Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

ANALISA KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN JASA TERMINAL ANGKUTAN UMUM MARDIKA AMBON Penina Istia; Nelda Maelissa; Henriette Titaley
JURNAL SIMETRIK Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.451 KB) | DOI: 10.31959/js.v8i1.80

Abstract

Kualitas pelayanan merupakan sesuatu yang berpusat pada upaya pemenuhuan kebutuhan dan keinginan pelanggan”. Dengan adanya kualitas pelayanan yang baik di dalam suatu publik pemerintah akan menciptakan kepuasan bagi para konsumennya. pelayanan di terminal Mardika untuk pelayanan jasa transportasi masih belum teratur artinya belum sesuai yang diharapkan oleh pengguna jasa transportasi. Pengaturan kendaraan yang masuk dan keluar belum tertata rapi sehingga menimbulkan kemacetan dan keresahan dari masyarakat dalam hal ini pengguna jasa transportasi. Bahkan dapat dikatakan juga bahwa pelayanan akan transportasi terasa sempit bergerak disebakan oleh para pedang kaki lima yang sering berjualan dalam terminal mardika sehingga aktivitas kendaraan angkutan umum di dalam terminal mengalami kemacetan.Metode analisa data yang digunakan dalam penulisan ini adalah analisa regresi bergada dangan pengujian statistik berupa uji Uji determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui presentase pengaruh variabel pelayanan jasa terminal angkutan umum mardika secara serentak terhadap variabel kepuasan, uji koefisien regresi bersama (uji F) Uji ini digunakan untuk mengetahui variabel indenden (X1,X2,X3,....Xn) secara signifikan terhadap variable dependen (Y), dan Uji koefisien regresi secara parsial (Uji t) Uji ini digunakan untuk mengetahui model regresi variabel independen (X1,X2,X3,....Xn) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y)Hasil yang diperoleh dari analisa data adalah X10,217 atau sig < 0,05 signifikan, X2 0,727 atau sig < 0,05 signikan, X3 0,486 atau sig < 0,05, X4, X4 0,919 atau sig < 0,05, X5 0,051 atau sig < 0,05. Uji R2 (R square) sebesar 0,086 atau 86%., nilai F hitung sebesar 1,779 sedangakan F tabel menunjukan nilai sebesar 2,30 atau 1,779 > 2,30 maka dengan demikian dapat di katakan bahwa Ho di tolak, uji parsial nilai –t tabel < -t hitung yakni 1,989 < -1,242 dengan demikian Ho di terima. Uji koefisien variabel X2 Tingkat signifikan a = 5%, t hitung sebesar -0,351 dan t tabel sebesar 1,989 dengan demikian dapat dikatakan bahwa nilai variabel X2 = -0,351 > 1,989 maka di tolak.
DAMPAK PANDEMI COVID-19 BAGI PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA AMBON Nelda Maelissa; Willem Gaspersz; Selly Metekohy
JURNAL SIMETRIK Vol 11, No 1 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31959/js.v11i1.21

Abstract

Dampak Pandemi Covid-19 yang ditimbulkan dalam bidang konstruksi selain keterlambatan proyek, juga dalam distribusi material dan bahan konstruksi, pemangkasan tenaga kerja/buruh, pemangkasan jam kerja bahkan penghentian kerja sementara bagi proyek-proyek yang berada di zona merah. Namun di sisi lain, sektor konstruksi dalam negeri juga mengalami dilema karena Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pada kondisi pandemi Covid-19, jasa konstruksi terus berjalan dengan mengacu pada Instruksi Menteri PUPR Nomor 2/2020 yang telah diterbitkan pada 27 Maret 2020. Hal ini membuat sektor konstruksi mau tidak mau harus tetap berjalan dengan berbagai perubahan untuk menyesuaikan diri selama pandemi dan pasca pandemi. Metode Pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah survey dan instrument untuk pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner, yang akan disebar secara online atau offline. Metode analisis yang digunakan yakni Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Faktor-faktor yang merupakan dampak pandemic Covid-19 bagi proyek Konstruksi sebagai berikut: faktor keuangan proyek, Faktor Pembatasan Wilayah (PSBB), Faktor tenaga kerja, Faktor material dan peralatan, Faktor Ketidakpastian Proyek, dan faktor mogok kerja. Ada beberapa  strategi yang dapat diterapkan pada penyelengaraan Proyek Konstruksi selama pandemic dan pasca pandemic, disesuaikan dengan komponen utama yang terbentuk. Untuk komponen Utama pertama, solusi yang dapat diterapkan adalah : 1) Pengontrolan arus kas Proyek secara efektif dan efisien; 2) Penerapan metode Analisa nilai hasil (earn value method) untuk mengontrol anggaran dan waktu proyek; 3) Menyiapkan anggaran tidak terduga proyek
ANALISIS PENERAPAN METODE LINE OF BALANCE PADA PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN PEMKAB KEPULAUAN TANIMBAR Nony Soplanit; Nelda Maelissa; Henriette Dorothy Titaley
JURNAL SIMETRIK Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31959/js.v11i2.773

