Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INQUIRY LESSON UNTUK MENINGKATKAN DIMENSI KONTEN PADA LITERASI SAINS MATERI SISTEM PENCERNAAN KELAS XI Meika Meika; Suciati Suciati; Puguh Karyanto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 3 (2016): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v5i3.9450

Abstract

Tujuan penelitian dan pengembangan: 1) Karakteristik modul berbasis  inquiry lesson untuk meningkatkan dimensi konten pada literasi sains; 2) Menguji kelayakan modul berbasis  inquiry lesson; 3) Menguji Keefektivan modul berbasis inquiry lesson untuk meningkatkan dimensi konten pada literasi sains siswa materi Sistem Pencernaan kelas XI. Penelitian dan pengembangan modul ajar menggunakan model prosedur Borg & Gall (1983) yang telah dimodifikasi yang meliputi 10 tahap: 1) penelitian dan pengumpulan data; 2) perencanaan; 3) pengembangan produk awal; 4) uji coba lapangan awal; 5) revisi produk I; 6) uji coba lapangan utama; 7) revisi produk II; 8) uji coba operasional; 9) revisi produk akhir; 10) diseminasi dan implementasi. Pengembangan modul meliputi validator yang terdiri dari: ahli materi, ahli penyajian, ahli bahasa, ahli perangkat pembelajaran, 2 praktisi, dan uji skala kecil berjumlah 10 siswa. Uji coba lapangan utama menggunakan modul terdiri dua kelas yaitu Kelas XI IA3 dan XI IA4. Data kemampuan dimensi konten pada literasi sains dianalisis dengan N-Gain ternormalisasi untuk mengetahui keefektivan modul berbasis inquiry lesson. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan: 1) Karakteristik modul berbasis inquiry lesson yang dikembangkan sesuai sintaks inquiry lesson meliputi: observasi, manipulasi, generalisasi, verifikasi, aplikasi; 2) Kelayakan modul menurut para validator dengan kategori sangat baik ”89,23%”, praktisi dengan kategori sangat baik “85,42%”dan siswa dengan kategori sangat baik ”84,33%”; 3) Keefektivan modul yang dikembangkan berbasis inquiry lesson dibuktikan dengan uji Wilcoxon, yang menunjukkan ada perbedaan dalam dimensi konten pada literasi sains sebelum dan sesudah menggunakan modul berbasis inquiry lesson memiliki probabilitas (p) sebesar 0,000 (p<0,05), Ho ditolak. Kesimpulan dari penelitian dan pengembangan adalah modul berbasis inquiry lesson layak dan efektif meningkatkan dimensi konten pada literasi sains materi Sistem Pencernaan kelas XI.
Bentuk Penyajian Tari Tabot Di Sanggar Lawang Budaya Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu Meika Meika; Herlinda Mansyur
Filosofi : Publikasi Ilmu Komunikasi, Desain, Seni Budaya Vol. 1 No. 1 (2024): Februari : Filosofi : Publikasi Ilmu Komunikasi, Desain, Seni Budaya
Publisher : Asosiasi Seni Desain dan Komunikasi Visual Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/filosofi.v1i1.84

Abstract

The purpose of this study is to reveal and describe the form of Tabot Dance Performance in Bengkulu City. This type of research is qualitative research with descriptive methods. This research instrument is the researcher himself and supported by cameras, photos and interviews. Data collection techniques are carried out through literature studies, observation, interviews and documentation. The stages of data analysis are data collection, data description, and data inference. The results showed that the form of presentation of Tabot Dance in Sanggar Lawang Budaya Kota Bengkulu, Bengkulu Province, it was concluded that the presentation of Tabot Dance consists of several supporting elements, including 1) dance movements, 2) floor design, 3) music design, 4) dancers, 5) makeup and costumes, 6) property and 7) performance venue. Tabot Dance consists of several types of movements, namely Sambah movement, Ground Ambition movement, Penja Sitting motion, Menjara / Bearun movement, Meradai movement, Arak Penja movement, Arak Turban movement, Gam movement, Arak Gedang movement and Tabot Tebuang movement. The floor design of Tabot Dance uses straight lines and curved lines. Changes in floor design are made according to the number and movement of the Tabot dance dancers. The musical instruments used to accompany the Tabot Dance are doll, tassa, kulintang, flute, boyah, cymbals, canned. Tabot dance is danced by 7 dancers who start with 3 dancers while 4 dancers enter in the middle of the dance. The makeup used is character makeup while the costumes used in Tabot Dance dancers are wearing clothes, pants, vests, headband turbans, hats, belts, hand bears, foot bears. The properties used in the Tabot Dance are coki-coki, fingers, turban and tabot. Tabot Dance performance is held outdoors using an open stage.