Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Isolation and Antioxidant Activity of Phenolic Compounds from Halban Leaves (Vitex pinnata Linn) in Aceh Mastura Mastura; Tonel Barus; Lamek Marpaung; Partomuan Simanjuntak
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v6i2.5532

Abstract

Abstract: An isolation and identification of phenolic compounds from Halban Leaves (Vitex pinnata Linn), a traditional medicinal plant in Aceh, has been done. Halban leaves were extracted through methanol maceration followed by isolation. The methanol extract went into n-hexane and ethyl acetate partition consecutively resulting in 3 different fractions of ethyl acetate and n-hexane extract.  The ethyl acetate fraction demonstrated the most promising antioxidant and cytotoxic activity. Therefore, purification of ethyl acetate fraction was done by column chromatography [SiO2; (i) n-hexane-ethyl acetate 10:1, 1:1 ; (ii) n-hexane-ethyl acetate = 2 : 1); (iii) n-hexane-acetone = 1:1]. The pure isolate as identified by using UV, IR, NMR, and MS spectra afforded 2 phenolic compounds, namely (1) 4-hydroxymethyl benzoate and (2) p-hydroxymethyl benzoic acid (PHBA). The antioxidant activity of compound 1 and cytotoxicity activity of 2 expressed in IC50  and LD50 was 41.08 ppm and 59.41 ppm, respectively.Abstrak: Isolasi dan identifikasi senyawa fenolik dari Daun Halban (Vite xpinnata Linn) tanaman obat tradisional asal Aceh telah dilakukan. Isolasi ini dilakukan dengan cara mengekstraksi daun halban dengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol, Ekstrak metanol kemudian dipartiisi dengan n-heksan dan etilasetat secara berturut-turut  sehingga diperoleh  tiga  ekstrak yaitu ekstrak etil asetat, n-heksan dan air. Ekstrak etil asetat memiliki bioaktivitas sebagai antioksidan dan juga toksisitas. Pemurnian dilanjutkan dengan  cara kromatografi kolom [SiO2; (i) n-heksan-etilasetat   10:1,  1:1 ; (ii) n-heksan-etilasetat = 2 : 1); (iii) n-heksan-aseton = 1:1] dan diperoleh isolat  murni. Isolat murni tersebut diidentifikasi berdasarkan interpretasi data spektra UV, IR, NMR dan MS. Hasil interpretasi data menunjukkan daun halban (V. pinnata Linn) mengandung dua senyawa fenolik yaitu (1) 4-hidroksi metil benzoat  dan (2) asam para hidroksi benzoat (PHBA). Senyawa 1  memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 = 41,08bpj dan senyawa 2 memiliki aktivitas toksisitas dengan nilai LC50 = 59,41.
Pemanfaatan Tanaman Obat Sebagai Pencegahan Penyakit Degeneratif Hasby Hasby; Mauliza Mauliza; Mastura Mastura
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 3 NOMOR 1 MARET 2019 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.7 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v3i1.3581

Abstract

Pemanfaatan tanaman obat di pekarangan rumah untuk mencegah penyakit degenertif mampu meningkatkan taraf  kesehatan masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dalam mengenal dan memanfaatkan tanaman obat sebagai pencegahan penyakit degeneneratif. Selain itu juga untuk mencegah dan menjadikan pertolongan pertama penyakit degeneratif agar tidak menjadi kronis dengan memanfaatkan tanaman obat. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Meurandeh Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa, Aceh. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu edukasi masyarakat melalui penyuluhan dengan memberikan penjelasan tentang penyakit degeneratif, melakukan sosialisasi jenis-jenis tanaman obat, manfaat dan aplikasinya. Kegiatan ini diikuti ibu-ibu rumah tangga anggota  Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan pemuda-pemudi yang ada di Desa Meurandeh. Hasil kegiatan menunjukkan masyarakat sangat antusias untuk mengenal, memanfaatkan secara langsung jenis-jenis tanaman obat dan mempraktikkan cara menanamnya pada media tanam.  Pengetahuan dan pemahaman masyarakat Desa Meurandeh dalam mengenal, memanfaatkan, menanam/ membudidayakan, dan meracik sendiri tanaman obat sangat tinggi setelah kegiatan.  Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan pengolahan data dari angket yang disebar setelah kegiatan baik dari aspek kognitif, afektif, maupun konasi masyarakat peserta pelatihan.
ASSISTANCE AND MAKING VCO (VIRGIN COCONUT OIL) Usman Usman; Mastura Mastura; Hanafiah Hanafiah
Global Science Society Vol 3 No 1 (2021): Global Science Society (GSS) Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM dan PM Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/gss.v3i1.3181

