Nanang Qosim
Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hadis-Hadis Tentang Dosa Bagi Penghafal Al-Qur’an yang Lupa dalam Perspektif Teori Konstruksi Sosial Nanang Qosim; M Aliyul Wafa
DINAMIKA : Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol. 7 No. 1 (2022): Juni
Publisher : Universitas KH. A. Wahab Hasbullah Tambakberas Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/dinamika.v7i1.2103

Abstract

This research is focused to answer the problem that exist in this research, those are; (a) How is the understanding of the members of the Hai'ah Tahfidz al-Qur'an (HTQ) on the hadiths about sin for the forget Qur'an memorizer by the perspective of social construction theory. (b) How the implications of hadiths about sin for the forget Al-Qur’an memorizer among the members of the Hai'ah Tahfidz al-Qur'an (HTQ). In conducting the preparation of this research, the researcher used the type of qualitative research with sociological approach, using social construction theory. Social construction is a contemporary sociological theory that was coined by Peter L. Berger and Thomas Luckman. The findings of this research are the construction of the understanding of the members of the Hai'ah Tahfidz al-Qur'an (HTQ) about the hadiths of sin for the forget Al-Qur'an memorizers which can be classified into two models of understanding, those are textualist and contextualist. Implications of the hadiths of sin for the forget Al-Qur'an memorizer for the members of the Hai'ah Tahfidz Al-Qur'an have two features and responses, those are as constraints or barriers, and motivation. Other findings in this study conclude that the level of knowledge distinguishes how to understand and respond and also take steps for members of the Hai'ah Tahfidz al-Qur'an in understanding the hadiths about sin for the forget Al-Qur'an memorizer. In addition, beside the factor of understanding the hadith, a strong commitment and encouragement from the family also affect them to memorize Al-Qur’an. Penelitian ini difokuskan untuk menjawab masalah yang ada dalam penelitian ini yaitu; (a) Bagaimana pemahaman anggota Hai’ah Tahfidz al-Qur’an (HTQ) terhadap hadis-hadis tentang dosa bagi penghafal al-Qur’an yang lupa dalam perspektif teori konstruksi sosial. (b) Bagaimana implikasi hadis-hadis tentang dosa bagi penghafal al-Qur’an yang lupa terhadap menghafal al-Qur’an, di kalangan anggota Hai’ah Tahfidz al-Qur’an (HTQ). Dalam melakukan penyusunan penelitian tesis ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiologi, menggunakan teori konstruksi sosial. Konstruksi sosial merupakan sebuah teori sosiologi kontemporer yang dicetuskan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Temuan dalam penelitian ini adalah konstruksi pemahaman anggota Hai’ah Tahfidz al-Qur’an (HTQ) tentang hadis-hadis dosa bagi penghafal al-Qur’an yang lupa dapat diklasifikasikan menjadi dua model pemahaman, yaitu tekstualis, dan kontekstualis. Implikasi hadis-hadis dosa bagi penghafal al-Qur’an yang lupa bagi anggota Hai’ah Tahfidz Al-Qur’an memiliki dua corak dan respon, yakni sebagai kendala atau penghalang, dan motivasi. Temuan lain dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat pengetahuan membedakan cara memahami dan merespon serta mengambil langkah bagi anggota Hai’ah Tahfidz al-Qur’an dalam memahami hadis-hadis tentang dosa bagi penghafal al-Qur’an yang lupa. disamping faktor memahami hadis tersebut, sebuah komitmen yang kuat dan dorongan dari keluarga untuk menghafal al-Qur’an juga mempengaruhi.
Pelatihan Banjari Peningkatan Seni Religius bagi Generasai Muda melalui Pelatihan Banjari di Desa Kepuhdoko Tembelang Jombang Mohammad Saat Ibnu Waqfin; Mohamad Khoirur Roziqin; Emi Lilawati; Khoirun Nisa; Nanang Qosim; Wahyudi Wahyudi
Jumat Keagamaan: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 3 (2021): Desember
