Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Hubungan kekurangan energi kronis pada ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah pada bayi baru lahir Di wilayah puskesmas wuluhan tahun 2016 Ermawan, Ahmad Huda; Indriyani, Diyan; Kholifah, Siti
The Indonesian Journal of Health Science Vol 9, No 1 (2017): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.16 KB) | DOI: 10.32528/the.v9i1.1266

Abstract

Ibu hamil kekurangan energi kronis beresiko dua kali  melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak kekurangan energi kronis. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui  hubungan  kekurangan energi kronik  pada ibu hamil dengan kejadian berat badan  lahir rendah pada bayi baru lahir  di wilayah Puskesmas Wuluhan tahun 2016.  Desain penelitian ini adalah korelasional  dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang kekurangan energi kronis  sebanyak 78 responden dan sampel yang diambil 65 responden yang diperoleh dengan  pengambilan data studi dokumentasi dan tehnik pengambilan sampel  dengan sistem  simple random  sampling. Hasil uji statistik menggunakan regresi linier sederhana dengan ?=0,05 nilai p value 0,001, dan nilai b=132.7821 yang berarti  berat badan bayi lahir akan bertambah 132.7821 gram bila lingkar lengan atas bertambah setiap 1 cm,  sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kekurangan energi kronik pada ibu hamil dengan kejadian berat badan  lahir rendah  pada bayi baru lahir  di wilayah Puskesmas Wuluhan tahun 2016. Rekomendasi penelitian ini ditujukan pada ibu hamil, keluarga, dan masyarakat  supaya dapat meningkatkan status gizi  ibu hamil  agar tidak terjadi kekurangan energi kronis yang dapat menimbulkan kejadian berat badan lahir rendah pada bayi baru lahir.Kata kunci: Ibu hamil, Kekurangan Energi Kronis, Berat Badan Lahir Rendah 
Analisis Dukungan Petugas Kesehatan Dalam Optimalisasi Competence Baby Care Pada Ibu muda Melalui Pendekatan Maternal Sensitivity Models Berbasis Keluarga (Analysis of Health Official Support in Optimizing Baby Care Competencies among Early Mothers Using Family-based Maternal Sensitivity Models) diyan indriyani
Jurnal Keperawatan Vol. 8 No. 2 (2017): JULI
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.974 KB) | DOI: 10.22219/jk.v8i2 Jul.4308

