Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

STUDI PERKUATAN GEOTEXTILE PADA LERENG DENGAN VARIASI KEMIRINGAN DAN JARAK PONDASI DANGKAL MELALUI PEMODELAN DI LABORATORIUM Edo Caraka Yodha; Arief Alihudien; Pujo Priyono
HEXAGON Vol 3, No 2 (2018): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v3i2.2912

Abstract

Indonesia  merupakan  negara dalam  masa  berkembang  pembangunannya  dimana prasaranayang dibangun tidak lepas dari tanah bidang miring atau lereng, seperti pembangunan perumahan dan pembuatan Embankment untuk jalan Tol. Menyikapi kejadian ini penulis melakukan analisa stabilitas lereng dengan dan tanpa perkuatan melalui pemodelan di laboratorium. Ada beberapa jenis perkuatan tanah, salah satunya menggunakan perkuatan Geotextile,   penggunaan  Geotextile  dapat  meningkatkan  stabilitas  lereng.  Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas lereng terhadap pengaruh tiga variasi jarak pembebanan pondasi dangkal dan tiga variasi kemiringan lereng. Pengujian dalam penelitian ini dibedakan menjadi  2  macam  model  yaitu:  (1)  Pengujian  Model  I  merupakan  uji  2  variasi  jarak pembebanan dan 3 variasi kemiringan tanah tanpa menggunakan perkuatan Gotextile Woven (2) Pengujian Model II merupakan uji 2 variasi jarak pembebanan dan 3 variasi kemiringan tanah dengan menggunakan perkuatan Gotextile Woven. Di tinjauan dari 3 (tiga) variasi kemiringan, yaitu: 45º, 50º, dan 60º serta 2 (dua) variasi jarak beban yang bekerja pada lereng, yaitu: 4 cm dan 7 cm. Pada pemodelan tanah sebelum diperbaiki menggunakan Geotextile dapat diketahui bahwa semakin kecil sudut kelerengannya, maka daya dukung tanah yang dikorelasikan dengan kekakuan tanah bernilai besar. Sedangkan pada pemodelan tanah sesudah diperbaiki menggunakan Geotextile semakin kecil sudut kelerengannya, maka daya dukung tanah yang dikorelasikan dengan kekakuan tanah bernilai kecil. Pada pemodelan tanah sebelum diperbaiki menggunakan Geotextile dapat diketahui bahwa semakin jauh jarak pembebanan dari bibir lereng, maka daya dukung tanah yang dikorelasikan dengan kekakuan tanah bernilai besar. Sedangkan pada pemodelan tanah sesudah diperbaiki menggunakan Geotextile semakin jauh jarak pembebanan dari bibir lereng, maka daya dukung tanah yang dikorelasikan dengan kekakuan  tanah  bernilai  kecil.  Dapat  di analogikan  bahwa perbaikan tanah  lereng dengan menggunakan Geotextile mempunyai sifat memperkaku tanah yang mana semakin besar sudut kelerengan maka semakin kaku.
TINJAUAN KAPASITAS ABUTMEN JEMBATAN SENGKALING MALANG DENGAN BEBAN GEMPA Nindi Rizki Apriliani; Pujo Priyono; Arief Alihudien
HEXAGON Vol 5, No 1 (2020): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v5i1.3588

Abstract

lower. This obstacle is usually another way such as roads water or ordinary traffic. On planning and bridge work Planning the Structure of the Bottom can not be ignored.Part of the bridge structure is located at the bottom of very decisive for the strength and security of the building thereon.And for a direct link between the structure of the bridge structure under the bridge is the “Abutment” which is included on the structure under the bridge.Abutments of a building that serves to continue the load.Loading code that is used to plan bridge this refers to Indonesian National Standard SNI 1725:2016.The intensity of the earthquake is greatly increased, cause a change in the planning of bridges, the changes contained in the regulation SNI 2833:2016 about planning for earthquake resistance of the bridge. Bridge Sengkaling is a bridge alternative to ease the traffic toward Sengkaling Recreational Park located in Malang, East Java. With a length of28m and a width of 10m this is behind the University of Muhammadiyah Malang.
STUDI PRESERVASI AKIBAT ADANYA BANGUNAN TOWER DI ATAS GEDUNG C UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Nur Muhammad Isa; Pujo Priyono; Ilanka Cahya Dewi
HEXAGON Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v2i2.1431

