p-Index From 2020 - 2025
0.882
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Farmasi Higea
Boy Chandra
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Studi Fisikokimia Ekstrak Umbi Bit Merah (Beta Vulgaris L) Sebagai Pewarna Pada Sediaan Tablet Ridho Asra; Zikra Azizah; Rina Desni Yetti; Desi Ratnasari; Boy Chandra; Sestry Misfadhila; Nessa Nessa
Jurnal Farmasi Higea Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.124 KB) | DOI: 10.52689/higea.v12i1.265

Abstract

Umbi bit merah (Beta vulgaris L.) mengandung pigmen betasianin yang berfungsi sebagai alternatif pewarna alami. Pada penelitian ini betasianin dari ekstrak umbi bit merah di ekstraksi dengan metode ultrasonic assisted extraction (UAE) menguunakan pelarut air dan dikeringkan dengan metode Frizee Draying. pengujian betasianin dari sekstrak umbi bit merah dilakukan dengan kromatografi lapis tipis diperoleh nilai Rf = 0,7 dan panjang gelombang maksimum 535 nm yang di analisis dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Spektrum FTIR  menunjukan bahwa pada isolat terdapat adanya gugus fungsi yang identik dengan betasianin standar. Betasianin dalam ekstrak diperoleh dengan kadar 98,6474% yang stabil pada suhu 40 °C dan pH 5. Zat warna betasianin dari ekstrak umbi bit merah telah diaplikasikan dalam sediaan farmasi, dan pada penelitian ini zat warna betasianin dari ekstrak dapat digunakan sebagai pewarna alami untuk sediaan tablet.
Penetapan Kadar Beta Karoten Pada Beberapa Jenis Cabai Kering Dan Segar Dengan Spektrofotometri Uv-Vis Sestry Misfadhila; Rusdi Rusdi; Boy Chandra; Arma Yunita
Jurnal Farmasi Higea Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.817 KB) | DOI: 10.52689/higea.v12i1.266

Abstract

Penelitian tentang penetapan kadar beta karoten pada beberapa jenis cabai telah dilakukan. Analisis dilakukan terhadap sampel cabai keriting merah dan hijau  serta cabai rawit merah dan hijau yang segar dan kering. Sampel diekstraksi dengan pelarut n-heksan dan aseton menggunakan metode ekstraksi cair-cair. Fraksi n-heksan selanjutnya dianalisis dengan spektrofotometer pada panjang gelombang maksimum beta karoten yaitu 449,00 nm. Kadar beta karoten rata-rata untuk cabai keriting merah segar adalah 0,0225 %, cabai keriting merah kering 0,0236 %, cabai keriting hijau segar 0,0192 %, cabai keriting hijau kering 0,0225 %. Untuk sampel cabai rawit merah segar diperoleh kadar beta karoten 0,0165 %, cabai rawit merah kering 0,0197 %, cabai rawit hijau segar 0,0115 %, cabai rawit hijau kering 0,0122 %. Analisis statistik dengan ANOVA satu arah menunjukkan bahwa nilai sig. 0,000 (P<0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat  perbedaan kadar beta karoten pada sampel cabai keriting merah dan hijau yang segar dan kering serta cabai rawit merah dan hijau yang segar dan kering.
PENGARUH FRAKSI AIR, ETIL ASETAT DAN N-HEKSAN DARI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbii L) TERHADAP KELARUTAN KALSIUM BATU GINJAL SECARA IN VITRO Sestry Misfadhila; Boy Chandra; Yully Wahyuni
Jurnal Farmasi Higea Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v12i2.282

Abstract

Ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbii L.) diketahui memiliki kemampuan untuk melarutkan kalsium batu ginjal. Pada penelitian ini, fraksi air, etil asetat dan n-heksan dari ekstrak etanol daun belimbing wuluh diuji terhadap kelarutan kalsium batu ginjal. Simplisia dimaserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70 % dan difraksinasi menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan air. Batu ginjal yang digunakan digerus menjadi serbuk yang homogen, kemudian ditentukan kandungannya. Batu ginjal diketahui mengandung karbonat, kalsium, oksalat dan fospat. Serbuk batu ginjal direndam dengan ekstrak etanol dan ketiga fraksi pada suhu 37 ºC  selama 5 jam, filtrat didestruksi lalu diuji kelarutan kalsium batu ginjal dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom. Kadar kalsium yang terlarut pada ekstrak etanol, fraksi air, etil asetat dan n-heksan berturut-turut 3,59 %, 3,1 %, 3,2 % dan 0,24 %. Analisis anova satu arah menunjukan bahwa pemberian ketiga fraksi memberikan perbedaan yang signifikan terhadap kadar kalsium yang terlarut dengan nilai (sig 0,000 < 0,05).
Analisis Fitokimia Dari Ramuan Obat Tradisional Untuk Penurun Panas Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.F.) Nees) Zikra Azizah; Harrizul Rivai; Boy Chandra; Sestry Misfadhila; Syawal Ferdian
Jurnal Farmasi Higea Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v13i2.398

Abstract

Ramuan herba sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.F.)Nees) digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai obat penurun panas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif senyawa yang terkandung dalam ramuan obat tradisional Herba Sambiloto. Uji metabolit sekunder dilakukan dengan menggunakan reaksi perubahan warna dan penetapan kadar menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Uji kualitatif menunjukkan bahwa ramuan Herba Sambiloto mengandung senyawa alkaloid dan flavonoid. Hasil uji kuantitatif menunjukkan Herba Sambiloto mengandung kadar alkaloid sebesar 9,2532 % dan kadar flavonoid sebesar 1,686 %.
Penetapan Kadar Flavonoid Rutin pada Daun Ubi Kayu (Manihot Esculenta Crantz) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak Zikra Azizah; Fauziah Elvis; Zulharmita Zulharmita; Sestry Misfadhila; Boy Chandra; Rina Desni Yetti
Jurnal Farmasi Higea Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.604 KB) | DOI: 10.52689/higea.v12i1.268

Abstract

Penelitian tentang penetapan kadar flavonoid rutin pada daun ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) secara spektrofotometri sinar tampak telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar flavonoid rutin pada daun ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) dengan menggunakan spektrofotometer sinar tampak. Penetuan kadar flavonoid rutin pada daun ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) ditentukan berdasarkan nilai absorbansi yang di ukur pada panjang gelombang sinar tampak 416 nm dengan penambahan pereaksi aluminium klorida dan menggunakan pembanding rutin. Hasil penelitian menunjukan kadar flavonoid yang diperoleh dari daun ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) adalah 4,987% dimana kadar tersebut dihitung sebagai kadar flavonoid rutin yang terdapat pada daun ubi kayu (Manihot esculenta Crantz).