Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Kesehatan Mental Anak Usia Sekolah 3-12 Tahun di Kota Kotamobagu Henny Kaseger
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/pharmed.v4i1.8346

Abstract

Setiap terjadinya perceraian orang tua sudah barang tentu berdampak negatif terhadap proses pendikan dan perkembangan jiwa anak, di karenakan anak usia sekolah dasar pada umumnya masih membutuhkan kasih sayang dan perhatian penuh dari kedua orang tua. Perceraian orang tua merupakan problema yang cukup besar bagi anak- anaknya terutama bagi anak-anak yang masih sekolah dasar, sebab anak-anak pada usia ini masih sangat membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya. Pengalaman yang diperoleh anak di waktu kecil baik pengalaman pahit maupun menyenangkan semuanya memberi pengaruh dalam kehidupan anak nantinya. Tujuan Penelitian: Penelitian ini untuk mengetahui hubungan dampak perceraian orang tua terhadap kesehatan mental anak usia sekolah 3 – 12 tahun di kotamobagu. Metode Penelitian: menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional study. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner dan analisa data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian: berdasarkan uji chi-square menunjukan adanya hubungan antara ke dua variabel didapat p value = 0,046 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dampak perceraian orang tua terhadap kesehatan mental anak usia sekolah di Kotamobagu. Saran: Penelitian ini diharapkan sebagai sarana pemberian edukasi yang dapat membuat responden lebih mengetahui dampak perceraian orang tua terhadap kesehatan mental pada anak usia sekolah.
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD KOTA KOTAMOBAGU Hairil Akbar; Serly ku’e; Henny Kaseger
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 6 No 1 (2022): Jurnal IlmiahSesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jis.v6i1.484

Abstract

Beban kerja perawat adalah seluruh kegiatan/aktifitas yang dilakukan oleh perawat selama bertugas disuatu unit pelayanan keperawatan. Setiap hari, dalam melaksanakan pengabdiannya seorang perawat tidak hanya berhubungan dengan pasien, tetapi juga dengan keluarga pasien, teman pasien, rekan kerja sesama perawat, berhubungan dengan dokter dan peraturan yang ada di tempat kerja serta beban kerja yang terkadang dinilai tidak sesuai dengan kondisi fisik, psikis dan emosional. Studi pendahuluan terhadap beberapa perawat di instalasi gawat darurat RSUD Kota Kotamobagu didapat gambaran bahwa petugas perawat RSUD Kota Kotamobagu merupakan lingkungan kerja yang memiliki kecenderungan stres tinggi. Tujuan penelitian menganalisis hubungan beban kerja dengan stres kerja pada perawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kota Kotamobagu. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional. Teknik pengumpulan data menggunakan total sampling dimana semua populasi dijadikan sampel penelitian dengan jumlah sampel yaitu 30 perawat. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan beban kerja dengan stres pada perawat dengan nilai p-value sama dengan 0,000. Saran perawat harus bisa memanfaatkan waktu luang untuk beristirahat dengan benar sehingga tidak mengalami kelelahan yang berlebihan. Selain itu perawat perlu menciptakan kerjasama antar teman kerja untuk menciptakan kondisi kerja yang baik dan menyenangkan agar beban kerja berkurang dan tidak menyebabkan stres yang berlebih. Nurse workload is defined as all activities carried out by nurses while serving in a nursing service unit. In carrying out the service, a nurse does not only deal with patients, but also with the patient's family and friends, co-workers, dealing with doctors. The regulations in the workplace as well as the workloads are sometimes judged not to be in accordance with physical. psychological and emotional conditions of the nurses. A preliminary study conducted on several nurses in the emergency department of the Kotamobagu City Regional Hospital showed that the nurses were working in an environment with high tendency stress. The purpose of this study was to analyze the relationship between the workload and work stress on nurses in the Emergency Department of Kotamobagu City Regional Hospital. This study applied an analytic survey with a cross sectional approach. The data collection used total sampling with all of the population were included as research samples with a total sample of 30 nurses. The data analysis was carried out using chi-square test. The results showed that there was a relationship between workload and stress on nurses with p-value same as 0.000. It is advised that the nurses to take advantage of free time to rest properly so as not to experience excessive fatigue. In addition, the nurses need to create working cooperation among co-workers to create good and pleasant working conditions so that the workload is reduced and does not cause excessive stress.
PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETANI PENYEMPROT PESTISIDA DI KECAMATAN LOLAYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Fachry Rumaf; Hairil Akbar; Henny Kaseger; Muhammad Asriadi; Jaya Maulana; I Wayan Gede Suarjana
Preventif Journal Vol 7, No 2 (2023): Preventif Journal
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya penggunaan produk pestisida berdampak negatif terhadap tenaga kerja petani berupa pencemaran yang berujung pada keracunan pestisida. Salah satu langkah yang dapat dilakukan petani untuk mencegah keracunan pestisida adalah dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap seperti masker, kaca mata, topi, baju khusus, sepatu khusus, dan sarung tangan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap penggunaan APD pada petani penyemprot pestisida di Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Cross sectional study. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan November sampai Desember 2022 di Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang berada di Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow dan jumlah sampel sebanyak 32 petani. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengetahuan (p-value=0,038), sikap (p-value=0,012), dan tindakan (p-value=0,029) berhubungan terhadap penggunaan APD pada petani penyemprot pestisida di Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow. Disarankan agar pemerintah kabupaten melaksanakan program pelatihan bagi petani tentang bahaya pestisida dan prosedur operasi standar penggunaan pestisida yang aman. Selain itu, edukasi tentang tanda bahaya dan pentingnya penggunaan APD saat menyemprot pestisida. Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, APD, Petani, Pestisida
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Pada Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Upai: Factors Associated with the Occurrence of Acute Upper Respiratory Infection in the Community in the Working Area of Upai Community Health Center Dalia Novitasari; Hairil Akbar; Henny Kaseger
Media Publikasi Penelitian Kebidanan Vol. 6 No. 2: SEPTEMBER 2023
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Bisnis Graha Ananda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Di wilayah Asia Tenggara, Indonesia merupakan negara dengan jumlah kematian akibat ISPA tertinggi sebesar 25.000 jiwa selama tahun 2015. Prevalensi ISPA di Indonesia sebesar 9,3% diantaranya 9,0% berjenis kelamin laki-laki dan 9,7% berjenis kelamin perempuan. Tujuan penelitian menganalisis faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Upai. Jenis penelitian observasional analitik dengan menggunakan rancang bangun cross sectional. Populasi seluruh masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Upai. Besar sampel adalah 50 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu Simple random sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa paparan asap rokok (p value=0,000), ventilasi (p value=0,035), dan kepadatan hunian (p value=0,000) berhubungan dengan kejadian ISPA pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Upai. Diharapkan kepada seluruh Puskesmas di Kota Kotamobagu untuk menjalin kerja sama lintas sektor dan melakukan penyuluhan kepada Mmsyarakat mengenai faktor faktor yang dapat mengakibatkan kejadian ISPA.
SOSIALISASI MITIGASI GEMPA BUMI DAN TSUNAMI: LANGKAH AWAL MENYELAMATKAN DIRI DI SMP NEGERI 10 BITUNG Mariati Indah Lestari; Bambang Herianto Talamati; Hairil Akbar; Henny Kaseger
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.35785

