Yetti, Rina Desni
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFARM) Padang, Indonesia

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Studi Fisikokimia Ekstrak Umbi Bit Merah (Beta Vulgaris L) Sebagai Pewarna Pada Sediaan Tablet Ridho Asra; Zikra Azizah; Rina Desni Yetti; Desi Ratnasari; Boy Chandra; Sestry Misfadhila; Nessa Nessa
Jurnal Farmasi Higea Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.124 KB) | DOI: 10.52689/higea.v12i1.265

Abstract

Umbi bit merah (Beta vulgaris L.) mengandung pigmen betasianin yang berfungsi sebagai alternatif pewarna alami. Pada penelitian ini betasianin dari ekstrak umbi bit merah di ekstraksi dengan metode ultrasonic assisted extraction (UAE) menguunakan pelarut air dan dikeringkan dengan metode Frizee Draying. pengujian betasianin dari sekstrak umbi bit merah dilakukan dengan kromatografi lapis tipis diperoleh nilai Rf = 0,7 dan panjang gelombang maksimum 535 nm yang di analisis dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Spektrum FTIR  menunjukan bahwa pada isolat terdapat adanya gugus fungsi yang identik dengan betasianin standar. Betasianin dalam ekstrak diperoleh dengan kadar 98,6474% yang stabil pada suhu 40 °C dan pH 5. Zat warna betasianin dari ekstrak umbi bit merah telah diaplikasikan dalam sediaan farmasi, dan pada penelitian ini zat warna betasianin dari ekstrak dapat digunakan sebagai pewarna alami untuk sediaan tablet.
Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Kering Kulit dan Daging Buah Naga (Hylocereus lemairei (Hook) Britton & Rose) Ridho Asra; Rina Desni Yetti; Sestry Misfadhila; Rusdi Rusdi; Selly Audina; Aisyah Agustina; Nessa Nessa
Jurnal Farmasi Higea Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.828 KB) | DOI: 10.52689/higea.v11i1.207

Abstract

Kulit dan daging buah naga Hylocereus lemairei (Hook.) Britton & Rose mengandung senyawa betasianin. Betasianin (6-O-3-hydroxy-3-methyl-glutaryl)-betanin) merupakan pigmen berwarna merah yang memiliki banyak manfaat salah satunya sebagai antioksidan. Pada penelitian ini telah dilakukan uji antioksidan dari kulit dan daging buah naga. Ekstraksi dilakukan dengan metode Ultrasonic Assisted Extraction (UAE) menggunakan pelarut air yang disonikasi pada 50 kHz selama 30 menit pada suhu 25°C, ekstrak kemudian di freeze drying selama 48 jam. Ekstrak kering diuji aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada aktivitas antioksidan dari kulit buah naga dengan nilai IC50 28.900 μg/mL dan aktivitas antioksidan yang rendah dari daging buah naga dengan IC50 322,93 μg/mL dibandingkan dengan nilai IC50 vitamin C 7,9 μg/mL (antioksidan tinggi <50 µg/mL).
Penetapan Kadar Flavonoid Rutin pada Daun Ubi Kayu (Manihot Esculenta Crantz) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak Zikra Azizah; Fauziah Elvis; Zulharmita Zulharmita; Sestry Misfadhila; Boy Chandra; Rina Desni Yetti
Jurnal Farmasi Higea Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.604 KB) | DOI: 10.52689/higea.v12i1.268

Abstract

Penelitian tentang penetapan kadar flavonoid rutin pada daun ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) secara spektrofotometri sinar tampak telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar flavonoid rutin pada daun ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) dengan menggunakan spektrofotometer sinar tampak. Penetuan kadar flavonoid rutin pada daun ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) ditentukan berdasarkan nilai absorbansi yang di ukur pada panjang gelombang sinar tampak 416 nm dengan penambahan pereaksi aluminium klorida dan menggunakan pembanding rutin. Hasil penelitian menunjukan kadar flavonoid yang diperoleh dari daun ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) adalah 4,987% dimana kadar tersebut dihitung sebagai kadar flavonoid rutin yang terdapat pada daun ubi kayu (Manihot esculenta Crantz).
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Cabai Rawit Merah (Capsicum Annuum Var.Frutescens (L.) Kuntze) Menggunakan Metode Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP) Sestry Misfadhila; Novita Wulandari; Rina Desni Yetti; Gemmy Sarina; Muhammad Haris
Jurnal Farmasi Higea Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v14i1.440

Abstract

Cabai rawit merah (Capsicum annuum var.frutescens (L) Kuntze) telah banyak diteliti dan diketahui memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian tentang pengujian aktivitas antioksidan ekstrak cabai rawit merah telah dilakukan beberapa peneliti terdahulu dengan metode DPPH dan Microwave Assisted Extraction (MAE). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan ekstrak etanol cabai rawit merah dengan metode ferric reducing antioxidant power (FRAP), menggunakan asam askorbat sebagai senyawa pembanding. FRAP merupakan salah satu metode uji aktivitas antioksidan dengan mekanisme kemampuan senyawa uji untuk mereduksi ion besi (III) menjadi ion besi (II). Cabai rawit merah dimaserasi dengan etanol 70 % dan diperoleh rendemen ekstrak 65,6142 %. Hasil analisis menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan yang diperoleh dari ekstrak etanol cabai rawit merah dan asam askorbat sebagai pembanding ditunjukkan dengan nilai 1,4438 mmol Fe2+/100 g dan 7,8290 mmol Fe2+/100 g.
PENENTUAN AKTIVITAS TABIR SURYA EKSTRAK N-HEKSAN DAN ETANOL DAUN BIDARA (Ziziphus spina-christi (L.) Desf.) SECARA IN VITRO MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Yetti, Rina Desni; Fatmawati, Fatmawati; Misfadhila, Sestry; Fadhila, Muthia
Jurnal Farmasi Higea Vol 15, No 2 (2023)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v15i2.558

