Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisa Tekuk Pada Kapal FERRY RO-RO Amalia Ika Wulandari; Nurmawati Nurmawati; Anggoronadhi Dianiswara
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol. 13 No. 1 (2019)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jurnalwave.v13i1.3460

Abstract

Para perancang struktur kapal dapat menentukan jarak gading  yang optimal dengan batasan resiko tekuk pada pelat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui beban batas lateral pada masing-masing jarak gading sehingga dapat diketahui resiko tekuk yang terjadi pada pelat. Tekuk adalah suatu ragam kegagalan yang diakibatkan oleh ketidakstabilan suatu elemen struktur yang diepengaruhi oleh aksi beban. Kegagalan yang diakibatkan oleh ketidakstabilan dapat terjadi pada berbagai material. Pada saat tekuk terjadi, taraf gaya internal dapat sangat rendah. Fenomena tekuk berkaitan dengan kekakuan elemen struktur. Kekuatan tekuk pada setiap bagian struktur dapat dievalusi dengan menggunakan konsep tegangan tekuk kritis. Besarnya tegangan tekuk kritis berhubungan dengan persamaan klasik tekuk Euler dan bergantung pada apakah tekuk ini terjadi pada kondisi elastis dan tidak elastis. Penurunan beban berbanding terbalik dengan kenaikan jarak gading,semakin jauh jarak gading maka semakin kecil beban yang dibutuhkan agar pelat mengalami tekuk.
KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN PAYANG BERDASARKAN MUSIM PENANGKAPAN DI PERAIRAN TELUK GORONTALO Asruddin Asruddin; Ni'mawati Syariah; Nurmawati Nurmawati; Mohamad Sayuti Djau
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 12, No 2 (2020): (AGUSTUS) 2020
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bawal.12.2.2020.81-89

Abstract

Penelitian ini dilakukan di perairan Selatan Gorontalo tepatnya di daerah sekitar Teluk Gorontalo. Secara geografis Perairan Teluk Gorontalo merupakan bagian dari Teluk Tomini yang merupakan jalur migrasi ikan pelagis. Alat tangkap payang banyak tersebar di sekitar perairan Teluk Gorontalo dengan kapasitas mesin kurang dari 5 gross tonnage (GT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan ukuran  ikan pelagis yang tertangkap pada alat tangkap payang serta mengetahui sebaran alat tangkap payang selama empat musim penangkapan di Perairan Teluk Gorontalo. Dengan menggunakan metode penelitian survey, fokus pengambilan data diantaranya jenis ikan dan ukuran hasil tangkapan serta lokasi penangkapan ikan pelagis. Berdasarkan hasil analisis, terdapat keberagaman jenis ikan yang tertangkap pada alat tangkap payang diantaranya; ikan kuwe (Caranx sp), ikan lemuru (Sardinella sp), ikan kembung perempuan (Rastrelliger brachysoma), ikan kembung laki-laki (Rastrelliger kanagurta), ikan semar/tamako (Mene meculata), ikan layur (Trichiurus lepturus), dan ikan layang ekor merah (Decapterus sp). Jenis ikan yang dominan tertangkap pada Musim Barat berupa jenis ikan layur,  Musim Peralihan Barat-Timur dominan jenis ikan semar sedangkan pada Musim Timur dan Peralihan Timur-Barat dominan udang-udangan serta ikan layur. Sebaran alat tangkap payang selama empat musim penangkapan berada pada wilayah Teluk Gorontalo atau berada di bagian Muara Sungai Bone yang relatif berdekatan. This research was conducted in the Southern Waters of Gorontalo, precisely in the Gorontalo Bay area. Geographically, Gorontalo Bay is part of the Tomini Bay, which is the migration route for pelagic fish. Seine net is widely scattered around the waters of Gorontalo Bay with an engine capacity of less than 5 Gross Tonnage (GT). This study aims to determine the type and size of pelagic fish caught Seine net and to determine the distribution of Seine net during the four fishing Monsoons in the waters of Gorontalo Bay. Using survey research methods, the focus of data collection includes fish size, fish species and pelagic fishing locations. Based on the results of the analysis, there are various types of fish caught in the payang fishing gear including; giant trevally fish (Caranx sp), sardinella lemuru (Sardinella sp), short mackerel (Rastrelliger brachysoma),indiane mackerel (Rastrelliger kanagurta), moonfish (Mene meculata), sword fish (Trichiurus lepturus), and fis float (Decapterus sp). Caught in the west Monsoon is giant sword fish, in the West-East transitional Monsoon it is the dominant moonfish, while in the East and East-West transitional Monsoon crustaceans and sword fish are dominant in the Gorontalo Bay area or located at the mouth of the Bone River which is relatively close together.
Studi Laju Sedimentasi Teluk Balikpapan Menggunakan Model Hidrodinamika Rima Gusriana Harahap; Destyariani Liana Putri; Nurmawati Nurmawati
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jikk.v4i2.3987