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Bayi merupakan kelaompok yang sangat rentan terhadap kondisi sakit, karena imunitas bayi masih rendah. Perawatan bayi yang kurang tepat dapat menimbulkan bayi berisiko sakit. Petugas kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam membantu ibu muda dan keluarga dalam optimalisasi perawatan bayi. Metoda: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengeksplorasi peran petugas kesehatan dalam Optimalisasi  Competence  Baby Care pada ibu muda melalui pendekatan Maternal Sensitivity Models berbasis keluarga. Pendekatan penelitian berupa partisipatif (kualitatif) dan Participatory Action Reseacrh (PRA). Tehnik pengumpulan data melalui Focus Group Discussion (FGD) dan indept interview pada petugas kesehatan di Puskesmas Sumbersari dan Sukorambi Jember sejumlah 9 partisipan, sedangkan jumlah responden yang menjadi subyek penelitian adalah 50 keluarga. Tehnik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling pada bulan Maret - Agustus 2016. Analisis data secara kuantitaf dan kualitatif. Hasil: Penelitian menunjukkan jenis penyakit tersering pada bayi adalah ISPA, diare dan febris. Ibu muda dan keluarga sudah memiliki perilaku baik dalam menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan saat bayi sakit, meskipun terdapat keluarga yang datang terlambat, dan keluarga cenderung tidak melakukan follow up. Cakupan imunisasi sudah memenuhi target, namun cakupan ASI Ekslusif masih tergolong rendah. Perawatan bayi berupa memandikan bayi dan perawatan tali pusat cenderung diserahkan pada orang lain. Penyuluhan kesehatan tentang perawatan bayi sudah dilakukan, hanya untuk topik tumbuh kembang dan stimulasinya belum pernah diberikan. Diskusi: petugas kesehatan disarankan memiliki  rancangan program yang lebih efektif dan terstruktur dalam membangun persepsi masyarakat tentang peraatan bayi, termasuk melakukan pelatihan kader secara berkesinambungan agar kegiatan meja 5 pada pelayanan Posyandu dapat ditingkatkan. Kata Kunci: Dukungan, Petugas kesehatan, Competence Baby Care, ibu muda. ABSTRACTIntroduction: Infants are extremely vulnerable group to various pain conditions because their immunity system is still low. The lack of proper baby care can cause the infants to be risky to illness. Health officials play a very important role in helping early mothers and families in optimizing baby care.Method: This research was conducted to explore the role of health officials in optimizing Baby Care Competencies among early mothers through the approach of Family-based Maternal Sensitivity Models. It was applied in the form of participative(qualitative) and Participatory Action Research (PRA). The data were collectedusing Focus Group Discussion (FGD) and indept interview on health officials in both public health centers of Sumbersari and Sukorambi Jember with 9 participants, while the number of respondents who became the subject of this research were 50 families. Purposive sampling was used for the sampling techniques conducted in March to August 2016. The data were then analyzed both in quantitative and qualitative methods.Results: The findings confirmed that the most common diseases undergone by infants were respiratory infections, such as diarrhea and febrile. Early mothers and families already had good behaviors in the use of health care facilities when the baby was sick, although there were some families who came late, and then they tend not to follow it up. Immunization coverage had already met the target, but the exclusive breastfeeding was still relatively low. Baby care, such as bathing and cord care, tend to be taken over to another one. Health education about baby care had already done, but the topicof baby growth and development as well as the stimulation had never been yet given. Discussion: It is suggested to the health officials to have more effective and well structured program design in building public perception of baby care, including the training of cadres on an ongoing basis so that the activities of table 5 on Maternal and Child Health services can be improved. Keywords: Support, health officials, baby care competencies, early mothers.
Model Family Centered Maternity Care sebagai Strategi Optimalisasi Competent Mothering Asmuji Asmuji; Diyan Indriyani
Jurnal Ners Vol. 11 No. 1 (2016): April 2016
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.86 KB) | DOI: 10.20473/jn.v11i1.1905

Abstract

Introduction: Indonesia’s rate of MMR and IMR remains high among other ASEAN countries. This issue needs to be seriously addressed, particularly in dealing the mother-and-infant related problems, through developing the postnatal education model which focuses on postpartum mother by involving family as the social support.Methods: This research is conducted at dr. Soebandi Regional Hospital Jember and the Kaliwates Primary Health Service Jember Regency. This research employs participative approach (qualitative) and Participatory Action Research (PRA), with the intention of conducting the try-out to the postnatal education model comprehensively, as well as evaluating the perfection attempts to the model in order to generate the fittest model. The data collection technique used in this research is survey/observation, interview, FGD, in-depth interview to postpartum mothers and family (100 respondents), as well as healthcare extension agents.Results: This research has successfully formulated the postnatal education model through FCMC approach as the optimization of competent mothering strategy in lowering the infant and maternal mortality rate. This model has undergone comprehensive trial to postpartum mothers and family as well as the healthcare extension agents by providing modules and booklet concerning the treatment of postpartum mother and newly born infants in accordance with the postpartum stages. The results of this research revealed that the effect of postnatal education model through the FCMC approach on the perception of postpartum mothers and their family regarding the self-care treatment during the immediately post partum period, the infant and self-care treatment at the early and late postpartum stages by using the α = 0,05 existed as shown by the p value of 0,00 each. Furthermore, there was also an impact of the extension attempt of postnatal education model through the FCMC towards the perception of the healthcare extension agents with the p value of 0,00.Conclusion:  This research recommended that the postnatal education model through family centered maternity care (FCMC) as the optimization of competent mothering is implemented as one of the attempts in lowering the Maternal and Infant Mortality Rates, respectively.
The Integrated Maternity Management Model Through Promoting and Preventive Encouragement in the Attempts of Lowering the Maternal and Infant Mortality Rates Diyan Indriyani; Asmuji Asmuji
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.399 KB) | DOI: 10.20473/jn.v9i2.2533