Abstract

The manufacture of Virgin Coconut Oil and LPPM and PM are in line with Law Number 12 of 2012 concerning Higher Education Article 45, which emphasizes that research and community service in higher education is directed at developing science and technology, as well as improving people's welfare and national competitiveness. With the VCO making program, LPPM and PM aim to avoid and fill in activities in an effort to isolate themselves, the only thing is to socialize and teach the people of Gampong Matang Neuheun, Nurussalam District, East Aceh Regency in the framework of making virgin coconut oil (VCO) as an alternative activity , so that people are not lonely and bored and traveling, and indirectly can prevent the spread of Covid-19. The service method, namely; a normative approach, empirical and using primary and secondary data, and processed descriptively qualitatively. As for the manufacturing steps; preparation of practicum tools, preparation of raw materials / old heads, splitting coconut, grating coconut, squeezing coconut into coconut milk, filtering coconut milk, depositing coconut milk in gallons of RO, , storing coconut milk in bottles / jars for 12 hours until it becomes VCO with levels 100% pure. the benefits of VCO, for health and beauty and to cure various diseases; stinging and moist as immunity naturally. The point is that in 2021, all PKM Teams will be more active and creative in the field of research and service as well as being participatory with village residents and in line with the mission of the Tridarma of Higher Education.
Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Super Merah (Hylocereus costaricensis) sebagai Anti Oksidan dengan Menggunakan Metode DPPH Devi Haveni; Mastura Mastura; Ratih Permana Sari
KATALIS: Jurnal Penelitian Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 2 No 2 (2019): KATALIS: Jurnal Penelitian Kimia dan Pendidikan Kimia
Publisher : Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder di dalam ekstrak etanol kulit buah naga super merah dan mengetahui aktivitas ekstrak etanol kulit buah naga super merah sebagai antioksidan dengan menggunakan metode DPPH. Ekstrak etanol diperoleh melalui metode maserasi. Pengujian antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Ekstrak etanol kulit buah naga super merah memiliki kandungan metabolit sekunder golongan alkaloid, flavonoid, saponin, triterpenoid dan fenol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase peredaman optimum sebesar 97,84% dengan nilai IC50 74,5742 mg/L dan jenis antosianin yang terkandung dalam ekstrak etanol kulit buah naga super merah adalah sianidin dengan membentuk puncak maksimum pada panjang gelombang 547 nm. Berdasarkan penelitian ini, ekstrak etanol kulit buah naga super merah memiliki potensi sebagai antioksidan.
Uji Toksisitas Daun dan Bunga Tahi Kotok Jingga (Tagetes Erecta) Menggunakan Metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) Mastura Mastura; Mauliza Mauliza; Hasby Hasby; Maulidya Husnul Khatimah
KATALIS: Jurnal Penelitian Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 4 No 2 (2021): Katalis: Jurnal Penelitian Kimia dan Pendidikan Kimia
Publisher : Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/katalis.v4i2.4520

