Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pelatihan Banjari Peningkatan Seni Religius bagi Generasai Muda melalui Pelatihan Banjari di Desa Kepuhdoko Tembelang Jombang Mohammad Saat Ibnu Waqfin; Mohamad Khoirur Roziqin; Emi Lilawati; Khoirun Nisa; Nanang Qosim; Wahyudi Wahyudi
Jumat Keagamaan: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 3 (2021): Desember
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Para pemuda di desa Kepuhdoko tembelang Jombang selama masa pandemi banyak mengalami kendala dalam mengisi waktu luang dalam pembelajaraan di era pandemi. Sistem pembelajaran yang dilakukan selama masa pandemi ini yaitu secara daring sedangkan untuk ektra kulikuler juga tidak terjadwal dikarenakan terkena aturan PPKM. Dari sistem pembelajaran daring tersebut terdapat beberapa permasalahan yang muncul mulai dari guru, siswa, dan orang tua siswa. Membahas tentang sistem pembelajaran daring maka pentingnya penguasaan dalam pengembangan seni religius melalui pelatihan banjari bagi generasi muda agar tradisi tersbut berjalan dan tetap efektif. Mitra kegiatan pengabdian masyarakat pada skema KKN-PPM adalah para penuda Ansor dan IPNU di Desa Kepuhdoko Tembelng Jombang. Kelompok pemuda IPNU ini dipilih karna terdapat beberapa kendala diantaranya kurangnya minat mengikuti kegiatan ekstra dan masih minimnya pentingnya memperlajari seni religius banjari bagi genarasi muda. Fasilitas sarana dan prasarana di ini juga masih kurang optimal untuk mendukung peserta didik dalam kegiatan pembelajaran seni religius banjari. Berdasarkan hasil pengamatan bahwa para pemuda di Desa Kepuhdoko Tembelang Jombang menunjukkan kurangnya fasilitas sarana dan prasarana ternyata masih jauh dari harapan apalagi di masa pademi untuk menuju masa new normal. Beberapa hal yang dijumpai dilapangan antara lain; Fasilitas sarana dan prasarana kesenian yang kurang optimal dalam kegiatan ekstra, Kurangnya keterampilan pembimbing seni banjari dalam bidang ekstra kurikuler, tidak adanya jadwal rutin yang tepat waktu, serta kurangnya minat dan bakat dalam pengembangan seni religius banjari tersebut. Berdasarakan hasil wawancara yang dilakukan di Desa Kepuhdoko Tembelang jombang para pemuda sangat mengharapkan dengan adanya KKN-PPM ini menjadi salah satu kegiatan alternatif yang dapat memotivasi para generasi mudanya untuk lebih aktif mengikuti ekstrakulikuler di desanya terlebih pada seni religius kegiatan banjari tersebut. Berdasarkan penjabaran diatas, kegiatan pengabdian pada masyarakat pada skema KKN-PPM akan dilaksanakan pelatihan intensif berupa pelatihan banjari bagi generasi muda untuk menambah dan memperdalam kreatifitas dibidang seni religi. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung kualitas religi bagi pemuda desa kepuhdoko dan untuk peningkatan keterampilan seni budaya islami di desa kepuhdoko tembelang jombang.
PKM Pengembangan Metode Hitung Cepat Dengan Media Sempoa Agus Sifaunajah; Khoirun Nisa; Ika Nur Amaliah; Durrotul Hikmah
Jumat Keagamaan: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): April
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/abdimas_agama.v3i1.2542

