Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN PERILAKU MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAMERINDU KOTA BENGKULU Dwi Puspita Lestari; Dirhan Dirhan; Susilo Wulan; Dini Syavani
Jurnal Sains Kesehatan Vol 28, No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.28.2.25-33

Abstract

ABSTRAKInfeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan kasus yang tinggi pada balita dan anak-anak. Dampak terburuk dari penyakit ISPA ini adalah Pneumonia yang bisa mengakibatkan kematian pada balita. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dan perilaku merokok anggota keluarga dengan kejadian ISPA pada balita. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu pada tanggal 19-26 November 2019. Jenis penelitian ini adalah Survey Analitik dengan desain Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah  semua ibu yang memiliki balita usia 12 bulan -59 bulan yang datang berkunjung ke Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu pada bulan Oktober 2019 sebanyak 115 orang. Teknik sampel yang digunakan adalah Accidental Sampling dengan jumlah sampel adalah 35 responden.. Teknik analisis  data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square (χ2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 22 balita (62,9%) menderita ISPA, 15 ibu berpengetahuan cukup (42,9%), dan 24 ibu (79,2%) memiliki anggota  keluarga dengan perilaku merokok. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dan perilaku merokok dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu dengan kategori hubungan sedang. Diharapkan kepada ibu dan anggota keluarga harus lebih meningkatkan pengetahuan mengenai ISPA.
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Ancaman Tanah Longsor Di Desa Sadau Jaya Kecamatan Sungai Are Muaradua Riska Rita; Suryani; Dini Syavani; Susilo Wulan; Dwi Putri Sulistya Ningsih; Rina Aprianti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 8 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana alam merupakan konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami, baik peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor, dan aktivitas manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman tanah longsor di Desa Sadau Jaya Kecamatan Sungai Are Muaradua. Jenis penelitian ini mengunakan deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KK (Kepala Keluarga) ada di Desa Sadau Jaya Kecamatan Sungai Are Muaradua dengan jumlah 210 KK. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan teknik Purposive Sampling, teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu yakni daerah yang ancaman tanah longsornya tinggi dibandingkan daerah lain, seperti rumah yang berada di atas lereng, di belakang rumah terdapat jurang yang cukup dalam dan Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada di dusun 2 ( 27 KK) dan 7 (31 KK) dengan jumlah 58 KK. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square untuk semua variabel, untuk mengetahui keeratan hubungan digunakan uji statistik Contingency Coefficient. Hasil penelitian Ada hubungan yang signifikan antara pengetahun dengan kesiapsiagaan masyarakat yang ada di Desa Sadau Jaya Kecamatan Sungai Are Kota Muaradua dengan nilai uji pearson Chi-Square didapat 36.839 dengan nilai asymp.sig(p)=0.000; Ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan kesiapsiagaan masyarakat di Desa Sadau Jaya Kecamatan Sungai Are Muaradua dengan nilai uji Pearson Chi-Square. Hasil uji Pearson sebesar 26.747 dengan nilai asymp.sig (p)=0.000; Ada hubungan yang signifikan antara sosialisai dengan kesiapsiagaan masyarakat yang ada di Desa Sadau Jaya Kecamatan Sungai Are Muaradua dengan nilai uji Pearson Chi-Square didapat sebesar 15.062 dengan nilai asymp.sig (p)=0. 001. Diharapkan sebagai bahan evaluasi dan informasi bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muara Dua agar dapat mengambil tindakan yang cepat serta membantu meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam upaya untuk mengurangi bencana tanah longsor di Desa Sadau Jaya
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Ketidakpuasan Kerja Pegawai Di Dinas Kesehatan Kabupaten Kaur Susi Bita Haryani; Dirhan; Susilo Wulan; S. Effendi; Dini Syavani; Nuche Marlianto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 8 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketidakpuasan kerja pegawai merupakan salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan oleh organisasi dikarenakan dengan mengetahui tingkat ketidakpuasan kerja pegawai, organisasi dapat meningkatkan produktivitas serta efisiensi melalui perbaikan sikap dan tingkah laku kerja pegawainya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidakpuasan kerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Kaur. Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan desain Cross Sectional, dimana variabel independen dan dependen diambil secara bersamaan ketika penelitian dilaksanakan. Secara umum penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidakpuasan kerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Kaur. Hasil penelitian diketahui bahwa 46 orang (57,5%) menyatakan supervisenya telah baik, 47 orang (58,8%) menyatakan gaji yang diterima sudah puas, 43 orang (53,8%) menyatakan rekan sekerjanya mendukung, 44 orang (55,0%) menyatakan puas dalam bekerja, terdapat hubungan yang signifikan antara supervisi dengan ketidakpuasan kerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Kaur dengan kategori hubungan sedang, terdapat hubungan yang signifikan antara gaji dengan ketidakpuasan kerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Kaur dengan kategori hubungan sedang, terdapat hubungan yang signifikan antara rekan sekerja dengan ketidakpuasan kerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Kaur dengan kategori hubungan lemah
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keteraturan Ibu Hamil Dalam Melakukan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Serai Kota Bengkulu Ratika Dewi Susanti; Dirhan; Sanisahhuri; Susilo Wulan; Dini Syavani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 8 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini “ faktor-faktor apa sajakah yang berhubungan dengan keteraturan ibu hamil dalam melakukan antenatal care (ANC) di wilayah kerja puskesmas padang serai kota Bengkulu”. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan keteraturan ibu hamil dalam melakukan Antenatal Care (ANC) di wilayah kerja Puskesmas Padang Serai Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah survei analitik menggunakan rancangan cross sectional pengambilan sampel secara total sampling. Pengumpulan data dengan lembar kuesioner. Subjek dalam penelitian ini adalah semua ibu yang telah melahirkan di bulan januari-februari yang berada diwilayah kerja puskesmas padang serai kota Bengkulu yaitu sebanyak 52 orang ibu. Sampel diambil dengan menggunakan Total Sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square, dan untuk mengetahui keeratan hubungan digunakan uji Contingency Coefficient. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 52 responden didapatkan Teratur melakukan ANC 29 (55,8%). Pendidikan: dasar 32 (61,5%). Pengetahuan: cukup 28 (53,8%). Sikap: favourable 41 (78,8%). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan keteraturan melakukan ANC, pengetahuan dengan keteraturan melakukan ANC, sikap dengan keteraturan melakukan ANC dengan kategori sedang. Oleh karena itu petugas kesehatan dapat memotivasi ibu hamil bahwa pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur serta diperlukan keterampilan yang baik bagi petugas sehingga memberikan pelayanan yang bermutu.