Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN BAGI KELOMPOK TUKANG DI DESA WAKASIHU Willem Gasperz; Rudi Serang; Nelda Maelissa
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IRON Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (849.219 KB) | DOI: 10.31959/jpmi.v2i2.418

Abstract

Kegiatan pengabdian Pelatihan Pembuatan Rangka Atap Baja Ringan berlangsung di desa Wakasihu Kecamatan Leihitu Barat, kabupaten Maluku Tengah. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 26 Januari hingga 15 Juli 2019, terdiri atas 5 kegiatan yaitu : Survey awal dan wawancara (26/01/2019), Observasi Lokasi dan Wawancara (01/06/2019), Pengecoran Tiang Gazebo (22/06/2019), Pelatihan Pembuatan Rangka Atap Baja Ringan (29/06/2019) dan Pemasangan Genteng Gazebo (15/07/2019). Partisipasi masyarakat dalam kegiatan pengabdian ini cukup baik, hal ini terlihat dari setiap rangkaian kegiatan pengabdian dari survey, pengecoran tiang, Pelatihan pemasangan rangka atap baja ringan hingga pemasangan genteng gazebo para tukang selalu terlibat. Kegiatan pengabdian ini dapat terlaksana karena adanya dukungan penuh dari ibu Raja Wakasihu Hj. Polanunu serta partisipasi masyarakat desa Wakasihu dalam hal ini para Tukang. Output dari Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah penyerahan gazebo rangka atap baja ringan, yang diserahkan kepada Pemerintah desa Wakasihu melalui ibu Raja Hj. Polanunu.
PELATIHAN TEKNIK PEMBUATAN BETON PRECAST DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN PARA TUKANG DI NEGERI NAKU Rudi Serang; Penina Istia
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IRON Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.054 KB) | DOI: 10.31959/jpmi.v1i2.223

