Muh Thahir
Jurusan Fisioterapi, Poltekkes Kemenkes Makassar

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH KINESIOTAPPING TERHADAP PENURUNAN NYERI AKIBAT LOW BACK PAIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI RSKDIA PERTIWI MAKASSAR Muh Thahir
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 13, No 1 (2018): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.249 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v13i1.100

Abstract

Pada masa Ibu Hamil seiring dengan membesarnya uterus maka pusat gravitasi akan berpindah kearah depan sehingga ibu hamil harus menyusuaikan posisi berdirinya. Postur tubuh yang tidak tepat akan memaksa peregangan tambahan dan kelalahan pada tubuh, terutama pada bagian tulang belakang sehingga menyebabkan terjadinya sakit atau nyeri pada bagian punggung ibu hamil. Nyeri punggung bawah adalah nyeri yang dirasakan didaerah punggung bawah, dapat berupa nyeri local (inflamasi) maupun nyeri radikuler ataupun keduanya. Penelitian ini bersifat quasy eksperimen dengan rancangan penelitian one group pre test dan post test design. Sampel yang diambil sebanyak 20 orang berumur antara 18-35 tahun. Penelitian ini menggunakan pengukuran nyeri sebelum dan setelah pemberian kinesiotapping selama 6 kali perlakuan. Data dianalisis melalui uji wilcoxon. Instrumen tes yang digunakan pada penelitian ini adalah VAS  untuk mengukur  nyeri akibat low back pain pada ibu hamil trimester III di RSKDIA Pertiwi Makassar. Hasil uji Wilcoxon diperoleh adanya perbedaan signifikan nilai nyeri sebelum dan sesudah pemberian  kinesiotapping dengan nilai p=0,000 (p<0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahawa Penggunaan intervensi kinesiotapping dalam mengurangi nyeri pinggang bawah ibu hamil trimester III. Untuk disarankan kepada fisioterapis agar mengaplikasikan intervensi  kinesiotapping pada ibu hamil trimester III yang mengalami nyeri pinggang bawah.Kata Kunci : Kinesiotapping, nyeri, low back pain
PENGARUH LATIHAN PERIODE PERSIAPAN UMUM PON TERHADAP PERUBAHAN DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI ATLET KONTINGEN BAYANGAN PON XIX 2016 KONI SULAWESI SELATAN Muh Thahir
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 2 (2016): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.703 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v11i2.231

Abstract

Pengaruh latihan periode persiapan umum PON terhadap perubahan daya tahan kardiorespirasi atlet kontingen bayangan PON XIX 2016 KONI Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh latihan periode persiapan umum PON terhadap perubahan daya tahan kardiorespirasi atlet kontingen bayangan PON XIX 2016 KONI Sulawesi Selatan. Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan studi prospektif. Popolasi dalam penelitian ini adalah atlet kontingen bayangan PON XIX 2016 KONI Sulawesi Selatan kelompok cabang olahraga permainan yang berjumlah 129 atlet. Sampel yang diambil sebanyak 100 atlet dengan kriteria inklusi  : berumur antara 17-26 tahun, rutin mengikuti latihan, tidak sedang cedera, mengikuti pre test dan post test. Penelitian ini menggunakan pengukuran daya tahan kardiorespirasi sebelum dan setelah mengikuti latihan periode persiapan umum PON XIX 2016 yang dilakukan selama 8 minggu. Data dianalisis melalui uji wilcoxon. Instrumen tes yang digunakan pada penelitian ini adalah three minutes step test untuk mengukur  daya tahan kardiorespirasi atlet kontingen bayangan PON XIX 2016 KONI Sulawesi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan daya tahan kardiorespirasi atlet kontingen bayangan PON XIX 2016 sebelum dan sesudah mengikuti latihan periode persiapan PON. Berdasarkan uji Wilcoxon α = 0,000 (ρ < 0,05) menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara latihan periode persiapan umum PON  terhadap perubahan daya tahan kardiorespirasi atlet kontingen bayangan PON XIX 2016 ditandai dengan penurunan denyut nadi dengan menggunakan three minutes step test. Dapat disimpulkan Bahwa latihan periode persiapan umum PON berpengaruh terhadap perubahan daya tahan kardiorespirasi atlet kontingen bayangan PON XIX 2016 KONI Sulawesi Selatan.
EFEK ANGULAR JOINT MOBILIZATION DAN MAITLAND MOBILIZATION TERHADAP PERUBAHAN NYERI DAN RANGE OF MOTION PENDERITA FROZEN SHOULDER Rahmat Nugraha; Nurul Zaskia; Tiar Erawan; Miuh Thahir
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 12, No 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik12310

