Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH JARAK GADING TERHADAP KEKUATANN MEMANJANG KAPAL FERRY RO-RO 5000 GT Amalia Ika Wulandari
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 8, No 2 (2020): JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v8i2.871

Abstract

Salah satu faktor yang mempengaruhi kekuatan kapal adalah jarak gading. Perkembangan konstruksi tidak lagi mengatur jarak gading, sehingga para perancang kapal merencanakan jarak gading optimal dengan batasan tegangan maksimum pada pelat menurut aturan klasifikasi. Momen batas struktur kapal harus sama dengan atau lebih besar dari 1.2 kali momen lentur vertikal (sagging dan hogging), sehingga momen total kapal dapat dihitung berdasarkan aturan BKI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak gading terhadap kekuatan memanjang kapal dan mengetahui jarak gading optimal. Metode yang digunakan yakni FEM (Finite Element Method) dengan variasi jarak gading pada kapal ferry ro-ro. Hasil penelitian didapatkan kekuatan batas untuk jarak gading 700 mm pada kondisi hogging berada pada momen sebesar 1.88x1012 Nmm dan pada kondisi sagging sebesar -1.33x1012 Nmm. Kekuatan batas untuk jarak gading 800 mm pada kondisi hogging berada pada momen sebesar 1.87x1012 Nmm dan pada kondisi sagging sebesar -1.33x1012 Nmm. Kekuatan batas untuk jarak gading 900 mm pada kondisi hogging berada pada momen sebesar 1.85x1012 Nmm dan pada kondisi sagging sebesar -1.32x1012 Nmm. Kekuatan batas untuk jarak gading 1000 mm pada kondisi hogging berada pada momen sebesar 1.79x1012 Nmm dan pada kondisi sagging sebesar -1.32x1012 Nmm. Jarak gading optimal berada pada variasi jarak gading 700 mm dengan momen batas pada kondisi hogging sebesar 1.88x1012 Nmm dan pada kondisi sagging sebesar -1.33x1012 Nmm.
RESPON STRUKTUR BOTTOM KAPAL DI BAWAH PENGARUH GELOMBANG SAGGING-HOGGING Amalia Ika Wulandari
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 9, No 2 (2021): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v9i2.1152

Abstract

Konstruksi double bottom mengalami beban tarik pada kondisi gelombang sagging dan beban tekan pada kondisi gelombang hogging. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kekuatan memanjang konstruksi double bottom kapal KMP.Batumandi 5000 GT. Metode yang digunakan yakni Finite Element Method (FEM) dengan pemberian beban dinamis berupa gelombang sagging dan hogging. Hasil penelitian didapatkan tegangan maksimum pada kondisi hogging sebesar 194.12 N/mm2 dengan arah tegangan ke arah Z pada node 2814, sedangkan pada kondisi sagging tegangan maksimum sebesar 159.39 N/mm2 dengan arah tegangan ke arah Z pada node 1669. Pada kondisi sagging dan hogging nilai deformasi maksimum 4.32 mm berada pada node 203. Pada kondisi hogging didapatkan momen ultimate senilai 2.247 x 1012 Nmm dan momen total sebesar 0.495 x1012 Nmm dengan safety factor sebesar sebesar 1.33, sedangkan pada kondisi sagging didapatkan momen ultimate senilai -2.254 x 1012 Nmm dan momen total sebesar 0.102 x 1012 Nmm dengan safety factor 1.61.
Analisa Tekuk Pada Kapal FERRY RO-RO Amalia Ika Wulandari; Nurmawati Nurmawati; Anggoronadhi Dianiswara
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol. 13 No. 1 (2019)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jurnalwave.v13i1.3460

