Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Land Suitability Evaluation For Horticultural Commodities At The West Part Of Upland Lawu Puguh Karyanto; Rahayu Rahayu
EKSAKTA: Journal of Sciences and Data Analysis VOLUME 11, ISSUE 2, August 2010
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is about to examine the site-suitability of horticultural plantation at the west part of Lawu. The research was conducted through a survey upon the cultivated horticultural commodities by comparing their agronomic prerequisite with measured climatic conditions and land performances. The research shows that the most critical determinant for the performed horticultural cultivation is the slope of the landscape. Hence, horticultural cultivation activities must emphasize for not to ignore the importance of standing crop and slopeland’s management.   Keywords: Land suitability evaluation. Horticultural commodities
IDENTIFIKASI CACING TANAH DAN INTERAKSINYA DENGAN LINGKUNGAN LAHAN BERKAPUR Sri Dwiastuti; Sri Widoretno; Puguh Karyanto
Biogenesis Vol 14, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.761 KB) | DOI: 10.31258/biogenesis.14.2.23-28

Abstract

ABSTRACTThe research aims to utilizing interaction earthworm with environment in the calcareous land. The research can be specified through a two-stage: the first year and second year. Results from our earlier studies aims: (1) to find out earthworm interaction with calcareous land, (2) identification of earthworm in calcareous land. Using three examples from different land: monoculture, polyculture, and agroforestry. The research data collected with 3 repetitions in every land. Measurement of micro climates include temperature, humidity, pH, and light intensity. Identification the type of earthworm consist of: the body shape, color, position and the form of klitelum, the prostomium, setae, and the position of genetal males and females. Identification using binocular microscopy at 10 to 40x magnification. Analysis correlation  were tested to figure out the relationships between variables. If the correlation of relationship between variable is very real or real continued test by STEPWISE REGRESSION to find out the most influential environmental factors on earthworms living. The result of the research are: (1) Earthworm had very significant most correlation (significant = 0,01) with air humidity (r= 0,855), light intensity (r = - 0,825), and soil humidity (r = 0,60). Other environmental factors had a significantly small influence  (pH, r =0,17; soil temperature, r = - 0,28; and temperature r = 0,03). Air humidity is the most influential environmental factors on earthworms living (2) identification of the types earthworm in different three land was found 2 species: Pontoscolex corethrurus and Metaphire javanica. In monoculture land is dominated by Metaphire javanica, whereas in Polikultur and Agroforestry land is dominated by Pontoscolex corethrurus. As a result, air humidity is the most influential environmental factors on the lives of earthworms and other environmental factors is relative small influence. On the calcareous land found two species of earthworm: Pontoscolex corethrurus and Metaphire javanica.     Keyword:Calcareous land environment, Identification earthworm, Pontoscolex corethrurus, Metaphire javanica
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INSTAD TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS Yasir Sidiq; Baskoro Adi Prayitno; Puguh Karyanto; Bowo Sugiharto
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran INSTAD terhadap keterampilan proses sains. Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain posttest only non equivalent control group design. Penelitian dilaksanakan di SMA Batik 1 Surakarta, menetapkan variable keterampilan proses sains yang diukur menggunakan lembar observasi dan tes tertulis. Aspek mengamati, mengelompokkan, mengkomunikasikan, merancang percobaan, dan melaksanakan percobaan diukur dengan lembar observasi, sedangkan aspek merumuskan hipotesis diukur dengan tes tertulis. Dua kelas ditetapkan dalam penelitian sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pemilihan kelas tersebut dilakukan secara clustered random sampling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran INSTAD berpengaruh signifikan terhadap keterampilan proses sains siswa.   Kata kunci:  Keterampilan Proses Sains, INSTAD
KERANGKA KONSEPTUAL (CONCEPTUAL FRAMEWORK) UNTUK ANALISIS PERTANIAN UPLAND BERKELANJUTAN Puguh Karyanto
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 7, No 1 (2010): Seminar Nasional VII Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) merupakan komitmen pemerintah Indonesia, menindak lanjuti konsensus internasional tentang pembangunan berkelanjutan yang tertuang dalam  Brundtland Report dan disepakati dalam Konsensus Rio. Pada ranah evaluasi strategi pencapaian pertanian berkelanjutan, sejumlah informasi berkaitan dengan potensi, kendala, penentu dan dampak merupakan informasi yang penting untuk menunjang keberhasilan pencapaiannya. Kerangka konseptual merupakanalat bantu yang baik untuk mengorganisasi informasi penting tersebut. Dalam manajemen lingkungan, sejumlah  kerangka konseptual telah tersedia,  namun demikian, karena permasalahan lingkungan adalah bersifat khas dan mungkin unik, konsepsi kerangka konseptual yang spesifik menjadi sangat penting. Makalah inimerekomendasikan kerangka konseptual spesifik untuk pertanian upland berkelanjutan berdasarkan review dan penelitian yang relevan. Kata kunci: Pertanian upland berkelanjutan, Kerangka konseptual (conseptual framewok)
PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Faisal Imam Prasetyo; Slamet Santosa; Puguh Karyanto
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   The purpose of this research is to ascertain the influence of Quantum Learning toward biology learning achievement of 10th grade students at SMA Negeri 4 Surakarta in academic year 2011/2012. The research was quasi experiment research using quantitative approach. The research was designed using posttest only control design. Experimental group applied Quantum Learning. Control group applied discussion, classical course and question-answer method. The populations of this research were all of 10th degree students at SMA Negeri 4 Surakarta in academic year 2011/2012.  The samples of this research were the students of 10thK as experiment group and 10thJ as control group. The sample of this research was established by cluster random sampling. The data was collected using questionnaire, multiple choice test, observation form, and document. The hypotheses analyzed by t-test. The research concluded that application of Quantum Learning had significant effect toward biology learning achievement in cognitive, affective, and psychomotor of 10th grade students at SMA Negeri 4 Surakarta in academic year 2011/2012.   Kata kunci:  Quantum Learning, Biology Learning Achievement
PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 7E TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI Wawan Sutrisno; Sri Dwiastuti; Puguh Karyanto
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model Learning Cycle 7E terhadap motivasi belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Banyudono tahun 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi experiment research). Desain penelitian adalah Posttest Only Control Design dengan menerapkan model Learning Cycle 7E pada kelompok eksperimen dan model pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Banyudono tahun pelajaran 2011/2012. Teknik pengambilan sampel dengan Cluster Random Sampling. Teknik pengukuran data motivasi belajar siswa menggunakan angket. Teknik analisis data menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh nilai sig. (α) = 0,039. Oleh karena nilai sig. (α) < 0,05 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara signifikan penerapan model Learning Cycle 7E terhadap motivasi belajar siswa pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Banyudono tahun 2011/2012.   Kata Kunci: Learning Cycle 7E, motivasi belajar siswa
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INSTAD TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS Yasir Sidiq; Baskoro Adi Prayitno; Puguh Karyanto; Bowo Sugiharto
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran INSTAD terhadap keterampilan proses sains. Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain posttest only non equivalent control group design. Penelitian dilaksanakan di SMA Batik 1 Surakarta, menetapkan variable keterampilan proses sains yang diukur menggunakan lembar observasi dan tes tertulis. Aspek mengamati, mengelompokkan, mengkomunikasikan, merancang percobaan, dan melaksanakan percobaan diukur dengan lembar observasi, sedangkan aspek merumuskan hipotesis diukur dengan tes tertulis. Dua kelas ditetapkan dalam penelitian sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pemilihan kelas tersebut dilakukan secara clustered random sampling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran INSTAD berpengaruh signifikan terhadap keterampilan proses sains siswa.   Kata kunci:  Keterampilan Proses Sains, INSTAD
SUSTAINABLE ENVIRONMENT FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT Puguh Karyanto
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 8, No 1 (2011): Prosiding Seminar Nasional VIII Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.613 KB)