Abstract

Pelatihan Pembuatan Eco-Enzyme sebagai Alternatif Desinfektan Alami di Masa Pandemi Covid-19 bagi Warga Km.15 Kelurahan Karang Joang Rima Gusriana Harahap; Nurmawati Nurmawati; Anggoronadhi Dianiswara; Destyariani Liana Putri
SINAR SANG SURYA Vol 5, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v5i1.1505

Abstract

ABSTRAK  Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mendapatkan alternatif produk alami sebagai cairan pembersih, desinfektan, dan pupuk organik di masa pandemi covid-19 serta mengurangi dampak pencemaran lingkungan. Metode pelaksanaan diawali dengan pengumpulan data dan informasi, koordinasi tim dan mitra, tahap persiapan serta kegiatan pelatihan kepada mitra. Inovasi dan kreativitas dalam pembuatan eco-enzyme, hadir sebagai solusi terbaik bagi ibu rumah tangga dalam mengolah sampah organik menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Para ibu rumah tangga memiliki aktivitas baru, bisa lebih menghemat pengeluaran dan secara tidak langsung membantu para petugas kebersihan dalam memilah sampah rumah tangga menjadi sampah organik dan anorganik. Melalui kegiatan ini diharapkan para ibu rumah tangga bisa semakin kreatif dan inovatif dalam mengolah sampah rumah tangga kedepannya. Kata kunci: eco-enzyme, covid-19, sampah, ibu rumah tangga, desinfektanABSTRACT This community service activity aims to obtain alternative natural products as cleaning fluids, disinfectants, and organic fertilizers during the Covid-19 pandemic and reduce the impact of environmental pollution. The implementation method begins with data and information collection, team and partner coordination, preparation stages and training activities for partners. Innovation and creativity in making eco-enzyme are present as the best solution for housewives in processing organic garbage into something more useful. Housewives have new activities, can save more money and indirectly help cleaners in sorting household garbage into organic and inorganic garbage. Through this activity, it is hoped that housewives can be more creative and innovative in treating household garbage in the future.Keywords: eco-enzyme, covid-19, garbage, housewives, disinfectant
Penerapan Metode Bioflok Pada Budidaya Ikan Lele Di Kelurahan Margo Mulyo, Balikpapan Barat Nurmawati Nurmawati; Destyariani Liana Putri; Muhammad Alif Fajar Rizky; Adinda Ernindita; Asy-syifa Ainina Amalia; Muhammad Fajaruddin; Yosi Kusumah Wardhana; Jaslam Ahsani; Muhammad Adhy Arifiyanto; Muhammad Yunus
SINAR SANG SURYA Vol 5, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v5i2.1696

