Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Application of Phosphate Solubilizing Fungi Indegenous Paddy Soil Increased P Availability, Rice Growth and Production Dermawan Hutagaol; Nurma Ani; Aisyah Lubis
Budapest International Research in Exact Sciences (BirEx) Journal Vol 3, No 3 (2021): Budapest International Research in Exact Sciences, July
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birex.v3i3.2094

Abstract

Phosphate solubilizing fungi (PSF) from paddy soil can used as biofertilizer to increase P availability.Aimed this experime nt was to increase P availability, growth and paddy rice production. The randomly complete block design used that consist two factors, eg. Dosage of PSF (A) and anorganic P fertilizer (F). Factor dosage of PSF (A) with four levels: without PSF; 2 kg PSF/plot; 4 kg PSF/plot and 6 kg PSF/plot. Factor anorganic P fertilizer with three levels: without anorganic P fertilizer; 50% anorganic P fertilizer and 100% anorganic P fertilizer. Experiment result showed that application of PSF increased P availaibility, growth and plant production more high than without application of PSF. Application of anorganic P fertilizer increased P availability, growth and plant production more high than without application of anorganic P fertilizer. Interaction between  application of PSF with anorganic P fertilizer (4 kg PSF/plot + 100%  anorganic P fertilizer)  increased P availibility, growth and plant production more high  than without  application of  PSF and anorganic P fertilizer (control).
Pelatihan dan Penyuluhan Pembibitan Tanaman Buah di Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Erlita Chaniago; Aisyah Lubis; Nurma Ani; Farida Hariani
Jurnal Derma Pengabdian Dosen Perguruan Tinggi (Jurnal DEPUTI) Vol. 1 No. 1 (2021): Juli 2021
Publisher : LPPM Universitas Al-Azhar medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54123/deputi.v1i1.54

Abstract

Salah satu perbanyakan tanaman yang paling mudah dilakukan secara massal dan biayanya murah adalah perbanyakan melalui biji atau perbanyakan secara generatif (seksual). Dalam perbanyakan secara generatif, biji digunakan sebagai alat perbanyakan. Perbanyakan tanaman secara generatif memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan perbanyakan tanaman secara generatif adalah tanaman baru bisa diperoleh dengan mudah dan cepat, biaya yang dikeluarkan relatif murah, umur tanaman lebih lama, tanaman yang dihasilkan memiliki perakaran yang lebih kuat . Sedangkan kelemahan perbanyakan secara generatif adalah tanaman baru yang dihasilkan belum tentu memiliki sifat yang sama dengan tanaman induknya, varietas baru yang muncul belum tentu lebih baik, waktu berbuah lebih lama dan kualitas tanaman baru diketahui setelah tanaman berbuah. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat tentang teknik pembibitan tanaman buah. Metode yang diberikan adalah dengan cara diskusi dan bermusyawarah bagaimana cara atau teknik pembibitan tanaman buah dan selanjutnya dilakukan pelatihan pembibitan. Setelah itu kita tetap melakukan evaluasi dan monitoring kegiatan. Hasil yang diperoleh masyarakat sudah mengetahui dan memahami hal-hal yang harus disiapkan dalam pembibitan mulai dari penyiapan media tanam , pembuatan naungan, perkecambahan sampai pemindahan bibit di polybag. Dan kesimpulannya masyarakat paham teknik pembibitan tanaman.
Penyuluhan pemanfaatan pekarangan dengan tanaman obat keluarga dimasa pandemi di desa bakaran batu kecamatan batang kuis Kabupaten Deli Serdang Erlita Chaniago; Aisyah lubis; Dermawan Hutagaol; Farida Hariani; Nurma Ani
Jurnal Derma Pengabdian Dosen Perguruan Tinggi (Jurnal DEPUTI) Vol. 2 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : LPPM Universitas Al-Azhar medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54123/deputi.v2i1.112