Abstract

Program sosialisasi mengenai gempa dan tsunami di SMP Negeri Bitung berhasil mencapai sejumlah hasil positif yang signifikan. Pertama, terjadi peningkatan pengetahuan siswa mengenai risiko gempa dan tsunami, termasuk langkah-langkah evakuasi dan cara-cara keselamatan, yang terukur melalui kuis dan diskusi setelah sosialisasi. Selain itu, latihan evakuasi yang dilakukan secara rutin meningkatkan kesiapsiagaan siswa dalam situasi darurat, dengan sebagian besar siswa mampu mengikuti prosedur dengan baik. Keterlibatan aktif siswa dalam kegiatan interaktif juga meningkat, memperkuat pemahaman serta keterampilan yang diperlukan. Meskipun demikian, masih terdapat tantangan seperti kepatuhan pada prosedur evakuasi dan variasi pemahaman di antara siswa. Data yang dikumpulkan menunjukkan efektivitas metode presentasi dan latihan evakuasi, serta kebutuhan untuk penyesuaian dalam penyampaian materi agar lebih sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Rekomendasi termasuk peningkatan pelatihan dan simulasi untuk memastikan kesiapsiagaan yang lebih baik di masa depan. Dengan demikian, program ini berkontribusi pada pembentukan budaya keselamatan di sekolah dan meningkatkan ketahanan siswa terhadap bencana alam.
Convergensi Pencegahan Stunting Melalui Rumah Desa Sehat Fachry Rumaf; Henny Kaseger; Sarman Sarman; Moh. Rizki Fauzan; Ni Wayan Dimkatni; Hairil Akbar; Christien Gloria Tutu
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 3 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi Mei- Agustus
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i3.3510

Abstract

Kegiatan pengabdian Masyarakat dengan Topik Convergensi Pencegahan Stunting Melalui Rumah Desa Sehat dilaksanakan pada 09 November 2022. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Mogolaing Kecamatan Kotamobagu Barat. Kegiatan pengabdian ini dihadiri oleh peserta dengan jumlah total sebanyak 25 orang, laki-laki berjumlah 7 orang dan perempuan sebanyak 18 orang. Pengabdian dilakukan dengan bentuk edukasi kesehatan tentang Stunting dengan pemberian materi kepada remaja, calon pengantin, dan ibu balita yang hadir dalam edukasi sebagai upaya pencegahan stunting dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Metode yang digunakan yaitu ceramah yang diringi dengan pemberian contoh yang relevan tentang stunting serta pemberian leaflet tentang stunting. Topik dalam pengabdian ini dipilih berdasarkan permasalahan yang terjadi pada masyarakat kecamatan mogolaing, dimana belum semua masyarakat yang mengetahui dan mengerti tentang stunting, di Indonesia stunting juga masih menjadi permasalahan kesehatan yang belum tuntas. Secara lebih rinci materi yang disampaikan berupa definisi dari stunting, dampak stunting, cara untuk mengidentifikasi anak stunting, Instrumen untuk melihat status gizi pada anak, Gizi untuk bayi balita. Respon Masyarakat begitu baik dalam menerima edukasi tentang stunting apalagi dibarengi dengan pemberian contoh kongkrit sehingga mudah dipahami oleh Masyarakat, stunting masih menjadi salah satu masalah Kesehatan di Indonesia yang belum tuntas penyelesaiannya oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk ikut membantu dalam Upaya penuntasan stunting di Indonesia.