Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Iklim Terhadap Produksi Tembakau di Kabupaten Jember Irma Harlianingtyas; Cherry Triwidiarto; Satria Indra Kusuma; Maria ‘Azizah
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 21 No 2 (2021): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v21i2.2615

Abstract

Tembakau (Nicotiana tabacum L.) merupakan salah satu penghasil devisa yang cukup tinggi dalam negara karena bea cukainya. Disamping itu, tembakau memberikan kontribusi yang cukup besar dalam  sumber pendapatan petani dan penyediaan lapangan pekerja. Tanaman tembakau sangat rentan di pengaruhi oleh klimatologi dan geografi wilayah. Budidaya tembakau maupun industrinya merupakan komoditi yang sangat berpengaruh dalam perekonomian tidak hanya bagi Jawa Timur namun juga mencakup kegiatan perekonomian secara global.  Tembakau mempunyai beberapa varietas meliputi tembakau Voor-Ogst yang di gunakan untuk bahan membuat rokok putih maupun rokok kretek dan tembakau Na-Oogst yaitu jenis tembakau yang di pakai untuk bahan dasar membuat cerutu maupun cigarillo, disamping tembakau hisap atau kunyah (chewing tobaco). Tembakau jenis Voor-Oogst merupakan tembakau dengan periode tanam pada akhir musim penghujan dan periode petikan pada musim kemarau. Sementara tembakau Na-Oogst adalah tembakau dengan periodesasi tanam pada akhir musim kemarau dan periode petik pada awal musim penghujan. Produktivitas tanaman tembakau kasturi dan tembakau Besuki Na-Oogst di Kabupaten Jember mengalami penurunan yang sebabkan oleh cuaca yang tidak menentu, tingginya curah hujan, abu vulkanik Gunung Raung dan minimnya penyediaan sarana produksi. Tanaman tembakau termasuk tanaman yang sensitif terhadap faktor lingkungan diantaranya yaitu faktor iklim, seperti curah hujan, kelembapan, dan temperatur. Kondisi iklim pada curah hujan, baik jumlah dan penyebarannya yang sangat beragam sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan, produksi dan mutu tembakau. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik, menganalisis hingga menetukan pemodelan pengaruh faktor iklim terhadap produktivitas tembakau di Kabupaten Jember. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari database Badan Pusata Statistik Kabupaten Jember. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan faktor iklim, seperti curah hujan, jumlah hari hujan, suhu udara, kelembapan menjadi variabel independent dan produktsi tembakau Kabupaten Jember menjadi variabel dependen. Model matematis yang terbentuk dari analisis regresi diperoleh hasil sebagai berikut : Y = 2456782,324 + 0,890 X1 + 0,120 X2 -16.272,407 X3 - 49617,901 X4 + 32,779 X5 dengan besar koefisien determinasi 96,7%. Secara parsial faktor yang berpengaruh terhadap produksi tembakau adalah curah hujan, kelembapan, dan luas lahan. Keywords— Tembakau; produktivitas; regresi; Jember
Pengembangan Kombinasi Produk Olahan Kelor dan Susu Sapi dalam Mencegah Stunting dan Meningkatkan Ekonomi Kader Posyandu Kemuning Lor di Era Covid-19 Maya Weka Santi; Cherry Triwidiarto; Theo Mahiseta Syahniar; Refa Firgiyanto; Mira Andriani
DHARMA RAFLESIA Vol 19, No 2 (2021): DESEMBER (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v19i2.17753

Abstract

Dalam profil Dinas kesehatan Kabupaten Jember Tahun 2016 masih ditemukan balita Bawah Garis Merah (BGM) sebanyak 1.825 balita. Kecamatan Arjasa merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Jember yang memiliki jumlah balita gizi buruk tertinggi sebanyak 87 balita (3,8%).  Peran kader di Posyandu “Manggis 18, 15A, dan 15” belum optimal karena masih memiliki pengetahuan yang kurang terkait stunting dan cara pencegahannya. Kader juga belum berperan aktif dalam pengolahan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) balita. Salah satu bahan makanan lokal yang baik untuk PMT adalah daun kelor (Moringa Oleivera). Dengan demikian diperlukan peningkatan pengetahuan kader posyandu dalam pembuatan PMT berbahan dasar kombinasi kelor dan susu sapi sebagai upaya percepatan pencegahan stunting. Kegiatan dilakukan dengan memberikan penyuluhan tentang tata laksana stunting. Kegiatan pelatihan pembuatan PMT berbahan dasar kombinasi kelor dan susu sapi juga dilakukan dengan menghasilkan produk YOKE (Yoghurt Kelor) dengan varian rasa original, pandan dan the hijau. Selain itu juga terdapat produk nugget ayam maronggi. Perlu untuk merancang program lanjutan sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini yaitu pelatihan kewirausahaan produk PMT bagi untuk mendukung ekonomi kader Posyandu.
Peningkatan Pengetahuan Kader Posyandu dalam Pembuatan PMT Berbahan Dasar Kelor sebagai Upaya Percepatan Pencegahan Stunting Maya Weka Santi; Cherry Triwidiarto; Theo Mahiseta Syahniar; Refa Firgiyanto; Mira Andriani
DHARMA RAFLESIA Vol 18, No 2 (2020): DESEMBER (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v18i2.12056

Abstract

Berdasarkan data profil Dinas kesehatan Kota Probolinggo Tahun 2017 masih ditemukan balita mengalami gizi buruk sebanyak 27 balita. Kecamatan Kanigaran merupakan salah satu Kecamatan di Kota Probolinggo yang memiliki jumlah balita gizi buruk tertinggi sebanyak 10 balita (37%). Peran kader di Posyandu “Boegenville” belum optimal karena masih memiliki pengetahuan yang kurang terkait stunting dan cara pencegahannya. Kader juga belum berperan aktif dalam pengolahan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) balita. Salah satu bahan makanan lokal yang baik untuk PMT adalah daun kelor (Moringa Oleivera). Dengan demikian diperlukan peningkatan pengetahuan kader posyandu dalam pembuatan PMT berbahan dasar kelor sebagai upaya percepatan pencegahan stunting. Kegiatan dilakukan dengan memberikan materi meliputi pengertian stunting, penyebab balita stunting, cara mencegah stunting dan pengertian PMT. Kegiatan pelatihan pembuatan PMT berbahan dasar kelor juga dilakukan dengan menghasilkan tiga produk antara lain puding oreo coklat kelor, nugget ayam kelor dan cookies emping kelor. Hasil evaluasi dilakukan dengan memberikan pretest dan posttest dengan indicator keberhasilan skor 70. Sebanyak 30% kader memiliki nilai diatas 70 pada pretest dan terjadi peningkatan pengetahuan berdasarkan hasil posttest 100% kader memiliki nilai diatas 70. Perlu untuk merancang program lanjutan sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini yaitu pelatihan kewirausahaan produk PMT bagi untuk mendukung ekonomi kader Posyandu.