Abstract

Metode penapisan awal pada pengobatan bahan alam untuk antikanker yang dapat dilakukan adalah dengan uji toksisitas ekstrak tumbuhan.Berdasarkan uji pendahuluan yang dilakukan ekstrak daun dan bunga tahi kotok jingga (Tagetes erecta) memiliki kandungan metabolit sekunder alkaloid, flavonoid dan fenol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dan toksisitas ekstrak daun dan bunga tahi kotok jingga (Tagetes erecta) menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Kandungan toksisitas dibuktikan melalui perhitungan LC50 yang dianalisis dengan regresi linear melalui microsoft office excel. Kandungan metabolit sekunder berupa flavonoid, alkaloid dan fenol dari ekstrak daun dan bunga tahi kotok jingga (Tagetes erecta) dianalisis dengan uji reagen standar. Penelitian uji toksisitas dilakukan 3 kali pengulangan (triplo) dimana setiap pengulangan menggunakan 1 larutan kontrol dan 3 konsentrasi yang masing-masing terdiri atas konsentrasi 1000 ppm, 100 ppm dan 10 ppm. Berdasarkan analisis regresi linear nilai LC50 yang diperoleh adalah daun tahi kotok jingga (Tagetes erecta) 58,817092 ppm dan bunga tahi kotok jingga (Tagetes erecta) adalah 23,2904713 ppm. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa ekstrak kental daun dan bunga tahi kotok jingga (Tagetes erecta) memiliki kandungan metabolit sekunder alkaloid, flavonoid dan fenol. Selain itu, ekstrak kental daun dan bunga tahi kotok jingga (Tagetes erecta) juga bersifat sangat toksik dan toksik.
Toxicity Test of Acehnese Plants Using The Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Method Mastura Mastura; Mauliza Mauliza; Hasby Hasby
EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan) Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Department of Chemical Education Faculty of Teacher Training and Education Universitas Su

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/educhemia.v7i1.12341

Abstract

his study aimed to determine the potential toxicity of the ethanol extract of typical Acehnese plants to shrimp larvae (Artemia salina  Leach) using the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method as indicated by the LC50 value. This study used 1,080 shrimp larvae divided into four groups (three groups of extract concentration series and one negative control group). Each group consists of 15 larvae with three repetitions (triple) of treatment. The four treatment groups were given the suspension of ethanol extract of Cananga flower and leaf extract (Cananga odorata), jeumpa flower and leaf (Michelia alba), and Tanjung flower and leaf (Mimusops elengi) with concentrations of 1000 ppm, 100 ppm, and 10 ppm. The mortality data of shrimp larvae were analyzed by probit analysis to determine the LC50 value. The result of this research is that the ethanol extract of the Cananga flower and leaf (Cananga odorata) has LC50 values of 55.71 ppm and 79.43 ppm, respectively. The ethanol extract of the jeumpa flower and leaf (Michelia alba) had LC50 values of 831.76 ppm and 398.10 ppm, respectively. The ethanol extract of the Tanjung flower and leaf (Mimusops elengi) had LC50 values of 295.12 ppm and 77.67 ppm, respectively.
Pengaruh Ekstrak Daun Kabau (Archidendron bubalinum (Jack) I.C Nielsen) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Zakia Khairunisa; Mastura; Nurhafidhah
KATALIS: Jurnal Penelitian Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 5 No 2 (2022): Katalis: Jurnal Penelitian Kimia dan Pendidikan Kimia
Publisher : Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/katalis.v5i2.6863

Abstract

Daun kabau (Archidendron bubalinum (Jack) I.C. Nielsen) merupakan tanaman khas Aceh Tamiang yang berkhasiat sebagai obat penurun glukosa darah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kabau (Archidendron bubalinum (Jack) I.C. Nielsen) terhadap kadar glukosa darah dan persentase efektivitas ekstrak daun kabau dalam menurunkan kadar glukosa darah. Ekstrak etanol daun kabau diperoleh dengan cara maserasi menggunakan etanol 70%. Penelitian ini menggunakan one-way ANOVA dengan taraf signifikansi 95% untuk Rancangan Acak Lengkap (RAL), dilanjutkan dengan uji BNT. Sebagai hewan percobaan, mencit dibagi menjadi 7 kelompok perlakuan. Setiap kelompok perlakuan diberi kontrol negatif, kontrol positif (metformin), ekstrak daun kabau pada konsentrasi yang berbeda yaitu 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kabau (Archidendron bubalinum (Jack) I.C. Nielsen) dapat menurunkan glukosa darah. Persentase ekstrak etanol daun kabau pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% berturut-turut adalah 51,78%, 56,82%, 62,21%, 65,80% dan 99,43%. Analisis one-way ANOVA pengaruh ekstrak daun kabau menunjukkan nilai F hitung sebesar 97,62 dan F tabel sebesar 3,11. Berdasarkan data penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun kabau (Archidendron bubalinum (Jack) I.C Nielsen) dapat menurunkan glukosa darah dan persentase efektif ekstrak daun kabau (Archidendron bubalinum (Jack) I.C Nielsen) paling baik untuk menurunkan glukosa darah adalah 80% dan 100%.
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Asoka (Ixora chinensis Lam.) dengan Menggunakan Metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) Mastura; Cut Laila Safrida; Nurhafidhah
KATALIS: Jurnal Penelitian Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 5 No 2 (2022): Katalis: Jurnal Penelitian Kimia dan Pendidikan Kimia
Publisher : Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/katalis.v5i2.6969

