Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

DETERMINASI MOLEKULER KOI HERPES VIRUS (KHV) YANG DIISOLASI DARI IKAN KOI (Cyprinus carpio koi) Saselah, Jetti Treslah; Tumbol, Reiny A; Manoppo, Henky
JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS Vol 8, No 2 (2012)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.525 KB) | DOI: 10.35800/jpkt.8.2.2012.408

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeterminasi keberadaan Koi Herpes Virus (KHV) pada ikan koi (Cyprinus carpio koi). Sampel ikan diambil dari Kabupaten Kepulauan Sangihe. Penelitian di lakukan di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil pemeriksaan PCR terhadap sampel ikan koi mengindikasikan bahwa sampel ikan koi telah terinfeksi oleh virus KHV, yang ditandai dengan munculnya pita DNA pada hasil visualisasi elektroforesis agarosa. Hasil pemeriksaan pada morfologi ternyata sampel ikan yang digunakan menunjukkan gejala-gejala klinis terserang KHV seperti mata pucat, insang berwarna pucat serta produksi lendir yang berlebihan. Beberapa sampel lainnya walaupun secara morfologi belum menunjukan gejala-gejala klinis tetapi melalui pemeriksaan PCR telah terindikasikan terinfeksi KHV. Kata kunci: KHV, PCR, ikan koi   The purpose of this study was to determine the presence of Koi Herpes Virus (KHV) in Koi (Cyprinus carpio koi). Fish samples were taken from the Sangihe Archipelago Regency. Laboratory work conducted at the Laboratory of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences University of Sam Ratulangi using Polymerase Chain Reaction (PCR) method. The samples indicated that the koi fish samples were infected with KHV. It is shown by the appearance of DNA bands on agarose electrophore­sis visualization. The morphological examination of the body indicated clinical symptoms of KHV infection, such as pale eyes, pale gills and excessive mucus production. Several other samples, although without clinical symptoms, have shown to be infected as indicated by PCR test. Keywords: KHV, PCR, Koi.
Pengaruh padat penebaran berbeda terhadap peningkatan produksi budidaya ikan lele (Clarias gariepinus) di kolam terpal Indriani, Yeni; Saselah, Jetti Treslah
e-Journal BUDIDAYA PERAIRAN Vol. 13 No. 1 (2025): Jan - Juni
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/bdp.v13i1.59374

Abstract

Cultivation of catfish (Clarias gariepinus) in tarpaulin ponds is a superior choice due to its flexibility and efficiency, but the optimal stocking density still requires further study. This study aimed to analyze the effect of different stocking densities on the production of catfish cultivated in tarpaulin ponds. The study was conducted using a completely randomized design (CRD) with three stocking density treatments: 50 fish/container (Treatment A), 100 fish/container (Treatment B), and 150 fish/container (Treatment C). Parameters measured included absolute length, absolute weight, and water quality. The results showed that stocking density significantly affected the absolute length and weight of fish. Treatment A produced the highest absolute length (16.92 cm) and weight (63.36 grams), followed by Treatment B (15.92 cm; 55.16 grams) and Treatment C (14.32 cm; 49.88 grams). Water quality parameters such as temperature, dissolved oxygen (DO), pH, nitrate, and ammonia generally remained within the safe range in all treatments, although quality decreased at higher stocking densities. This study shows that lower stocking densities provide more optimal production results in a tarpaulin pond system. Keywords: absolute weight, tarpaulin pond, water quality, absolute length
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) SISTEM INTENSIF DI KELOMPOK PEMBUDIDAYA ‘LUMBENA” KAMPUNG KUMA 1 KECAMATAN TABUKAN TENGAH Manganang, Yessi; Saselah, Jetti Treslah; Melupite, Bili
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v6i1.454

