Putri Wulandari Zainal
Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Deteksi Chilling Injury pada Buah Mangga Gedong Gincu dengan Menggunakan Near Infrared Spectroscopy Putri Wulandari Zainal; Usman Ahmad; Yohanes Aris Purwanto
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 26 No. 1 (2012): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.026.1.%p

Abstract

Abstract Chilling Injury is a major problem in storing mango fruit in low temperature wich is unavoidable in order to extend the shelf life of fruit. symptoms of chilling injury during storage associated with the change in pH due to ion leakage. Chilling injury can be detected during storage destructively, but it will require time and a lot of samples. Alternatively, the detection can be performed non-destructively by using near infrared (NIR). The purpose of this research is to build the NIR calibration models for predicting ion leakage relating with change in pH and the detection of chilling injury symptoms can be done through ion leakage storage. Reflectant NIR measurements conducted on mango fruit stored at a temperature of 8 ° C and 13 ° C. Determination of chilling injury symptoms was predicted based on change in pH and the rate of ion leakage. The analysis showed that NIR spectroscopy was able to predict the change in pH during storage of mango fruit at a temperature of 8 °C based on reflectance and PLS method. Moreover ion leakage could also be predicted properly through the pH of the NIR predictions. The developed method could detect the chilling injury on mangoes after three days storage at a temperature of 8 °C. Keywords : NIR, Mangoes fruit, chilling injury, ion leakage, pH. Abstrak Chilling injury merupakan salah satu masalah utama didalam penyimpanan dingin buah mangga, dimana penyimpanan dingin ini berfungsi untuk memperpanjang umur simpan buah. Gejala chilling injury selama penyimpanan berhubungan dengan perubahan pH yang disebabkan oleh ion leakage. Chilling injury selama penyimpanan dapat dideteksi secara destruktif, tetapi deteksi secara destruktif membutukan waktu yang lama dan sampel yang banyak. Oleh karena itu, deteksi secara non-destruktif dapat dilakukan dengan menggunakan NIR. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model kalibrasi NIR untuk dapat memprediksi ion leakage yang berhubungan dengan perubahan pH dan deteksi gejala chilling injury yang berhubungan dengan ion leakage selama penyimpanan. Pengukuran reflektan NIR dilakukan pada buah mangga yang disimpan pada suhu 8 ° C and 13 ° C. Pengukuran gejala chilling injury diprediksi berdasarkan pH dan rata-rata perubahan ion leakage. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa NIR-spectroscopy mampu untuk memprediksi perubahan pH selama penyimpanan dingin buah mangga suhu 8 ° C berdasarkan data reflektan dan metode PLS. Selain itu, ion leakage dapat diprediksi dengan menggunakan pH prediksi NIR. Pengembangan metode ini, dapat mendeteksi chilling injury pada buah mangga dimana pada pendeteksian chilling injury terjadi pada hari ketiga penyimpanan suhu 8 ° C. Kata Kunci : NIR, Buah mangga, chilling injury, ion leakage, pH. Diterima: 09 November 2011.; Disetuji: 13 Maret 2012  
IDENTIFIKASI GEJALA CHILLING INJURY BERDASARKAN PERUBAHAN pH DAN ION LEAKAGE PADA BUAH MANGGA GEDONG GINCU Putri Wulandari Zainal; Aris Y Purwanto; Usman Ahmad
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 21, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.081 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.21.1.16-21.2017

Abstract

Mangga Gedong Gincu merupakan buah tropika yang disukai oleh masyarakat.Buah tropika dan sub-tropika sensitif dengan paparan suhu rendah. Paparan suhu rendah tersebut dapat mengakibatkan terjadinya chilling injury (CI). Adapun gejala CI  adalah adanya lekukan, bercak coklat pada permukaan, gagal matang, ion leakage. Tujuan penelitian adalah untuk dapat mengidentifikasi gejala CI yang terjadi selama penyimpanan buah mangga gedong gincu berdasarkan perubahan pH dan ion leakage. Berdasarkan hasil penelitian buah mangga yang disimpan pada suhu 8oC, mengalami perubahan pH yang tidak mencapai 4.5 yaitu dari awal penyimpanan 3.02 menjadi 3.37 pada akhir penyimpanan. Sedangkan untuk penyimpanan suhu 13 °C mengalami perubahan pH yang mencapai 4.5 yaitu 3.05 menjadi 4.69, secara normal perubahan pH buah mangga pada tingkat matang yaitu 2.0 ke 5.5 Hal ini terlihat bahwa buah mangga yang disimpan pada suhu 8oC telah mengalami gejala CI yaitu gagal matang. Perubahan ion leakage yang terbesar untuk penyimpanan 8 oC terjadi pada hari penyimpanan ke-4 dan hari ke-6 untuk penyimpanan 13oC. Untuk buah mangga yang disimpan pada suhu 8 oC, ion leakage disebabkan oleh adanya stress suhu dingin sehingga membran sel rusak dan menyebabkan kebocoran ion.
The Potential of Chitosan-Starch Blend Polymers as Edible Coatings for The Preservation of Fruits and Vegetables: A Mini-Review Fadli Hafizulhaq; Putri Wulandari Zainal; Sharifah Hanis Yasmin Sayid Abdullah
Journal of Fibers and Polymer Composites Vol. 2 No. 2 (2023): Journal of Fibers and Polymer Composites
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/jfpc.v2i2.126