Abstract

Bidara (Ziziphus spina-christi (L.) Desf.) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai bahan baku obat tradisional. Kandungan flavonoid dan polifenol pada daun bidara berpotensi sebagai bahan aktif tabir surya untuk meminimalisir efek buruk dari paparan radiasi sinar UV. Ekstrak daun bidara juga diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai SPF,%Te, dan %Tp dari ekstrak n-heksan dan etanol daun bidara serta potensinya sebagai tabir surya. Pengujian dilakukan secara in vitro menggunakan Spektrofotometri UV-Vis. Nilai SPF tertinggi pada ekstrak n-heksan dan etanol daun bidara berada pada konsentrasi 300 mg/mL masing-masing sebesar 3,881(proteksi minimal) dan 15,74 (proteksi ultra). Nilai %Te ekstrak n-heksan daun bidara belum mencapai nilai minimum untuk perlindungan eritema. Nilai %Te tertinggi ekstrak etanol daun bidara berada pada konsentrasi 300 mg/mL sebesar 2,3875% (extra protection). Nilai %Tp tertinggi ekstrak n-heksan daun bidara berada pada konsentrasi 300 mg/mL sebesar 38,0902% (total block) dan nilai %Tp ekstrak etanol daun bidara pada semua konsentrasi berada pada kategori total block karena memiliki nilai %Tp <40%. Ekstrak n-heksan daun bidara berpotensi sebagai tabir surya dengan proteksi minimal sedangkan ekstrak etanol daun bidara berpotensi sebagai tabir surya dengan proteksi ultra
Identifikasi Metabolit Sekunder dan Pengujian Aktivitas Antioksidan Pada Umbi Bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.) Urb.) Chandra, Boy; Wijaya, Junivia; Yetti, Rina Desni; Azizah, Zikra
Jurnal Farmasi Higea Vol 15, No 2 (2023)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v15i2.554

Abstract

Penelitian ini telah dilakukan dalam mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder dan pengujian aktivitas antioksidan pada umbi bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.) Urb.). Umbi bengkuang kaya zat gizi yang sangat penting bagi kesehatan, terutama vitamin dan mineral. Bengkuang mengandung flavonoid dan saponin serta zat fenolik, dimana kandungan senyawa-senyawa tersebut juga berfungsi sebagai antioksidan. Ekstrak umbi bengkuang diperoleh dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut yaitu n-heksan, aseton dan etanol serta uji aktivitas antioksidan menggunakan metode 2,2-difenil-1-pikrihidrazil (DPPH). Ekstrak dengan n-heksan menunjukkan adanya senyawa saponin dan alkaloid, pada ekstrak aseton adanya senyawa saponin, flavonoid dan steroid, sedangkan pada ekstrak etanol adanya senyawa fenol, saponin, alkaloid, flavonoid dan steroid. Aktivitas antioksidan dari ekstrak n-heksan didapatkan nilai IC50 dengan konsentrasi 93.952 µg/mL, pada ekstrak aseton 54.649 µg/mL, sementara pada ekstrak etanol 44.957 µg/mL. Asam askorbat sebagai pembanding didapatkan nilai IC50 dengan konsentrasi 38,8104 µg/mL.
Studi Fisikokimia Betasianin Dalam Kulit Buah Naga dan Aplikasinya Sebagai Pewarna Merah Alami Sediaan Farmasi: Physicochemical Study of Betacyanin from Dragon Fruit Rind and Its Application as Natural Dye for Pharmaceutical Dosage Form Asra, Ridho; Yetti, Rina Desni; Rusdi, Rusdi; Audina, Selly; Nessa, Nessa
Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy) (e-Journal) Vol. 5 No. 2 (2019): (October 2019)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.638 KB) | DOI: 10.22487/j24428744.2019.v5.i2.13498

Abstract

The rind of dragon fruit (Hylocereus lemairel (Hook.) Britton & Rose) is a waste material that has not been optimally utilized. The rind contains betacyanin pigment that has many benefits in pharmaceutical products. The study aimed to characterize the physicochemical properties, to evaluate the stability and to apply betacyanin in dragon fruit rind as a natural dye. The extraction process was done by using water as solvent which was sonicated at 50 kHz for 30 minutes at 25 °C. Extract was freeze dried for 48 hours. The dried extract was purified by using preparative TLC and physicochemically analyzed by using UV-Vis and FTIR spectrophotometer. The stability of betacyanin extract against pH and temperature was examined and applied as a dye in tablet imprinting. The result of this study indicated that betacyanin was found at Rf value of 0.6 same as the betacyanin standard. The maximum wavelength of betacyanin was obtained at 534 nm and the IR spectra showed similarity with betacyanin standard with the same functional groups between 4000-600 cm-1 although there was a slight shift in the wavenumber but it still in the range. The stability study were stable at temperature below 40 °C and at range pH 4-6. Betacyanin applications as natural dye of tablet have been successfully carried out with good color stability during 3 months of storage at room temperature.