Abstract

Permintaan kebutuhan ikan air tawar khususnya ikan nila (Oreochromis niloticus) mengalami kenaikan diiringi oleh peningkatan tingkat konsumsi ikan. Kampung Kuma 1 adalah kampung yang terletak di Wilayah Kecamatan Tabukan Tengah, merupakan salah satu kampung yang melakukan kegiatan usaha budidaya ikan nila. Budidaya yang dilakukan masih menerapkan sistem konvensional, sehingga untuk meningkatkan hasil produksi, salah satu cara adalah dengan menerapkan budidaya ikan secara intensif. Pemeliharaan ikan dapat dilakukan dengan padat tebar tinggi dan menggunakan pakan dengan protein tinggi. Kegiatan PKMS dilakukan untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat tentang teknik budidaya ikan nila sistem intensif. Peserta kegiatan adalah masyarakat pembudidaya ikan “Lumbena” dan pemerintah Kampung. Pelaksanaan kegiatan pada bulan juli-Agustus 2021 dengan metode partisipasi aktif dari pembudidaya dan pendampingan tim PKMS. Materi kegiatan meliputi teknik pembesaran ikan meliputi penyiapan wadah, penyiapan benih ikan, pengontrolan kualitas air, pemantauan hama dan penyakit ikan, pemberian pakan, pemanenan. Masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan ini dan dari kegiatan ini masyarakat bisa memperoleh tambahan pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan kegiatan budidaya ikan. The demand for freshwater fish such as tilapia (Oreochromis niloticus) in the Sangihe Islands has increased along with an increase in fish consumption. Located in the Central Tabukan district, Kampung Kuma I was one of the villages whose community had been actively engaged in tilapia fish farming for years. However, to increase tilapia production in the village, an intensive fish farming method, in place of the currently applied conventional technique, was urgently needed. The fish rearing could be achieved by using high stocking density and fish feed containing high protein. This community service (known also as PKMS) aimed to provide counseling and training on intensive techniques in tilapia cultivation to the community in the village. The participants of the PKMS were a fish farming community named "Lumbena" and members of the local/village government. The PKMS was conducted from July to August 2021 through mentoring by the PKMS team and active participation from the local fish farmers. The counseling and mentoring topics for the community service covered a wide range of fish rearing techniques such as preparation of fish containers, fish seeds, water quality control, fish pest, and disease monitoring, fish feeding, and fish harvesting. The community actively participated in community service and gained the knowledge and skills required for fish farming.
Bioekologi Ikan Bandeng (Chanos chanos) dengan Padat Tebar yang Berbeda di Tambak Polikultur Petta Barat Kabupaten Kepulauan Sangihe Indriani, Yeni; Ulaan, Magdalin; Saselah, Jetti Treslah; Manganang, Yessi Ayu Putri; Mose, Numisye Iske
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 6 No 1 (2025): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v6i1.416

Abstract

Ikan Bandeng (Chanos chanos) memiliki tingkat permintaan yang terus meningkat sehingga diperlukan teknologi untuk meningkatkan produktivitas ikan bandeng melalui penggunaan padat tebar ikan yang optimal dan teknik budidaya yang digunakan.  Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh padat tebar yang berbeda dan teknologi budidaya (monokultur dan polikultur) pada pertumbuhan ikan bandeng dan menganalisis rentang nilai kualitas air di lokasi budidaya. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari enam perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa padat tebar yang berbeda dan Teknik budidaya yang digunakan (monokultur dan polikultur) tidak signifikan terhadap panjang rata-rata, berat rata-rata, panjang mutlak dan berat mutlak ikan bandeng. Pada parameter kualitas air, seperti suhu, oksigen terlarut, TDS, pH, salinitas, nitrat, nitrit, dan amonia berada dalam rentang optimal  untuk mendukung pertumbuhan ikan bandeng. Kesimpulan dari penelitian ini adalah teknologi polikultur dengan padat tebar optimal 20 ekor/m2 direkomendasikan untuk digunakan pada sistem budidaya di Tambak Reda Kampung Petta Barat dari segi efisiensi lahan dan pakan yang digunakan.
KAJIAN EKOLOGIS PENGELOLAAN TAMBAK NILA SALIN (Oreochromis niloticus) DI KAMPUNG PETTA BARAT, KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Indriani, Yeni; Ulaan, Magdalin; Saselah, Jetti Treslah
Jurnal Ilmiah Tindalung Vol 10 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Tindalung
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jit.v10i2.579