Abstract

ABSTRAK Sustainable development is a famous concept and strategy to balance the state between human anthropogenic activity and environmental conservation. It is conceptualized mainly, to address the challenge of ensuring continual human civilization under the limitedly available natural resources. There is no dispute to value ecosystem services to be included into the idea of sustainable development. However, since sustainable development is defined as it is affected by many vested interests, the precise ecosystem and environmental aspects that are regarded as critical for sustainable development are also under debate. Essentially, the emerging debates deal with criticism towards giving value on particular environmental properties and, deal with the judgement of whether they are considered as critical or less critical for the sustainability of particular developmental activities. Hence, this paper is aimed to provide ideas to bridge the presence polemics by presenting the two important ideas in combination, sustainable environment and socio ecological sustainability as a considerable ideas to achieve sustainable development. To have the research’s goal the criteria of millennium ecosystem assessment and the socio ecological indicator proposed are is scrutinized. Indeed, human activity is considered as sustainable if it is put in position with socio ecological indicators. In addition to this, extending human’s moral standing to the environment will be importantly underpin the achievement of sustainable environment and therefore, the sustainable development. Kata kunci : Sustainable environment, Sustainable development
Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Disertai Media Flipcharts Dan Media Video Ditinjau Dari Kemampuan Menyelesaikan Masalah Dan Keingintahuan Saiful Bahri; Ashadi Ashadi; Puguh Karyanto
Journal Of Biology Education Vol 2, No 2 (2019): Journal Of Biology Education
Publisher : Tadris Biologi IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/jbe.v2i2.6262