Abstract

ABSTRAK   Kelurahan Margo Mulyo merupakan salah satu Kelurahan di Kecamatan Balikpapan Barat dengan tingkat konsumsi ikan yang tinggi namun ketersediaan stok ikan rendah. Selama ini masyarakat hanya mengandalkan system penangkapan sehingga ketersediaan produksi ikan sangat terbatas. Kondisi tersebut berdampak pada tingginya harga ikan di pasaran. Kebutuhan masyarakat akan konsumsi ikan tidak terpenuhi, disisi lain perekonomian masyarakat tidak stabil. Salah satu solusi yang bisa ditawarkan untuk mengantisipasi masalah tersebut adalah dengan melakukan budidaya ikan baik itu budidaya ikan laut maupun darat. Kegiatan budidaya ikan di Kota Balikpapan masih kurang sehingga masih berpotensi tinggi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Pada kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata), budidaya yang dilakukan yaitu budidaya perikanan dengan sistem bioflok. Sistem bioflok merupakan sistem yang sangat ramah lingkungan dan dapat meningkatkan produktivitas hingga 3 kali lipat. Selain itu teknologi bioflok tidak membutuhkan lahan yang luas dan modal awal yang diperlukan relatif terjangkau. Jenis ikan yang dibudidayakan adalah Ikan lele karena jenis ikan ini memiliki beberapa keistimewaan dan budidayanya tergolong mudah (ikan lele relatif tahan terhadap penyakit). Kegiatan KKN diawali dengan sosialisasi budidaya ikan lele menggunakan sistem bioflok ke masyarakat. Tujuannya untuk mengedukasi dan menyamakan persepsi dengan masyarakat setempat. Selanjutnya pembuatan kolam budidaya hingga tahap budidaya ikan lele. Harapannya mahasiswa yang mengikuti KKN dapat memiliki keterampilan dan kreatifitas dalam merencanakan dan membuat solusi atas permasalahan yang ada di lokasi KKN serta masyarakat dapat menerapkan solusi permasalahan yang diterapkan dari program KKN. Kata Kunci : Bioflok, Ikan Lele, Budidaya, Margo Mulyo, Balikpapan ABSTRACT  Margo Mulyo Village is one of the villages in West Balikpapan District with a high level of fish consumption but low fish stock availability. So far, the community has only relied on the system to ensure the availability of very limited fish production. This condition has an impact on the price of fish in the market. The community's need for fish consumption is not met, on the other hand the community's economy is unstable. One solution that can be offered to anticipate this problem is to cultivate fish, both marine and land fish cultivation. Fish farming activities in Balikpapan City are still lacking so that it is still high to improve the community's economy. In the KKN (Real Work Class) activities, the cultivation carried out is aquaculture with a biofloc system. The biofloc system is a very environmentally friendly system and can increase productivity up to 3 times. In addition, biofloc technology does not require a large area of land and relatively affordable initial capital. The type of fish that is cultivated is catfish because this type of fish has several features and its cultivation is relatively easy (catfish is relatively resistant to disease). Community service activities began with socialization of catfish farming using the biofloc system to the community. The goal is to educate and equalize perceptions with the local community. Furthermore, the manufacture of aquaculture ponds to the stage of catfish cultivation. It is hoped that students who take part in KKN can have the skills and creativity in planning and making solutions to problems that exist in the KKN location and the community can apply solutions to problems that are applied from the KKN program. Keywords: Biofloc, Catfish, Aquaculture, Margo Mulyo, Balikpapan
Strategi Pengembangan Rencana Kawasan Pesisir Terpadu Pulau Derawan Pasca Pandemi Covid 19 destyariani liana putri; Nurmawati Nurmawati; Rima Gusriana Harahap
INOVTEK POLBENG Vol 12, No 1 (2022): INOVTEK VOL.12 NO.1 2022
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v12i1.2332

Abstract

Kepulauan Derawan merupakan destinasi wisata bahari yang terletak di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Kepulauan ini memiliki empat pulau utama yang meliputi Pulau Derawan, Pulau Kakaban, Pulau Maratua dan Pulau Sangalaki. Untuk menonjolkan potensi masing-masing pulau, penting juga untuk mengembangkan pulau sesuai dengan sistem pariwisata terpadu untuk dapat mengoptimalkan potensi ekowisata yang ada dan juga mendukung pemerataan ekonomi bagi masyarakat pesisir. Keterpaduan inilah yang kemudian dikenal dengan konsep pengelolaan kawasan pesisir terpadu. Selain itu, dengan kondisi Pandemi COVID-19, perlu juga ditinjau kembali dampak pandemi ini terhadap keberlangsungan pariwisata Kepulauan Derawan. Untuk itu, analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat) diharapkan dapat menghasilkan strategi pembangunan yang tepat sehingga juga dapat membantu pemangku kepentingan lokal dan masyarakat dalam mengambil keputusan.
Revitalisasi Pantai Cemara Sebagai Salah Satu Objek Pariwisata Asri Di Kota Balikpapan Nurmawati Nurmawati; Rima Gusriana Harahap; Destyariani Liana Putri; Anggoronadhi Dianiswara; Muhammad Khaisar Wirawan; Abiyani Choirul Huda; Siti Rahayuningsih
SINAR SANG SURYA Vol 6, No 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v6i2.2196

