Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Kejadian Dm Tipe 2 Di Poliklinik Penyakit Dalam RSPAD Gatot Subroto Jakarta Pusat Tahun 2017 Imam Subiyanto
J I K O (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi) Vol 2, No 2 (2018): JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi)
Publisher : LPPM AKPER FATMAWATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46749/jiko.v2i2.21

Abstract

Prevalensi DM di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 2,1% meningkat dari tahun 2007 yang hanya 1,1% dan DKI jakarta berada diatas rata-rata prevalensi nasional yaitu 3,0%. Data DM di RSPAD tahun 2016 merupakan penyakit terbanyak dari 10 penyakit tertinggi (50%), maka maka perlu dilakukan penelitian tentang hubungan antara gaya hidup dengan kejadian diabetes mellitus tipe 2. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara gaya hidup dengan kejadian DM tipe 2 di poliklinik penyakit dalam RSPAD Gatot Subroto Jakarta Pusat tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah studi analitik observasional dengan desain kasus kontrol (case control study). Sampel kasus adalah pasien di Poliklinik Penyakit Dalam RSPAD Gatot Subroto yang terdiaknosa DM tipe 2, sedangkan sampel kontrol adalah pasien di Poliklinik Penyakit Dalam RSPAD Gatot Subroto yang tidak terdiaknosa DM tipe 2. Jumlah sampel terdiri dari 162 kasus dan 162 kontrol. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi-square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi responden yang berumur ≥ 40 tahun (68,8%), berjenis kelamin perempuan (49,4%), berpendidikan rendah (23,5%), ada riwayat DM (41,4%), aktivitas fisik kurang (59,0%), pola makan tidak seimbang (53,7%), merokok (31,2%) dan obesitas (41,0%). Hasil analisis bivariat menunjukan variabel yang berhubungan dengan kejadian DM tipe 2 adalah umur, jenis kelamin, aktivitas fisik, pola makan dan obesitas (p0,05). Variabel paling berhubungan dengan DM tipe 2 adalah aktivitas fisik (OR 4,727). Disarankan pada masyarakat untuk selalu melakukan aktivitas fisik yang cukup seperti joging, senam aerobik, bersepeda, dll, terutama bagi wanita yang hanya mengerjakan pekerjaan rumah saja. Disarankan untuk selalu menjaga pola makan yang seimbang dengan cara meng konsumsi karbohidrat secukupnya saja dan menerapkan pola makan rendah lemak dan tinggi serat (sayur dan buah).
KEGIATAN MONITORING PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DAN PEMANTAUAN JENTIK BERKALA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANAH TINGGI Imam Subiyanto; Titik Setiyaningrum; Ana Khumaeroh; Rahayu Maharani; Riza Ginanjar Mustofa; Astrid; Dayuningsih
Jurnal ABDIMAS Panrita Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Abdimas Panrita
Publisher : Stikes Panrita Husada Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37362/jap.v4i1.1034

Abstract

Dengue merupakan salah satu penyakit infeksi virus yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia. Dengue merupakan penyakit infeksi virus yang ditularkan melalui nyamuk. Pada tahun 2020, Dengue masuk sebagai salah satu ancaman kesehatan global diantara 10 penyakit lainnya Metode pengabdian masyarakat pendekatan survey, ceramah, diskusi, demonstrasi/simulasi. Hasil Dari kegiatan ini juga dilakukan pemantauan jentik berkala dengan hasil dari 20 rumah yang dijadikan sampel ditemukan adanya jentik pada 3 rumah partisipan diantaranya adalah pada penampungan air dispanser, penampungan air minum hewan peliharaan dan bak mandi. Selain itu, temuan lainnya yang didapatkan dari kegiatan monitoring kegiatan pemberantasan sarang nyamuk adalah masyarakat masih banyak yang menggantung pakaian kotor, menyimpan barang bekas dan belum banyak menerapkan penggunaan kawat kasa pada lubang ventilasi Disarankan kepada petugas kesehatan khususnya di Puskesmas Saran untuk kedepannya adalah masih perlu dilakukan kegiatan lanjutan berkaitan dengan monitoring, pemantauan jentik berkala dan upaya peningkatan pencegahan DBD di kelurahan tanah tinggi.
Dynamics Of Legal Protection Of Foreign Workers In The Era Of Globalization In Indonesia Mashari, Mashari; Retno Mawarini Sukmariningsih; Indriyasari, Indriyasari; Sriyanti, Sriyanti; Imam Subiyanto; Tubagus Achmad Darodjat
International Journal of Education, Vocational and Social Science Vol. 3 No. 04 (2024): November, International Journal of Education, Vocational and Social Science( I
Publisher : Cita konsultindo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63922/ijevss.v3i04.1247

Abstract

The purpose of this study is to analyze the legal protection of Foreign Workers (TKA) which is difficult to avoid due to investment activities in the context of national development and for the mastery and transfer of technology as a continuous and ongoing process so that it is possible to use TKA, in addition to the lack of Indonesian Migrant Workers (TKI) who are experts and skilled to replace TKA. The problems in this study include: Regulation of TKA in the era of globalization , and the dynamics of legal protection of Foreign Workers in the era of globalization in Indonesia . The research method uses a normative legal research type, a study that uses secondary data and primary data. The results of the study show that: First, the regulation of foreign workers in the era of globalization in Indonesia has been regulated in Government Regulation Number 34 of 2021 concerning the Use of Foreign Workers, and Law Number 6 of 2023 concerning Job Creation in licensing foreign workers made easier . Second, the dynamics of legal protection of foreign workers in the era of globalization in Indonesia Based on the work agreement, foreign workers also receive social security as regulated in Article 1 number 4 of Law Number 24 of 2011, which in essence stipulates that social security participants are every person, including foreigners who work for at least 6 (six) months in Indonesia and are required to be provided with protection through national social security. Government policy has removed several regulations that hinder investment progress through deregulation of foreign worker use policies to increase foreign investment in Indonesia.