Abstract

Pengelolahan proyek ingin selalu mencari metode yang dapat meningkatkan kualitas perencanaan waktu, jadwal dan mutu yang menjadi langkah dalam memenuhi kebutuhan dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Suatu perencanaan dihadapkan  pada pemilihan sumber daya yang tepat, dan merupakan gambaran dari cara penyelesaian dan pengendalian suatu proyek. Proyek yang memiliki paket pekerjaaan berulang (repetitive) membutuhkan  metode penjadwalan proyek yang mampu mengakomodasikan sumber daya yang menerus dan terjadwalkan tanpa adanya suatu hambatan. Pada Pembagunan Rumah Susun Pemkab Kepulauan Tanimbar, Desa Bomaki yang penulis tinjau menggunakan metode penjadwalan Kurva – S, dan  dalam pelaksanaan pembangunan mengalami keterlambatan akibat Covid-19 dan dari mobilisasi material. Sehingga penulis akan menganalisis penjadwalan dengan metode khusus untuk pekerjaan tipikal yaitu menggunakan metode LoB.Metode Line of Balance (LoB) adalah metode penjadwalan linier yang dapat menyediakan tingkat produktivitas dan informasi durasi dalam bentuk format grafik, dapat menunjukkan kemajuan kegiatan, serta mendeteksi potensial gangguan atau konflik pada item pekerjaan yang akan datang. Tahap penelitian metode ini diperoleh dari data time schedule rencana  yang bertujuan melakukan penggambaran kembali untuk mendeteksi adanya konflik pada item pekerjaan.Dari hasil penelitian, penggunaan LoB dilakukan penyederhanaan aktivitas pekerjaan yang tipikal untuk pekerjaan struktur dan pekerjaan arsitektur sehingga memudahkan untuk dianalisis yang kemudian digambarkan kedalam diagram garis, dan dari hasil analisis menunjukkan LoB efektif dalam penggunaannya pada proyek Pembangunan Rumah Susun karena mampu mendeteksi gangguan pada Kurva – S dari penggambaran grafik LoB serta dari hasil perhitungan diperoleh durasi akhir pekerjaan selama 228 hari atau 38 minggu.
PELATIHAN PEMBUATAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN BAGI KELOMPOK TUKANG DI DESA WAKASIHU Willem Gasperz; Rudi Serang; Nelda Maelissa
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IRON Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (849.219 KB) | DOI: 10.31959/jpmi.v2i2.418