Abstract

Aceh merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki banyak tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. Asoka (Ixora chinensis Lam.) merupakan tanaman hias yang dikembangkan sebagai tanaman penghijauan dan berpotensi sebagai tanaman terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan melalui parameter IC50 pada ekstrak etanol daun asoka (Ixora chinensis Lam.) dengan menggunakan metode DPPH. Ekstrak etanol diperoleh melalui metode maserasi. Metode yang digunakan adalah peredaman radikal bebas dengan DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) yang tereduksi dari senyawa antioksidan secara spektrofotometri UV-Visible pada panjang gelombang 517 nm yang melibatkan asam askorbat sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun asoka (Ixora chinensis Lam.) dengan regresi linear menunjukkan aktivitas antioksidan sebesar 16,98 ppm sedangkan asam askorbat sebagai kontrol positif menunjukkan aktivitas antioksidan sebesar 7,16 ppm. Sehingga cenderung diduga bahwa ekstrak etanol daun asoka (Ixora chinensis Lam.) memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat (nilai IC50 < 50).
APLIKASI DAN SOSIALISASI VIRGIN COCONUT OIL KELAPA UTUH DENGAN METODE FERMENTASI BAKTERI PADA MASYARAKAT SEKOLAH DI SMAN 3 LANGSA UNTUK PENCEGAHAN KANKER KULIT (MELANOMA) Mastura Mastura; Mulia Safrida Sari; Vivi Mardina
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 10 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i10.3792-3797

Abstract

Melanoma merupakan penyakit kanker kulit yang disebabkan oleh berubahnya sifat-sifat sel melanosit. Virgin coconut oil (VCO) memiliki aktivitas sebagai anti kanker yang sangat baik untuk menghambat induksi karsinogenik. VCO dilaporkan memiliki kandungan asam-asam lemak dengan rantai sedang yang didominasikan dengan asam lemak tak jenuh. Salah satu asam lemak dengan kandungan tertinggi pada VCO adalah asam laurat. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat sekolah tentang penyakit kanker kulit melanoma dan pengobatannya menggunakan VCO kelapa utuh serta cara pembuatan VCO menggunakan metode fermentasi bakteri yang ada di udara. Pelaksanaan program pengabdian ini dilakukan meliputi kegiatan sosialisasi dan eksperimen langsung kepada masyarakat sekolah untuk pembuatan VCO dengan metode fermentasi bakteri yang ada di udara hingga diperoleh VCO, kemudian VCO diaplikasikan pada masyarakat sekolah yang menderita melanoma.
EDUKASI TUMBUHAN BERKHASIAT ANTI DIABETES DARI BAHAN BAKU IE BU PEUDAH SEBAGAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DESA GAMPONG BARO, IDI CUT - ACEH TIMUR Mastura; Sarah Niaci; Marsihat Sukiwono Silitonga; Dahliana; Elisa Agustin
Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (Mardika) Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (MARDIKA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/mardika.v1i2.9346

Abstract

Indonesia is a country located in the equatorial region and has a tropical climate, so Indonesia grows lots of plants. In particular, Aceh has many plants which are used as traditional medicine, for example eating Ie Bu Peudah which is a typical Acehnese food whose basic ingredients are made from various kinds of leaves and spices that have been dried for approximately three days at room temperature. Ie Peudah is made with grown using a mortar and then sifted using a 100-mesh sieve until it forms like flour. Based on research, the leaves made into Ie Bu Peudah contain secondary metabolites including Alkaloids, Steroids, Terpenoids, Saponins, Flavonoids, and Phenols. So Ie Bu Peudah is very suitable for degenerative sufferers. Degenerative diseases are non-communicable diseases that become chronic due to exacerbations. Decreased function of body organs due to the aging process, such as heart disease, hypertension, diabetes, and obesity.