Abstract

Para perancang struktur kapal dapat menentukan jarak gading  yang optimal dengan batasan resiko tekuk pada pelat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui beban batas lateral pada masing-masing jarak gading sehingga dapat diketahui resiko tekuk yang terjadi pada pelat. Tekuk adalah suatu ragam kegagalan yang diakibatkan oleh ketidakstabilan suatu elemen struktur yang diepengaruhi oleh aksi beban. Kegagalan yang diakibatkan oleh ketidakstabilan dapat terjadi pada berbagai material. Pada saat tekuk terjadi, taraf gaya internal dapat sangat rendah. Fenomena tekuk berkaitan dengan kekakuan elemen struktur. Kekuatan tekuk pada setiap bagian struktur dapat dievalusi dengan menggunakan konsep tegangan tekuk kritis. Besarnya tegangan tekuk kritis berhubungan dengan persamaan klasik tekuk Euler dan bergantung pada apakah tekuk ini terjadi pada kondisi elastis dan tidak elastis. Penurunan beban berbanding terbalik dengan kenaikan jarak gading,semakin jauh jarak gading maka semakin kecil beban yang dibutuhkan agar pelat mengalami tekuk.
DESAIN SKIMMER BOAT (KAPAL PENGAMBIL SAMPAH) DAERAH PERAIRAN SUNGAI DIKALIMANTAN TIMUR Amalia Ika Wulandari; Wira Setiawan Setiawan; Taufik Hidayat Hidayat; Arman Fauzi
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol. 14 No. 1 (2020)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jurnalwave.v14i1.4087

Abstract

Jumlah sampah yang dibawa ke Tempat Pembungan Akhir (TPA) Manggar Balikpapan saat ini mencapai 305 m3 perharinya. Lebih dari itu, sering pula dijumpai sampah-sampah yang masih tersebar di muara-muara sungai,pelabuhan dan kawasan perairan lain yang tidak diketahui jumlahnya salah satunya di Sungai Klandasan Hilir. Maka masalah yang muncul adalah bagaimana mendesain suatu kapal yang dapat mengatasi penumpukan sampah di perairan sungai dan berapa ukuran utama yang sesuai untuk perairan sungai diKalimantan. solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi penumpukan sampah yang ada disungai yaitu dengan menggunakan bantuan Trash Skimmer Boat. Work Boat ini adalah salah satu jenis dari kapal khusus yang difungsikan untuk melakukan pengambilan sampah perairan baik sungai, danau, laut maupun kanal. Menggunakan metode Parent Design Approach dan dengan bantuan Software Maxsurf maka diperoleh ukuran utama sebesar LOA = 3 m, B =  2 m, T = 0,37 m, H = 0,7 m, B1 = 0,962 m, dan v = 6 knots. Bentuk dasar dari Trash Skimmer Boat ini berlambung pontoon catamaran yang dilengkapi dengan bak sampah dengan kapasitas 1 m3 dan  Setelah dilakukan survey data sampah, disarankan kapal ini dioperasikan sekali dalam seminggu selama 1 jam dengan fasilitas tambahan yaitu 1 bak penampungan sampah dan 1 unit  mini portable crane dengan kapasitas angkut sebesar 300 kg yang diletakkan pada dermaga titik akhir penampungan sampah dari sungai. Kata kunci: Sampah,Sungai Klandasan Hilir, Trash Skimmer Boat
ANALISIS KEKUATAN DAN UMUR KELELAHAN SHAFT PROPELLER KAPAL SPOB Alamsyah Alam; Amalia Ika Wulandari; Ivan Fadilah
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol. 13 No. 2 (2019)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jurnalwave.v13i2.4162

Abstract

Makalah ini membahas tentang kekuatan, putaran, dan umur kelelahan dari poros propeller kapal SPOB. Poros propeller yang dirancang harus cukup aman untuk menahan beban – beban yang bekerja saat beroperasi yang berefek pada umur kelelahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan dan umur kelelahan poros propeller. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Finite Element Method (FEM) dibantu dengan aplikasi berbasis elemen hingga. Hasil penelitian didapatkan nilai tegangan von mises (equivalent) pada poros propeller adalah sebesar 203,05 MPa dan tegangan geser sebesar 93,52  MPa. Nilainya di bawah tegangan izin pada poros propeller yakni 104,67 MPa untuk tegangan izin geser dan 209,34 MPa untuk tegangan izin von mises. Sedangkan fatigue life poros propeller yakni 16,33 tahun dengan siklus tegangan sebesar 3,24 x 109.
ANALISIS TEGANGAN REGANGAN PADA PELAT DECK DAN BOTTOM KAPAL FERRY RO-RO MENGGUNAKAN FINITE ELEMENT METHOD Amalia Ika Wulandari; Alamsyah; Cindy Lionita Agusty
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol. 15 No. 1 (2021)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jurnalwave.v15i1.4782