Abstract

Kegiatan pengabdian Pelatihan Pembuatan Rangka Atap Baja Ringan berlangsung di desa Wakasihu Kecamatan Leihitu Barat, kabupaten Maluku Tengah. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 26 Januari hingga 15 Juli 2019, terdiri atas 5 kegiatan yaitu : Survey awal dan wawancara (26/01/2019), Observasi Lokasi dan Wawancara (01/06/2019), Pengecoran Tiang Gazebo (22/06/2019), Pelatihan Pembuatan Rangka Atap Baja Ringan (29/06/2019) dan Pemasangan Genteng Gazebo (15/07/2019). Partisipasi masyarakat dalam kegiatan pengabdian ini cukup baik, hal ini terlihat dari setiap rangkaian kegiatan pengabdian dari survey, pengecoran tiang, Pelatihan pemasangan rangka atap baja ringan hingga pemasangan genteng gazebo para tukang selalu terlibat. Kegiatan pengabdian ini dapat terlaksana karena adanya dukungan penuh dari ibu Raja Wakasihu Hj. Polanunu serta partisipasi masyarakat desa Wakasihu dalam hal ini para Tukang. Output dari Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah penyerahan gazebo rangka atap baja ringan, yang diserahkan kepada Pemerintah desa Wakasihu melalui ibu Raja Hj. Polanunu.
IBM MESIN PENGOLAH TANAH LEMPUNG UNTUK PEMBUATAN GERABAH Renny James Betaubun; Sjafrudin Latar; Nelda Maelissa
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IRON Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31959/jpmi.v1i1.272

Abstract

Dalam era otonomi daerah yang memberikan peran sebesar-besarnya bagi daerah untuk mengembangkan potensi yang tersimpan, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan yang membawa dampak pada pemberdayaan masyarakat di pedesaan.Pemberdayaan sumberdaya manusia di daerah khususnya Maluku. Sebagai anak bangsa merupakan tanggung jawab bersama antara masyarakat dan Pemerintah maupun lembaga pendidikan dibidang penelitian dan pengabdian masyarakat. untuk mewujudkannya. Hasil pengolahan tanah lempung secara tradisional dengan injakan kaki atau mengunakan tangan dirasakan hasilnya kurang merata proses pengolahannya, sehingga hasil luaran tidak terlalu baik kualitas gerabahnya. Proses pelaksanaan dimulai dari observasi dan tinjauan lapangan serta temu kelompok pengrajin harapan di negeri Ouw kecamatan Saparua, kabupaten Maluku Tengah, untuk membahas menyangkut permasalahan yang dihadapi kelompok pengrajin gerabah Harapan, maka terjalin kerja sama untuk melaksanakan pembuatan mesin pegolahan tanah lempung untuk pembuatan gerabah. Kegiatan PKM ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hasil gerabah yang baik yang berkualitas dan mengefektifkan waktu dan tenaga serta lebih ekonomis yang diharapkan hasil produksi lebih baik dan dapat di pasarkan lebih luas bukan saja di daerah Maluku tetapi juga di daerah lain sehingga omset penjualan lebih meningkat. Selain itu kegiatan ini dilaksanakan juga uji kelayakan, dan pelatihan tentang penggunaan mesin pengolah tanah lempung.
PKM EVALUASI KERUSAKAN EKOSISTEM DI SEPANJANG PESISIR PANTAI DESA HATU Nelda Maelissa; Hendriette Titaley; Penina Istia; Ansye Nanlohy; Godfried Lewakabessy
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IRON Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31959/jpmi.v1i1.271

Abstract

Desa Hatu atau sering disebut sebagai Negeri Hatu, merupakan salah satu desa di Kabupaten Maluku Tengah yang terletak di kecamatan Leihitu Barat. Negeri Hatu memiliki sumber daya alam yang melimpah berupa material batu dan pasir sehingga menarik minat masyarakat untuk menambang (mengambil) kemudian menjualnya sebagai tambahan penghasilan dan sudah berlangsung cukup lama yakni + 30 tahun sehingga menimbulkan kerusakan ekosistem di sepanjang pesisir pantai Negeri Hatu. Hal ini perlu dievaluasi mengenai kegiatan penambangan di sepanjang pesisir pantai tersebut, dampak kerusakan yang ditimbulkan dan bagaimana solusi penanggulangan masalah kerusakan ekosistem yang ditimbulkan. Kegiatan Pengabdian ini berlangsung dari tanggal 12 Mei s.d 7 Oktober 2017. Metode yang digunakan pada kegiatan PKM ini dalah survei awal, evaluasi hasil selanjutnya penyuluhan dan diskusi dengan masyrakat khusunya penambang. Pada kegiatan penyuluhan masyarakat diberi arahan dan pengetahuan mengenai bencana-bencana yang dapat terjadi apabila kegiatan penambangan ini dilakukan terus-menerus. Hasil dari kegiatan penyuluhan dan diskusi yaitu disepakati bersama mengenai aktivitas penambangan sebagai berikut :1. Akan diberlakukan zona merah dan zona hijau, dimana zona merah adalah zona-zona yang terlarang untuk dilakukan pengambilan material, 2. Selama belum ada pencaharian lain, maka masyarakat oleh pemerintah desa diijinkan melakukan pengambilan material, akan tetapi lokasi pengambilan harus berpindah-pindah dan tidak boleh menetap pada satu lokasi, 3.Nase yang harus disetor kepada pemerintah desa masih tetap Rp.15.000,-
ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI MINYAK VCO INDUSTRI KECIL WAIPIAH COCONUT DI KEC. TNS KAB. MALUKU TENGAH Penina T. Istia; Hendriette D. Titaley; Nelda Maelissa
Soso-Q : Jurnal Manajemen Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/sosoq.v8i1.1081