Abstract

Introduction: Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) remain the major indicator in assessing the level of certain country’s health quality. Both of Indonesia’s MMR and IMR levels are high enough compared to other ASEAN countries. To address this problem, a synergic cooperation among the cross-linked authorities is of prime important. One possible alternate option is building the Integrated Maternity Management model through promoting and preventive encouragement particularly designated for rural societies whose knowledge is relatively lower than the ones in urban areas.Methods: This research is conducted in Mumbulsari and Sukorambi Sub-Districts. The data collection techniques used in this research are survey/observation, interview, FGD, in-depth interview and, PRA conducted both to societies (local figures, people at risk, female teenagers, under-aged pregnant mother and young mothers) and local institutions and authorities.Result: This research has been able to formulate the Integrated Maternity Management model through promoting and preventive encouragement particularly designated for rural societies in the attempts of lowering the MMR and IIMR. This model has undergone trial, although the trial is simple in nature, by using the module medias of (1) teenager’s reproductive health which generated the average perception of the teenagers shown by the figure of 58,67 regarding their reproductive health prior to the intervention with minimum score of 30 and maximum score of 85. Meanwhile, upon applying the intervention, the average showed the figure of 81,33 with minimum score of 60 and maximum score of 95. The margin between the pre-test and post-test values reaches the figure of 22,36. This means that the supply of information regarding the module (1) which discusses the health reproductive issue generates better knowledge of those female teenagers concerning the respective issue.Discussion: Therefore, it is suggested that the implementation of the Integrated Maternity Management model through promoting and preventive encouragement put into action by initiating a comprehensive trial in order to generate the most suitable model, respectively.
Family-Based Maternal Sensitivity Model as a Strategy to Optimize Family Perception on the Role of Parents and the Growth of Infants Diyan Indriyani; Susi Wahyuning Asih
Jurnal Ners Vol. 13 No. 1 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.075 KB) | DOI: 10.20473/jn.v13i1.5690

Abstract

Introduction: Family perceptions on the role of parents and the growth of infants must be seriously considered by healthcare workers since they can affect the role of family development in taking care of the babies. A family that has optimally understood the role of their development as a parent will be able to give the appropriate care for the babies.Methods: The study aimed to find out the effects of a family-based Maternal Sensitivity Models (MSM) strategy for family perception optimization on the role of parents and the growth of infants. It used a quasi-experimental design with the samples of 50 families. The samples were obtained using purposive sampling technique. The data were analyzed using dependent t-test.Results: It confirmed that the Family-Based Maternal Sensitivity Models (MSM) strategy significantly affects family perceptions on the role of parents with t-value 5.915 and p-value 0.000. MSM also significantly affects family perceptions on the growth infants with the t-value -11.257 and p-value 0.000.Conclusions: Maternal Sensitivity Models (MSM) can be well applied as one of the health models provided by healthcare workers to optimize parents’ perceptions and infants’ growth as well as to develop a competent family in giving care for their babies.
PKM KELOMPOK IBU MENYUSUI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN OLAH PANGAN SEBAGAI PENUNJANG KUALITAS ASI Diyan Indriyani; Awatiful Azza
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2018): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v3i2.1044