Abstract

The increasing demand  for communications technology that is cheap and easy to force mobile phone service providers to improve mobile phone network signals. However given their land crisis that is increasing each year so that the underlying to rise and Rooftop on a building C  at the University of Muhammadiyah Jember. So we need to review the interaction between the buiding and the tower to determine the effect after the addition of the tower load including the effects of an eartquake, because given the muddy located in the earthquake zone to zone 3. This study started from existing data of buildings such as the dimensions of the beam, column and plate proceed  with modelig the structure before and after the existing tower to find out the results of the interactions that occur and the determine changes in the dimensions of comprehensive reinforcement occurs sothat from these data may generate recommendations that will be used to future.The result of this study showed that the effect of the earthquake was the  largest factor affecting the rift, and the final result of the output value of the aplicationthat is used is SAP 2000V14 shows the value of the force in each elementof the structure and k now the strong value of the load that can be carried by the structure of the building.
STUDI KUAT PENAMPANG ABUTMEN BETON BERTULANG DENGAN MUKA PENAMPANG YANG MIRING HORIZONTAL. JALAN TOL PANDAAN – MALANG JAWA TIMUR Rahmat Hidayatullah; Pujo Priyono; Adhitya Surya Manggala
HEXAGON Vol 5, No 1 (2020): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v5i1.3589

Abstract

One important element in the bridge is located on the abutments of the bridge, where the abutments carry the load at the top of the bridge that is planned to use the crosssection of reinforced concrete the field of contact oblique to the horizontal that the results obtained from the safe with the range of variation of slope on cross-section is in particular on the bridge Pandaan-Malang.With different angles of inclination which varies, for a slope of 0 degrees can beconcluded controlled press, while for a slope of 15 degrees can be concludedcontrolled press for a reinforcement ratio of 0.00 and 0.25 while for a reinforcementratio of 0.5 and 0.75 restrained tensile den with a slope of 40 degrees can beconcluded controlled press.For the existing condition of his own who were in the field with a slope of 10 degreesthe reinforcement ratio of 0.75 can be simpilkan controlled pull.
ANALISA DESAIN FLY OVER DAN SLAB ON PILE PADA PERENCANAAN JALAN LINGKAR BARAT KOTA SURABAYA Ilanka Cahya Dewi; Pujo Priyono
HEXAGON Vol 3, No 2 (2018): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v3i2.3215

Abstract

AbstrakIntensitas lalu lintas yang terus meningkat perlu diakomodir dengan penambahan  infrastruktur, baik jalan ataupun jembatan. Sehingga kelancaran arus lalu lintas terjamin. Jalan lingkar Luar Barat Surabaya merupakan salah satu ruas jalan dengan arus lalu lintas yang cukup padat, sedangkan kondisi tanahnya mayoritas merupakan daerah rawa. Sehingga tujuan dari Analisa ini adalah untuk merencanakan jalan dengan sistem struktur fly over dan slab on pile yang ekonomis dan memenuhi segi keamanan serta rencana penggunaannya. Metodologi dalam Analisa ini adalah: (1) Peninjauan kondisi eksisting, (2) Analisa struktur 3 dimensi, baik daya dukung pondasi maupun struktur fly over, full slab dan  slab on pile, (3) Evaluasi kapasitas penampang struktur dan pondasi dengan program bantu SAP 2000 V.14.2.5.Dari hasil perhitungan diperoleh desain fly over untuk balok menggunakan tulangan utama D32,  tulangan geser D25, elastomer tipe B, sedangkan kolom pier menggunakan tulangan longitudinal D32, tulangan geser D16. Untuk tiang pancang menggunakan D600 dengan tulangan utama D22 dan tulangan geser D13, sedangkan pile cap menggunakan tulangan utama D32, tulangan susut D25, dan tulangan geser D25. Dengan jumlah dan jarak masing-masing sesuai hasil perhitungan. Untuk desain full slab, penulangan saat kondisi pengangkatan dan beban ultimit menggunakan tulangan utama D13, Penulangan  pada kondisi ultimit menggunakan D13 untuk arah-x dan D22 untuk arah-y. Pada  slab on pile, digunakan elastomer tipe B. Tiang pancang tipe C (D 600), tulangan utama D22, dan tulangan geser D13. Penulangan pile head menggunakan D32 dan D22 sedangkan tulangan geser D19 dan D16. Desain pelat lantai fly over menggunakan tulangan utama D19. Hasil evaluasi kapasitas penampang menunjukkan keamanan terpenuhi. Dan untuk struktur pracetak, dilakukan kontrol terhadap geser, retak, tegangan akibat pengangkatan, serta lendutan yang menunjukkan bahwa penampang aman.
KAJIAN PEMASANGAN GIRDER JEMBATAN TOL PORONG – GEMPOL TERHADAP PENYIMPANGAN NILAI REAKSI DAN JARAK ANTAR GIRDER SESUAI BROSUR PT.WIKA Ery Prasetyo Hadi Winoto; Pujo Priyono; Totok Dwi K
HEXAGON Vol 4, No 2 (2019): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v4i2.3566