Abstract

Central Maluku is an agrarian area which has an abundance of agricultural commodities, especially the plantation sub-sector which is a trading activity in Maluku. one of the sub-sectors is coconut plantations. Coconut (CocosNucifera) is a plantation crop that is widespread in almost all regions of Indonesia. Generally, coconut plants are produced into copra which will later be used as raw materials in making coconut cooking oil. The great potential of coconut in the Sub-District of TNS (TeonNilaSerua), opens opportunities for its citizens to develop small businesses in the middle of processing virgin coconut oil (VCO). In fact, VCO produced by the community in Layeni village, Jerili village and Yafila village, is able to penetrate the consumer market even though the VCO oil production results are not widely known and known by the people of Maluku as a whole about the benefits and benefits of CVO oil produced by small business groups in TNS area.VCO production results are not too well known by consumers in the area of order. "The results of the VCO production of small businesses are marketed to the cities of Ambon, Masohi and the surrounding cities, even outside the city of Ambon, if there are advance orders to the producers. The purpose of this research is to find out the relationship between the factors that affect the production of small oil VCO industrinwaipiah coconut. The research was carried out by means of observation and interviews and conducting VCO oil production experiments. The observations are recorded, observed and analyzed using multiple regression analysis. The results obtained are the multiple regression equation is as follows: Y = 4,936 +, 063X1 +, 005X2 + (-, 522) X3 + (-, 0.49) X4. X1 = 0,000 Sig <0.05 or t arithmetic 9,928> t table 2,365, then H0 is rejected and H1 is accepted, X2 = 0.075> 0.05 or 2,086 <t table 2,365 then H0 is accepted and H1 is rejected, X3 = 0.028 <0 , 05 or t arithmetic -1.387 <t table 2.365 then H0 is accepted and H1 is rejected, X4 = 0.409 <0.05 or t arithmetic -0.887> t table 2.365 thus H0 is rejected and H1 is accepted. The raw material X1 sig 0,000 <0.05 has an impact on VCO oil production. Capital X2 sig value 0.75> 0.05 no impact on VCO oil production, Labor X3 sig value 0.208 <0.05 impact on VCO oil production, Entrepreneurship X4 sig value 0.409 <0.05 impact on VCO oil production value.Keywords: Raw materials, capital, labor, entrepreneurship in coconut oil production VCO coconut waipia TNS
ANALISA PERBANDINGAN WAKTU PENJADWALAN PROYEK DENGAN METODE CPM (CRITICAL PATH METHOD) DAN PDM (PRECEDENCE DIAGRAM METHOD) (Studi Kasus : Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana SD Negeri Waemasing, Kec. Waesama, Kab. Buru Selatan) Gabriel C. A. Lesbasa; Meyke Marantika; Nelda Maelissa; Rudi Serang
Journal Agregate Vol. 1 No. 1 (2022): September
Publisher : Jurusan Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Project delays are a highly unenviable condition. A school project in Waesama Sub-district, Buru Selatan Regency was delayed where 208 days of planning were not achieved, and were realized more than the plan. This study aims to distinguish the duration of the project using CPM and PDM on the project, as well as determine the optimal duration between the two methods. As well as obtaining critical jobs for CPM and PDM. CPM (Critical Path Method) is an AON (Activity on Node) method that only has one constrain, namely FS (Finish to Start). While PDM (Precedence Diagram Method) is an AON (Activity on Node) method that has 4 constrains FS (Finish to Start), SS (Start to Start), SF (Start to Finish), FF (Finish to Finish). The results of this comparative study found that there were differences in activities that were critical, there were also differences in duration after the use of these two methods. Where CPM produces a duration of 203 days, while PDM produces the most optimal duration of 200 days because it saves 8 days more than the duration of project planning. The use of PDM methods were more effective.