Abstract

Mitra merupakan kelompok ibu menyusui yang tinggal di wilayah Dusun Purwojati dan Dusun Dukuh, Desa Dukuhdempok Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Tujuan utama dari pelaksanaan program PKM yang berjudul “PKM Kelompok Ibu Menyusui Dalam Peningkatan Keterampilan Olah Pangan Sebagai Penunjang Kualitas ASI” ini adalah untuk mengatasi permasalahan Mitra berupa: 1) belum optimalnya pemahaman Mitra  tentang manajemen laktasi., 2) belum optimalnya  pemahaman Mitra tentang pentingnya kualitas nutrisi masa laktasi, 3) kurangnya  keterampilan  olah pangan Mitra dalam meningkatkan kualitas ASI, 4) kurangnya  pengetahuan Mitra menjadi edukator sebaya, dan 5) kurangnya pemahaman Mitra untuk menjadi pendamping dalam edukator sebaya. Solusi untuk permasalahan yang dihadapi Mitra tersebut, perlu dilakukan tindakan berupa: 1) melakukan penyuluhan tentang manajemen laktasi, 2) melakukan penyuluhan tentang pentingnya nutrisi masa laktasi, 3) pelatihan keterampilan olah pangan dalam menunjang kualitas ASI, 4) pelatihan Mitra menjad edukator sebaya dan 5) pelatihan Mitra menjadi pendamping dalam edukator sebaya.  Selanjutnya target kegiatan ini adalah kelompok ibu menyusui memiliki persepsi yang tepat dan kemampuan olah pangan dalam menunjang kualitas ASI. Jangka waktu pelaksanaan kegiatan PKM ini selama 8 bulan. Metode pendekatan yang ditawarkan untuk menyelesaikan persoalan mitra program PKM Kelompok  ibu menyusui dalam peningkatan keterampilan olah pangan sebagai penunjang kualitas ASI dengan  tahapan yaitu: 1) melakukan koordinasi dalam mengumpulkan ibu menyusui, 2) melakukan koordinasi dengan kader kesehatan., 3) melakukan sosialisasi pengetahuan dan pemahaman yang mendalam pada kelompok ibu menyusui tentang manajemen laktasi., 4) melakukan Sosialisasi pengetahuan dan pemahaman pada kelompok ibu menyusui tentang pentingnya kualitas nutrisi masa laktasi, 5) melakukan Pelatihan keterampilan  olah pangan dalam meningkatkan kualitas ASI, 6) melakukan Sosialisasi pengetahuan dan pemahaman menjadi edukator sebaya dan 7) melakukan Sosialisasi pengetahuan dan pemahaman menjadi pendamping dalam edukator sebaya.
PKM Kelompok Ibu Rumah Tangga Sebagai Perawat Terbaik Dalam Perawatan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Diyan Indriyani; Awatiful Azza; Ria Angin
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 1 (2021): June
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v6i1.1560

Abstract

Mitra merupakan kelompok ibu rumah tangga yang tinggal di wilayah Sumbersari Kabupaten Jember. Tujuan utama dari pelaksanaan program PKM yang berjudul “PKM Kelompok Ibu Rumah Tangga Sebagai Perawat Terbaik Dalam Perawatan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Rumah” ini adalah untuk mengatasi permasalahan Mitra berupa: (1) Masalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang bayi BBLR dan permasalahannya terhadap risiko sakit dan kematian bayi (2) Masalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang teknik perawatan bayi BBLR pasca hospitalisasi (3) Belum aktifnya peran ibu yang memiliki bayi BBLR terhadap sesamanya, dan (4) Belum optimalnya peran kader kesehatan dalam melakukan pendampingan dalam optimalisasi kemampuan ibu dalam perawatan bayi BBLR pasca hospitalisasi.. Target Target khusus dalam program PKM ini adalah. Solusi untuk permasalahan yang dihadapi Mitra tersebut, perlu dilakukan tindakan berupa: 1) sosialisasi untuk motivasi ibu sebagai perawat terbaik bagi bayi yang dilahirkannya, 2) penyuluhan tentang mengenal bayi BBLR dan permasalahannya, 3) penyuluhan tentang mengenal kondisi sehat-sakit pada bayi BBLR, 4) melakukan pelatihan tentang perawatan bayi BBLR dirumah secara komprehensif, 5) pelatihan Mitra menjadi edukator sebaya dan 6) pelatihan Mitra menjadi pendamping dalam edukator sebaya. Selanjutnya target kegiatan ini adalah menghasilkan produk berupa jasa pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang teknik perawatan bayi BBLR di rumah. Jangka waktu pelaksanaan kegiatan PKM selama 8 bulan. Metode pendekatan yang ditawarkan untuk menyelesaikan persoalan mitra program PKM Kelompok ibu rumah tangga ini dengan tahapan yaitu: 1) melakukan koordinasi dengan ibu rumah tangga, 2) melakukan koordinasi dengan kader kesehatan., 3) melakukan sosialisasi untuk memotivasi ibu sebagai perawat terbaik bagi bayi BBLR di rumah, 4) melakukan sosialisasi tentang bayi BBLR dan permasalahannya, 5) melakukan Sosialisasi tentang kondisi sehat-sakit bayi BBLR, 6) melakukan pelatihan tentang perawatan bayi BBLR dirumah secara komprehensif 7) melakukan Sosialisasi menjadi edukator sebaya dan 8) melakukan Sosialisasi kader kesehatan menjadi pendamping edukator sebaya.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Limbah Terasi di Pesisir Selatan Jember Awatiful Azza; Diyan Indriyani; Ika Priantari
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 1 (2021): June
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v6i1.1562

