Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGALAMAN KEROKAN SEBAGAI TERAPI KOMPLEMENTER Suryani, Maria; Sianturi, Medina
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terapi komplementer adalah suatu terapi pengganti atau pelengkap dari terapi medis yang digunakan.  Saat ini terapi komplementer banyak dikembangkan dalam dunia keperawatan. Salah satu jenis terapi komplementer adalah kerokan. Kerokan bagi masyarakat khususnya pada masyarakat suku Jawa dipercaya dapat mengobati beberapa penyakit, Seringnya masyarakat Jawa menggunakan terapi ini, membuat masyarkat pada umumnya menganggap bahwa kerokan merupakan suatu budaya yang melekat pada suku Jawa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana pengalaman seseorang yang menggunakan kerokan sebagai terapi komplementer. Desain penelitian ini adalah kualitatif etnografi, Sample dalam penelitian ini berjumlah 4 orang yang bersuku Jawa dan sering melakukan kerokan. Metode pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam dengan bantuan panduan wawancara mendalam dan tape recorder. Hasil dari penelitian ini ditemukan 2 tema tentang kerokan. Tema yang pertama yaitu kerokan merupakan budaya yang turun temurun. Hal ini dibuktikan dengan kerokan dilakukan dari anggota keluarga. Tema yang kedua yaitu kerokan dipercaya sebagai terapi. Dari tema ini didapat 3 sub tema, yaitu (1) kerokan sebagai terapi yang mudah, murah dan manjur, (2) kerokan sebagai terapi alternative dan pelengkap dari terapi konvensional, (3) kerokan merupakan terapi yang mengakibatkan kecanduan. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar menjadikan kerokan sebagai terapi komplementer dalam dunia keperawatan.   Kata kunci: kerokan, terapi komplementer
PENGARUH PEMBERIAN ASAM LEMAK TRANS TERHADAP PENYAKIT PERLEMAKAN HATI NON ALKOHOL TIKUS SPRAGUE DAWLEY Sianturi, Medina
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsumsi asam lemak trans (ALT) dosis tinggi telah diketahui dapat menyebabkan penyakit perlemakan hati non alkohol. Kerusakan hati akibat ALT dosis  5 % dan 10 %   pada tikus Sprague Dawley belum pernah diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian ALT dosis 5 % dan 10 % terhadap penyakit perlemakan hati non  alkohol tikus Sprague Dawley. Desain penelitian adalah eksperimen dengan sampel 18 ekor tikus jantan Sprague Dawley dibagi secara random menjadi 3 kelompok: K (pakan standar),  P1 ( asam lemak trans 5 %) dan P2 (asam lemak trans 10 %) selama 8 minggu. Jaringan diwarnai dengan HE dan diperiksa steatosis hepatosit, inflamasi lobuler dan degenerasi ballooning menggunakan skoring metode NAFLD activity score (NAS), analisis statistik dengan uji nonparametrik Kruskal-Wallis dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan perlemakan hati terjadi pada kelompok P1dan P2.Terdapat perbedaan bermakna steatosis , inflamasi dan degenerasi ballooning kedua kelompok yang diberi asam lemak trans (P1,P2) dibandingkan dengan kelompok kontrol ( p < 0,001) . Kelompok asam lemak trans 10 %  mengalami steatosis dan inflamasi derajat sedang ke berat dan jumlah degenerasi balonning yang sedikit, sedangkan kelompok asam lemak trans 5 % mengalami steatosis dan inflamasi ringan ke sedang dan tidak ada degenerasi ballooning. Simpulan penelitian adalah pemberian asam lemak trans dosis 5 % dan 10 % dapat menyebabkan penyakit perlemakan hati non alkohol. Kata kunci: Penyakit perlemakan hati non alkohol, asam lemak trans, steatosis, inflamasi lobuler dan degenerasi ballooning
Peningkatan Self Care Agency Anak SD dalam Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Sianturi, Medina; Suryani, Maria; MA. Ermi Tri S; Marwaningsih, V. Ririn
