Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ABC: How It Plays Out in A Cross-Cultural Classroom Communication Nasution, Liah Rosdiani
Indonesian Journal of Instructional Media and Model Vol 2 No 2 (2020): Indonesian Journal of Instructional Media and Model
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ijimm.v2i2.945

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menunjukkan pentingnya komunikasi lintas budaya di sekolah dan  bagaimana komunikasi seperti ini tercermin dalam komunikasi dua mahasiswa internasional di kampus Amerika. Artikel ini juga mencoba untuk menunjukkan bagaimana konsep ABC tercermin dalam adaptasi internasional di ruang kelas Indonesia. Implikasi yang lebih besar dari temuan pada artikel ini diharapkan dapat membantu para guru di seluruh negeri untuk memberikan perhatian yang lebih besar pada penanaman strategi komunikasi lintas budaya yang lebih baik di ruang kelas mereka, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
SELF-CONCEPT AND ACADEMIC PERFORMANCE Liah Rosdiani Nasution
English Education : English Journal for Teaching and Learning Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/ee.v5i2.1183

Abstract

Artikel ini berusaha untuk melihat hubungan antara konsep diri siswa dan performa akademis siswa dan bagaimana hal itu mempengaruhi dan menentukan prestasi akademik siswa dengan menyelidiki tiga artikel penelitian yang melaporkan hubungan antara konsep diri siswa dan pertunjukan akademis. Artikel pertama oleh DeFreitas dan Rinn (2013) meneliti peran konsep diri dalam prestasi akademik dan penelitian kedua yang dilakukan oleh Zahra, Manzoor Yousuf (2010) membahas topik yang sangat mirip dengan tiga ranah konsep diri siswa. yang merupakan konsep diri akademik, fisik dan sosial menemukan bahwa konsep diri secara langsung mempengaruhi prestasi akademik siswa. Akhirnya, artikel jurnal ketiga yang dilakukan oleh Drysdale dan Milne (2004) mengeksplorasi perbedaan gender dalam konsep matematika dan verbal dan dampak yang mereka dapatkan terhadap prestasi akademik siswa juga yang pada dasarnya menemukan temuan serupa juga. Dengan pemikiran ini, perlu digarisbawahi bahwa walaupun ada beberapa variabel lain yang menentukan kinerja akademis siswa, data tersebut menunjukkan bahwa ini adalah tingkat konsep diri yang dimiliki seorang siswa yang memprediksi hasil selanjutnya dalam kinerja akademisnya. Semakin positifnya, semakin baik performa akademisnya, dan sebaliknya. Dari temuan ini, sangat penting bagi orang tua, guru, pembuat kebijakan, dan semua pihak yang terlibat dalam hal ini untuk menekankan perkembangannya pada siswa mereka dan orang-orang yang berkepentingan dengan metode yang tepat. Sebagai salah satu isu paling serius yang menyerang peserta didik saat ini, mungkin, memberikan perhatian khusus pada isu konsep diri yang rendah dapat membantu menjawab pertanyaan yang kita miliki tentang prestasi akademis siswa kita.
Cultivating Harmony: Strengthening Religious Inclusivity Through Interfaith Dialogue in Rural South Tapanuli Kurniawan, Puji; Nasution, Liah Rosdiani; Ahmatnijar
Afkaruna: Indonesian Interdisciplinary Journal of Islamic Studies Vol. 21 No. 1: June 2025
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/afkaruna.v21i1.24161

Abstract

Interfaith dialogue in rural contexts remains underexplored, despite the unique dynamics of social and religious coexistence in such areas. This study aims to answer two central research questions: (1) How is interfaith dialogue practiced in a multireligious rural community? and (2) How does such dialogue shape or hinder religious inclusivity? The research was conducted in Tantom Angkola, North Sumatra, a village inhabited by Muslim and Christian communities with a long history of coexistence. Using a qualitative approach, in-depth interviews were conducted with 15 participants from diverse generational, religious, and social backgrounds. Thematic analysis revealed four key themes: (1) Perceptions of Religious Harmony, (2) Barriers to Deeper Interfaith Engagement, (3) Everyday Interactions between Faith Communities, and (4) Aspirations for Future Inclusivity. Findings showed that interfaith dialogue mostly occured informally and through social structures rather than theological exchanges, reflecting superficial tolerance but not yet full inclusivity. Key barriers include religious stereotypes, cultural conservatism, and lack of institutional support. The discussion draws on Swidler’s Decalogue of Interfaith Dialogue and is contextualized within Islamic pedagogical traditions such as halaqah (study circles) and the ethical principle of wasathiyah (moderation). The study concluded that revitalizing Islamic principles of justice for minorities and fostering locally grounded interfaith education are essential for advancing deeper inclusivity in rural contexts.
NEGOTIATING FAITH, FUTURE, AND FOREIGN LANGUAGE: A PSYCHOLOGICAL INQUIRY INTO ENGLISH LEARNING AMONG NON-ENGLISH MAJOR STUDENTS AT AN ISLAMIC UNIVERSITY Liah Rosdiani Nasution; Sandi Pradana; Iis Maisaroh; Selvi Ratna Sari; Sri Andayani
Indonesian EFL Journal Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : University of Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/ieflj.v11i2.11901

