Setiap kota memiliki nilai historisnya masing-masing, termasuk aset bangunan tua, dan begitu pula dengan kota Jakarta. Selain untuk dinikmati, bangunan-bangunan tua ini memberikan pengalaman dan pemandangan masa lalu kota Jakarta. Dalam upaya melestarikan kawasan tersebut, Jakarta telah melakukan beberapa kali upaya revitalisasi, terutama dalam aspek aksesibilitas bagi pejalan kaki. Setelah dilakukannya revitalisasi tersebut, penulis melakukan studi mengenai keberhasilan program revitalisasi tersebut. Terlebih lagi, terdapat pelebaran jalur pejalan kaki dengan mengubah jalan raya menjadi jalur khusus untuk pejalan kaki. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan pendekatan deskriptif. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa upaya revitalisasi dengan melakukan konversi jalan dinilai cukup berhasil sehingga Kawasan Wisata Kota Tua Jakarta dapat dengan mudah dikenali, khususnya oleh pejalan kaki.