Abstract

The development of a quick count method using abacus media in the Barongsawahan KKN learning guidance aims to develop student’s thinking skills and interest in mathematics. This activity is carried out for weeks, with a meeting duration of 60 minutes per meeting. Students who take part in the activities are student who are considered capale of participating in the training. Namely from six grade. The material taughtfirst is about the components on the abacus, then the basic abacus formulas are used. The abacus used is an abacus with five seeds or beads, one bead above and four beads below the diving line. Student response is very good in carrying out activities because the abacus is new to them, besides that by being taught the abacus students became more enthusiastic and focused on taking math lesson in the class.
Application of Religious Culture In Improving The Quality of Education Khoirun Nisa; Tsabita Dina Hanifah
SCHOOLAR: Social and Literature Study in Education Vol. 2 No. 2 (2022): September
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/schoolar.v2i2.1288

Abstract

This research is aimed to examine application of religious culture in increasing quality of education in MTsN 3 Jombang. The kind of research used is qualitative research with descriptive approacement. Data is collected through observation, interview and documentation. The technique of analyzed data is carried out Through phase data reduction, data presentation and summary (conclusion). Result of research that to upgrade quality of education in MTsN 3 Jombang is unlimited only full filling input and output aspect, but more important than that is processes, one of the processes application of religious culture. The realities of religious cultures in MTsN 3 Jombang include: Culture 5S (Senyum, sapa, salam, sopan, santun), Pray Duha, reciting Qur’an, study amtsilati, praying together and istigotsah, takhasus programme, used uniform cover aurat and separating male and female activity. Application of religious culture can influence quality education MTsN 3 Jombang and make positive attitude (morality) for thourghout students.
Pelatihan Sholat Jenazah dalam Meningkatkan Pengetahuan para Santri TPQ Al-Hidayah Desa Pulorejo Tembelang Jombang Mohammad Saat Ibnu Waqfin; Wahyudi; Khoirun Nisa; Ade Rizal Rosyidi; Ahmad Robani; Rismainuri Ummu Choir
Jumat Keagamaan: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): April
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/abdimasagama.v4i1.3183

Abstract

Dalam memandikan jenazah maka syarat syarat jenazah yang harus dimandikan adalah: Muslim / Muslimat,anggota badan masih ada sekalipun sebagian tertinggal,jenazah bukan mati syahid (mati dalam peperangan membela agama Allah) sesuai hadits Nabi dari Jabir yang artinya "Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW telah memerintahkan terhadap orang yang gugur dalam perang Uhud supaya dikuburkan dengan darah mereka,tidak dimandikan dan tidak disholatkan". Adapun cara memandikan jenazah adalah ditempatkan ditempat yang terlindung dari panas matahari,hujan,pandangan orang banyak dan ditempat yang agak tinggi, dipakaikan pakaian basahan (kain mandi) dan aurat tetap tertutup dan yang memandikan sebaiknya memakai sarung tangan, membersihkan kotoran dan najis yang ada di anggota badan jenazah,jenazah agak diangkat perutnya diurut agar kotoran yang mungkin ada dapat keluar, setelah semua kotoran dan najis bersih lalu disiram dengan air secara merata keseluruh tubuh, setelah disiram disabuni kemudian disiram lagi sampai bersih, di wudlukan dan terakhir disiram dengan air yang dicampur kapur barus, daun bidara atau lainnya yang harum, jika keluar najis setelah dimandikan dan mengenai tubuh maka najis harus dibuang dan jenazah dimandikan lagi, keringkan jenazah dengan handuk dan lain lain, sebelum dikafani berikan harum haruman/ wangi wangian dibagian yang dipakai bersujud pada bagian kepala dan jenggot. Metode pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) suatu pendekatan yang prosesnya bertujuan untuk pembelajaran dalam mengatasi suatu masalah dan pemenuhan kebutuhan praktis masyarakat serta produksi ilmu pengetahuan dan juga proses perubahan sosial keagamaan. Tujuan dan hasil pada sekema pengabdian ini adalah diharapkan mampu memberikan pemahaman secara komprehensif kepada mitra mengenai pengertian dan pentingnya mengetahui tentang sholat jenazah dan Memberi pemahaman secara komprehensif kepada mitra mengenai tata cara pelaksanaan sholat jenazah.