PENERAPAN METODE NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PELAYANAN BPKB DIT LANTAS POLDA MALUKU Julia Dewi Leatemia; Lenora Leuhery; Nelda Maelissa
Journal Agregate Vol. 1 No. 1 (2022): September
Publisher : Jurusan Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The construction of the BPKB Service Building of the Maluku Police Traffic Directorate is planned to be completed in 150 calendar days. But in fact the project experienced addendum 1 on November 2, 2020 because at the time of the field inspection the size of the plan drawing did not match the size in the field, so this project experienced a delay of 27.895%. So that delays in project implementation do not recur, the author's goal is to find out cost and time deviations using the result value method. This method uses basic assumptions to make forecasts so that you have enough time to think about how to deal with problems in the future. Data collection techniques carried out are site surveys, observations, and literature. There are two types of variables, namely the independent variable is time and the dependent variable is cost. The data analysis technique used the result value method. The results of the analysis at week 28 of the cost performance index (CPI) < 1 which means the actual costs (ACWP) incurred are greater than the planned work costs (BCWP) so that the project experiences a cost deviation of Rp. 106,014.970.36 from the value a contract of Rp. 21,701,579,200.00 with a percentage of 0.49% and a time performance index (SPI) < 1 which means the project performance is slower than the planned schedule so that the project experiences time deviations for 200 working days with a weight of 6.5845% from the planning schedule 150 working days. Keywords : Earned Value Method, Schedule Performance Index (SPI), Cost Performance Index (CPI)
Analisis Risiko dengan Menggunakan Metode Domino pada Rehabilitasi dan Renovasi Perpustakaan dan Laboratorium IAIN Ambon Febri Linda Keliola; Nelda Maelissa; Maslan Abdin
Journal Agregate Vol. 1 No. 1 (2022): September
Publisher : Jurusan Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Construction work can cause Work Accident Risk, therefore the implementation of construction work is required to implement an occupational safety and health (K3) management system at the work site. However, the IAIN Ambon Library and Laboratory Rehabilitation and Renovation project was not implemented. So this study aims to obtain the Dominant Occupational Accident Risk, the causal factors and how to respond to these causal factors. The method used in this study is a semi-quantitative analysis method combined with the domino method. Semi Quantitative Analysis in the form of distributing questionnaires containing a scale of 'likelihood' and 'consequency' values and processed with SPSS, then analyzed with a Risk Matrix while the domino method is used to identify factors causing work accidents. The results obtained: 1. There are 8 Dominant risks (1) Workers are exposed to noise from iron cutting machines, (2) Workers' heads are exposed to wood impact during baking installation, (3) Workers' eyes are exposed to Splashing of Concrete Mixture, (4) Workers' breathing is disturbed due to ceramic cutting dust, (5) Workers are exposed to noise from ceramic cutting tools, (6) Workers' eyes are exposed to splashes from liquid paint, (7) Workers' breathing is disturbed due to ACP cutting dust, (8) Workers are exposed to noise from ACP cutting tools. 2. Factors causing work accidents (1)Lock of control/Management (2) Basic Cause of accident (3) Immediate cause/symptoms (4) Incident (5)Loss. 3.Response to factors causing work accidents, namely (1) Risk Reduction (2) Risk Transfer.