Abstract

Nila salin (Oreochromis niloticus) adalah nila yang telah beradaptasi dengan kondisi salinitas air payau yang mampu hidup bahkan di atas salinitas 20 ppt. Selain itu, nila salin memiliki potensi besar untuk dikembangkan karena memiliki keunggulan dari segi adaptasi yang cepat, mudah berkembang biak juga memiliki keunggulan dari segi rasa, tekstur dan harga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air tambak dan ekologi kesesuaian lahan tambak Kampung Petta Barat untuk pemeliharaan nila salin. Metode penelitian yang digunakan pada parameter kualitas air adalah dengan menentukan titik pengukuran secara purposive sampling, sedangkan parameter ekologi kelayakan lahan dilakukan dengan pengamatan biofisik serta wawancara dan dengan metode matcing untuk mendapatkan kelas kesesuaian lahan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah pada parameter kualitas air didapatkan hasil rata-rata pengukuran meliputi suhu (29,1○C), salinitas (20 ppt), DO (8 mg/l), pH (7,6), nitrat (0 mg/l), nitrit (0 mg/l), dan ammonia (0 mg/l) yang masih dalam kondisi baik dan optimal untuk pemeliharaan nila salin. Pada parameter ekologi kesesuaian lahan tambak untuk pemeliharaan nila salin diperoleh nilai kelayakan pada desain konstruksi adalah 71,4% yang berada pada kelas S3 (Sesuai marginal), pada manajemen air didapatkan nilai akhir 66,6% yang termasuk pada kelas S3 (Sesuai marginal) dan pada manajemen pakan didapatkan nilai kelayakan sebesar 80%, yang termasuk dalam kelas S2 (cukup sesuai). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tambak Kampung Petta Barat secara ekologi sudah sesuai untuk budidaya nila salin. Saline tilapia (Oreochromis niloticus) has adapted to brackish water salinity conditions and is able to live even above 20 ppt salinity. In addition, saline tilapia has the potential to be developed because it has advantages in terms of fast adaptation, taste, texture and price. The study aims to determine the pond water quality and ecological suitability of the ponds of Kampung Petta Barat for the suitability of saline tilapia cultivation. The research method used on water quality parameters is to determine the measurement point by purposive sampling, ecological parameters of land suitability are carried out by biophysical observations and interviews and by the matching method to obtain a land suitability class. The research results obtained were the water quality parameters received the average results of measurements including temperature (29.1○C), salinity (20 ppt), DO (8 mg/l), pH (7.6), nitrate (0 mg /l), nitrite (0 mg/l), and ammonia (0 mg/l) which are still in optimal condition for suitability of saline tilapia cultivation. On the ecological parameters of the suitability of pond land for the maintenance of saline tilapia, the feasibility value for the construction design is 71.4% which is in class S3 (Marginally suitable), in water management, the final value is 66.6% which is included in S3 class (Marginally suitable) and in feed management, a feasibility value of 80% was obtained, which was included in class S2 (quite suitable). The study concludes that the ponds of Kampung Petta Barat are ecologically suitable for saline tilapia cultivation
MEMBANGUN KEPEDULIAN LINGKUNGAN MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN AKUARIUM DAN PENGENALAN AQUASCAPE KEPADA REMAJA KAMPUNG KUMA 1 Indriani, Yeni; Saselah, Jetti Treslah; Mose, Numisye Iske; Ulaan, Magdalin; Manganang, Yessi Ayu Putri
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 3 (2025): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v8i3.53419

Abstract

Perubahan lingkungan dan gaya hidup masyarakat dapat berdampak negatif terhadap kelestarian lingkungan. Dalam menghadapi dinamika ini, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran lingkungan, terutama di kalangan remaja, sebagai agen perubahan masa depan. Kegiatan pengabdian masyarakat mandiri ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak pelatihan pembuatan akuarium dan pengenalan aquascape terhadap kesadaran lingkungan dan kreativitas remaja di Kampung Kuma 1. Metode pelatihan menggunakan pendekatan PAR (Participatory Action Research) dengan melibatkan 57 peserta remaja. Hasil kegiatan ini dalam bentuk survei menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta terkait akurium sebagai ekosistem mini,  fungsinya, jenis dan ukuran akuarium serta cara pembuatan akuarium. Pada topik aquascape secara signifikan meningkatkan pemahaman peserta terkait komponen biotik dan abiotik serta fungsi dari aquascape. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa pelatihan akuarium dan aquascape dapat menjadi strategi efektif dalam membangun kesadaran lingkungan dan kreativitas remaja di Kampung Kuma 1 Sebagai respons terhadap perubahan lingkungan dan gaya hidup masyarakat. Pelatihan ini memberikan kontribusi positif pada pengembangan keterampilan praktis sambil memberdayakan remaja sebagai agen perubahan dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Morphometric Study of Nile Tilapia (Oreochromis niloticus) in Grow-Out Ponds at the Freshwater Aquaculture Center (PBIAT) Polnustar Indriani, Yeni; Mose, Numisye Iske; Manganang, Yessi Ayu Putri; Ulaan, Magdalin; Saselah, Jetti Treslah
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 4b (2025): Special Issue
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i4b.10714

Abstract

Nile tilapia (Oreochromis niloticus) is an important freshwater aquaculture species whose morphometric characteristics provide essential insights into growth performance and sexual dimorphism in cultured populations. This study aimed to analyze the morphometric traits of male and female Nile tilapia reared in grow-out ponds at the Freshwater Aquaculture Center (PBIAT) of Politeknik Negeri Nusa Utara. Thirty fish were sampled using simple random sampling, and eleven morphometric parameters were measured alongside water quality observations to evaluate the suitability of the rearing environment. The results showed significant differences in several morphometric traits, including total length, standard length, body length, head length, body height, snout length, and caudal peduncle height, all of which were higher in males, with average body weight also greater in males (257.75 g) than females (205.15 g). Water quality parameters remained within optimal ranges for tilapia culture throughout the study period. The study concludes that male tilapia exhibit superior morphometric performance compared to females, indicating their potential advantages for selective breeding and improved grow-out production, and recommends further research involving larger populations and genetic evaluation to strengthen the use of morphometric indicators in tilapia aquaculture.