Abstract

Frozen shoulder is an inflammatory condition in which the connective tissue around the shoulder joint thickens and tightens, causing pain and loss of range of motion (ROM) both passively and actively with external rotation, abduction and internal rotation being the plane of motion that is disrupted. The method in this study is a quasi-experimental design with a randomized pretest-posttest two group, which aims to determine the difference in the effectiveness of the combination of Shortwave Diathermy (SWD) and Angular Joint Mobilization (AJM) or Shortwave Diathermy (SWD) and Maitland Mobilization in patients with Frozen shoulder in RSUD dr. La Palaloi Maros with a sample of 18 people, which were randomized into 2 groups, namely treatment group I was given SWD and AJM and treatment group II was given (SWD) and Maitland Mobilization. Paired sample t-test resulted in p value = 0.000 for external rotation, abduction and internal rotation ROM and VAS scale in treatment groups I and II, which means that there is an effect of the combination of SWD and AJM on reducing pain and increasing shoulder ROM. The results of the independent sample t-test were p = 0.000 for abduction exorotation, p = 0.006 internal rotation, and p = 0.001 on the VAS scale, which means that there is a significant difference between groups I and II. Furthermore, it was concluded that the combination of SWD and AJM was more effective than the combination of SWD and Maitland Mobilization for reducing pain and increasing shoulder ROM in patients with frozen shoulder.Keywords: shortwave diathermy; angular joint mobilization; Maitland mobilization; frozen shoulderABSTRAK Frozen shoulder adalah kondisi peradangan di mana jaringan ikat di sekitar sendi shoulder menebal dan mengencang, yang menyebabkan timbulnya nyeri dan hilangnya range of motion (ROM) secara pasif maupun aktif dengan eksternal rotasi, abduksi dan internal rotasi menjadi bidang gerak yang terganggu. Metode dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan desain randomized pretest-posttest two group, yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas kombinasi Shortwave Diathermy (SWD) dan Angular Joint Mobilization (AJM) atau  Shortwave Diathermy (SWD) dan Maitland Mobilization pada penderita Frozen shoulder di RSUD dr. La Palaloi Maros dengan sampel sebanyak 18 orang, yang dirandomisasi kedalam 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan I diberikan SWD dan AJM dan kelompok perlakuan II diberikan (SWD) dan Maitland Mobilization. Paired sample t-test menghasilkan nilai p = 0,000 untuk ROM eksternal rotasi, abduksi dan internal rotasi dan skala VAS pada kelompok perlakuan I dan II, yang berarti ada pengaruh kombinasi SWD dan AJM terhadap penurunan nyeri dan peningkatan ROM shoulder. Hasil independent sample t-test adalah p = 0,000 untuk eksorotasiabduksi, p = 0,006 internal rotasi, dan p = 0,001 skala VAS, yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok I dan II. Selanjutnya disimpulkan bahwa kombinasi SWD dan AJM lebih efektif daripada kombinasi SWD dan Maitland Mobilization untuk menurunkan nyeri dan peningkatan ROM shoulder penderita frozen shoulder.Kata kunci: shortwave diathermy; angular joint mobilization; maitland mobilization; frozen shoulder
PERBEDAAN PENGARUH PNF DAN A-AROM EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PASIEN HEMIPARESIS POST STROKE ISKEMIK: Different Effect Of PNF And A-AROM Exercise On Increased Muscle Strength Of Ischemic Hemiparesis Post Stroke Patients Kristian Timow; Sri Saadiyah; Muh Thahir; rahmat Nugraha; Hasnia Ahmad
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14 No 1 (2022): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v14i1.44