Abstract

Tegangan dan regangan merupakan suatu hal yang krusial pada kekuatan kapal, hal ini menjadi sangat penting untuk mengetahui beban maksimal yang bisa diterima oleh kapal karena antara kedua hal tersebut saling berkaitan, alasan keselematan juga menjadi satu hal mengapa tegangan regangan patut untuk diketahui. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tegangan regangan maksimum kapal dengan variasi ketebalan pelat 100%, 90%, 80% dan 60%, menggunakan metode yakni Finite Element Method. Hasil penelitian didapatkan nilai tegangan maximum pada ketebalan 100% yaitu 312.539 N/mm2 dengan regangan maximum yang dihasilkan yaitu 1,48 x 10-3. , untuk ketebalan 90% dihasilkan tegangan maximum sebesar 353.47 N/mm2 dan regangan maximum yang dihasilkan yaitu 1,68 x 10-3. , keteblan 80% tegangan maximum yang dihasilkan sebesar 617.78 N/mm2 dengan regangan maximum yang dihasilkan yaitu 0,29 x 10-3., ketebalan 60% tegangan maximum yang dikeluarkan sebesar 820.03 N/mm2 dengan regangan maximum yang dikeluarkan yaitu 0.39 x 10-3 . Untuk pelat 100% dan 90% tidak melebihi tegangan izin, sedangkan untuk pelat 80% dan 60% melebihi tegangan izin.
Analisa fatigue life konstruksi geladak pada kapal Landing Craft Tank menggunakan metode elemen hingga Alamsyah Alamsyah; Merlistyo Driantama Arwan; Amalia Ika Wulandari
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 10, No 1 (2021): Jurnal TURBO Juni 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v10i1.1514

Abstract

The Landing Craft Tank ship is the usual vessels used to transport massive vehicles like excavator, bulldozer, heavy cargo and other heavy equipment indispensable for construction work. There are heavy equipment decks on the LCT vessels that are use to hold or support the cargo above it. The purpose of this study was to determine the stress value in the deck construction that has been modeled before with a plate thickness variation of 80%, 90% and 100% which is then followed by finding the value of fatigue life in the deck construction. The method used in the analysis this time is the finite element method which models the construction deck of LCT vessels assisted by finite element based applications. From the results of the study it was found that the stress on the deck construction of LCT vessels with plate thickness 100% was 99.513 MPa, plate thickness 90% was 104.72 MPa and at plate thickness 80% was 105.19 MPa. While the value of fatigue life with a deck plate thickness of 100% is 26.84 years with a number of cycles of 1006700 times, deck plate thickness of  90% is 16.22  years with a number of cycles 129000 times and deck plate thickness of 80% is 15.91 years with a number of cycles 125000.Keywords: Landing Craft Tank, finite element, fatigue life.
Respon struktur akibat perubahan jarak stiffener pada car deck Kapal Ferry Ro-Ro Alamsyah Alamsyah; Septiany Tri Pangestu; Amalia Ika Wulandari
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 10, No 2 (2021): Jurnal TURBO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v10i2.1705