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran project based learning disertai media flipcharts dan media video ditinjau dari kemampuan memecahkan masalah dan keingintahuan terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dan sampel penelitian adalah seluruh siswa kelas X program keahlian TPHP SMK Negeri 3 Kudus tahun pelajaran 2013/2014. Teknik pengumpulan data menggunakan tes kognitif, angket keingintahuan, dan soal pemecahan masalah serta metode observasi untuk mendapatkan data prestasi belajar afektif dan psikomotor. Data dianalisis menggunakan anava tiga jalan dengan desain factorial 2 x 2 x 2 menggunakan SPSS 18. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa : 1) ada perbedaan pengaruh antara pembelajaran dengan media video dan flipcharts, 2) tidak ada pengaruh antara kemampuan memecahkan masalah terhadap prestasi belajar, 3) tidak ada pengaruh antara keingintahuan terhadap prestasi belajar, 4) tidak memberikan pengaruh secara bersama media flipcharts maupun video dengan kemampuan memecahkan masalah terhadap prestasi belajar, 5) tidak memberikan pengaruh secara bersama media flipcharts maupun video dengan keingintahuan terhadap prestasi belajar, 6) kemampuan memecahkan masalah dan keingintahuan siswa merupakan dua hal yang saling independen sehingga jika keduanya dinteraksikan tidak memberikan perbedaan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa, 7) pengguanaan media pembelajaran , kemampuan memecahkan masalah dan keingintahuan siswa secara bersama-sama ternyata tidak memberi pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar kognitif siswa.
IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR ILMIAH SISWA SMA KELAS XI (Studi Kasus Siswa Kelas XI IPA di SMA N 1 Sanden) Citra Devi Imaningtyas; Suciati Suciati; Puguh Karyanto
Prosiding Seminar Pendidikan Fisika FITK UNSIQ Vol 1 No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA FITK UNSIQ
Publisher : Prodi Pendidikan Fisika FITK UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan berpikir ilmiah siswa kelas XI melalui studi kasus siswa kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 1 Sanden. Penelitian merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 1 Sanden yang berjumlah 28 orang. Teknik perolehan sample adalah dengan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes berpikir ilmiah, observasi dan wawancara. Instrumen tes kemampuan berpikiri lmiah berjumlah 25 soal dan memuat indikator berpikir ilmiah meliputi: inquiry, analisis, inferensi, argumentasi. Instrumen untuk observasi berupa lembar observasi pembelajaran, dan instrumen wawancara menggunakan pedoman wawancara. Tes kemampuan berpikir ilmiah yang digunakan dalam penelitian ini telah divalidasi. Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan statistika deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan berpikir ilmiah siswa masih rendah. Rata-rata skor yang diperoleh siswa dalam mengerjakan keseluruhan soal kemamapuan berpikir ilmiah adalah 65,1. Skor yang dicapai siswa tersebut dibawah KKM yang ditetapkan sekolah. Hal ini mengindikasikan kemampuan berpikir ilmiah siswa secara umum cukup rendah. Hasil pengukuran pada tiap aspek berpikir ilmiah menunjukan rata-rata skor yang diperoleh siswa kurang maksimal, aspek berpikir ilmiah meliputi: Aspek inkuiri menunjukkan capaian rata-rata skor siswa 25,83; Aspek Analisis menunjukkan rata-rata skor siswa 31,33; aspek inferensi menunjukkan rata-rata skor siswa 47; dan aspek argumentasi memiliki rerata skor yang tertinnggi yaitu 66. Kurang maksimalnya perolehan skor tes berpikir ilmiah secara umum disebabkan siswa belum terbiasa dilatihkan kemampuan berpikir ilmiah dalam pembelajaran. Pelatihan berpikir ilmiah dalam pembelajaran, dapat dilakukan dengan penggunann model pembelajaran yang melatih siswa untuk dapat menemukan pengetahuan seperti peneliti melakukan proses penelitian yaitu dengan model pembelajaran berbasis inkuiri. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut, peneliti merekomendasikan adanya penelitian lanjutan berupa tindak lanjut untuk menyelesaikan masalah berpikir ilmiah siswa.