Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Role of the Village Government to Increase Community Participation in Village Development (Study in Sidorejo Village, Jabung District, Malang Regency) Sigit Wahyudi; Sulafah Fathin Khannanah
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 4 (2021): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i4.3529

Abstract

This research was conducted because the participation of the community in Sidorejo Village, Jabung District, Malang Regency in the Covid-19 pandemic era became important. The Covid-19 pandemic had a significant impact on Sidorejo Village, such as many people who lost their jobs and unemployment which resulted in reduced community income. Therefore, the role of the village government to increase community participation in village development must also be carried out with the aim of restoring the level of the economy and community participation in village development as before the Covid-19 pandemic. This study aims to identify, describe and analyze the role of the village government in increasing community participation in village development (Study in Sidorejo Village, Jabung District, Malang Regency) and what challenges the village government faces in increasing community participation in the village. Development in Sidorejo Village, Jabung District, Malang Regency. This research uses descriptive research with a qualitative approach. Data analysis used data analysis methods from Miles, Huberman and Saldana (Miles, Huberman and Saldana, 2014). The results of this study indicate that the role of village government in village development can be said to be successful, by applying several village management principles. Although there was still community participation after the coaching, they did not follow up on the results of the coaching. So that in this study it can be seen that several elements are also obstacles in increasing community participation in the development of Sidorejo village. There are several inhibiting factors that cause some elements have not been maximized or achieved. These factors can come from internal and external. The success of the development of Sidorejo Village cannot be separated from the cooperation between stakeholders involved in village development.
PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN USAHA RUMAHAN (Studi pada Aktifitas Ibu-Ibu Rumah Tangga Di Desa Wisata Dewi Sri Di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang) Sigit Wahyudi; Abdul Wahid Mahsuni; Sulafah Fathin Khannanah
Jurnal Ilmu Manajemen (JIMMU) Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : MAGISTER MANAJEMEN UNISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jimmu.v8i1.19473

Abstract

Salah satunya kalangan wanita bisa tingkatkan keselamatan keluarganya dengan melaksanakan aktivitas upaya produktif rumah tangga, dengan memproduksi serta menjual makan rumahan,agar meningkatkan perekonomian. Kesempatan bidang usaha hidangan rumahan tengah terbuka karna hidangan rumahan ialah hidangan penting penduduk, dimana hidangan itu diperlukan tiap saat. Bidang usaha santapan rumahan tidak sangat susah dicoba, sebab ibu- ibu rumah tangga bisa melaksanakan aktivitas pembuatan ataupun memasak sekalian buat keluarganya serta materi bakunya gampang didapat di pasar- pasar konvensional. Aktivitas dedikasi warga ini, bermaksud buat ( 1) menggunakan kemampuan ibu rumah tangga guna mendapatkan pemasukan tambahan untuk menopang ekonomi keluarga.( 2) Tingkatkan perekonomian atau keselamatan keluarga. Luaran aktivitas dedikasi warga ini merupakan Ibu- ibu Rumah Tangga Desa Sidorejo, Kabupaten Malang bisa membenarkan manajemen upaya serta mencari kesempatan upaya yang bisa dicoba dari rumah tanpa wajib meninggalkan keluarga. Kata Kunci: Pemberdayaan, Ibu Rumah Tangga, Upaya Rumahan, Ekonomi Keluarga               One of them is that women can increase the safety of their families by carrying out household productive activities, by producing and selling home-cooked meals, in order to boost the economy. The opportunity for the home-cooked meal business is opening up because home-cooked meals are the main dish of the people, where these dishes are needed at any time. The home-based food business is not too difficult to try, because housewives can carry out manufacturing or cooking activities at the same time for their families and the raw materials are easily available in conventional markets. This community dedication activity intends to (1) use the ability of housewives to get additional income to support the family economy. (2) Improve the economy or family safety. The output of this community dedication activity is that the housewives of Sidorejo Village, Malang Regency can justify business management and look for business opportunities that can be tried from home without having to leave the family. Keywords: Empowerment, Housewife, Home Effort, Family Economy
Pemberdayaan Masyarakat dalam Revitalisasi Kampung Batik Bunulrejo Kota Malang melalui Inovasi Seni dan Pemasaran Digital: Pengabdian Indiati; Retno Wulan; Sulafah Fathin Khannanah; Pudji Astuty
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 1 (Juli 2025 -
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i1.2054

Abstract

Pengabdian ini membahas tentang inovasi seni sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat di Kampung Batik RW 10 Bunulrejo, Kota Malang. Fokus utama Pengabdian adalah bagaimana masyarakat lokal memadukan kreativitas seni batik dengan pendekatan inovatif dalam mempertahankan eksistensi budaya sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi dalam motif, teknik pewarnaan alami, hingga pemanfaatan media digital untuk promosi, telah memberikan dampak positif bagi penguatan identitas lokal serta membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat. Selain itu, keterlibatan generasi muda dan kolaborasi antar pemangku kepentingan menjadi faktor penting dalam mendorong keberlanjutan program seni berbasis pemberdayaan ini. Inovasi seni di Kampung Batik Bunulrejo terbukti mampu menjadi sarana transformasi sosial yang memperkuat solidaritas komunitas sekaligus mendorong kemandirian ekonomi berbasis potensi budaya lokal.
Implementasi Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) Sebagai Instrumen Legalitas Di Wilayah Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah Moh. Afif Widi Agung; Sigit Wahyu; Sulafah Fathin Khannanah; Pudji Astuti
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.3633

Abstract

Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) merupakan instrumen legal yang memberikan pengakuan resmi, perlindungan hukum, serta akses terhadap berbagai fasilitas pemerintah bagi pelaku usaha pertanian. Di Kecamatan Pangkalan Banteng tahun 2024, hanya 1.280 dari total 13.042 pelaku usaha yang memiliki STDB, yang mencerminkan masih rendahnya tingkat kesadaran dan motivasi dalam pengurusannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas implementasi STDB, mengidentifikasi faktor pendukung maupun penghambat, serta merumuskan rekomendasi strategis guna meningkatkan kepemilikan STDB. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan analisis dokumentasi dengan responden yang terdiri atas petani, aparat pemerintah, dan pemangku kepentingan terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan STDB memberikan manfaat signifikan, antara lain kepastian hukum, kemudahan akses program pemerintah, penguatan posisi tawar dalam kemitraan usaha, serta peningkatan tertib administrasi. Namun demikian, implementasi STDB masih terkendala oleh minimnya sosialisasi, rendahnya kesadaran petani, keterbatasan sumber daya kelembagaan, serta prosedur administrasi yang dinilai kompleks. Untuk mengatasi kendala tersebut, penelitian ini merekomendasikan adanya inovasi pelayanan, khususnya digitalisasi sistem pendaftaran, guna mempercepat proses, mengurangi hambatan birokrasi, serta memperluas jangkauan layanan hingga ke wilayah terpencil.