Abstract

Dimasa pandemi saat ini umumnya masyarakat enggan untuk berobat ke Rumah Sakit, dengan berbagai macam alasan. Tanaman obat keluarga (TOGA) menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk ditanam di lahan pekarangan, dengan pertimbangan karena dapat dimanfaatkan untuk kesehatan. Tanaman obat dapat dijadikan obat yang aman, tidak mengandung bahan kimia, murah, dan mudah didapat.Gaya hidup kembali ke alam, saat ini semakin meningkat, seiring dengan kesadaran masyararakat terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh bahan bahan kimia, baik yang terkandung dalam makanan ataupun obat-obatan. Dampak dari itu penggunaan obat-obat tradisional sudah kembali membudaya di Indonesia.Indonesi sangat kaya akan keanekaragaman hayati, diantaranya berupa ratusan jenis tumbuhan/tanaman obat. Tumbuhan tersebut banyak dimanfaatkan selain untuk penyembuhan dan pencegahan penyakit, juga untuk peningkatan daya tahan tubuh, serta pengembalian kesegaran yang pada akhirnya meningkatkan kesehatan masyarakat.Jenis tanaman obat, pada umumnya lebih banyak tumbuh sebagai tanaman liar, akan tetapi pada saat ini tanaman obat banyak ditanam di kebun dan dilahan pekarangan. Oleh karena itu bibit tanaman obat banyak dibutuhkan oleh masyarakat untuk ditanam di lahan pekarangan.Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pemanfatan pekarangan dengan tanaman obat keluarga (TOGA) . Metode yang diberikan adalah dengan cara penyuluhan ,diskusi dan bermusyawarah tentang pemanfaatan pekarangan dengan tanaman obat keluarga. Dan kesimpulanya masyarakat paham bagaimana memanfaatkan pekarangan dengan menanam tanaman obat-obatan
MANAGEMENT OF IMPROVEMENT OF LOCAL POULTRY CULTIVATION Aisyah Lubis; Iwan Hasrizart
Jurnal Ekonomi Vol. 12 No. 01 (2023): Jurnal Ekonomi, 2023 Periode Januari - Maret
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to determine the feasibility analysis of local chicken farming by giving a promol 12. The experimental method provides a treatment of the research object and then examines how the consequences of the treatment given. Descriptive analysis takes the problem or focuses attention on the problem as it is. The parameters observed were production costs, income, profit and loss analysis and r/c rasio analysis. Local chickensmaintenanceis a fairly efficient business based on a total r/c ratio of 1.13, P0 treatment is a more efficient business category with an arc/c ratio of 1.16 and higher than treatment using promol 12, and is feasible to develop. Local chicken smaintenancebusiness with promol 12 is not recommended because it does not provide a decent income marked by a low r/c ratio (P1 1.01, P2 1.05, P3 1.13) while P0 (1.16).
Growth and production of pakchoy (brassisca rapa l.) Due to the application of bioboost fertilizer and sugarcane bagasse compost Aisyah Lubis; Iwan Hasrizart; Erlita Chaniago
Jurnal Scientia Vol. 13 No. 01 (2024): Education, Sosial science and Planning technique, 2024
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims uto knowgrowth and production of pak choy (brassisca rapa L.) plants due to the application of Bioboost fertilizer and bagasse compost. This research was carried out on community agricultural land. Asam Kumbang Village, Medan Selayang District. North Sumatra Province. This research was carried out in April 2023 to June 2023. This research used a Randomized Block Factorial Design with 2 factors studied and 3 replications where the first factor was Bioboost fertilizer (B), consisting of 4 levels, namely: B0 = 0 ml (not given Bioboost fertilizer), B1 = 10 ml/1 liter of water , B2 = 20 ml/1 liter of water, B3 = 30 ml/1 liter of water. The second factor is Sugarcane Bagasse Compost(T), consisting of4levels are:T0 = 0 Kg (without using bagasse compost), T1 = 0.5 kg/plot, T2 = 1 kg/plot, T3 = 1.5 kg/plot. The parameters observed were number of leaves, leaf width and plant weight per plot. The research results show that providing bioboost fertilizersignificantly different for leaf width parameters and pakchoy weight parameters per plot but not significantly different for leaf number parameters.Pemberiansugarcane bagasse compost and iInteraction of providing bagasse compost and bioboost fertilizerhas no significant effect on all parameters
Penanaman Mangrove untuk menjaga Pelestarian ekosistem pantai di Desa Nagalawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Erlita Chaniago; Aisyah Lubis; Iwan Hasrizart
Jurnal Derma Pengabdian Dosen Perguruan Tinggi (Jurnal DEPUTI) Vol. 4 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : LPPM Universitas Al-Azhar medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54123/deputi.v4i1.326

