MAT secara efektif. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji estimasi MAT berdasarkan data telepon seluler yang berisi informasi lokasi Base Transceiver Station yang terhubung dengan perangkat telepon seluler dari waktu ke waktu selama kondisi aktif dengan wilayah studi di Provinsi Bali. Pendekatan yang digunakan dalam mendefinisikan pergerakan asal tujuan berdasarkan data telepon seluler adalah dengan membangun trajectory individu berdasarkan data lokasi BTS yang diurutkan berdasarkan waktu untuk masing-masing pengguna telepon seluler. Hasil estimasi MAT berdasarkan data telepon seluler menunjukkan pola pergerakan pengguna telepon seluler pada periode tiap jam dan harian di wilayah Provinsi Bali. Pada kesimpulan dijelaskan keterbatasan estimasi MAT berdasarkan data telepon seluler dari penelitian ini dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Kata-kata kunci: Matriks Asal Tujuan, data telepon seluler, Base Transceiver Station,trajectory
ANALYSIS OF PUBLIC TRANSPORT DEVELOPMENT IN METROPOLITAN CITY BASED ON ORIGIN-DESTINATION (CASE STUDY: METRO CAPSUL BANDUNG) Triyadani, Ade; Santoso, Idwan; Wibowo, Sony Sulaksono
Journal of Green Science and Technology Vol 4, No 1 (2020): Journal of Green Science and Technology, Vol.4 No.1 (2020)
Publisher : FAKULTAS TEKNNIK UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jgst.v4i1.3017

Abstract

Development of new mode of metro kapsul as mass transportation mode in Bandung with corridor plan from Station Hall to Tegallega and return to Station Hall with plan of 19 stop station which can give contribution to congestion problem and lack of public transportation service in Bandung city. This study aims to analyze the potential of demand with the data of origin - destination of the respondent in the corridor plan of the metro capsule in order to give a description of the movement in the origin-destination matrix, in analysis for potential demand used the modal movement assumption of private vehicles, public transport and pedestrian, The location of priority shelter at the beginning of development by using multicriteria analysis while for operational analysis is calculated some variables of capsule metro operating system (headways, frequencies, etc). The result of origin-destination matrix analysis is getting potential demand of metro capsule during weekdays on-peak of 3529 pass/hour, off-peak of 2116 pass/hour. The result of location priority stop location will get 6 (six) stop location recommended in ?Stasiun Bandung, Pasar Baru, Pasar Anyar, Taman Tegallega, ITC Kebon Kelapa and Alun-Alun Bandung?. From the operational results of metro capsule, obtained frequence of 20 Unit/jam, headways 3 minutes, the number of vehicles required 8 vehicles, on weekdays and weekends when on-peak and off-peak.
Pengembangan Varian Model Vehicle Route Problem (VRP) Untuk Penentuan Rute Angkutan Laut Penumpang Studi Kasus Pt. Pelni (Persero) Danandjojo, Imbang; Kombaitan, B; Santoso, Idwan; Syabri, Ibnu
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 26 No. 3 (2014): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v26i3.874

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan varian modelVRP untuk menyusun rute angkutan umum penumpang. Sebagai bahan pertimbangan adalah karakteristik rutenya tertutup yang berawal dan berakhir pada terminal atau pangkalan yang sama, karakteristik pelanggannya deterministik dengan volume permintaan layanan tetap dan dalam kurun waktu saturound trip tertentu, serta karakteristik kendaraan yang dioperasikan memiliki variasi kapasitas dan biaya operasi. Rute disusun untuk memperoleh efisiensi biaya operasional yang optimal, setiap jalur yang ada dalam jaringan pelayanan dilewati tepat satu kali dengan alasan pemberian frekuensi layanan yang sama untuk setiaplink pergerakan penumpang. Penyusunan rute dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap inisialisasi dengan pendekatan metoda Nearest Addition atau Nearest Neighborhood Heuristic dan tahap perbaikan dengan pendekatan metoda Genetic Algorithm. Model ini belum mempertimbangkan adanya pola rute dengan naik-turun penumpang yang dinamis, serta kecepatan dan waktu tempuh kendaraan yang bersifat stokastik, permintaan pergerakan penumpang setiap jalur yang bersifat stokastik, ataupun jumlah pelabuhan dalam jaringan pelayanan yang bersifat stokastik. Sehingga membuka peluang penelitian lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penyusunan ulang rute pelayanan kapal-kapal milik PELNI, total biaya operasional seluruh kapal dapat ditekan jauh lebih efisien hingga mencapai 64,38% dari total biaya aktual. Sedangkan dari sisi total jarak tempuh, dapat ditekan lebih efektif hingga mencapai 59,64% dari total jarak tempuh aktual. Kata kunci: VRP, angkutan laut penumpang, efisiensi biaya, efektivitas jaringan