Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Formalisasi Tradisi “Me Bu Gateng” sebagai Upaya Penanggulangan Stunting di Kabupaten Bireuen Rizki Yunanda; Ibrahim Chalid; Richa Meliza
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 16, No 1 (2022)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jsu.v16i1.25585

Abstract

The article aims to describe the formalization of the Me Bu Gateng tradition as a Gampong Qanun to prevent stunting in the community in Bireuen Regency. This study uses a qualitative approach, and data collection is carried out through observation, interviews, and document studies. This study indicates that the formalization of the Bu Gateng tradition as a Gampong Qanun is an innovation program carried out by the Bireuen Regency Government in strengthening and supporting stunting prevention efforts. The formalization of this tradition was realized by the joint work between agencies in supporting stunting prevention efforts in Bireuen Regency. The “me bu gateng” program has become a patterned project on infant health and nutrition knowledge during pregnancy. The formalization of the tradition in the Gampong Regulation has succeeded in changing the tradition from twice during pregnancy to every month until the end of pregnancy. This condition has resulted in the fulfillment of nutrition for both mother and baby to protect the baby from stunting. AbstrakArtikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan formalisasi tradisi Me Bu Gateng sebagai Qanun Gampong untuk mencegah stunting pada masyarakat di Kabupaten Bireuen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Kajian ini menunjukkan bahwa formalisasi tradisi Bu Gateng sebagai Qanun Gampong merupakan program inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen dalam memperkuat dan mendukung upaya pencegahan stunting. Formalisasi tradisi ini diwujudkan dengan kerja sama antar instansi dalam mendukung upaya pencegahan stunting di Kabupaten Bireuen. Program “me bu gateng” telah menjadi proyek berpola tentang pengetahuan kesehatan, gizi dan nutriai bayi selama kehamilan. Formalisasi tradisi dalam bentuk Peraturan Gampong telah berhasil mengubah tradisi dari dua kali selama kehamilan menjadi setiap bulan hingga akhir kehamilan, dan kondisi ini telah menghasilkan pemenuhan gizi serta nutrisi bagi ibu dan bayi sehingga bayi terhindar dari stunting.
REVITALISASI NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM PENGUATAN KARAKTER DI ERA DISRUPSI PADA MASYARAKAT SUKU ALAS Iromi Ilham; Amiruddin Ketaren; Richa Meliza
Aceh Anthropological Journal Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Department of Anthropology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aaj.v5i2.5663

Abstract

Ketidaksiapan masyarakat dalam menghadapi era disrupsi menimbulkan berbagai gejolak dan instabilitas sosial. Kemajuan teknologi dan informasi yang tidak dibarengi dengan revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal semakin memperparah kondisi tersebut. Oleh karena itu, kajian ini fokus pada upaya memahami kembali nilai-nilai yang berbasis local wisdom dalam masyarakat suku Alas agar dapat menjadi benteng moral masyarakat dalam menyongsong era globalisasi. Kajian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, kajian pustaka, dan FGD. Hasil kajian menunjukkan bahwa sebenarnya tiga prinsip dasar yang harus dipahami kembali oleh masyarakat suku Alas sebagai bentuk local indigenous, yaitu tulahan (kutukan akan perbuatan salah), pantang (menjaga diri dari hal-hal yang dilarang) dan kemali (menjaga diri dari hal-hal tabu dalam masyarakat) dapat menjadi benteng infiltrasi budaya. Ketiga hal tersebut menjadi dasar dalam membentuk karakter yang metoh simejile (mengetahui yang baik), kokhjeken simejile (melakukan yang baik), dan dhakhami simejile (mencintai yang baik).
BUR TELEGE : ETNOGRAFI GERAKAN KOLEKTIF MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN WISATA ISLAMI Ade Ikhsan Kamil; Iromi Ilham; Siti Ikramatoun; Richa Meliza; Sjaffruddin Sjaffruddin
Aceh Anthropological Journal Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Department of Anthropology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aaj.v5i2.5650

Abstract

Lahirnya Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 membuka peluang bagi desa untuk mandiri dan otonom. Keistimewaan tersebut salah satunya untuk berpartisipasi dalam peningkatan ekonomi masyarakat melalui pengembangan kawasan wisata islami. Berdasarkan hal tersebut, kebangkitan pariwisata Buttelege membuka asa baru dalam penelitian tentang desa. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengkaji 3 hal utama, pertama; bagaimana proses awal munculnya ide untuk membangun daerah Pariwisata Burtelege dengan memanfaatkan dana desa. Kedua; mellihat bagaimana dampak sosial, peruubahan dan perkembangan. Ketiga; mengkaji negosiasi yang dibangun oleh inisiator dalam menjawab tantangan hadirnya wacana wisata islami. Dengan menggunakan pendekatan etnografi, penelitian ini bertujuan mengeksplorasi dinamika sosial-ekonomi terkait dengan pengembangan kawasan wisata Burtelege. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada faktor awal dari pembangunan dan pengembangan Burtelege sebagai kawasan wisata.tiga faktor tersebut adalah keinginan untuk mengubah stereotip kampung, mengembalikan keaktifan pemuda dan keinginan mengorganisasikan parkir di hari Minggu sebagai stimulan. Selain itu, partisipasi masyarakat berupa kegiatan swadaya telah menstimulus perkembangan Burtelege sebagai kawasan wisata islami.
Kehidupan Buruh Tani Perempuan dalam Membantu Perekonomian Rumah Tangga Cut Intan; Richa Meliza
Aceh Anthropological Journal Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Department of Anthropology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aaj.v5i1.4604