Abstract

In religious university environments, the development of English-speaking skills among non-English major students presents unique psychological and contextual challenges. Ideally, students should be able to integrate language mastery with their religious and academic identity to face global demands. However, empirical findings reveal that many students experience high anxiety, lack of confidence, and inconsistent institutional support, particularly in the informal learning environment of the Ma’had program. Through a qualitative inquiry involving in-depth interviews, this study identifies four major themes: (1) Psychological Barriers in Speaking English, (2) Contextual Gaps between Academic Programs and Dormitory Initiatives, (3) Adaptive and Maladaptive Coping Strategies, and (4) Students' Aspirations for Effective English Learning Environments. The research highlights that although formal academic programs provide structured learning, the informal settings often lack systematic reinforcement, leading to fragmented experiences in language acquisition. Students express a strong need for a more integrated, empathetic, and motivational approach in both academic and dormitory settings. This study contributes to the theoretical understanding of English learning in faith-based institutions and offers practical implications for curriculum designers, language instructors, and religious educational policymakers aiming to bridge the psychological and contextual gaps. The findings advocate for the design of supportive programs that not only build linguistic competence but also align with students’ religious values and future aspirations, fostering a more holistic development of English proficiency in faith-driven academic environments.
Implementasi Program Literasi dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Speech Delay Istiqlaliyah, Hulailah; Hasanah, Hasanah; Nasution, Liah Rosdiani
BUHUTS AL ATHFAL: Jurnal Pendidikan dan Anak Usia Dini Vol 4, No 1 (2024)
Publisher : UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/alathfal.v4i1.11043

Abstract

Keterlambatan berbicara (speech delay) merupakan ketidakmampuan anak dalam menggunakan bahasa, hal tersebut merupakan masalah yang serius dan segera ditangani. Maka dari itu penerapan literasi sangat penting agar memberikan manfaat terhadap kemampuan berbahasa anak, karena kemampuan berbahasa anak mempengaruhi kehidupan masa depan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan tentang penerapan program literasi dalam meningkatkan kemampuan bahasa pada anak speech delay. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jenis deskriptif. Subjek penelitian yaitu, kepala sekolah dan guru kelas TK B. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan ialah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program literasi dalam meningkatkan kemampuan bahasa anak speech delay di TK Islam Pembangunan Tangerang Selatan dapat berjalan dengan baik dengan melakukan pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. Dalam pembiasaan, anak speech delay dapat membaca buku cerita dengan buku yang bergambar. Dalam pengembangan, melalui evaluasi anak dapat menjawab pertanyaan dari guru. Dalam pembelajaran, anak speech delay selalu berinteraksi dapat berbicara dengan jelas meskipun dalam proses pembelajaran dengan anak normal dibedakan.
Implementasi Program Literasi dalam Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Speech Delay Istiqlaliyah, Hulailah; Hasanah, Hasanah; Nasution, Liah Rosdiani
BUHUTS AL ATHFAL: Jurnal Pendidikan dan Anak Usia Dini Vol 4, No 1 (2024)
Publisher : UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/alathfal.v4i1.11043

Abstract

Keterlambatan berbicara (speech delay) merupakan ketidakmampuan anak dalam menggunakan bahasa, hal tersebut merupakan masalah yang serius dan segera ditangani. Maka dari itu penerapan literasi sangat penting agar memberikan manfaat terhadap kemampuan berbahasa anak, karena kemampuan berbahasa anak mempengaruhi kehidupan masa depan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan tentang penerapan program literasi dalam meningkatkan kemampuan bahasa pada anak speech delay. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jenis deskriptif. Subjek penelitian yaitu, kepala sekolah dan guru kelas TK B. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan ialah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program literasi dalam meningkatkan kemampuan bahasa anak speech delay di TK Islam Pembangunan Tangerang Selatan dapat berjalan dengan baik dengan melakukan pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. Dalam pembiasaan, anak speech delay dapat membaca buku cerita dengan buku yang bergambar. Dalam pengembangan, melalui evaluasi anak dapat menjawab pertanyaan dari guru. Dalam pembelajaran, anak speech delay selalu berinteraksi dapat berbicara dengan jelas meskipun dalam proses pembelajaran dengan anak normal dibedakan.