ABSTRAKMasyarakat pedesaan khususnya Desa Kaliamok Kabupaten Malinau masih berpikir bahwa sampah rumah tangga tidak jauh beda dengan jenis sampah lainya. Persepsi masyarakat pedesaan perlu diluruskan, karena mereka belum sadar dan belum faham manfaat sampah rumah tangga. Terlebih bahwa untuk mendapatkan pupuk organik bisa dengan cara yang mudah, salah satunya pemanfaatan sampah rumah tangga. Penggunaan pupuk organik dapat berfungsi sebagai bagian dari penguatan ketahanan pangan di lingkungan desa. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarak desa Kalimanok Kabupaten Malinau dalam menilai dan memanfaatkan sampah rumah tangga dengan cara pengolah menjadi pupuk organik. Metode ceramah dan stimulasi digunakan dalam pelaksanaan pengabdian. Metode ini digunakan untuk memudahkan masyarakat dalam memahami dan mengimplementasikan pembuatan pupuk organik dari sampah rumah tangga. Adapun tahapannya adalah koordinasi dengan Kepala Desa, Perangkat Desa dan SDN 012 Malinau. Kemudian membuat jadwal, dan surat terkait pelaksanaan dan penyebarluasan kepada masyarakat dan Siswa-siswi SDN 012. Paparan yang bersifat sosialisasi dikhususkan bagi masyarakat, sedangkan tahap pembuatan pupuk kompos dengan siswa-siswi SDN 012. Hasil pelaksanaan pengabdian berjalan dengan lancar, bahkan terjadi antusianme warga dan anak-anak dalam mengikuti proses pemahaman dan nilai dari sampah rumah tangga. Indikator keberhasilan terbagi menjadi dua, yakni masyarakat paham dan peduli terhadap sampah, kedua terampil mengubah sampah menjadi pupuk organik. Terlebih stimulasi hasil pupuk organik pada saat dilakukan pemupukan ke media tanaman keluarga, sebagai bagian dari ketahanan pangan di tingkat paling kecil, yakni desa. Kata Kunci: sampah rumah tangga; pupuk organik; ketahanan pangan; tingkat desa ABSTRACT Rural communities, especially those in Kaliamok Village, Malinau Regency, still believe that household waste is not significantly different from other types of waste. The perception of rural communities needs to be straightened out because they are not aware of and do not understand the benefits of household waste. Moreover, it is easy to obtain organic fertilizer, one of which is the use of household waste. The use of organic fertilizer can contribute to strengthening food security in the village environment. This service activity aims to provide an understanding to the Kalimanok village community of Malinau Regency in assessing and utilizing household waste by processing it into organic fertilizer. Lecture and simulation methods were used in the implementation of the service. This method is used to facilitate the community in understanding and implementing the making of organic fertilizer from household waste. The stages are coordination with the Village Head, Village Officials, and SDN 012 Malinau. Then make a schedule, and letters related to the implementation and dissemination to the community and students of SDN 012. The exposure that is socialization is devoted to the community, while the stage of making compost with students of SDN 012. The results of the implementation of the service went smoothly, even with the enthusiasm of residents and children in following the process of understanding the value of household waste. The success indicators are divided into two, namely the community understands and cares about waste, secondly, they are skilled in converting waste into organic fertilizer. Moreover, the stimulation of organic fertilizer results when fertilizing the family plant media, as part of food security at the smallest level, namely the village. Keywords: household waste; organic fertilizer; food security; village level