Abstract

Penelitian ini bertema antropologi ekonomi yang mengkaji tentang kehidupan buruh tani perempuan dalam membantu perekonomian keluarga di Gampong Keude Krueng, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan gambaran serta informasi yang mendalam tentang kehidupan buruh tani perempuan di Gampong Keude Krueng. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan fungsional-struktural. Adapun hasil dari penelitian menjelaskan bahwa banyaknya kaum perempuan yang berada di Gampong Keude Krueng memutuskan untuk bekerja sebagai buruh tani dikarenakan tiga faktor utama yaitu: Pertama, faktor ekonomi, dimana penghasilan suami yang tidak mencukupi kebutuhan keluarga. Kedua, faktor pendidikan, dimana rendahnya tingkat pendidikan yang menyebabkan mereka tidak mempunyai keahlian lain. Ketiga, faktor sosial budaya. Keadaan inilah yang menyebabkan para perempuan di Gampong Keude Krueng terjun langsung untuk bekerja di luar rumah guna mendapatkan upah. Para perempuan di Gampong Keude Krueng menjalankan kedua perannya dengan baik tanpa mengesampingkan salah satu perannya baik peran di ranah publik maupun ranah domestik.
Pelatihan Komunikasi Pemasaran Digital Usaha Produksi Masyarakat di Gampong Blang Poroh Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe Richa Meliza; Teuku Kemal Fasya; Kamaruddin Kamaruddin; Muchlis Muchlis; Dedi Fariadi; Jufridar Jufridar; Rian Aryago Hasibuan; Khadijah Khadijah
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 12, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : LPPM UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/jpkm.v12i1.2386

Abstract

Pengabdian ini merupakan program yang dijalankan secara holistik, komprehensif dan integral dengan melibatkan mitra utama gampong sasaran bersama akademisi. Tujuan utama pengabdian ini adalah penguatan usaha kecil yang telah dijalankan masyarakat Gampong Blang Poroh, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Dengan adanya pelatihan pemasaran berbasis digital selanjutnya melahirkan kegiatan usaha masyarakat yang berbasis digital gampong lingkungan Kampus Universitas Malikussaleh. Penguatan usaha pemasaran berbasis digital sebagai langkah ekspansif pola pemasaran melalui pendekatan edukasi, sosialisasi, promotif dan interaktif melalui Integrated Marketing Communication.   Program ini mendesak dilakukan dengan alasan pola pemasaran berbasis digital merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan motivasi masyarakat dalam menjalankan usahanya sebagai penopang ekonomi dengan memanfaatkan media (teknologi informatika, konten, bentuk dan fungsi media) mengarah pada dampak positif. Masifnya pengunaan media dan teknologi informasi telah menjadi peluang dalam mempromosikan, sosialisasi dan juga menjadi media interaksi antara produsen dan konsumen. Selain itu, ketidakberdayaan mereka ketika berhadapan dengan teknologi media dan komunikasi diakibatkan oleh lemahnya pengetahuan dan sampai pada tahap aplikatif, berakibat pada march in place terhadap hasil produksi. Konten-konten promotif melalui teknologi informatika dengan fitur-fitur menari baik melalui website ataupun media sosial akan semakin mendukung. Pengabdian ini dilakukan dengan tahapan-tahapan yang diawali dengan pemetaan kondisi dan situasi dampak hasil usaha masyarakat. Penentuan pelatihan pemasaran berbasis digital dengan memakai pendekatan Community Business Devolopment yang berupaya mengembangkan kegiatan usaha perekonomian masyarakat dengan efek media berbasis digital. Sosialisasi, demonstrasi bagaimana pendekatan ini berfungsi dalam penguatan dan memahami dampak positif dari teknologi informatika. Implementasi pemanfaatan media secara cerdas dan tepat guna dalam melebarkan peluang penyerapan hasil usaha.
Penguatan Manajemen Sumber Daya Manusia Kelompok Wanita Tani (KWT) Barokah melalui Pelatihan Dasar Organisasi Abdullah Akhyar Nasution; Iromi Ilham; Ibrahim Chalid; Richa Meliza; Ade Ikhsan Kamil; Awaluddin Arifin
Jurnal Solusi Masyarakat (JSM) Vol 1, No 1 (2023): Pembangunan Masyarakat
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsm.v1i1.11949

Abstract

The community service activity raised the title "Strengthening Human Resource Management of Barokah Women Farmer Group through Organizational Basic Training". The purpose of implementation is to increase the capacity of human resources in terms of management and governance of farmer groups to build a commitment to running the organization. During the pandemic, a group of women from Paloh Lada Village faced economic problems so they took the initiative to form a farmer group. They jointly explore their potential and then turn it into business opportunities, especially in the agricultural sector. However, along the way, this group was faced with various problems, one of which was organizational stagnation caused by the lack of human resource capacity in terms of organizational management and governance. For this reason, this service activity is carried out to provide a solution to this problem, namely by providing basic organizational training and motivating to continue to run the wheels of the organization together.