Abstract

The existence of toll roads cannot be separated from the emergence of a need so that road public facility providers have become economically valuable. The prestressed girders built on the Porong - Gempol toll bridge are in fact quite effective because in addition to concrete it can bear a bigger load than before and can reduce its own weight and cross-sectional size. In the next case, the girder of the Porong-Gempol Toll Road is greater than CTC which is contained in the brochure of the company itself
STUDI KEKUATAN STABILITAS ABUTMENT PADA JALAN TOL PANDAAN – MALANG STA 15 + 916 TERHADAP PENGARUH GEMPA SESUAI DENGAN SNI 2833 – 2016 Lilonna Ayu Heragita; Pujo Priyono; Suhartinah Suhartinah
HEXAGON Vol 3, No 2 (2018): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v3i2.2915

Abstract

Secara struktural jembatan dipisahkan menjadi bangunan atas dan bangunan bawah. Sesuaifungsinya, bangunan bawah jembatan menopang dan meneruskan beban dari bangunan atas jembatan ke lapisan tanah yang kuat dan stabil/solid. Bangunan bawah jembatan terdiri dari abutmen dan pondasi, dimana abutmen bisa juga berfungsi sebagai pondasi jembatan. Metode yang  digunakan  untuk  analisis  kestabilan  abutmen  pada  penelitian  ini  adalah  metode pendekatan berdasarkan SNI 2833 – 2016 gempa jembatan. Kemudian dianalisa kestabilannya dengan syarat harus memenuhi nilai faktor keamanan SF Geser pons Pu, SF Guling2,5, SF daya dukung borepile Pijin Pmaks. Dari analisis kekuatan stabilitas yang telah dilakukan pada studi kasus ini menyatakan bahwa nilai analisis geser pons menyisakan ratio presentase sebesar  46,82 %, nilai stabilitas guling arah x menyisakan ratio presentase sebesar 7,41 %, dan nilai kekuatan daya dukung bore pile menyisakan ratio presentase sebesar 34,45 %.
TINJAUAN STANDART KESTABILAN TOWER NG STANDAR 30 METER TERHADAP BEBAN GEMPA DINAMIS DENGAN BERBAGAI SITUS KELAS TANAH SESUAI SNI 1726-2012 Sigid Bayu Sudarmaji; Muhtar Muhtar; Pujo Priyono
HEXAGON Vol 5, No 1 (2020): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v5i1.3591