Abstract

ABSTRAK  Pantai Cemara merupakan salah satu pantai yang potensial untuk wisata di kota Balikpapan. Belakangan mulai dikembangkan oleh warga sekitar dan dinas pariwisata sebagai pantai wisata. Namun masih kalah pamor dari pantai lainnya. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan ditemukan bahwa pengelolaan dan fasilitas pendukung belum maksimal. Ditambah kurangnya kesadaran masyarakat serta pengunjung menyebabkan pantai ini seringkali nampak kotor sehingga kurang menarik minat wisatawan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk memberikan kesadaran kepada warga terkait kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah, dan mempromosikan Pantai Cemara sebagai pantai wisata yang menarik untuk dikunjungi. Rangkaian kegiatan revitalisasi dilakukan secara daring dan luring. Kegiatan daring berupa pengenalan Pantai Cemara ke media sosial lewat ajang lomba fotografi serta webinar terkait pengelolaan pariwisata khususnya pengolalaan sampah. Kegiatan luring mencakup aksi bersih pantai dengan warga sekitar, pengecatan dan penataan fasilitas wisata, demo dekomposisi sampah dengan komposter dan penyediaan tempat sampah. Hasil yang didapatkan dari pengabdian ini adalah Pantai Cemara mulai terkenal di sosial media terutama untuk generasi muda, masyarakat sekitar memahami cara membuat komposter sederhana dan aplikasinya, serta Pantai Cemara terlihat lebih bersih dan menarik. Kata kunci: Balikpapan, Komposter, Pantai Cemara, Pariwisata, Revitalisasi  ABSTRACT Cemara Beach is one of the potential beaches for tourism in the city of Balikpapan. Later it began to be developed by local residents and the tourism office as a tourist beach. But still less prestige than other beaches. Based on the survey results, it was found that the management and supporting facilities were not optimal. Coupled with the lack of public awareness and visitors, this beach often looks dirty so it does not attract tourists. This service activity is carried out to provide awareness to residents regarding environmental cleanliness, waste management, and promoting Cemara Beach as an attractive tourist beach to visit. A series of revitalization activities are carried out online and offline. Online activities include introducing Cemara Beach to social media through photography competitions and webinars related to tourism management, especially waste management. Offline activities include cleaning the beach with local residents, painting and arranging tourist facilities, demos of composting waste decomposition and providing trash cans. The results obtained from this service are that Cemara Beach is becoming famous on social media, especially for the younger generation, the surrounding community understands how to make a simple composter and its application, and Cemara Beach looks cleaner and more attractive.Keywords: Balikpapan, Komposter, Cemara Beach, Tourism, Revitalization
Inovasi Pengolahan Limbah Kulit Udang di RT. 34, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara Anggoronadhi Dianiswara; Nurmawati Nurmawati; Rima Gusriana Harahap; Destyariani Liana Putri; Muhammad Khaisar Wirawan; Abiyani Choirul Huda
SINAR SANG SURYA Vol 7, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v7i1.2551

Abstract

ABSTRAK Udang merupakan salah satu komoditas perikanan yang sangat diminati masyarakat karena memiliki rasa yang enak, aroma menarik, serta nilai gizi  tinggi. Namun seringkali limbah yang dihasilkan dari olahan udang dibiarkan begitu saja padahal manfaatnya sangat banyak. Diantaranya mengandung protein, kalsium karbonat, dan kitin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Kandungan lainnya adalah karotenoid yang bermanfaat untuk pembentukan warna kulit dan menangkal radikal bebas. Kegiatan pengolahan limbah kulit udang dilakukan agar para ibu rumah tangga dapat melakukan perubahan kebiasaan dari membuang jadi mengolah kembali. Selain itu juga bertujuan untuk mengedukasi ibu rumah tangga agar lebih memahami manfaat dan berbagai jenis olahan limbah kulit udang serta meningkatkan keterampilan dalam mengolah limbah kulit udang menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Kegiatan pelatihan berlangsung di Aula RT 34 yang diikuti sebanyak 20 peserta dari Ibu PKK RT. 34 Km.15 Karang Joang. Kegiatan diawali dengan penjelasan singkat tentang manfaat kulit udang, berbagai jenis olahan kulit udang, dan cara pengolahan limbah kulit udang menjadi kaldu bubuk dan terasi. Kemudian dilanjutkan dengan demo/praktik langsung pengolahan limbah kulit udang menjadi kaldu bubuk dan terasi. Peserta antusias dan berhasil mengikuti prosedur yang diberikan bahkan dapat berinovasi dalam proses pengolahan limbah kulit udang. Kata kunci: Kulit udang, pengolahan limbah udang, ibu rumah tangga, terasi, kaldu bubukABSTRACTShrimp is a fishery commodity in great demand by the public because it has a good taste, attractive aroma, and high nutritional value. But the waste generated from processed shrimp is often left like that even though the benefits are very much. Among them are protein, calcium carbonate, and chitin needed by the human body, as well as carotenoids which are useful for forming skin color and warding free radicals. Shrimp shell waste processing activities are carried out so housewives can change their habits from throwing them away to reprocessing them. In addition, it aims to educate housewives to understand better the benefits and various types of processed shrimp shell waste and improve their skills in processing shrimp shell waste into something more useful. The training activity took place in the RT 34 Hall, which 20 participants from the PKK RT attended. 34 Km. 15 Karang Joang. The activity began with a brief explanation of the benefits of shrimp shells, various types of processed shrimp shells, and how to process shrimp shell waste into powdered broth and shrimp paste. Then proceed with a demonstration/hands-on practice of processing shrimp shell waste to become powdered broth and shrimp paste. Participants were enthusiastic and succeeded in following the procedures given and could even innovate in the shrimp processing process.Keywords: Shrimp shells, shrimp waste processing, housewives