Abstract

Ro-Ro type trans ships have a Car Deck which is useful for accommodating cargo in the form of vehicles. The construction of the deck must be strong enough so that it does not suffer structural damage when working with a certain load. In this case the stress strain becomes very important as an element of deck strength. As for what affects the strength of the deck construction, one of which is the stiffener distance. This purpose of research to determine the response of the car deck structure with variations in stiffener distance to the stress-strain value. The method used is the Finite Element Method. The results of detected the maximum stress value at a stiffener distance of 550 mm 325.471 N/mm2 with a maximum strain of 3.33 x 10-2 mm, for a stiffener distance of 650 mm the maximum stress was 407.521 N/mm2 and a maximum strain of 3.35 x 10-2 mm, a stiffener distance of 750 mm the maximum stress generated is 444.129 N/mm2 with a maximum strain of 3.36 x 10-3 mm, a stiffener distance of 850 mm, the maximum stress generated is 448.469 N/mm2 with a maximum strain of 3.43 x 10-3 mm. For a stiffener distance of 950 mm, the maximum stress is 452.567 N/mm2 with a maximum strain of 3.53 x 10-3 mm.
Analisis Kekuatan Memanjang Akibat Perubahan Panjang pada Kapal Feri Ro-Ro 687 GT Amalia Ika Wulandari; Alamsyah Alamsyah; Ayuna Noor aini
INOVTEK POLBENG Vol 11, No 2 (2021): INOVTEK VOL.11 NO.2 2021
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v11i2.2170

Abstract

Abstrak Kekuatan struktur konstruksi merupakan salah satu aspek teknis yang turut mempengaruhi tingkat keamanan kapal. Secara teoritis, penambahan panjang pada kapal akan berpengaruh pada kekuatan memanjang kapal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui analisa kekuatan memanjang kapal feri ro-ro 687 GT menggunakan aplikasi berbasis finite element method. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu non-linier finite element method (NLFEA). Hasil yang didapatkan pada kondisi hogging yakni tegangan di deck senilai 60.95 N/mm2 dan di bottom senilai -68.71 N/mm2. Sedangkan pada kondisi sagging menghasilkan tegangan di deck senilai 43.81 N/mm2 dan di bottom senilai -47.34 N/mm2. Untuk momen ultimate pada kondisi hogging yakni bernilai 1.49 x 1012 Nmm dan momen total bernilai 0.16 x 1012 Nmm. Sedangkan pada kondisi sagging, momen ultimate bernilai -1.42 x 1012 Nmm dan momen total bernilai -0.15 x 1012 Nmm. Kekuatan memanjang akibat perubahan panjang pada kapal memenuhi persyaratan Rules BKI dengan faktor keamanan diatas 1.1 untuk kondisi sagging dan 1.21 untuk kondisi hogging. Kata kunci : Kekuatan Memanjang, Momen Curvature, Ro-Ro
Analisis Kekuatan Batas Terhadap Perubahan Jarak Gading Pada Kapal Ferry Ro-ro Dengan Metode Elemen Hingga Amalia Ika Wulandari
INOVTEK POLBENG Vol 10, No 2 (2020): INOVTEK VOL 10, NO 2
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v10i2.1647

Abstract

Salah satu aspek yang harus diperhatikan saat proses perancangan kapal yaitu kekuatan konstruksi kapal yang sangat mempengaruhi tingkat keamanan kapal saat beroperasi di laut. Maka dari itu pemilihan desain dan material harus efisien agar konstruksi tetap kuat namun memiliki berat yang relatif lebih ringan dan sesuai dengan peraturan Biro Klasifikasi Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui permodelan kapal KMP. Batumandi dengan perubahan jarak gading menggunakan software Finite Elemen Method, mengetahui nilai tegangan maksimum di setiap variasi jarak gading,mengetahui hubungan antara kekuatan batas dengan perubahan jarak gading pada kapal KMP.Batumandi, dan mengetahui jarak gading optimal untuk kapal KMP. Batumandi saat beroperasi pada kondisi sagging dan hogging. Hasil penelitian didapatkan nilai tegangan maksimum pada variasi jarak gading 600 mm yaitu 161.488 N/mm2 pada kondisi sagging dan 132.439 N/mm2 pada kondisi hogging, pada jarak gading 800 mm yaitu 187.444 N/mm2 pada kondisi sagging dan 134.787 N/mm2 pada kondisi hogging, dan pada jarak gading 1000 mm yaitu 227.505 N/mm2 pada kondisi sagging dan 151.379 N/mm2 pada kondisi hogging. Hubungan antara kekuatan batas dengan perubahan jarak gading pada kapal KMP.Batumandi bahwa semakin besar jarak gading maka kekuatan batas yang didapatkan juga semakin kecil dan 600 mm merupakan jarak gading optimal untuk kapal KMP.Batumandi