Abstract

The development of world telecommunications is growing very rapidly occur today, requires the telecommunications provider to provide a means of expanding the reach of mobile phone signal and internet signal in the form of 2G, 3G and 4G. With it the necessary means of supporting specialized tower BTS (Base Transceiver Station) to carry the antenna ata certain height.In planning the establishment of the BTS tower. The load effect in the form of self weight live load and wind load. But necessary review of the value of the Twist, Sway, and Displacement due to earthquake loads that occur with a variety of site classes of the soil in the form of rock soil, hard soil, medium soil and soft soil in accordance with SNI 1726-2012. 
USULAN PENYEDERHANAAN DESAIN TULANGAN DAN ANALISIS KOLOM BETON BERTULANG PADA PENAMPANG KONDISI KEGAGALAN TARIK DISAAT TULANGAN TEKAN TELAH LELEH SESUAI SNI 2847:2013 Pujo Priyono
HEXAGON Vol 5, No 2 (2020): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v5i2.3934

Abstract

Semenjak terbitnya SNI 2847:2013, syarat batasan tulangan maksimum sudah bukan suatu hal yang konstan lagi, melainkan tergantung pada jenis mutu baja tulangan yang digunakan dalam desain , karena nilai regangan baja tulangan tarik  pada kondisi kuat lentur nominal harus lebih besar atau sama dengan 0,005.Di SNI 2847:2013 ,nilai faktor reduksi   ditentukan berdasarkan nilai regangan tarik pada serat terluar yang terjadi ,(Net Tensiile Strain,NTS). Yang bisa dijelaskan bahwa nilai  dibedakan atas saat penampang terkendali tekan, terkendali tarik dan daerah transisi. Bila  maka penampang dikatakan terkendali tekan dan nilai , saat  maka penampang dalam keadaan transisi dan nilai Ø=0,65+(εt- ), serta saat  penampang dikatakan terkendali tarik maka nilai dengan 0,005.Penampang kegagalan tarik memiliki tingkat daktilitas yang baik ,untuk penampang kolom terjadi saat nilai eksentrisitas gaya aksial tekan, e, lebih besar dari nilai eksentrisitas gaya aksial tekan kondisi setimbang,eb. Langkah analisisnya yang rasional adalah melakukan cara coba-coba dan menyesuaikan, yang merupakan tahapan yang melelahkan.Tujuan studi ini, adalah memandu desain luas tulangan lentur dan aksial tekan yang berada pada kategori kegagalan tarik  saat tulangan tekan telah leleh sesuai yang disyaratkan oleh SNI 2847:2013 dengan langkah yang sederhana,  penulangan  dua sisi.Metode studi  ini pada dasarnya mengolah kembali rumus-rumus dasar  teori kekuatan penampang  kolom beton bertulang yang telah diturunkan oleh beberapa penulis sebelumnya serta SNI 2847:2013 agar mendapatkan sebuah perumusan lain yang dapat digunakan secara umum dengan tujuan bisa dibuat  grafik yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mempermudah dan menyederhanakan desain luas tulangan lenturnya.                 Studi telah menghasilkan suatu perumusan umum dan grafik yang bisa digunakan untuk segala jenis mutu baja dan  mutu beton yang lebih kecil atau sama dengan 28 MPa.
EVALUASI KAPASITAS STRUKTUR GEDUNG MEOTEL BY DAFAM JEMBER DENGAN METODE PUSHOVER ANALYSIS Ajeng Safira Kusuma Wardhani; Pujo Priyono; Adhitiya Surya Manggala
HEXAGON Vol 4, No 2 (2019): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v4i2.3563

Abstract

The territory of Indonesia, including areas prone to disasters, especially geological natural disasters, is caused by Indonesia's position located at the confluence of 3 (three) world tectonic plates. One of the geological natural disasters that often occurs in Indonesia is an earthquake. The Meotel by Dafam Jember building deserves to be analyzed by the pushover analysis method because it is a multi-storey building that is 10 floors so it must have earthquakeresistance as tectonic activity increases in Indonesia. The study was conducted with the help of SAP2000 v.20 software. Through the ATC-40 curve, the target value of the displacement target and the base shear force in the X direction at the control point of the performance point in the modelling are displacements of 0.075 m and the base shear of 7338.716 kN. The value of the roof drift ratio X direction of 0.1928% is included in the Immediate Occupancy category. The results of the pushover analysis on the structure of Meotel by Dafam Jember show the performance of the building at the level of Immediate Occupancy (IO).