Abstract

Negeri Naku merupakan negeri adat yang dikepalai seorang Raja. Negeri Naku terdapat dalam administrasi pemerintahan kota Ambon yang secara geografis terletak di daerah pegunungan berbatasan  dari barat dengan Urimeseng, selatan dengan laut banda, timur dengan negeri Kilang, dan utara dengan negeri Hatalai dengan jumlah penduduk mencapai 873 jiwa dikategorikan dalam keagamaan yang ada di Negeri Naku.Beton precast /pracetak merupakan sebuah proses pengolahan dari beberapa campuran beton.  Bahan material terdiri dari semen, pasir (agregat halus ), kerikil ( agregat kasar ) dan air sebagai bahan tambah yang menjadi sebuah masa padat yang dilakukan di bengkel maupun secara fabrikasi, dengan sisi keunggulannya adalah hemat waktu dan efisien, berkwalitas dan bermutu baik, ramah lingkungan dan mengurangi biaya kerja karena dalam proses konstruksi tertentu akan lebih mengurangi jumlah tenaga kerja yang digunakan karena tinggal memasang beton di lokasi tersebut sedangkan jika menggunakan beton konensional akan butuh lebih banyak tenaga kerja dalam membuat dan mengecorbeton di lokasi konstruksi.Berdasarkan hasil suvey awal yang dilakukan oleh tim maka yang menjadi indetifikasi dari permasalahan  yang ada di Negeri Naku adalah umumya masyarakat Negeri Naku yang berprofesi sebagai tukang atau pekerja bangunan rata-rata hanya mengandalkan pengalaman kerja, dan insting dengan metode kerja yang sudah diwariskan oleh orang tua secara turun temurun. Untuk pengetahuan akan sumber daya tentang bagunan sipil sangat kurang dan belum memadai. Masyarakat Negeri Naku yang berprofesi tukang terkadang juga masih kurang pengetahuan dan ketrampilan tentang pembuatan beton,  jenis benton dalam bangunan sipil, terutama benton precast yang semantara tren digunakan oleh masyarakat luar untuk pembangunan pagar perumahan dan lain lain.  Adapun tujuan dari  Pelatihan Teknik Pembuatan Beton Precast adalah  Untuk melatih kelompok masyarakat yang berprofesi tukang kerja bangunan belum sepenuhnya mengenal tentang kerja beton khususnya beton precast untuk pembangunan pagar dan  Unruk menambah pengetahuan tentang ketrampilan atau skill beton precast. Kegiatan Pelatihan Teknik Pembuatan Beton Precast adalah untuk malatih kelompok masyarakat yang berprofesi tukang kerja bangunan dengan sepenuhnya mengenal tentang kerja beton khususnya beton precast untuk pembangunan pagar dan penyetelan dan Pemasangan beton kolom dan dinding plat unruk menambah pengetahuan tentang ketrampilan atau skill dan beton precast
ANALISA PERBANDINGAN WAKTU PENJADWALAN PROYEK DENGAN METODE CPM (CRITICAL PATH METHOD) DAN PDM (PRECEDENCE DIAGRAM METHOD) (Studi Kasus : Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana SD Negeri Waemasing, Kec. Waesama, Kab. Buru Selatan) Gabriel C. A. Lesbasa; Meyke Marantika; Nelda Maelissa; Rudi Serang
Journal Agregate Vol. 1 No. 1 (2022): September
Publisher : Jurusan Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Project delays are a highly unenviable condition. A school project in Waesama Sub-district, Buru Selatan Regency was delayed where 208 days of planning were not achieved, and were realized more than the plan. This study aims to distinguish the duration of the project using CPM and PDM on the project, as well as determine the optimal duration between the two methods. As well as obtaining critical jobs for CPM and PDM. CPM (Critical Path Method) is an AON (Activity on Node) method that only has one constrain, namely FS (Finish to Start). While PDM (Precedence Diagram Method) is an AON (Activity on Node) method that has 4 constrains FS (Finish to Start), SS (Start to Start), SF (Start to Finish), FF (Finish to Finish). The results of this comparative study found that there were differences in activities that were critical, there were also differences in duration after the use of these two methods. Where CPM produces a duration of 203 days, while PDM produces the most optimal duration of 200 days because it saves 8 days more than the duration of project planning. The use of PDM methods were more effective.
ANALISIS PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA PEKERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA DESA HITU KABUPATEN MALTENG Ramona Fitra Sari Lating; Rudi Serang; Wellem Gaspersz; Delvia Rimesye Apalem; Abraham Tuanakotta
Journal Agregate Vol. 2 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Jurusan Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31959/ja.v2i1.1229

Abstract

Occupational Safety and Health (K3) is a science for anticipating, recognizing, evaluating and controlling hazards that arise in the workplace that can impact the health and welfare of workers. The risk of falling is the highest cause of accidents. The use of adequate safety equipment such as guardrails and helmets, as well as the implementation of security procedures such as inspection of non-permanent stairs and scaffolding can reduce the risk of accidents. occupational health on work performance (K3) in the Hitu Village Primary Hospital Development project. Analysis of the data used to calculate the analysis of the application of health and work to the project "Construction of the Hitu Village Pratama Hospital". f test. Based on the results of the analysis it was found that safety (X1) and health (X2) had a positive effect on work performance from the results of testing multiple linear regression analysis from the correlation table or partial correlation, where safety (X1) obtained a value of r = 0.766 with a significance of 0.000 < 0.05 Health (X2) obtained a value of r = 0.592 with a significance of 0.000 <0.05 For the Summary Regression Correlation Model (R) which simultaneously (together) between the variables Health (X1) and Safety (X2) , on Work Performance (Y) a value of r = 0.767 is obtained. Between the two aspects of safety and health on the work performance of the Hospital Development project Hitu Village Primary kit, the most dominant influence from the results of the partial test is the work safety aspect of 0.722 or 72.2%.