Abstract

Tingginya minat masyarakat akan terasi Puger ini menyebabkan industri rumah tangga ini harus meningkatkan jumlah produksinya. Hal tersebut berdampak pada banyaknya limbah home industry yang tidak diperhatikan pembuangannya, serta berkurangnya kualitas hygiene dari produk terasi. Mitra merupakan pengelola home industri terasi Puger yaitu UD Dua Berlian dan Kelurahan Puger Kulon Kabupaten Jember. Tujuan utama dari pelaksanaan program KKN-PPM yang berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Limbah Terasi Di Pesisir Selatan Jember” ini adalah untuk mengatasi permasalahan Mitra berupa: 1) belum optimalnya pemahaman Mitra tentang hidup bersih dan sehat., 2) belum optimalnya pemahaman Mitra tentang teknik pemasaran dan pengemasan terasi yang hygienis, 3) kurangnya keterampilan masyarakat dalam mengelola limbah terasi, sehingga beresiko mencemari lingkungan. Solusi untuk permasalahan yang dihadapi Mitra tersebut, perlu dilakukan tindakan berupa: 1) melakukan kerja bakti bersama dalam membersihkan lingkungan tempat pelelangan ikan, 2) melakukan pelatihan pengelolaan limbah terasi menjdi pupuk organik cair, 3) pelatihan penggunaan pupuk organik cair untuk penghijauan, 4) pelatihan pemasaran dan pengemasan produk terasi 5) penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat 6) pemberdayaan masyarakat dalam penggunaan pupuk organik cair di lahan.. Selanjutnya target kegiatan ini adalah pengelola home indutri terasi mampu menjaga kebersihan tempat pembuatan terasi dan lebih hygienis. Mampu memanfaatkan limbah terasi untuk pupuk organik cair yang dapat meningkatkan kesuburan tanah pesisir. Jangka waktu pelaksanaan kegiatan PKM ini selama 2 bulan dengan melibatkan mahasiswa KKN sebanyak 20 mahasiswa . Metode pendekatan yang ditawarkan untuk menyelesaikan persoalan mitra program KKN-PPM adalah Pengelola terasi Puger mampu mengelola limbah menjadi pupuk organik cair dengan tahapan pelaksanaan sebagai berikut: 1) Persiapan dan pembekalan meliputi : (a) koordinasi dengan sasaran program KKN-PPM yaitu Kelurahan Puger Kulon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, (b) Koordinasi dengan calon Mitra KKN-PPM (UD Berlian, pengelola home industry terasi Puger dan Pemerintah Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember), (c) Sosialisasi Program KKN-PPM kepada mahasiswa sebagai calon peserta Program KKN-PPM (d) Pelatihan pembuatan Pupuk organik cair, (e) pelatihan tehnik pemasaran,(f) Penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Dengan Volume pekerjaan dalam bentuk Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) selama kegiatan adalah 147 JKEM.
Hubungan kekurangan energi kronis pada ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah pada bayi baru lahir Di wilayah puskesmas wuluhan tahun 2016 Ahmad Huda Ermawan; Diyan Indriyani; Siti Kholifah
The Indonesian Journal of Health Science Vol 9, No 1 (2017): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/the.v9i1.1266