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Para pemuda di desa Kepuhdoko tembelang Jombang selama masa pandemi banyak mengalami kendala dalam mengisi waktu luang dalam pembelajaraan di era pandemi. Sistem pembelajaran yang dilakukan selama masa pandemi ini yaitu secara daring sedangkan untuk ektra kulikuler juga tidak terjadwal dikarenakan terkena aturan PPKM. Dari sistem pembelajaran daring tersebut terdapat beberapa permasalahan yang muncul mulai dari guru, siswa, dan orang tua siswa. Membahas tentang sistem pembelajaran daring maka pentingnya penguasaan dalam pengembangan seni religius melalui pelatihan banjari bagi generasi muda agar tradisi tersbut berjalan dan tetap efektif. Mitra kegiatan pengabdian masyarakat pada skema KKN-PPM adalah para penuda Ansor dan IPNU di Desa Kepuhdoko Tembelng Jombang. Kelompok pemuda IPNU ini dipilih karna terdapat beberapa kendala diantaranya kurangnya minat mengikuti kegiatan ekstra dan masih minimnya pentingnya memperlajari seni religius banjari bagi genarasi muda. Fasilitas sarana dan prasarana di ini juga masih kurang optimal untuk mendukung peserta didik dalam kegiatan pembelajaran seni religius banjari. Berdasarkan hasil pengamatan bahwa para pemuda di Desa Kepuhdoko Tembelang Jombang menunjukkan kurangnya fasilitas sarana dan prasarana ternyata masih jauh dari harapan apalagi di masa pademi untuk menuju masa new normal. Beberapa hal yang dijumpai dilapangan antara lain; Fasilitas sarana dan prasarana kesenian yang kurang optimal dalam kegiatan ekstra, Kurangnya keterampilan pembimbing seni banjari dalam bidang ekstra kurikuler, tidak adanya jadwal rutin yang tepat waktu, serta kurangnya minat dan bakat dalam pengembangan seni religius banjari tersebut. Berdasarakan hasil wawancara yang dilakukan di Desa Kepuhdoko Tembelang jombang para pemuda sangat mengharapkan dengan adanya KKN-PPM ini menjadi salah satu kegiatan alternatif yang dapat memotivasi para generasi mudanya untuk lebih aktif mengikuti ekstrakulikuler di desanya terlebih pada seni religius kegiatan banjari tersebut. Berdasarkan penjabaran diatas, kegiatan pengabdian pada masyarakat pada skema KKN-PPM akan dilaksanakan pelatihan intensif berupa pelatihan banjari bagi generasi muda untuk menambah dan memperdalam kreatifitas dibidang seni religi. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung kualitas religi bagi pemuda desa kepuhdoko dan untuk peningkatan keterampilan seni budaya islami di desa kepuhdoko tembelang jombang.
Analisis Tekstual Dan Kontekstual Hadis Tentang Adab Peserta Didik Dalam Kitab Ta’limul Muta’alim Nanang Qosim; Nurul Hidayah; M Ali Irfan
DINAMIKA : Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol. 7 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Universitas KH. A. Wahab Hasbullah Tambakberas Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/dinamika.v7i2.3168

Abstract

Good behavior between students and educators in the learning process will positively impact the interaction of community life. In this study, the researcher examines the hadith about students' etiquette in the Ta'limul Muta'alim book textually and contextually. This study aims to analyze textually and contextually the hadith about students' etiquette in the Ta'limul Muta'alim book. The method used is textual and contextual interpretation. And the form of this research is descriptive qualitative. The first thing to do is reduce the data, then present the data, draw conclusions and verify. As for the results of the research that the researcher obtained regarding the textual analysis of the hadith About Student Ethics In the Ta'limul Muta'alim Book, the adab that a student must possess are: solemn to the teacher, Tawadhu ', Respect for elders. And contextually the hadith is the cause of not entering knowledge, the importance of glorifying knowledge, the danger of being arrogant, placing oneself between pride and inferiority, and the importance of respecting older people.