Abstract

Latar belakang : Stroke Iskemik merupakan kondisi klinis yang terjadi akibat adanya penyumbatan di pembuluh darah otak sehingga merusak jaringan dibagian tertentu pada otak. Metode : Penelitian quasi eksperimental dengan desain two group pre test – post test, bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF) dan Active-Assistive ROM Exercise terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien hemiparesis post stroke iskemik. Dilaksanakan di Klinik Inggit Medical Centre dengan sampel sebanyak 34 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi, di randomisasi kedalam 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan I yang diberikan Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF) dan kelompok perlakuan II yang diberikan Active-Assistive ROM Exercise. Hasil : Analisis uji wilcoxon test diperoleh p = 0,014 untuk AGA dan p = 0,008 untuk AGB pada kelompok perlakuan I, dan p = 0,014 untuk AGA dan p = 0,046 untuk AGB pada kelompok perlakuan II, yang berarti bahwa ada pengaruh yang bermakna Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF) dan Active-Assistive ROM Exercise terhadap peningkatan kekuatan otot. Kemudian, berdasarkan uji Mann-Whitney di peroleh nilai p = 1,000 untuk AGA dan p = 0,279 untuk AGB, yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan II. Kesimpulan : Latihan Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF) tidak lebih efektif daripada Active-Assistive ROM Exercise dalam menghasilkan peningkatan kekuatan otot pada pasien hemiparesis post stroke iskemik. Kata Kunci : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF), Active-Assistive ROM Exercise, Hemiparesis, Stroke Iskemik.
PENGARUH MICROWAVE DIATHERMY DAN TRAKSI TRANSLASI TERHADAP AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS KNEE JOINT: The Effect Of Microwave Diathermy And Translation Traction On Functional Activity In Oseoarthritis Knee Joint Patients Sudaryanto; Fahrul Islam; Yonathan Ramba; Muh Thahir
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15 No 2 (2023): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v15i2.379

Abstract

Osteoarthritis merupakan penyakit sendi yang ditandai dengan destruksi dan hilangnya kartilago artikular, mengakibatkan pembentukan osteofit, nyeri, keterbatasan gerak, dan deformitas.Menyebabkan gangguan aktivitas fungsional tungkai dan kemampuan aktivitas individu sehari – hari. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimental dengan menggunakan one group pre – post test design. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Microwave Diathermy Dan Traksi Translasi Terhadap Peningkatan Aktivitas Fungsional Pada Pasien Osteoarthritis Knee Joint. Penelitian ini dilakukan di Rrsud dr. La Palaloi Maros. Dengan sampel adalah pasien di Rrsud dr. La Palaloi Maros yang sesuai kriteria inklusi. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 dari 16 jumlah populasi dengan 6 kali intervensi selama satu bulan. Rumus yang digunakan dalam menentukan besar sampel menggunakan rumus purposive sampling. Analisis uji paired sample-t test di peroleh nilai pada Western Ontario and McMaster Universitas Osteoarthritis index (WOMAC) test diperoleh pre test = (.000) <0,05 dan post test (.000) <0,05 serta demikian berarti bahwa pemberian Microwave Diathermy Dan Traksi Translasi dapat memberikan peningktan aktivitas fungsional yang signifikan pada pasien Osteoarthritis Knee Joint di RSUD dr. La Palaloi Maros. Pemberian Microwave Diathermy dan Traksi Translasi dapat memberikan peningkatan aktivitas fungsional yang signifikan pada Pasien Osteoarthritis Knee Joint.
Muscle Energy Technique dan Micro Wave Diathermy untuk Menurunkan Nyeri pada Low Back Pain Aco Tang; Muh Thahir; Hasbiah Hasbiah
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf13nk440

Abstract

Low back pain is pain that is felt in the lower back area, which can be local pain or radicular pain or both. This study aims to determine the effect of muscle energy technique and microwave diathermy on reducing pain in low back pain at Haji Makassar General Hospital. The research design used was one group pretest-posttest, which involved 20 low back pain sufferers at Haji Makassar General Hospital who were selected by purposive sampling technique, with the criteria of not suffering from a fracture. Pain was measured using a numeric rating scale (NRS). Differences in the level of bacteria between before and after the intervention were analyzed using the Wilcoxon test. The results showed that the p-value was less than 0.05, meaning that there was a difference in pain levels between before and after the intervention. It was concluded that the muscle energy technique and microwave diathermy were effective in reducing pain levels in patients with low back pain.Keywords: muscle energy technique; microwave diathermy; pain level; low back pain ABSTRAK Low back pain adalah nyeri yang dirasakan pada daerah punggung bawah, dapat berupa nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh muscle energy technique dan microwave diathermy terhadap penurunan nyeri pada low back pain di RSUD Haji Makassar. Rancangan penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest, yang melibatkan 20 penderita low back pain di RSUD Haji Makassar yang dipilih dengan teknik purposive sampling, dengan kriteria tidak menderita fraktur. Nyeri diukur dengan menggunakan numeric rating scale (NRS). Perbedaan tingkat nteri antara sebelum dan sesudah intervensi dianalisis dengan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan nilai p kurang dari 0,05, artinya ada perbedaan tingkat nyeri antara sebelum dan sesudah intervensi. Disimpulkan bahwa muscle energy technique dan microwave diathermy efektif untuk menurunkan tingkat nyeri pada penderita low back pain.Kata kunci: muscle energy technique; microwave diathermy; tingkat nyeri; low back pain