Abstract

Fruits and vegetables are essential for human life. Maintaining the quality and safety of fruits and vegetables are critical challenges for the food packaging industry in this decade. Chitosan and starch are most widely used for food packaging as they bring unique properties for packaging applications. Chitosan has good antimicrobial properties but weak water vapor permeability. Meanwhile, starch has a better water vapor barrier but has poor mechanical properties. This paper discusses the application of chitosan and starch blends in the field of films and coatings. Several characteristics, such as mechanical, thermal, antimicrobial properties, solubility, and water vapor permeability, are also discussed. This review also discussed several applications of chitosan-starch-based films and coatings for the preservation of fruits and vegetables.
Physical Treatments for Alleviating Chilling Injury in Fresh produce Putri Wulandari Zainal; Daimon Syukri; Irfan Suliansyah; Khandra Fahmy
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 13, No 2 (2024): June 2024
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v13i2.493-505

Abstract

Fresh produce has a short shelf-life because the metabolic activity continues after harvest. Low temperature is one of the postharvest technology methods that suppress this activity along storage. Its effects prolong the shelf-life of fruits and vegetables. This method has long been recommended to reduce deterioration during storage so that it can maintain the quality of fruits and vegetables. However, it still has drawbacks such as chilling injury, especially in tropical and subtropical origins that are chilling sensitive. Therefore, another storage method is needed to alleviate chilling injury such as low-temperature conditioning, high-temperature conditioning, and intermittent warming which only use environmental conditioning during storage. The other one has modified atmosphere packaging and controlled atmosphere packaging. They utilize the ideal atmosphere for each fresh product during storage. The treatment proved that it could alleviate chilling injuries such as reduced pitting, flesh injury, failure of mature, scald, peel browning, weight losses, electrolyte leakage, malondialdehyde, respiration rates, production of superoxide radical anion (O₂-) & hydrogen peroxide (H₂O₂), lipoxygenase activity, phospholipase D, phenylalanine ammonia-lyase (PAL), and polyphenol oxidase (PPO). Keywords: Chilling injury, Fresh produce, Intermittent warming, Low temperature, Physical treatment.
KEMUNDURAN KESEGARAN SELAMA PERKEMBANGAN CHILLING INJURY PADA PENYIMPANAN DINGIN BUAH TOMAT Zainal, Putri Wulandari
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 29, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.29.1.41-47.2025

Abstract

Kesegaran merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan kondisi produk segar seperti buah dan sayur mendekati kondisi setelah panen. Parameter yang paling sering digunakan untuk menilai kesegaran di tingkat distributor, pasar atau supermarket adalah warna, aroma, mengkilat, dan kekerasan. Akan tetapi variable lainnya seperti kebocoran ion yang disebabkan oleh kerusakan dingin belum menjadi perhatian saat ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kemunduran kesegaran buah tomat berdasarkan perkembangan kerusakan dingin selama penyimpanan dingin. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa berdasarkan produksi CO2 dan perubahan warna, buah tomat yang disimpan pada suhu 2ºC tidak mengindikasikan terjadinya kemunduran kesegaran karena produksi CO2 yang rendah yaitu 0,2 di awal penyimpanan dan dapat dipertahankan menjadi rendah sekitar 0,5 mmol kg/jam hingga hari ke 27 penyimpanan. perubahan warna menunjukkan warna tidak berubah menjadi warna merah pekat di hari ke Sembilan. Berdasarkan kebocoran ion, kerusakan dingin telah terjadi yang ditandakan dengan persentase kobocoran ion yang tinggi pada hari ke-27.
Impact of Postharvest Processing on the Metabolite Profile of Arabica Green Coffee Beans Zainal, Putri Wulandari; Cherie, Dinah
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 13 No. 3 (2025): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.013.3.387-401

Abstract

Teknik pascapanen sangat memengaruhi komposisi dan kualitas biji kopi hijau melalui perubahan metabolit primer dan sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak tiga teknik pengolahan pascapanen seperti Natural, Fully Washed, dan Honey pada senyawa fenolik, aktivitas antioksidan, kafein, protein, dan warna dalam biji kopi hijau Arabika dari Solok Selatan, Indonesia. Analisis spektrofotometri dan kolorimetri dilakukan. Data dianalisis menggunakan AnoVA dan metode multivariat PCA dan pengelompokan menggunakan heatmap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses Honey memiliki kandungan polifenol tertinggi sebesar 3918,61 ± 349,85 mg GAE/g, sedangkan biji Fully Washed memiliki aktivitas antioksidan tertinggi (1,41 ± 0,21%) dan kandungan kafein (1,41 ± 0,21%). Metode Natural menghasilkan kandungan protein tertinggi (24,26 ± 0,40%). Berdasarkan perbedaan warna menunjukkan perbedaan warna yang signifikan dimana di hubungkan pada perbedaan biokimia di antara metode pascapanen green bean. Penelitian ini menekankan dampak besar pemrosesan pascapanen dalam menentukan profil metabolit dan karakteristik kualitas biji kopi hijau. Temuan ini dapat membantu dalam merumuskan langkah-langkah pemrosesan yang akan digunakan dalam pemurnian kopi dan memaksimalkan manfaatnya bagi kesehatan.