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak sekolah dasar memiliki aktivitas yang aktif dan beresiko untuk mengalami kecelakaan. Pemahaman tentang penanganan kecelakaan minimal diperlukan agar mampu memberikan pertolongan pertama. SD Antonius 2 memiliki peserta didik 439 siswa. Dalam 5 bulan terakhir ada 3 kecelakaan yang terjadi di SD. Sekolah memiliki program dokter cilik dan dilaksanakan pelatihan setiap tahunnya. Pentingnya peningkatan pengetahuan dan kemampuan dokter kecil sebagai agency kesehatan (self care agency) di sekolah dalam memberikan pertolongan pertama pada teman yang mengalami kecelakaan di sekolah menjadi kebutuhan yang urgen di SD Antonius 2 Semarang.Tujuan dari program kegiatan ini adalah Peningkatan self care agency kesehatan yang ada di SD Antonius 2 dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan di sekolahan. Pelatihan dilaksanakan satu hari dengan metode ceramah tentang materi P3K, demonstrasi dan melatih peserta secara bergiliran. Evaluasi dilaksanakan pre dan post tes, redemonstrasi peserta. Hasil yang didapat, terjadi peningkatan hasil post test, peserta dapat mempraktekkan kembali cara penanganan pingsan, mimisan, perawatan luka sederhana, dan membalut kaki atau tangan yang terkilir. Tersedia buku panduan dengan gambar yang melibatkan pserta didik dari SD Antonius. Simpulan, pelatihan P3K pada anak SD dengan metode demontrasi dan membuat buku panduan melibatkan anak SD membuat hasil pelatihan lebih maksimal.
Lycopene Enhances the Beta Cell Capacity and Antihyperlipidemic Effects of Metformin on Type 2 Diabetic Rats Nugroho, Heri; Sianturi, Medina; Retnoningrum, Dwi; Susiloningsih, Neni
The Indonesian Biomedical Journal Vol 16, No 3 (2024)
Publisher : The Prodia Education and Research Institute (PERI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18585/inabj.v16i3.2989

Abstract

BACKGROUND: Hyperglycemia causes dyslipidemia in type 2 diabetes mellitus (T2DM). Metformin monotherapy is known to be less effective at improving glycemic status, insulin function, and lipid profiles. Lycopene is a potential antioxidant and has been shown to be hypoglycemic and hypocholesterolemic. However, the effects lycopene and metformin combination are still up for debate. This study was conducted to determine the potential of lycopene in enhancing the ability of metformin to improve glycemic status, insulin resistance, beta cell capacity, and lipid profile of T2DM rats.METHODS: Thirty male Wistar rats were randomly divided into six groups: control (N), T2DM-untreated (D), T2DM + metformin (DM), T2DM + metformin + 10 mg/kgBW lycopene (DMLy-10), T2DM + metformin + 20 mg/kgBW lycopene (DMLy-20), and T2DM + metformin + 40 mg/kgBW lycopene (DMLy-40). The treatment was administered once daily through oral route and lasted for 28 days, before blood samples were collected. Fasting blood glucose (FBG) was assessed by oxidase-peroxidase method, fasting serum insulin and HbA1c were measured using enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA), while lipid profile was determined using enzymatic methods. The homeostatic model assessment for insulin resistance (Homa-IR) as well as the homeostatic model evaluation of β-cell function (Homa-B) were then calculated.RESULTS: Fasting serum insulin levels increased significantly (p<10.05) in the DMLy-20 and DMLy-40 groups, but Homa-B or high-density lipoprotein (HDL) did not significantly increase. Additionally, the FBG, HbA1c, Homa-IR, total cholesterol, triglyceride, and low-density lipoprotein levels were not significantly decreased than in the group treated with metformin alone.CONCLUSION: Lycopene can enhance the ability of metformin to improve the glycemic status, insulin resistance, beta-cell capacity, and lipid profile of T2DM rats.KEYWORDS: dyslipidemia, Homa-B, insulin resistance, lycopene, metformin, type 2 diabetes mellitus