Abstract

Ibu hamil kekurangan energi kronis beresiko dua kali  melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak kekurangan energi kronis. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui  hubungan  kekurangan energi kronik  pada ibu hamil dengan kejadian berat badan  lahir rendah pada bayi baru lahir  di wilayah Puskesmas Wuluhan tahun 2016.  Desain penelitian ini adalah korelasional  dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang kekurangan energi kronis  sebanyak 78 responden dan sampel yang diambil 65 responden yang diperoleh dengan  pengambilan data studi dokumentasi dan tehnik pengambilan sampel  dengan sistem  simple random  sampling. Hasil uji statistik menggunakan regresi linier sederhana dengan α=0,05 nilai p value 0,001, dan nilai b=132.7821 yang berarti  berat badan bayi lahir akan bertambah 132.7821 gram bila lingkar lengan atas bertambah setiap 1 cm,  sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kekurangan energi kronik pada ibu hamil dengan kejadian berat badan  lahir rendah  pada bayi baru lahir  di wilayah Puskesmas Wuluhan tahun 2016. Rekomendasi penelitian ini ditujukan pada ibu hamil, keluarga, dan masyarakat  supaya dapat meningkatkan status gizi  ibu hamil  agar tidak terjadi kekurangan energi kronis yang dapat menimbulkan kejadian berat badan lahir rendah pada bayi baru lahir.Kata kunci: Ibu hamil, Kekurangan Energi Kronis, Berat Badan Lahir Rendah 
Peran Petugas Kesehatan dalam Optimalisasi Nutrisi Ibu Hamil dan Monitoring Kesejahteraan Janin Melalui Model Edukasi Maternal-Neonatal (EMN) Berbasis Family Cultural Diyan Indriyani; Sri Wahyuni
The Indonesian Journal of Health Science Vol 12, No 1 (2020): The Indonesian Journal of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ijhs.v12i1.4852

Abstract

Latar Belakang dan Tujuan: Kehamilan merupakan peristiwa penting yang sangat ditunggu dalam keluarga. Keluarga sebagai pendukung utama pada ibu hamil, juga tidak terlepas dari budaya yang diyakininya. Petugas kesehatan memiliki peran dalam membantu ibu hamil dan keluarga agar adaptif dengan budaya yang dimiliki terutama dalam memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil, termasuk perilaku ibu dalam monitoring kesejahteraan janin selama di rumah. Penelitian ini memiliki tujuan meningkatkan peran petugas kesehatan dalam optimalisasi nutrisi ibu hamil dan monitoring kesejahteraan janin melalui model Edukasi Maternal-Neonatal (EMN) berbasis family cultural. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah pra eksperiment dengan sampel ibu hamil di RS Kalisat dan Wilayah Puskesmas Sumbersari Jember sebanyak 100 responden yang diambil secara purposive sampling. Instrument yang digunakan adalah kuesioner dan skala likert. Hasil: Rerata peran petugas kesehatan dalam aplikasi Model EMN terhadap optimalisasi nutrisi ibu hamil pada pre test yaitu 60,51 dan hasil post test 78,30 sedangkan dalam monitoring kesejahteraan janin di rumah rerata peran petugas kesehatan pada pre test yaitu 61,50 dan nilai post test 75,65. Peran petugas kesehatan dalam optimalisasi nutrisi ibu hamil menggunakan analisis T-test didapatkan p-value sebesar 0,01 dan terhadap optimalisasi kemampuan ibu hamil dalam monitoring kesejahteraan janin di rumah  didapatkan p value 0,03. Simpulan dan Implikasi: Model EMN berbasis family cultural efektif terhadap peran petugas kesehatan dalam optimalisasi nutrisi ibu hamil dan monitoring kesejahteraan janin. Dengan demikian model ini dapat digunakan oleh petugas kesehatan sebagai upaya preventif terhadap kematian ibu maupun janin.