Permasalahan industri pariwisata di Surabaya ternyata sangat kompleks dan saling berkaitan. Dari penelitian yang dilaksanakan tahun 2011-2012 yaitu pemetaan pendidikan dan dunia kerja, dengan metode stratified purposive random sampling terhadap 30 perusahaan besar, menengah dan kecil yang bergerak di bidang industri jasa pariwisata terdiri dari industri perhotelan, restoran, spa dan agen perjalanan terdapat benang merah bahwasanya masing-masing sub sektor saling terkait untuk mampu bertahan di sektor usaha jasa pariwisata ini. Kaitannya lagi adalah kinerja dari Departemen Pemerintahan seperti Departemen Pariwisata, Departemen Pemuda dan Olahraga, Departemen Tenaga Kerja dan beberapa departemen lain terkait dengan pendidikan dan ketrampilan sertifikasi dari pekerja yang bergerak di industri ini seperti Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kesimpulan dari peluang usaha dari industri jasa pariwisata penelitian ini ternyata, proporsi dari sub sektor ini didominasi oleh lulusan SMA dan SMK, dan banyak posisi yang seharusnya diisi oleh S1 atau minimal D3 pun diisi oleh SMA atau SMK. Jumlah tenaga yang disertifikasi masih kurang dari 30%, hal ini jauh dari harapan tahun 2015 Indonesia harus usai mensertifikasi seluruh SDM di bidang perhotelan, restoran dan jasa wisata melalui BNSP, jika tidak terkena imbas dari aturan keanggotaan MRA Asean tentang kualifikasi standar SDM bidang pariwisata dan perhotelan.