Abstract

Mangrove forests on the coast are expected to maintain coastal stability. Mangrove trees can preserve coastal ecosystems, where it is known that one of the functions of mangroves is that they are a place for flora and fauna to live. Apart from that, mangroves also have the function of maintaining water and air quality and also function to maintain climate and weather. The role of mangroves in maintaining the balance of the ecosystem is so important, so it is appropriate for students of the agricultural faculty of the Agrotechnology study program to take an active role in preserving mangrove forests. It is hoped that in the future this will continue for other coastal areas in the North Sumatra region to maintain the stability of the coastal ecosystem
Trichoderma dan Kompos Ampas Tahu Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. Saccharata) Aisyah Lubis; Erlita Chaniago; Dermawan Hutagaol; Fachry Gunawan
Jurnal Agrofolium Vol. 2 No. 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Al Azhar Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya untuk meningkatkan produksi dan kualitas tanaman jagung manis dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya dengan cara pemupukan baik pupuk organik maupun pupuk kimia (anorganik). Kecenderungan penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Trichoderma dan Kompos Ampas Tahu serta interaksinya terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. Saccharata). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor yang diteliti, yaitu Trichoderma (T) 4 taraf dan Kompos Ampas Tahu (A) 3 taraf yang terdiri dari 12 kombinasi dengan 3 ulangan dimana faktor pertama adalah Trichoderma (T) yang terdiri dari 4 taraf yaitu T0 = 0 g tanaman-1, T1 = 10 g tanaman-1, T2 = 20 g tanaman-1, T3 = 30 g tanaman-1. Faktor kedua adalah kompos ampas tahu (A) yang terdiri dari 3 taraf yaitu A0 = 0 kg  plot-1, A1 = 2 kg plot-1, A2 = 4 kg plot-1. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), Luas daun (cm2) dan berat tongkol berkelobot plot-1 (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Trichoderma berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter. Pemberian kompos ampas tahu berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan berpengaruh sangat nyata terhadap luas daun pada umur 6 minggu setelah tanam, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap bobot tongkol per plot. Sedangkan interaksi perlakuan Trichoderma dan kompos ampas tahu berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter.
Aplikasi Pupuk Organik Cair Kulit Pisang dan Pupuk Anorganik NPKMg terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) di Pre Nursery Aisyah Lubis; Farida Hariani; Sutrisno Sutrisno
Jurnal Agrofolium Vol. 2 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Al Azhar Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan produksi kelapa sawit yang cenderung meningkat tersebut memerlukan kecukupan bibit yang berkualitas dalam jumlah banyak. Bibit yang berkualitas diperoleh melalui kegiatan pemeliharaan yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk organik cair kulit pisang dan pupuk anorganik NPKMg terhadap pertumbuhan bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di pre nursery. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, dengan dua faktor yang diuji dimana faktor pertama adalah pupuk organik kulit pisang yang terdiri dari 4 taraf yaitu P0 = kontrol (tanpa POC kulit pisang) P1 = 80 ml polybag -1, P2 = 100 ml polybag-1 , P3 = 120 ml polybag-1 . Faktor kedua adalah pupuk NPKMg terdiri dari 3 taraf yaitu N0 = kontrol (tanpa pupuk NPKmg), N1 = 0.2 g 50 ml-1 air polybag -1, N2 = 0.4 g 50 ml -1 air polybag-1. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), bobot kering tajuk (g), bobot kering akar (g). Hasil peneltian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk organik cair kulit pisang berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun umur 8 dan 12 MST, bobot kering tajuk dan bobot kering akar. Aplikasi pupuk NPKMg berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, bobot kering tajuk dan bobot kering akar,. sedangkan interaksi pupuk organik cair kulit pisang dan pupuk NPKMg berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter
Pemberian Kompos dan Eco Farming terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Eva Trisnayani; Dermawan Hutagaol; Aisyah Lubis
Jurnal Agrofolium Vol. 3 No. 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Al Azhar Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54123/agrofolium.v3i2.304

Abstract

The purpose of this study is to analyze the effects of decomposition, eco-farming, and their interactions on the development and harvest of shallots (Allium ascalonicum L.).This research used a two-factor, three-cycle randomized factorial block design. Compost (K) application came first, and that was done on three different stages.: K0 = no treatment (control), K1, K2, and K3., K1 = 1.5 kg plot-1 and K2 = 3 kg plot-1. The second factor of Eco Farming (E) consists of 4 levels, namely E0 = no treatment (control), E1 = 1.5 ml L-1 of water, E2 = 3 ml L-1 of water and E3 = 4.5 ml L-1 of water. Parameters observed were plant height , number of tillers per clump and tuber weight per plot .The results showed that compost application significantly impacted plant height and tuber weight per plot, but not tillers per cluster. Eco-farming's inclusion has a highly significant effect on plant height, a noticeable effect on tuber weight per acre, but no discernible effect on tillers per cluster. None of the measured variables were affected significantly by the composting and sustainable agriculture interaction treatment.
Pemberian Kompos Daun Lamtoro dan Pupuk Organik Cair BiotoGrow untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. saccharata) Rusli Rusli; Farida Hariani; Aisyah Lubis
Jurnal Agrofolium Vol. 3 No. 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Al Azhar Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54123/agrofolium.v3i2.307

Abstract

The goal of this research was to find out how much sweet haagung (Zea mays L. saccharata) growth and yield might be boosted by using lamtoro leaf compost in combination with biotogrow liquid organic fertilizer (POC), and how those two factors interacted with one another. The experimental setup was a randomized factorial block design with 2 components and 3 replications, the first of which was the application of lamtoro leaf compost (L), with its own 3 levels of variation. namely L0 = no treatment (control). L1 = 2 kg plot-1. L2 = 4 kg plot-1. The second factor was the administration of liquid organic fertilizer (POC) biotogrow (B) consisting of 4 levels. namely B0 = no treatment (control). B1 = 1.5 ml L-1 of water. B2 = 3 ml L-1 of water and B3 = 4. 5 ml L-1 of water. The height of the plants, husk diameter, and cob weight were measured in centimeters, centimeters, and grams, respectively. The study found that the variable of plant height responded strongly to the addition of lamtoro leaf compost. has a highly substantial impact on the cob weight per plot but a negligible impact on the cob diameter measure. Biotogrow liquid organic fertilizer (POC) showed a considerable impact on plant height characteristics after being applied. increased the average plot weight of cob husks but had no appreciable impact on husk diameter. All measured parameters were unaffected by the combination of the two fertilizers.